Kang Dedi Mulyadi telah membuka mata hati para Pejabat Kepala Daerah
khususnya di Jawa Barat dan umumnya di seluruh Indonesia, karena Safari
Budaya Kang Dedi tidak hanya di lingkup Jawa Barat, juga diluar Jawa
Barat, bahkan pernah sampai ke manca negara. Bahwasannya seorang Kepala
Daerah itu harus menjadi inspirasi bagi warganya, tempat mengadu
warganya tanpa melalui proses panjang birokrasi. Hal ini dapat terjadi
bilamana seorang kepala daerah itu sering sering turun ke lapangan memberi pencerahan, menghibur, membantu pakai uang pribadi (Itung itung amal).
Dalam Safari Budaya Kang Dedi semuanya ada, ya memberi informasi
pembangunan maupun mensosiallisasikan program program pemerintah, ya
menghibur, ya Berdakwah sampai beramal kepada sosok yang pantas untuk
dibantu.
Jangan sampai kalau para pejabat kepala daerah itu mau
turun ke bawah hanya pada saat saat kampanye pemilihan dirinya saja
dengan diiringi dangdutan yang artisnya berpakaian sexy sebagai
pemikatnya.
Safari Budaya juga merupakan bentuk nyata dalam
memperkenalkan budaya dan seni lokal peninggalan para nenek moyang,
sesepuh dan karuhun kita dikolaborasi dan dikemas dalam satu pertunjukan
modern, makanya Safari Budaya ala Kang Dedi menarik untuk ditonton.
Jangan sampai jadi kepala daerah yang hanya pandai mengecam saja,
jangan tiru ini, itu, itu budaya barat, padahal dia sendiri tidak
mengenal apalagi sampai menjiwai kebudayaannya sendiri, bisanya hanya
karokean atau Dangdutan saja.
Memang tidak semua pejabat piawi seni
seperti Kang Dedi. tapi dengan memfasilitasi, mendanai kegiatan pentas
seni lokal yang penting misinya sama ingin ngamumule budaya asli
Indonesia. Kalau urang Sunda ya budaya Sunda, Kalau orang Jawa budaya
Jawa dst. Karena seorang Bupati/Wali kota, Gubernur gampang saja dalam
mencari sponsor, sakali dehem oge jadi. misalkan sponsorin tuh
pertunjukan Wayang golek. Jaipongan dsb.
Manfaatnya disatu sisi
masyarakat dapat pencerahan dan hiburan gratis yang mendidik, disisi
lainnya Kepala daerah tersebut semakin dicintai oleh rakyat, jadi kalau
istilah Sundamah teu pa aing aing. ada saling memiliki.
#inspirasikangdedi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar