expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 31 Desember 2016

SAAT KANG DEDI MULYADI TUKAR NASIB DENGAN TUKANG SAPU

Makna dari sebuah persahabatan
Purwakarta - Sejak beberapa tahun ke belakang, Pemkab Purwakarta, memiliki tradisi unik setiap malam pergantian tahun. Di malam pergantian tahun 2017 ini pun kegiatan yang diberi nama 'Tukar Nasib' itu pun kembali digelar. Seperti biasanya, sejak Sabtu (31/12/2016) siang kegiatan para petugas kebersihan atau tukang sapu diliburkan. Tugas mereka digantikan oleh para pegawai, pejabat, hingga kepala daerah Kabupaten Purwakarta. Pada Sabtu sore, para tukang sapu yang sebelumnya sudah dibagi kemeja dan dasi itu dijemput satu persatu ke rumahnya menuju Pendopo Kabupaten Purwakarta. Bak pejabat penting, iring-iringan mobil penjemputan pun dikawal oleh Patwal dari Satlantas Polres Purwakarta. Sesampainya di Pendopo, para tukang sapu tersebut disambut oleh para pejabat termasuk Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. Mereka kemudian menuju Alun-Alun Pasanggrahan Padjajaran untuk makan malam dengan berbagai menu yang biasa disuguhkan kepada para tamu kenegaraan. Bak jamuan istimewa dekorasi alun-alun pun disulap layaknya menyambut tamu kenegaraan lengkap dengan meja makan dan panggung hiburan. Di sisi kanan dan kiri terdapat berbagai makanan dan minuman yang bisa dinikmati oleh para tukang sapu. Sementara tukang sapu duduk di kursi-kursi tamu, para pejabat termasuk Bupati Dedi yang mengenakan seragam 'oranye' khas petugas kebersihan bertugas untuk menjamu mereka. Bahkan terlihat Bupati Dedi membawa baki berisi es cendol untuk dibagikan. "Mangga. Sing raraos juragan. (Silahkan. Selamat menikmati tuan)," ucap Bupati Dedi saat mengantarkan makanan ke salah satu meja. "Pak kopi jeung rokokna atuh. (Pak kopi dan rokoknya dong)," ujar salah seorang tukang sapu. Mendengar hal tersebut, Dedi pun langsung merogoh dompet dan mengeluarkan sejumlah uang untuk dibelikan rokok beserta kopi sesuai permintaan para tukang sapu. Tak berselang lama salah seorang ajudan Dedi yang sebelumnya diberi uang kembali dengan membawa rokok dan kopi. Di temui di sela-sela acara, Dedi mengaku tak keberatan dengan tugas yang kini diembannya untuk melayani para tukang sapu. "Saya sudah biasa melayani masyarakat. Dan spesial malam ini saya melayani tukang sapu yang bertahun-tahun berjasa untuk kebersihan Purwakarta," jelas Dedi. Sementara itu salah seorang tukang sapu, Eman Sulaeman (70), mengaku senang dengan kegiatan tahunan tersebut. "Nuhun Pak Bupati tos ngabagjakeun sareng ngabebenjokeun ti mulai dipasihan acuk nepi kan dipasihan emameun nu sae. (Terima kasih Pak Bupati sudah membahagiakan dan menyenangkan mulai dari dikasih baju sampai dikasih makanan yang bagus)," ungkap Eman. Sejak hari ini hingga besok hari Eman pun merasa senang karena bisa itirahat dan tugasnya untuk sementara digantikan oleh para pegawai, pejabat, hingga kepala daerah. "Alhamdullilah ayeuna mah gaji ge ti mulai Rp 500 ribu, Rp 1 juta, ayeuna naek deui Rp 2 juta. Ayeuna mah bisa ngabiayaan si nini sakalian jeung incu. (Alhamdullilah sekarang gaji dari mulai Rp 500 ribu, Rp 1 juta, sekatang naik lagi Rp 2 juta. Sekatang bisa ngebiayain si nenek sekalian sama cucu)," ucapnya. Selain dijamu makan malam, para tukang sapu pun kembali dibuat terkejut dengan kemunculan pelawak kenamaan, Entis Sutisna atau yang lebih beken dengan nama Sule. Alhasil para tukang sapu pun larut dalam kegembiraan dalam alunan lagu dan hiburan yang dibawakan oleh Sule. #inspirasikangdedi

BUPATI DEDI MULYADI "GEREBEK" WARGA KURANG MAMPU UNTUK MERAYAKAN TAHUN BARU

Tidak ada satu kebaikan yang tidak akan terbalaskan
Purwakarta - Untuk merayakan pergantian tahun, Pemerintah Kabupaten Purwakarta punya acara baru. Jika tahun sebelumnya digelar perang lodong antara masyarakat dengan TNI/ Polri, kali ini acara Tahun Baru digelar dalam bentuk 'gerebek tahun baru'. Seperti apa acara tersebut? Layaknya sebuah penggerebekan, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, bersama para anggota dari Brimob Polda Jabar dan Kodim 0619/Purwakarta mendatangi rumah-rumah warga dengan membawa senjata lengkap. Bukan bermaksud untuk mencari DPO atau terduga teroris, kedatangan rombongan tersebut untuk memberi kejutan pada warga kurang mampu di malam tahun baru. Seperti yang dialami oleh keluarga Saipudin (45) warga RT 15 RW 7, Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Purwakarta Kota. Pada Sabtu (31/12/2016) malam dia dikagetkan dengan keberadaan para anggota Brimob dan Kodim yang membawa senjata lengkap mengetuk rumahnya. Dalam perbincangannya, salah seorang anggota Brimob menanyakan kecurigaan terhadap seorang yang tengah menjadi buruan diduga bersembunyi di rumah Saipudin. Dia yang tidak tahu apa-apa pun kaget bukan kepalang lantaran melihat kedatangan para anggota bersenjata. Disaat 'ketegangan' berlangsung, secara tiba-tiba Bupati Dedi datang dengan memanggul satu karung beras dan langsung menyerahkannya pada Saipudin. "Wilujeung tahun baru," ujar Dedi mengagetkan. "Waduh boro tos reuwas Pak, nepi ka ngaderegdeg kieu. Soalna kan kamari-kamari saurna aya teroris di Purwakarta. Janten rada reuwas oge. (Waduh saya kaget Pak, sampai gemetar begini. Soalnya kemarin kan ada teroris di Purwakarta. Jadi agak kaget)," tutur Saipudin. Selama ini Saipudin tinggal disebuah rumah semi permanen berukuran 60 meter persegi bersama tujuh anggota keluarganya. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai anggota Linmas itu pun merasa bersyukur karena 'gerebek tahun baru' membawa berkah bagi keluarganya. Selain mendapatkan satu karung beras, keluarga Saipudin pun di malam pergantian tahun ini mendapat bantuan berupa perbaikan rumah dan uang tunai Rp 10 juta untuk bekal modal hidup ke depannya. Keluarga lain yang mendapat kejutan adalah Mak Iyok (80). Saking kagetnya, Mak Iyok saat menerima beras masih merasa terkaget-kaget hingga tidak mengenali Bupati Dedi. Sama seperti Saipudin, Mak Iyok pun mendapat beras, perbaikan rumah dan uang tunai. Sementara itu di Kampung Cipicung, RT 4 RW 7, Kelurahan Tegalmunjul, Kecamatan Purwakarta Kota, Bupati Dedi memilih untuk 'menggerebek' rumah keluarga Heri Depa Saputra (39). Saking kagetnya bahkan Heri pasrah dan siap digeledah rumahnya jika diperlukan. Tapi kepasrahan Heri pun berubah menjadi kebahagiaan kala Bupati Dedi datang membawa beras dan kabar baik untuk merehab rumahnya. "Aduh Pak meuni rewas aya Brimob ka bumi. Komoh ayeuna Purwakarta nuju tegang ku aya teroris. (Aduh Pak kaget begini ada Brimob ke rumah. Apalagi sekarang Purwakarta lagi tegang ada teroris)," katanya. Di tempat yang sama Bupati Dedi mengaku tak ada maksud untuk menakuti warga. Namun 'gerebek tahun baru' adalah membagi kebahagian kepada warga kurang mampu di malam tahun baru. Selain itu kegiatan pun sekaligus melihat kesiagaan warga. "Ya kan tadi kita keliling dengan TNI dan Polri sekalian patroli tahun baru melihat kesiagaan warga. Biar gak jenuh kita buat kejutan memberi kebaikan untuk warga yang kurang mampu. Ya, surprise untuk mereka saja," jelas Dedi. Selain memberi kejutan, dalam kesempatan itu pun Dedi menyempatkan diri mengontrol kesiagaan warga dalam bentuk siskamling dan pengaturan lalu lintas. Kegiatan patroli dan kontrol warga tersebut sengaja digelar dan ditingkatkan mengingat beberapa waktu lalu masyarakat Purwakarta sempat digegerkan oleh penggerebekan anggota teroris di Waduk Jatiluhur. #inspirasikangdedi

Jumat, 30 Desember 2016

TRADISI TUKAR NASIB DI MALAM PERGANTIAN TAHUN DI PURWAKARTA TERUS BERLANJUT

"Bagi saya seperti mengenang satu tahun kebersamaan dengan Kang Dedi Mulyadi yang telah menolong saya di masa masa sulit, belum pernah selama saya hidup menjumpai orang yang kebaikannya seperti beliau"
Purwakarta - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta akan menggelar beberapa kegiatan di malam pergantian tahun. Kegiatan yang rutin dilakukan adalah 'tukar nasib' antara pejabat dan tukang sapu jalanan. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan agenda tahunan 'tukar nasib' ini akan kembali digelar pada Sabtu (31/12/2016) besok. Seperti biasa, kegiatan tersebut sebagai bentuk apresiasi sekaligus memuliakan para pegawai yang dianggap sebagian orang sebagai pekerjaan 'kotor'. Seperti biasa, untuk malam tahun baru ini, tukang sapu jalanan akan bertukar nasib dengan pejabat dan pegawai Pemkab Purwakarta. Tukang sapu akan dijemput satu per satu oleh pegawai dengan menggunakan mobil. Bahkan penyapu yang biasanya identik menggunakan seragam 'oranye' akan didandani menggunakan kemeja atau jas. Nantinya mereka akan menikmati makan malam bersama para pejabat dan bupati, yang sama-sama bertukar nasib. Bukan makan malam biasa, melainkan mereka akan disambut bak tamu penting saat acara makan malam tersebut. "Tukar nasib itu sudah menjadi agenda tahunan. Dan tahun ini akan ada tukar nasib lagi," kata Bupati Dedi saat ditemui di Aula Yudistira Pemkab Purwakarta, Jumat (30/12). Saat ini sedikitnya ada 546 tukang sapu jalanan dan tenaga kebersihan lainnya. Mulai besok, untuk sementara, mereka akan bebas tugas karena merayakan tukar nasib dengan para pejabat dan pegawai Pemkab Purwakarta. Mereka akan kembali efektif bekerja satu hari setelah tahun baru. Selain agenda rutin tukar nasib, Pemkab Purwakarta rencananya akan menggelar acara hiburan dengan menghadirkan artis Ibu Kota sebagai pengisi acara. Pada akhir acara, kemeriahan akan ditutup dengan pesta kembang api.

TAMAN MAYA DATAR PURWAKARTA

Taman ini begitu indah, satu komplek dengan rumah dinas Bupati Purwakarta, dimana disisi tengah taman ini terdapat Pendopo dengan ruangan terbuka, pendopo ini merupakan bangunan asli sejak zaman kolonial, para tamu yang hendak bertemu Pak Bupati biasanya memanfaatkan taman ini untuk berfoto foto sambil menunggu giliran masuk. Suasana asri bisa terlihat dari fotonya dan akan semakin takjub bila kita berada langsung di taman ini, ada kupu kupu berterbangan ini menandakan bahwa taman ini bebas polusi termasuk asap rokok, ada peraturan yang sangat tegas apabila ada pengunjung taman ini ketahuan merokok di area taman di denda 500 ribu. Kang Dedi Muyadi sendiri memang tidak merokok. Ada burung burung yang hinggap diantara kembang kembang, ada kolam kolam ikan dengan ribuan ikan Koi warna warni. Tapi pesona dari taman ini akan semakin mempesona jika malam datang, ribuan lampu warna warni menghias diantara pot pot bunga, memancarkan sinar redup keemasan, kebiruan dan kemerahan, suasana romantis hadir di taman ini. Memang kalau malam kita akan di suguhkan dengan pemandangan para muda mudi yang sedang memadu kasih, para muda mudi yang sedang membuat janji tersebar di sudut sudut taman, Taman ini selalu diawasi oleh para petugas Satpol PP yang selalu mengontrol suasana Taman, mungkin ini untuk menghindari adanya kegiatan kegiatan yang menjurus asusila. Taman ini di rancang oleh Kang Dedi sendiri, meski beliau bukan seorang arsitek, tapi beliau mampu mendesain taman kelas dunia yang mengundang pujian dari tamu tamu lokal maupun manca negara. Di akhir tulisan saya hanya berpikir apabila seandainya Kang Dedi Mulyadi sudah tidak menjabat lagi, apa yang selama ini telah dibangun dan tertata rapi akan tetap seperti ini, Apakan icon Purwakarta sebagai kota istimewa akan berubah? Wallahu a'lam #inspirasikangdedi

Kamis, 29 Desember 2016

RASA SYUKUR DALAM SETIAP LANGKAH

BERKARYA, pada apapun yang kusaksikan dan kunikmati, BERKARYA menjadi utopia hangat dalam perjalananku, maka tiada kata lain yang pantas keluar dari mulutku ini selain RASA syukur, BERSYUKUR atas segala yang terjadi dalam keseharianku saat ini. Dan sinar mentaripun menyeruak dalam pekat abu-abu, mengerling di kejauhan seperti memanggil langkahku, untuk berjalan SEMAKIN JAUH....

TERJUN LANGSUNG KE LAPANGAN KANG DEDI BAGI BAGI SNACK KEPADA PENGEMUDI YANG TERJEBAK KEMACETAN DI JALUR LAMA PURWAKARTA

Berbaur memberikan sedikit kesenangan PURWAKARTA, (PR).- Kemacetan yang melanda jalur arteri Kabupaten Purwakarta dalam beberapa hari terakhir, membuat Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi turun langsung ke jalan. Bukan untuk ikut mengatur arus lalu lintas, melainkan untuk membagikan air mineral dan snack secara gratis bagi pengendara yang terjebak kemacetan parah di area tersebut. Dedi mengatakan, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk empati dan upaya mengurangi beban pengendara yang terjebak kemacetan. Diketahui di jalur lama Purwakarta-Padalarang terjadi penumpukan kendaraan terutama bus dan truk, akibat pengalihan arus dari tol Cipularang karena pembatasan kendaraan yang dapat melalui Jembatan Cisomang. “Saya pernah mengalami kondisi seperti ini, meskipun diam, kalau dalam kondisi macet pasti rasanya lelah, waktu terbuang, timbul stres, sementara bagi sopir angkutan umum pasti penumpang sepi, bagi sopir truk uang jalan pas-pasan bahkan pasti kurang. Ini bentuk empati kami," ujar Dedi, Kamis 29 Desember 2016, seperti dikutip dalam rilis yang diterima "PR". Dia menuturkan, pada Kamis 29 Desember 2016 ini pihaknya membagikan 5.000 paket snack. Ini akan terus dilakukan hingga beberapa hari kedepan, sampai kondisi lalu lintas di jalur lama Purwakarta membaik. Selain itu, Pemkab Purwakarta juga menyediakan kawasan beristirahat (rest area) gratis bagi pengendara. Halaman kantor Pemerintah Kabupaten Purwakarta yang memang berlokasi di ruas jalan yang terimbas kemacetan, dapat digunakan sebagai rest area. Lebih lanjut, Dedi juga menghimbau masyarakat Purwakarta untuk ikut membantu para pengguna jalan yang terjebak kemacetan. “Bukan hanya pegawai, masyarakat pun saya lihat sudah banyak yang membantu, buat anggota masyarakat yang lain saya imbau turut membantu juga,” tuturnya. #inspirasikangdedi

Rabu, 28 Desember 2016

Buku : KANG DEDI MENYAPA JILID 2 Bab 34 : RUANG PENDIDIKAN PALING SEMPURNA (Tamat)

Alhamdulillah ini buku ke empat karya Kang Dedi Mulyadi yang saya sajikan untuk dapat dibaca maupun di copas, semoga bacaan ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kita. Penulisan ini sampai dapat tersaji seperti ini, saya memakai metode scaner kemudian memakai aplikasi Ms Office One Note baru kemudian di edit. Sekali lagi semoga bermanfaat dan mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan, "SEMOGA KESUKSESAN SELALU BESERTA KITA"
Memang Purwakarta itu merniliki titik lemah sehingga kenapa ketika saya memimpin saya hentikan seluruh izin perurnahan karena kalau bangun rumah itu harus ada beberapa pertimbangan. Yang pertama, harus merniliki pertimbangan infrastruktur apakah infratsruktur jalan yang ada sudah memadai helum. Kedua, harus punya pertimbangan infrastruktur pendidikan apakah sudah cukup apa belum dan ketiga infrastruktur air bersih sudah cukup belum. Selama ini kan Purwakarta belum mampu maju. Jadi saya bangun dulu infrastruktur jalan dengan baik, saya bangun dulu air bersih karena jaringan air bersih di Purwakarta itu kalo untuk rnelayani seluruh daerah sampai Sadang bahkan sampai Bungursari diperlukan dana sekitar 1,2 triliun. Secara bertahap itu rata-rata pertahun sekiranya 20 miliar, mudah mudahan selayaknya dan yang 10 miliar itu berjalan. Kalau jaringan air bersihnya dipakai, ada prosesnya dulu. Kapasitas PDAM di Jatiluhur itukan masih kapasitas lama, mesinnya masih mesin lama belum nyedot airnya, jadi untuk beli mesin baru itu nilai investasinya harus 200 miliar. Airnya kan harus diambil dari bawah. Kalo itu dipenuhi oleh Pemda Kabupaten maka APBD Purwakarta habis hanya untuk air saja. ini yang jadi bahan pertimbangan sehingga saya meminta ke depan kalo buat izin perumahan lagi seluruh OPD terkait untuk segera melihat geologinya dulu. Kalo potensi airnya ada di situ kasih izin, kaiau engga jangan, karena air ini hal yang sangat pokok. Sehebat apapun yang punya rumah kalo airnya susah jadi belangsak. Berikutnya saya akan mengusahakan rekreasi pada sernuanya. Ada keuntungan sebenarnya, masih terdapat areal kawasan hutan yang cukup rnemadai dan tidak dimiliki oleh tempat manapun. Kawasan ini sangat baik untuk membangun kehidupan yang harmoni antara pengisi perumahan iii dengan lingkungan hutannya. Yang berikutnya adalah dalam setiap saat mendapat pasokan oksigen yang memadai, rakyatnya bisa lari, bisa jogging dengan baik di sirii, anak-anaknya bisa bermain secara terbuka, banyak sungai di sini dan ini sangat baik buat pendidikan. Ruang yang terbuka, ruang yang hijau itu merupakan ruang pendidikan yang paling sempurna. Maka pemerintah kabupaten akan mulai mengubah mindset. pendidikan, di antaranya adalah melarang guru untuk mengajar di depan muridnya dengan membaca buku paket dan tidak boleh siswa untuk membawa buku paket ke sekolah karena itu membebani. Saya itu orang yang suka punya pikiran pikiran yang nyeleneh. Siswa ini tidak boleh terbebani oleh sesuatu yang berat. Negara yang paling baik pendidikannya itu adalah Norwegia dan Irlandia. Di sana belajar itu hanya lima jam dalam setiap hari kemudian setelah itu hanya lima pelajaran di sekolahnya dan mulai SD sampai dengan SMA. Ujian nasionalnya hanya sekali ketika ketika kelas tiga SMA, pelajarannya cuma 2 yang dinasionalkan yaitu pelajaran bahasa nasional, yang lain kita memilih pelajaran mana saja. Dan ternyata mereka predikat no 1 di dunia. Kemudian gurunya dilarang membuat PR bagi muridnya. Indonesia yang sekolahnya paling padat dari jam7 sampai jam3 sore, pelajarannya 17 bukunya ngga tau berapa kilo, kemudian PR nya tiap malam. Alhamdulillah ranking pendidikannya terakhir ke 40 dari 40 negara yang dijumpai. Anak-anak harus punya kebebasan berekspresi. Lalu kalau guru mengajarnya dengan lisan maka sebenarnya guru mempunyai kesempatan untuk berdialog dengan Tuhan kalau dalam bahasa tauhid. Masuk memberikan pesan dalam setiap saat. Kalau guru mengajarnya seperti itu terus maka setiap hari bahagia dalam dirinya karena ada gagasan-gagasan baru. Kalau masih seperti yang dulu maka tidak ada perubahan baru, karena guru hanya fokus kepada pelajarannya. Yang kedua ketika guru mengajar dangan membaca maka guru kehilangan energi untuk menatap mata siswa. Sebaliknya, kalau guru bisa mengajar dan mata siswanya tertatap dan kemudian setiap siswa dapat kesempatan menatap gurunya maka terjadilah transformasi energi. Transformasi energi ini akan melahirkan ilmu. Maka yang pindah itu bukan ucapan dan gurunya tetapi yang pindah itu yang tidak diucapkan. Dan mana ilmunya? Dan energi yang tersambung antara guru dengan muridnya. Kenapa anak-anak sekarang ini kehilangan daya tarik aktivitasnya? Karena semuanya tatap buku, dikasih PR. Bukannya anak itu disuruh berfikir, hanya memindahkan pelajaran dan huku. ini yang harus segera diubah, karena negeri ini mernerlukan orang-orang yang kreatif, memerlukan orang orang yang inovatif. Nanti hanyak kebijakan saya yang Iebih aneh lagi rnisalnya nanti ketika musim tanam padi khususnya di daerah pasawahan itti akan saya penintahkan sekolahannya libur, mereka harus turun ke sawah. ini yang harus di lakukan,. Jadi hayangkan apa yang dilakukan di negara yang herhasil. Apa yang dapat saya raih hari ini? Apa yg di apat dan anak di sekolah tiap hari? Apakah anak pintar punya penghayatan tentang alam? Apakah anak lchih pintar buang sarnpahnya? Apakah anak pintar punya penghayatan tentang dirinya? Apakah anak pintar terdidik untuk masang kancing di bajunya? Apakah anak pintar terdidik untuk rnenyuci hajunya? Apakah anak pintar terdidik untuk menyetrika bajunya? Apakah terdidik untuk menyimpan bajunya? Apakah anak perempuan dikenal baik dalarn masakannya dan dimakan setiap harinya? Kalau sekolah hanya mengandalkan orang pinter baca buku tapi tidak pinter aplikasi tentang buku itu maka suatu saat negeri ini akan kalah bersaing dengan negara lain. Tentang sekolah, saya akan menguhah SD semuanya menjadi 9 tahun. Kenapa? Karena pendidikan itu hanya ada 3; pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, tidak dikenal pendidikan SMP. Lebih aneh lagi pendidikan dasar 9 tahun wajib tapi SD ada ujian nasional. Nanti SD akan 9 tahun, setelah kelas 9 ke kelas 10, kelas 10 itu langsung ke SMA. Ini agar anak anak itti tidak cepat dewasa. Bisa dilarang, kamu ga boleh begitu kan baru SD. Sebab hegitu dari SD langsung ke SMP akan berubah pola hidupnya dan berubah gayanya. Sehingga saya katakan harus ada terobosan, harus ada perubahan mindset. Anak-anak sekarang ini badannya sehat, ngomongnya pinter, bacanya norolong luar biasa, ngitung maternatikanya Iebih pintar daripada kita. Tapi mentalnya Iemah mudah menyerah, tidak bisa menyeIesaikan menyelesaikan masalah sendiri, tergantung sama mamah papahnya, makan kadang harus disuapin. Anak usia kelas 6 SD tidak bisa menanak nasi, tidak mengerti sayur asem, tidak mengerti sambel beledag, tidak ngerti oseng tempe. Yang dia tahu hanya ceplok telor sama mie rebus. Kalau seperti ini maka kita lemah. Nah inilah prinsip yang di luar alam pendidikan. Allah memahami Rasulullah sebagai kekasihnya tetapi perlakuan Allah terhadap Rasulullah justru mendidiknya dan membiarkan Rasullulah sengsara. Lahir sebagai anak yatim, besar sedikit gak ada ibunya, kemudian tinggal di pamannya jadi pengembala, besar sedikit dia menjadi pendagang menjual dagangan orang lain. Di usia 40 untuk mendapatkan wahyu susah dapetnya, harus bertapa dulu. Jadi kalau melihat perjalanan Rasul untuk mendapatkan gagasan dan wahyu harus bertapa, maka pendidikan kontemplatif ketika anak usia dewasa itu wajib hukumnya. Maka dimulai usia remaja atau usia SMP kelas 3 anak itu harus mulai belajar puasa Senin Kemis, SMA juga begitu. Baru dia nanti akan bisa mencapai puncak kontemplatif di usia 40 tahun kenapa itu tidak bisa mendadak. Seringkali orangtua juga aneh, kalau anak-anak di mesjid ribut dimarahi. Menurut saya biarkan saja anak-anak ribut, naik turun tangga, tidak apa-apa. Lebih baik anak-anak ini bercengkrama di mesjid daripada di terminal. Dibolehkan saja, jangan takut mesjidnya kotor, jangan takut apapun. Kalau dilarang bercanda, maka kreativitasnya tidak berjalan, nanti lama-lama maen PS. Mudah-mudahan mesjid ini bisa menjadi pusatnya anak-anak. Kenapa? Kalau masjid itu menjadi pusatnya anak-anak, berarti mesjid ini punya harapan melahirkan orang-orang baik. Tetapi kalau mesjidnya hanya dipenuhi oleh orang tua saja, yang usianya 60-70 tahun, punya harapan cuma satu, masuk surga. Kan lebih baik diisi oleh seribu anak-anak yang punya harapan ke depan, dibanding diisi seribu kakek-kakek. Disampaikan dalam Peresmian Masjid Al Faqih di Desa Purwamekar, Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta, 26 Januari 2014 #inspirasikangdedi

Selasa, 27 Desember 2016

LUNA MAYA KUNJUNGI KANG DEDI, PRIHATIN ATAS MARAKNYA TERORIS

"Menepis bayang kasih"
PURWAKARTA (Pos Kota) – Maraknya para teroris yang tertangkap di beberapa daerah di Indonesia termasuk di Purwakarta, Jawa Barat, membuat artis Luna Maya prihatin. Luna mengatakan pendidikan agama yang baik dan pendidikan formal di sekolah akan membantu masyarakat memahami bahaya terorisme yang mengancam tanah air. “Kita harus waspada ya, teroris itu tidak mengenal siapa yang bersalah atau tidak, mereka itu terorganisir, jadi kita harus bisa melindungi keluarga kita masing-masing dari bahaya terorisme,” tutur Luna Maya, saat ditemui di Pendopo Bupati Purwakarta di Purwakarta, Jawa Barat. Mantan presenter musik ‘Dahsyat’ RCTI ini sengaja bertemu dengan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi untuk mewawancarai seputar terorisme yang terjadi di Purwakarta. “Pak Dedi kan seorang bupati yang menghargai perbedaan dan toleransi, beliau juga berusaha untuk memerangi terorisme bersama masyarakatnya di sini,” ucap bintang film ‘Cinta Silver’ ini. Dedi Mulyadi mengatakan pihaknya mengaku mengapresiasi Densus 88 yang telah menangkap para teroris yang beraksi di daerahnya. “Kami sangat berterima kasih pada pihak kepolisian yang telah melakukan penangkapan. Kami berharap masyarakat Purwakarta tetap tenang dan waspada, jaga lingkungan masing-masing agar terhindar dari kejahatan ini,” kata Dedi Mulyadi. Bupati yang terkenal ‘Nyentrik’ ini mengatakan jika pelaku tindak kejahatan terorisme merupakan orang yang salah jalan dan pendalaman agamanya masih dangkal. “Ibaratnya begini, ikan kalau baru pertama kali makan, dikasih makan apa saja itu pasti mau, karena ikan-ikan itu belum biasa sama makanan khusus. Nah sama kayak pelaku teroris, mereka mempelajari Islamnya baru atau pemahamannya dangkal, sehingga ketika didoktrin sama aliran radikal, maka mereka akan percaya dan terprovokasi dengan ajaran tersebut dan akhirnya melakukan tindakan yang melanggar undang-undang di negara kita ini,” ucap Dedi Mulyadi. Tahun Baru 2017 juga akan segera tiba, Dedi Mulyadi berharap masyarakat Purwakarta waspada terhadap jaringan terorisme yang mengintai ketenangan mereka setiap saat. “Hati-hati kalau mau tahun baruan, tetap waspada, jaga keluarga masing-masing jangan sampai terpencar-pencar. Kita harus kompak sebagai masyarakat Purwakarta untuk bisa menjaga lingkungannya masing-masing,” ungkapnya. Akibat peristiwa penangkapan dan penembakan para teroris pada Minggu (25/12/2016) di Ubrug, Jatiluhur, Purwakarta, sang bupati memperketat warganya terkait Kartu Tanda Penduduk (KTP). “Sekarang untuk jadi warga Purwakarta harus punya SKCK, harus lapor ke Polres Purwakarta dahulu, baru bisa diproses untuk mendapatkan KTP Purwakarta,” tandas Dedi Mulyadi. #inspirasikangdedi

"OM PEUYEUM BENDUL OM"

"Memanfaatkan momen rusaknya jembatan Cisomang, sehingga kendaraan sumbu dua seperti Bus lewat jalur lama di Purwakarta, Kang Dedi Cs. berkreasi sambil hiburan dan liburan murah, Alhamdulillah sontak menjadi pusat perhatian para pengemudi Bus dan warung warung Peuyeum Bendul yang pada hari bisa sepi jadi ramai banyak pengunjung" PURWAKARTA, (PR).- Demam “Om Telolet Om” yang sudah mendunia dimanfaatkan oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi beserta para pedagang tape atau ‘peuyem’ khas daerah Bendul, Sukatani Purwakarta menjadi salah satu cara promosi penganan khas yang terbuat dari bahan dasar singkong itu. Seperti terlihat siang ini Senin 26 Desember 2016, sambil memegang kertas bertuliskan “Om Peuyeum Om” dan “Om Peuyeum Bendul Om”, Bupati yang akrab disapa Kang Dedi tersebut bersama para pedagang tape menyapa bus-bus di sepanjang Jalan Raya Purwakarta–Padalarang. Lalu lintas di sepanjang jalan ini memang terlihat ramai sejak ditemukan retakan di Jembatan Cisomang Tol Cipularang, pengalihan arus lalu lintas memaksa bus-bus yang biasa menggunakan akses tol tersebut terpaksa menggunakan jalur lama sebelum tol tersebut digunakan. “Ya bantu-bantu promosikan peuyeum, lalu lintas disini kan jadi ramai kembali karena pengguna jalan menggunakan jalur lama,” kata Dedi. Salah seorang penjual peuyeum bendul Hadi (35) merasakan berkah pengalihan arus lalu lintas tersebut. Ia yang sehari-hari hanya mampu menjual sekitar 70 – 80 Kg tape setiap hari, sejak lalu lintas di depan toko tapenya ramai mampu menjual sampai 100 Kg tape setiap harinya. “Sejak Jembatan Cisomang retak jadi banyak yang mampir ke toko Pak, dari Jambi dan Lampung pun tadi pagi sempat mampir memborong tape saya. Alhamdulillah omset naik sejak lalu lintas ini ramai lagi, bisa 100 Kg sehari sekarang mah,” kata Hadi. Kepala Desa Sukatani Asep Sumarna yang juga hadir dalam acara promosi yang dilakukan secara spontan ini menuturkan di daerahnya terdapat 171 perajin tape atau “peuyeum” yang menggantungkan hidupnya dari berjualan tape di ruas Jalan Purwakarta–Padalarang ini. Menurut dia, dalam rangka meningkatkan penjualan, sesuai instruksi Bupati Purwakarta, pihaknya segera melakukan penataan baik dari segi pengelolaan bahan dasar singkong menjadi tape maupun dari segi infrastruktur toko milik para penjual. “Pengelolaan tape di kita masih tradisional, tetapi ini bagus untuk meningkatkan kunjungan wisata dan meningkatkan omset, ke depan sesuai perintah Pak Bupati, kami melakukan penataan manajemen nya mulai dari pengelolaan sampai bangunan toko milik para penjual tape,” ujarnya.*** #inspirasikangdedi