expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 30 Desember 2017

MITOS MITOS PILGUB JABAR

Ya bagi kita yang beriman apalah arti sebuah mitos, itu hanya bagian dari klenik saja, Bagi kita yang beriman meyakini jika sukses dan tidaknya seseorang merupakan taqdir dari Sang Maha Pencipta. Namun di kehidupan keseharian di masyarakat ada saja sesuatu yang dimitoskan oleh masyarakat itu biasanya karena sesuatu yang berulang ulang terjadi pada suatu peristiwa.
Namun terlepas kita meyakininya atau tidak, Mitos Mitos ini kalau kita amati seperti sebuah hukum alam yang nyata dan bertahan cukup lama, padahal mungkin juga kalau kita kaji atau teliti lebih dalam tentu ada penjelasan secara ilmiahnya.

Ambil contoh contoh yang sederhana namun populer saja di dunia. Kita mengenal Mitos di sejarah Piala Dunia, bahwa tidak pernah ada negara negara Eropa yang berhasil menjadi juara Dunia, jika piala Dunia tersebut di selenggarakan di benua Amerika, Mitos itu terbantahkan setelah Jerman juara piala dunia di Brazil tahun 2014. Namun mitos ini terjadi cukup panjang yaitu hampir selama sejarah terselenggaranya Piala Dunia.

Masih ada juga masih diseputaran sepak bola, ada mitos bahwa dalam Champions liga Eropa, tidak ada tim tim elite Eropa yang mampu menjadi juara secara berturut turut, Mitos ini juga terbantahkan ketika Real Madrid mampu menjadi juara pada tahun 2016 dengan mengalahkan tim sekota Atletico Madrid dengan adu pinalti 5-3, kemudian tahun 2017 juara dengan mengalahkan Juventus dengan score 4:1 di Final, sekaligus mengubur mitos yang bertahan selama hampir 17 tahun pasca dirubahnya kejuaran ini menjadi format seperti sekarang ini. Kalau formatnya zaman dulu sih kejuaraan ini hanya diikuti oleh 1 club juara dari setiap negara dengan sistim home away langsung gugur.

Seperti halnya Gedung yang dijadikan kantor Gubernur Jawa Barat yaitu Gedung Sate Bandung yang memiliki banyak cerita mitos di masyarakat, Begitupun dalam Pilgub Jabarnya sendiri sepajang sejarahnya selepas masa reformasi dimana Gubernur Jabar dipilih langsung oleh rakyat Jawa Barat melalui Pilgub
Dari Dua Kali penyelengaraannya Pada pemilihan Gubernur untuk priode 2008-2013 dan 2013-2018, ada beberapa kenyataan terjadi kemudian masyarakat menyebutnya dengan Mitos Pilgub Jabar.
1.Bahwa Pilgub Jabar merupakan ‘kuburan’ para jenderal.
Mitos tersebut muncul lantaran dari beberapa kali pesta demokrasi pasca reformasi, beberapa jenderal yang ingin mencoba peruntungan duduk di kursi nomor satu dan dua Jawa Barat, berguguran, sebut saja Agum Gumelar, dan Iwan Sulanjana.
"Sudrajat Menampik Mitos Pilgub Jabar ‘Kuburan’ para Jenderal"
2. Mitos Kutukan Survey.
Dari Dua kali penyelenggaraannya bahwa pemenang Pilgub Jabar bukan dari peraih hasil survey tertinggi.
" itu kan ( kutukan survey ) mitos saja sebenarnya, tapi itu kerapkali berulang. Pada 2008 pak Agum Gumelar itu kan dianggapnya tokoh nasional, kenyataannya dikalahkan oleh Aher dan Dede Yusuf. Ada faktor Dede Yusuf disitu. 2013 kejadiannya kurang lebih sama, hanya sedikit perbedaan, waktu itu kan posisi pemenang ( unggul dalam survey ) Dede Yusuf dan Lex Leksamana ya. Dalam mengukur orang ( figur yang akan diusung), menilai orang partai politik harus bisa menilai komprehensif. Bukan hanya survey. Kalau Survey itu kan kondisi hari ini. Katakanlah misalnya RK menang, ya kondisi hari ini, bukan kondisi nanti, 4 6 bulan yang akan datang. Kerja – kerja politik, momentum politik, tim sukses punya kontribusi dalam pemenangan. Katakanlah Aher saat itu ( 2013 ) ditinggal Dede Yusuf, dia ( Aher ) punya strategi lain dengan menggandeng Demiz, ada bansos itu lho, lalu membuat orang lebih memilih dia (Aher) pada putaran kedua. Ya kembali lagi ‘kutukan ‘ itu, ya parpol harus bisa komprehensif, karena dalam politik itu satu ditambah satu hasilnya bukan dua,tidak boleh hanya survey, tapi bagaimana memperkuat basis. Survey itu kan cuma simulasi saja. Kalau Parpol memilih hanya karena survey, ya sepertinya harus dievaluasi lagi" -Muradi
3.Nama Cawagub Jabar yang berawalan DE selalu membawa keberuntungan ada Dede Yusuf di Pilgub Jabar 2008, dan Deddy Mizwar di Pilgub Jabar 2013 dan semoga  Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar 2018 ini.

Inilah mitos mitos yang ada di sejarah pelaksanaan Pilgub Jabar secara langsung sejak tahun 2008.
Tulisan ini tidak bermaksud apa apa, ini hanya sekedar tulisan intermezzo /pengembira saja disuasana kampanye Pilgub Jabar 2018 (DKS)
#dedimulyadi7abar1

TRADISI MALAM TAHUN BARU DI PURWAKARTA, TRADISI KANG DEDI MULYADI TUKAR NASIB DENGAN PARA PEGAWAI RENDAHAN


Besok kita song song malam pergantian tahun selamat tinggal 2017 kita sambut tahun 2018 dengan penuh harapan, seperti halnya yang terjadi di tahun tahun sebelumnya di Purwakarta selalu diadakan acara tukar nasib antara para bos bos Pemkab Purwakarta dengan para pegawai rendahannya seperti petugas kebersihan.tukang tembok dll.

Acara yang digagas KDM ini, selalu memberikan nuansa rasa haru dan kebahagiaan, bagaimana tidak jika seorang Bupati terlihat dengan antusias melayani makan minum para petugas kebersihan lantas kemudian menyapu jalanan.Sementara para tukang sapu duduk nyaman dengan pakaian perlente sambil menikmati hidangan makan malam yang seba lezat.
Peristiwa seperti ini hanya ada di Purwakarta ketika KDM yang menjadi kepala daerahnya.

Bagi seorang KDM acara Tukar Nasib ini tiada lain untuk memberi penghargaan kepada para petugas kebersihan, yang mungkin di Pemkab Pemkab lain, meski mereka ada namun jarang di ingat keberadaannya, apalagi disaat moment tahun baru dimana kebiasaan para bos melawatinya di hotel hotel mewah atau goyang goyang bernyanyi dangdut ditengah panggung terbuka.

Malam pergantian tahun 2017/2018 ini merupakan malam pergantian terakhir KDM menjabat sebagai Bupati Purwakarta, semua karya nyata KDM dalam membangun Purwakarta selama 10 tahun pengabdiannya akan menjadi warisan berharga bagi masyarakat Purwakarta dan kepala daerah berikutnya. (DKS)
#dedimulyadi7abar1

Rabu, 27 Desember 2017

KDM SEORANG KEPALA DAERAH YANG 24 JAM MELAYANI WARGANYA


"Bapakmah tabuh 4 Subuh tos gugah, kadang kadang nu ngajagi oge, sok tingaleun mengikuti kegiatan kegiatan Bapak mah"
Inilah ungkapan dari salah satu pengawal KDM (seorang petugas Satpol PP) sekitar bulan Agustus 2016 lalu,
Jika anda pernah bertamu ke Purwakarta jangan heran kalau datang jam 6 pagi ingin beretemu KDM sudah tidak ada di rumah. Jarak rumah dinas ke lingkungan kantor Pemkab memang sangat dekat, dalam hitungan satu dua menit sudahlah sampai.

Dekatnya jarak antara rumah dinas dengan lingkungan kantor Pemkab Purwakarta membuat aktivitas KDM dalam melayani kegiatan kegiatan kantor hampir dilakukannya selama 24 jam.
Rutinitas KDM sebagai Kepala Daerah di Purwakarta itu dimulai selepas ibadah sholat Subuh, biasanya para pejabat eselon II dilingkungan Pemkab Purwakarta datang ke rumah Dinas untuk bersama sama dengan KDM berolah raga pagi, kalau tidak bersepeda ya joging. Dalam kegiatan ini semua permasalah di bicarakan, KDM menampung kemudian memberikan arahan, jam 7 kembali ke rumah dinas, permasalah permasalahan telah terselesaikan, tinggal bersantap lontong ayam atau surabi hangat yang disediakan secara gratis untuk siapa saja yang ada disekitaran rumah dinas.

KDM bukanlah sosok pejabat yang senang menerima laporan laporan ABS, kalau tidak mengontrol proyek ya blusukan ke warga, kalau pas tidak ada jadwal protokoler, KDM biasanya muter terus dari satu ruangan ke ruangan lain, makanya jangan heran mungkin KDM satu satunya Pejabat Bupati yang hampir kenal dengan seluruh karyawan Pemkabnya sampai ke RT/RWnya di setiap wilayahnya.
Bagi KDM kalau sekedar untuk tanda tangan dimanapun bisa dilakukan di lorong lorong kantor atau sambil duduk lesehan karena sedang sarapan, karena KDM bukalah type seorang pejabat yang sok bergaya borjuis. Semua kalangan di lingkungan Pemkab Purwakarta dari mulai pejabat sampai staf sudah faham benar kalau kerja dengan KDM harus serba cepat, cermat dan kreative, bagaimana tidak KDM yang berjalan saja setengah berlari (Ngageudik) bisa dilayani oleh orang orang lelet. Jadi benar kata petugas yang saya tulis diatas, kadang kadang mereka suka ketinggalan jika mengikuti kegiatan KDM.

KDM memang seorang pejabat dan profesionalisme yang melayani warganya selama hampir 24 jam, hal ini membuat warganya merasa nyaman terlindungi, Handphonenya yang ada nomer sms center itu tidak pernah beliau matikan, sampai tidurpun selalu dibawa bawa, beliau ketakutan bila ada warganya memerlukan bantuan tidak dapat ditangani oleh para petugas dilapangan, beliau ketakutan bila ada warganya sampai ditolak oleh rumah sakit dengan alasan kelas 3nya penuh, inilah gambaran kecil rutinitas KDM sebagai kepala daerah di Purwakarta.

Dari semua ini kita jadi bisa memahami dengan berita berita yang sering kita baca, berbeda dengan daerah daerah lain pada umumnya,jika di Purwakarta penanganan terhadap warga warga yang memerlukan bantuan bisa serba cepat, ya karena KDM sendiri yang memegang komandonya untuk hal hal seperti ini.(DKS)
#dedimulyadi7abar1

Senin, 25 Desember 2017

KEMENANGAN AWAL KDM

Masa pendaftaran Pilgub Jabar/Pilkada serentak 2018 ke KPUD Jawa Barat jatuh pada tanggal 8-10 Januari 2018, artinya masih ada waktu sekitar Dua Minggu lagi, alhamdulillah KDM telah kembali dicalonkan partainya. Rasanya dalam waktu 2 Minggu tidaklah terlalu sulit bagi KDM untuk mencari pendamping sebagai Jabar 2 sekaligus membangun koalisi dengan partai partai lainnya sebagai syarat sahnya pencalonan yaitu 20 persen jumlah kursi di DPRD Jabar atau 25 persen perolehan suara parpol.

Partai Golkar yang telah memiliki 17 kursi di DPRD Provinsi Jawa Barat hasil pileg 2014 lalu hanya perlu 3 kursi lagi, seandainya Partai Golkar berkoalisi dengan Partai Hanura yang memiliki 3 kursi sudahlah cukup, apalagi jika sampai KDM mendapat dukungan dari dari salah satu partai partai ini,
PDI Perjuang yang memiliki 20 kursi,
PKB yang memiliki 7 kursi
PPP yang memiliki 9 kursi.
Tentu akan semakin memantapkan KDM untuk berlaga di Pilgub Jabar 2018 nanti.

Jika kita amati perkembangan PIlgub Jabar 2018 sampai hari ini, Berbeda dengan 2 (Dua) nama Balon lainnya yang selalu di sebut sebut berdasar hasil survey sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat, Puji Syukur kepada Allah SWT. posisi KDM saat ini telah relative aman, karena langkah awalnya sebagai Gubernur Jawa Barat yaitu tentu harus menjadi peserta dalam Pilgub Jabarnya.

Lolosnya KDM menjadi peserta dalam Pilgub Jabar 2018 semua ini dapat kita anggap sebagai kemenangan awal bagi KDM untuk meraih Jabar1. (DKS)
#dedimulyadi7abar1

Sabtu, 23 Desember 2017

SELAMAT UNTUK KANG DEDI MULYADI (KDM) YANG TELAH RESMI DICALONKAN OLEH PARTAI GOLKAR DALAM PILGUB JABAR 2018


"Orang Lembur Jadi Gubernur" sepertinya propaganda ini akan tersebar dan bergema disetiap sudut sudut kampung sampai di jalan jalan utama kota yang ada di Jawa Barat. Jika kita melihat ke belakang bukanlah satu perjuangan mudah bagi seorang KDM untuk dapat dicalonkan oleh partainya sendiri partai Golkar, kalau bukan taqdir dari Yang Maha Kuasa hampir semua pihak melihat bahwa KDM sangat sulit untuk berlaga di Pilkada Jabar 2018 dan hanya mukzizatNYa lah yang hanya akan mengatarkannya.

Namun Tuhan maha adil, orang baik seperti KDM yang menjadikan membatu sesama baginya adalah satu kebahagiaan, tidak akan dibiarkan nasib karier politiknya harus kandas ditengah jalan. seperti kata pribahasa orang Sunda; "Melak cabe jadi cabe melak bonteng jadi bonteng, melak hade jadi hade melak goreng jadi goreng".bagi KDM nasibnya di Pilgub Jabar 2018 sepertinya telah diselamatkan oleh semua kebaikannya yang pernah beliau tanam selama ini.

Kedepannya terlepas dari beberapa opsi yang disodorkan Partai Golkar, semoga KDM dapat keluar sebagai pemenangnya di Pigub Jabar 2018 dengan satu putaran saja. Mari kita do'akan semoga KDM menjadi orang nomer 1 (satu) di Jawa Barat dan akan berkantor di Gedung Sate Bandung dengan segala kebijakan yang dibuatnya dapat membawa perubahan dan kemajuan untuk provinsi Jawa Barat. (DKS)
#dedimulyadi7abar

NAMA KANG DEDI MULYADI (KDM) SEMAKIN HARUM MEWANGI DI SEANTERO JAWA BARAT


Semua rangkaian peristiwa politik khusunya yang terjadi di internal partai Golkar yang menarik perhatian publik secara nasional, secara tidak langsung telah mendongkrak elektabilitas dan popularitas KDM, peran aktip KDM dari sebelum sampai selesainya Munaslub Partai Golkar 2017 kemarin, telah membuka mata hati masyarakat tentang ke piawian dan kecerdasan seorang KDM dalam berorganisasi dan efek dari semua ini orang awampun saat ini jika anda iseng iseng ditanya atau diajak diskusi tentang Pilgub Jabar pada umumnya mereka memprediksi, KDM akan menjadi pemenang di Pilgub Jabar 2018 nanti, apalagi pasca dicabutnya rekomendasi partai Golkar terhadap salah satu Balon dari kota Bandung.

Saat ini realita yang ada di masyarakat Jawa Barat bahwa KDM telah memiliki kantong kantong suara yang hampir merata di seluruh Jawa Barat, ditambah dengan keberadaan para kader Golkar yang tersebar dan begitu mengakar sampai ke tingkat RT/RW di Jawa Barat, ini tidak hanya membuat nama KDM semakin dikenal oleh masyarakat di seluruh Jawa Barat namun juga semakin harum mewangi dengan sifat kedermawan KDM.


Untuk selanjutnya kita berharap dengan siapapun KDM disandingkan tidak masalah, karena kita meyakini siapapun yang menjadi pilihan KDM atau partai pengusungnya merupakan figure terbaik, yang layak mendapingi KDM membaktikan dirinya di tanah Sunda. Namun tentunya kita semua akan sangat kecewa jika ada pihak pihak yang ingin menempatkan KDM menjadi nomer 2 di Jawa Barat. Jika hal ini terjadi kita menyayangkan semua potensi yang ada di diri KDM. Karena kita semua dapat menilai secara obyektif bahwa KDMlah paling layak dan pantas untuk menjadi orang nomer 1nya di Jawa Barat. (DKS)
#dedimulyadi7abar1

Jumat, 22 Desember 2017

PERTEMUAN "DRAMATIS" DEDI MULYADI DENGAN RIDWAN KAMIL DI KAMPUS UNIVERSI...



"Masyrakat memang memiliki harapan untuk menyatukankan keduanya,
padahal dari jauh jauh hari sebelum suasana menjelang Pilgub, rivalitas
dari keduanya telah terbentuk.
Jika KDM lebih memilih menghindar,
Memang benar demikian akan ada rapat nanti malamnya, disisi lain KDM
merupakan kader yang taat azas, Pilgub Jabar saat ini sudah masuk ke
dalam tahapan urusan partai ketimbang deal deal pribadi"
#dedimulyadi7abar1

Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk pertama kalinya bertemu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, setelah pencabutan rekomendasi bakal calon gubernur Jawa Barat.
Keduanya bertemu dalam dialog terbuka bertema "Mencari Solusi Untuk Tantangan Pembangunan Jawa Barat 2018-2023".
Dialog tersebut digelar di Auditorium PSJ universitas Indonesia Kampus UI Depok, Jawa Barat, Kamis (21/12/2017).

Pertemuan keduanya tidak berlangsung lama. Bahkan, terbilang cukup
singkat, yakni 10 menit. Mereka juga tak terlibat obrolan di panggung
dialog tersebut. Situasinya terkesan canggung.
Ridwan Kamil yang
datang terlambat, tiba di arena dialog saat Dedi Mulyadi tengah
memaparkan terkait persoalan-persoalan di Jawa Barat.
Dedi sempat menghentikan penjelasannya untuk memberi hormat atas kehadiran‎ Ridwan Kamil.
Saat Ridwan Kamil tiba di depan panggung, keduanya bersalaman.

Namun, setelah bersalaman, Dedi langsung melanjutkan pemaparannya.
Sedangkan, Ridwan Kamil mengambil posisi duduk di sebelah kiri Dedi
Mulyadi.
Ridwan Kamil tampak sibuk menulis catatan di buku saku, saat Dedi menyampaikan pemaparan.
Setelah itu, giliran Ridwan Kamil menyampaikan pola pikirnya terhadap solusi permasalahan di Jawa Barat.
Namun, sebelum Ridwan Kamil melakukan pemaparan, Dedi segera berpamitan untuk meninggalkan tempat acara.
"Saya harus meninggalkan lebih dulu karena ada acara lain," ucap Dedi.

Dedi kembali menyalami Ridwan Kamil yang duduk di sebelah kirinya.
Momen kebersamaan keduanya diakhiri dengan sesi foto bersama.
Diketahui, Partai Golkar telah mencabut rekomendasi untuk Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat.
Pencabutan tersebut dikarenakan Ridwan belum mendeklarasikan wakilnya di Jawa Barat.(*)

Minggu, 17 Desember 2017

MESRA "BANTENG BERINGIN" DAN POTENSI KOALISI DI PILGUB JABAR 2018

Jika beberapa bulan kemarin Kang Emil mengatakan:
"Saya Pemain Pilkada, Sudah Tahu Triknya",
namun sayang saat ini bola telah berhasil direbut KDM, saat ini KDM yang memegang kendali permainan, seperti pertarungan laga El Clasico antara Madrid VS Barca, pertarungan Pilkada Jabar 2018 bukan masalah trik yang menjurus diving, namun lebih kepada kepintaran memanfaatkan momentum, Sebagai politisi kawakan yang memiliki reputasi dan jam terbang yang panjang KDM faham benar ada saatnya bertahan dan tentunya ada saatnya melakukan counter attack, Saat ini KDM tidak hanya dapat menyamakan kedudukan, namun mampu juga mencetak gol kemenangan di masa masa injury time (DKS)
#dedimulyadi7abar1


MESRA "BANTENG BERINGIN" DAN POTENSI KOALISI DI PILGUB JABAR 2018
Jakarta, CNN Indonesia -- Airlangga Hartarto terpilih menjadi Ketua Umum Golkar dalam rapat Pleno DPP Golkar. Menteri perindustrian itu menggantikan posisi Setya Novanto yang kini menjadi terdakwa kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP.
Terpilihnya Airlangga, menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno akan membawa angin perubahan di partai beringin. Dia memprediksi partai Golkar akan semakin mesra dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), partai penyokong presiden Joko Widodo.
Kemesraan beringin dengan banteng, menurut Adi akan terlihat pada pemilihan kepala daerah serentak 2018.
Menurut Adi , Airlangga merupakan sosok yang dekat dengan Jokowi, karena saat ini menjabat sebagai Menteri Perindustrian. Komunikasi antara Airlangga dan Jokowi berjalan tanpa hambatan sehingga kedekatan akan sangat mudah tercipta.
Kedekatan Airlangga dengan PDIP juga ditunjukkan ketika Rakornas Tiga Pilar PDIP di Tangerang, Banteng. Airlangga hadir dalam acara tersebut.
Bahkan, di sela-sela acara, Airlangga menyempatkan diri berbincang dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Presiden Joko Widodo, dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. Wakil Presiden Jusuf Kalla turut duduk bersama mereka.
"Melihat kemesraan dua ketua umum itu, wajar jika Golkar dan PDI Perjuangan tengah menjajaki suatu koalisi untuk hadapi pilkada serentak," kata Adi kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Minggu (18/12) malam.
PDIP-Golkar di Jawa Barat
Langkah partai Golkar mencabut rekomendasi terhadap Ridwan Kamil dalam pemilihan gubernur Jawa Barat, kata Adi, adalah langkah awal hubungan mesra Golkar-PDIP.
Keputusan Golkar mencabut dukungan kepada Ridwan Kamil untuk maju sebagai calon gubernur Jabar, diambil karena Ridwan Kamil tidak kunjung menetapkan Daniel Mutaqien sebagai calon wakil gubernur hingga batas waktu yang diberikan Golkar, yakni 25 November 2017.
Golkar menyatakan keluar dari poros PPP, PKB, NasDem, dan Hanura yang telah mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jawa Barat.
Adi mengatakan, peluang Golkar untuk membentuk koalisi dengan PDIP di Pilgub Jabar sangat terbuka.
"Skenario terdekat ya Golkar dan PDI Perjuangan berkoalisi jika melihat kemesraan ketua umum mereka," ujar Adi.
Alasan lain, kemungkinan adanya poros baru itu yakni kuatnya posisi Golkar dan PDIP di DPRD Jawa Barat.
Berdasarkan kepemilikan kursi di DPRD Jawa Barat, Golkar memiliki 17 kursi, dan PDIP memiliki 20 kursi. Dengan jumlah total 37 kursi, Koalisi dua partai itu sudah bisa mengusung calon gubernur-wakil gubernur. Bahkan, PDIP sebetulnya bisa mencalonkan calon pasangan tanpa harus berkoalisi.
Adi memperkirakan poros baru itu akan mengusung Ketua DPD Jawa Barat Golkar, Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur.
Kemungkinan itu terjadi sangat besar mengingat elektabilitas Dedi cukup tinggi dalam sejumlah hasil survei.
Dedi juga merupakan kader yang telah banyak memberikan kontribusi kepada Golkar. Dedi juga berkontribusi mengantarkan Airlangga terpilih sebagai ketua umum baru.
"Jadi wajar kalau Golkar-nya Airlangga memberikan kesempatan kepada Dedi. Bahkan bagus, karena Ridwan Kamil selama ini enggak ada kontribusi kepada Golkar seperti yang Dedi berikan sebagai kader," ujar Adi.
Adi menilai PDIP akan rela dengan posisi calon wakil gubernur dalam poros baru tersebut.
PDIP memang mampu mencalonkan calonnya sendiri berkat kepemilikan 20 kursi di DPRD Jawa Barat. Namun di sisi yang lain, PDI Perjuangan tidak memiliki kader yang memiliki elektabilitas yang mampu mengimbangi Dedi.
Merujuk hasil survei Lingkaran Survei Indonesia pimpinan Denny Januar Ali, tidak ada kader PDIP yang tingkat elektabilitasnya mendekati Dedi.
Berdasarkan survei yang dilakukan sepanjang 22-29 September dengan melibatkan 440 responden. Nama Ridwan Kamil menempati posisi elektabiltas teratas dengan 26,7 persen, disusul Dede Yusuf (20,1 persen), Deddy Mizwar (19,2 persen), Abdullah Gymnastiar(10 persen), Dedi Mulyadi (9,7 persen), dan UU Ruzhanul Ulum (5,1 persen).
"Dedi paling realistis menjadi Cagub. Bahkan nama Puti (Guntur Soekarnoputri) yang diisukan bakal diusung PDIP pun enggak muncul dalam survei. PDIP pasti melihat itu," kata Adi.

GOLKAR CABUT DUKUNGAN UNTUK RIDWAN KAMIL DI PILGUB JABAR 2018


detikNews / Berita / Detail Berita
Bandung - Golkar mengubah dukungannya di Pilgub Jabar. Ketum Golkar Airlangga Hartanto mencabut dukungan terhadap pasangan calon Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien yang sebelumnya disahkan oleh Setya Novanto.
Pencabutan itu tertuang dalam surat DPP Golkar yang dikirim ke Ketua DPD Golkar Jabar. Surat dengan nomor R-552/Golkar/XII/2017 sudah ditandatangani oleh Ketum Golkar Airlangga Hartanto dan Sekjen Golkar Idrus Marham di bagian bawah surat.
Surat berjudul Pencabutan Surat Pengesahan Pasangan Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat itu bersifat rahasia. Namun, surat tersebut sudah beredar di kalangan wartawan pada Minggu (17/12/2017).
Dalam surat pencabutan dukungan tersebut didasari tiga hal. Pertama, berdasarkan surat DPP Partai Golkar nomor : R-485/Golkar/X/2017 tertanggal 24 Oktober 2017 tentang rekomendasi/pengesahan pasangan calon kepala Daerah Provinsi Jawa Barat atas nama H. Mochammad Ridwan Kamil, dengan Daniel Muttaqien.
Kedua, surat DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat nomor B: 116/Golkar/XII/2017 tertanggal 16 Desember 2017 tentang laporan Pilkada Jawa Barat. Ketiga, Petunjuk pelaksanaan DPP Partai Golkar nomor : Juklak-6/DPP/Golkar/VI/2016 tanggal 15 Juni 2016 tentang penetapan pasangan Calo
n Gubernur, Bupati dan Walikota dari partai Golongan karya.
"Dalam surat itu tertulis, bahwa DPP Golkar Jabar telah menindaklanjuti keputusan DPP Partai Golkar tentang pengesahan pasangan calon kepala daerah Provinsi Jawa Barat di poin pertama, dengan mengirimkan surat kepada Ridwan Kamil untuk segera menetapkan pasangan calon wakilnya dalam Pilkada Provinsi Jawa Barat, yaitu Daniel Mutaqien dengan batas waktu 25 Nopember 2017," bunyi surat tersebut.
Namun, sampai dengan batas waktu yang ditentukan, yaitu tanggal 25 Nopember 2017 (bahkan sampai saat ini), Ridwan Kamil belum memutuskan calon wakil kepala daerah sebagaimana surat nomor: R-485/Golkar/X/2017.
Maka dalam rangka menjaga kehormatan dan marwah partai serta kepentingan partai Golkar, DPP Partai Golkar memutuskan untuk mencabut dan menyatakan tidak berlaku surat DPP Partai Golkar nomor R-485/Golkar/X/2017 tertanggal 24 Oktober 2017.
"DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat agar menyampaikan pencabutan surat ini kepada Ridwan Kamil, Daniel Muttaqien dan pihak-pihak terkait," begitu isi surat tersebut.
Wasekjen Golkar Ratu Diah Hatifah membenarkan terkait surat pencabutan tersebut. Surat tersebut sudah diteken oleh Ketua Umum Airlangga Hartanto dan Sekjen Golkar Idrus Marham.
"Iya benar soal surat itu, tapi belum kita publikasikan. Dikeluarkan oleh Golkar hari ini," kata Ratu.
(bag/bag)
#dedimulyadi7abar1

Rabu, 13 Desember 2017

DEDI MULYADI SANG PEMBAHARU PARTAI GOLKAR





Ageman para linuhung



Patokan bebenteng nagri
Pancren raden ya saseka
Dayeuh maneh lemah cai
Nu diwengkon Pancasila
Nyapatokan nagri diri
Nyebar suma witutur
Ageman anu mimiti
Sumujud kanu Kawasa
Sifat sumeja ngabakti
Ngaberdasar Katuhanan
Patokan eling Ka Gusti

KANG DEDI MULYADI (KDM) SANG PEMBAHARU PARTAI


Tidaklah berlebihan jika KDM diberi julukan “SANG PEMBAHARU PARTAI” kehadirannya di Partai Golkar memang membawa angin perubahan, meskipun KDM hanyalah seorang kader muda Golkar yang berasal dari daerah terkecil kedua di Jawa Barat, namun semua langkahnya dalam memperbaiki citra Partai Golkar di tingkat nasional patut kita apresiasi.

KDM seorang politisi Golkar yang mampu membesarkan namanya sendiri lewat pengabdianya berawal sebagai wakil rakyat di daerah, kemudian sebagai wakil Bupati dan terakhir sebagai kepala daerah di Purwakarta selama Dua priode maupun kedudukan saat ini di Partai Golkar dengan menjabat sebagai Ketua DPD I Golkar Jawa Barat priode 2016-2021.

KDM tidaklah memiliki garis keturunan dengan tokoh nasional maupun kedekatan dengan Penguasa yang sedang memerintah, apa yang telah diraihnya sebagai kepala daerah maupun Ketua DPD I Golkar Jawa Barat bukanlah warisan dari Satu dinasti politk dan apa yang dilakukannya selama ini sebagai salah satu inisiator terselenggaranya Munaslub Partai Golkar 2017 nanti, merupakan dari keberanian dan idealismenya sebagai kader Golkar yang merasa terpanggil untuk menyelamatkan Partai Golkar dari keterpurukan,bukan menjadi mentor dari seseorang maupun faksi faksi yang ada selama ini di Partai Golkar.

Semoga saja apa yang dilakukan KDM ini akan menjadi pelita di tengah kegelapan bagi partai Golkar. (DKS)
#dedimulyadi7abar1

Sabtu, 09 Desember 2017

KDM TITISAN SANG ORATOR


Tidak ada yang meragukan ketika seorang KDM bicara, berdiskusi atau berpidato, kemampuanya mengolah kata kata memang diatas rata rata kita pada umumnya. Pernah juga melihat kemampuan Pak Idrus Marham memang hampir sama dengan KDM, namun kata kata yang keluar sepertinya kurang jelas, entah mungkin karena aksen Pak Idrus, tidak seperti KDM jika sedang berdiri diatas podium menyampaikan pidato, ceramah atau sambutan kata katanya sangat jelas, mudah difahami dan mampu merubah suasana ceria menjadi haru atau sebaliknya.

KDM memang sosok pemimpin yang lengkap,karena sudah menjadi keharusan seorang pemimpin mampu membakar semangat bawahan maupun rakyatnya lewat pidato pidatonya, Bung Karno di juluki sang orator ulung bagi Bangsa Indonesia, selain Bung Tomo. Di era kepemimpinanya semua pidato pidato Bung Karno selalu dinanti oleh rakyat Indonesia, kata kata yang keluar dari mulut Bung Karno seperti bara api yang melecut semangat revolusi bagi Bangsa Indonesia,
Kemampuan KDM dalam berpidato hampir sama dengan Bung Karno, karena rasa kagumnya akan kemampuan KDM berpidato, ibu Sukmawati menyebutnya KDM kesurupan Bung Karno, peristiwa ini terjadi ketika KDM menerima penghargaan dari Soekarno Center tahun 2016 lalu

Jika nanti KDM ditaqdirkan menjadi salah satu kontestan di Pilgub Jabar 2018 nanti, Saya yakin KDM akan selalu menjadi bintang ketika terjadi debat calon Gubernur Jabar 2018 nanti. Dari panggung debat ini saja KDM saya yakin akan meraih semakin banyak dukungan dari masyarakat Jawa Barat. (DKS)
#dedimulyadi7abar1

Kamis, 07 Desember 2017

DEDI MULYADI PENGEMBAN SPIRIT NASIONALISME BUNG KARNO


“Apakah kita akan memiliki spirit kebangsaan? Tidak
Kalau anak anak kita tidak dikenalkan bahasanya
Kalau anak anak kita tidak dikenalkan pakaiannya

Makanannya, Tidak pernah mendengar kacapi suling,
Tidak mengerti gending,
Tidak mengenal gamelan wayang,
Tidak bisa mengingat dan menangis,
mengingat kampung halamannya, Kenapa?
Kalau nilai nilai kemelinialan itu kemodernan yang masuk tanpa batas,
Anak anak kita akan kehilangan nasionalisme kebangsaan, Kenapa?
Karena tidak ada satupun yang bisa dia mengingat ngingat kampungnya,
mereka tidak akan pernah punya kampung”
-Dedi Mulyadi

Seperti halnya yang di cetuskan oleh sang Founding Fathers bangsa Indonesia Ir. Soekarno tentang Nation character building atau pembangunan jiwa bangsa yang melahirkan rasa nasionalisme kebangsaan bagi rakyat Indonesia, sehingga memiliki rasa mencintai tanah air, rela mengorbankan harta benda bahkan nyawa sekalipun demi tegak dan utuhnya NKRI, Bangsa Indonesia cinta damai, tapi lebih cinta kemedekaan, spirit inilah yang membakar semangat rakyat Indonesia hingga lahirlah perang revolusi untuk merebut kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Kita tidak meragukan jiwa nasionalisme seorang Dedi Mulyadi, ketika kedudukan sebagai kepala daerah di Purwakarta system pendidikan berkarakter yang beliau gagas dan terapkan salah satu pemahaman atau pendalamannya yaitu untuk mengembangkan anak didik memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi, memiliki mental yang kuat dan memiliki karakter yang baik. Jadi rasanya tidak berlebihan bila KDM di sebut pengemban spirit Nasionalisme Bung Karno. (DKS)
#dedimulyadi7abar1

Selasa, 05 Desember 2017

Buku KDM : CING CARINGCING PAGEUH KANCING SET SARINGSEUT PAGEUH IKET Bab : Telaah Penerapan Bahasa CCPKSSPI C.Status Hierarki Penerapan Pribahasa CCPKSSPI








C.Status Hierarki Penerapan Pribahasa CCPKSSPI
Hierarki diterjemahkan sebagal sebuah tingkatan bertahap dengan kenyataan dapat menunjukkan keadaan atau kedudukan (orang, badan, dsb) dalam hubungan dengan masyarakat di sekelilingnya. Hierarki dapat dikatakan suatu keadaan yang dapat menunjukkan suatu status terhadap seseorang atau sesuatu yang dianggap memiliki jenis dan masa. Status merupakan tingkatan tinggi rendah martabat (kedudukan, jabatan, kemajuan, peradaban), pangkat, derajat, taraf, kelas, batas waktu (masa).
Peribahasa CCPKSSPI berusaha memberi nuasa keadilan dan kebijakan terhadap suatu masalah dengan perbedaan status yang dihadapi, baik terhadap orang ataupun terhadap lingkungan sosial dan lingkungan alam.
Berdasarkan hal tersebut, permasalahan terhadap sesuatu dianggap memiliki hierarki agar dapat ditangani dengan konsep yang berjenjang dan tuntas sehingga dianggap memiliki tingkat keadilan bagi pemilik permasalahan.
Mengacu pada peribahasa CCPKSSPI, dalam menghadapi perm asalahan, terlebih dahulu harus mengenal langkah-Iangkah permasalahan. Di antara langkah pemecahan permasalahan adalah sebagai berikut
1. Pendekatan
Pendekatan merupakan proses, cara, perbuatan mendekati (hendak berdamai, bersahabat, dsb): usaha sadar dalam rangka aktivitas memecahkan permasalahan yang dihadapi individu maupun masyarakat.
Perlu pendekatan terhadap suatu permasalahan yang berasal dan dalam diri individu, dan luar individu, dan masyarakat setempat, dan serangan dan luar daerah. Maka, diperlukan tingkat kewaspadaan, kehati-hatian, dan berusaha objektif terhadap permasalahan yang dihadapi agar dapat dikuasai secara keilmuan, pengetahuan, dan sikap. Pendekatan yang dilakukan oleh pemegang permasalahan harus hati-hati agar tidak berdampak negatif terhadap permasalahan benikutnya.
Pendekatan sosial, keilmuan, kekerabatan merupakan contoh yang dapat digunakan dalam kehidupan masyarakat. Hal itu sebagai kewaspadaan terhadap pemasalahan yang dihadapi individu dan masyarakat.
- 2. Strategi
Dalarn memecahkan permasalahan, peribahasa CCPKSSPI harus memilliki strategi yang tepat, baik dengan menggunakan ilmu pengetahuan, seni, atau hal lain yang dapat memperindah langkah-langkah pemecahan masalah. Berdasarkan hal tersebut, strategi pemecahan masalah yang digunakan harus dapat memprediksi tingkat sebab dan akibat ketika digunakan.
Strategi pun dapat dikatakan sebagai kebijakan yang dilakukan oleh setiap individu agar permasalahan dianggap dan merasa adil dalam menerima hukuman atau penghargaan.
3. Metode
Peribahasa CCPKSSPI harus menggunakan metode dalam menyelesaikan permasalahan. Metode merupakan cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Metode pun merupakan cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
4. Model
Model dalam peribahasa CCPKSSPI merupakan pola (contoh, acuan, ragam, dsb) dan sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan, orang yang dipakai sebagai contoh untuk dijadikan teladan dalam kehidupan sosial.
Peribahasa CCPKSSPI berusaha waspada agar tidak terjerumus dan memberikan contoh yang kurang baik di lingkungan masyarakat, menjadi teladan dengan berusaha bertindak hati-hati terhadap keputusan yang akan diambil oleh individu atau kelompok yang menghadapi permasalahan.
5. Teknik
Teknik merupakan pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan dengan hasil, cara (kepandaian, dsb) membuat atau melakukan. Teknik dalam peribahasa CCPKSSPI berusaha terampil dan mahir dalam mengerjakan sesuatu sehingga individu akan berusaha cekatan dalam memecahkan permasalahan.
6. Taktik
Taktik dalam peribahasa CCPKSSPI merupakan suatu rencana atau tindakan yang bersistem untuk mencapai tujuan; pelaksanaan suatu strategi; siasat dalam menghadapi permasalahan. Dengan menggunakan dan faham akan makna taktik, individu akan berusaha hati-hati, tidak ceroboh, dan asal-asalan.
Permasalahan yang dihadapi akan diselesaikan dengan rencana langkah-langkah pemecahan yang dianggap tepat dan paling sedikit menimbulkan efek negatif.
#dedimulyadi7abar1

KEDEKATAN ANTARA KDM & KDN




Tidak di pungkiri secara pribadi mereka berdua memiliki kedekatan layaknya seorang sahabat, saat ini KDN selain Ketua DPD II Golkar Kabupaten Bandung untuk priode 2017-2022, Juga seorang kepala daerah yang memasuki priode Keduanya di Kabupaten Bandung. mereka berdua Dua orang kepala daerah yang telah sukses membangun daerahnya masing masing, mungkin hanya masalah banjir tahunan di wilayah Bandung selatan yang masih menjadi PR bagi KDN, Penanganan masalah banjir ini masih dalam perjuangan cara mengatasinya dari mulai upaya upaya yang dilakukan Pemkab Kabupaten Bandung dan Pemprov. Jawa Barat, diperkerikan perlu dana 2 Trilyun untuk penyelesaian masalah banjir ini.

Orang orang banyak yang membicarakan bahwa KDN akan menjadi kontibutor terbesar bagi KDM dalam Pilgub Jabar 2018 nanti, Kabupaten Bandung yang memiliki jumlah pemilih lebih dari 2,6 juta dan secara tradisi dari mulai Pak Lili Soematri, Pak Hatta, Pak Obar sampai Pak H. Dadang Naser Kabupaten Bandung seperti menjadi rumah bagi Partai Golkar, hal ini telah mengakar sampai ke tingkat RT/RW semuanya kuning.
 
Masyarakat sudah akrab melihat kedua tokoh ini tampil bersama baik itu di acara Safari Budaya maupun acara acara yang diselenggarakan Pemkab Kabupaten Bandung. Tidak heran jika pada tanggal 26 November 2017 lalu KDN menjadi inisiator kegiatan JABAR MENGGUGAT sebagai bentuk protes terhadap surat rekomendasi DPP Partai Golkar untuk Cagub Jabar 2018 nanti.

Selain di Kabupaten Bandung, KDM juga memiliki kunci kemenangan sebagai kontributor suara terbanyak bagi KDM yaitu di Kabupaten Bekasi yang memiliki pemilih lebih dari 2 juta jiwa. Seperti halya antara KDM dengan KDN, kita juga tahu bagaimana kedekatan antara KDM dengan ibu HJ. Neneng, belum lagi kedekatan KDM dengan ibu Cellica di Karawang, dengan Pak Haji Budi di Tasik, dengan ibu Hj. Imas di Subang, ibu HJ. Nurhayanti di Bogor dan dengan Pak Arya di kota Bogor, jadi tidak heran semua pihak ingin menjegal KDM. (DKS)
#dedimulyadi7abar1

GERINDRA : GOLKAR BERPOTENSI UBAH HALUAN DUKUNG DEDI MULYADI DI PILGUB JABAR USAI MUNASLUB

Semoga kabar baik ini akan menjadi kenyataan, Golkar dan Gerindra harus dapat bersikap realistis sesuai fakta yang ada, bahwa kandidat terkuat dalam Pilgub Jabar 2018 nanti itu tiada lain KDM, hanya saja beberapa lembaga survey telah berusaha menggiring dengan opini yang lain. KDM yang telah mempersiapkan segalanya dengan matang sehingga jangan heran popularitas KDM telah sampai ke dusun dusun terpencil di pedalaman di Jawa Barat.
KDM merupakan cagub Jabar yang paling dapat mempresentasikan dirinya sebagai orang Sunda dari mulai cara berpakaian, bahasa, wawasannya tentang suku dan budaya Sunda sampai dengan filosofi pemikirannya yang dikajinya dari filosofi para karuhun karuhun/leluhur/tokoh tokoh dan sejarah Sunda.
Publik juga telah mengenal KDM sebagai kepala daerah tersukses yang mampu memberikan perubahan bagi daerah yang dipimpinnya dengan kemajuan yang sangat luar biasa ditengah keterbatasan anggaran, KDM juga merupakan seorang Birokrat dan politisi yang memiliki jam terbang yang panjang, sejak usia 27 tahun beliau telah mendedikasikan dirinya sebagai wakil rakyat, kemudian menjadi wakil bupati termuda di Indonesia dan terakhir menjadi Bupati selama Dua Priode.
Kemudian disisi kehidupan pribadinya beliau adalah seorang yang sangat dermawan, tukang tutulung kanu butuh, tukang tatalang kanu keur susah, tukang nganteur kanu keur sieun, tukang nyaangan kanu keur poekkeun, Dari sisi religius beliau adalah seorang santri, seorang Haji, seorang Hamba Allah yang setiap tahunnya selalu berqurban dan memberangkat umroh orang lain seorang kepala daerah yang memasukan pelajaran baca tulis Al Qur'an dalam kurikulum pendidikan di Purwakarta, seorang kepala daerah yang mewajibkan pelajar dan karyawan Pemkab Purwakarta mempelajari kitab kuning, seorang yang kepala daerah yang mewajibkan dilingkunga kantor Pemkab dst dibacakan kalam Illahi setiap pagi dan sore hari.(DKS)
#dedimulyadi7abar1



Gerindra: Golkar Berpotensi Ubah Haluan Dukung Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar Usai Munaslub

 JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Gerindra Ferry Juliantono menyatakan pihaknya belum memutuskan secara resmi calon Gubernur yang akan diusung untuk mengikuti kontestasi Pilkada Jawa Barat, 2018. Sebab, Gerindra masih ingin memetakan dinamika politik di Jabar.
Salah satu ‎yang dipetakan atau diantisipasi Gerindra dalam dinamika politik Pilkada Jabar yakni berubahnya arah dukungan Partai Golkar paska Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Ferry memprediksi arah dukungan Golkar bisa berubah mendukung Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar pasca-Munaslub."Kami memperkirakan, mengantisipasi juga kemungkinan terjadinya perubahan dukungan Partai Golkar kepada yang semula ke Ridwan Kamil, kemudian beralih lagi kepada pak Dedi Mulyadi," kata Ferry usai menghadiri diskusi survey Poltracking Indonesia di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2017).
Partai Golkar sendiri‎ memang sudah resmi memberikan dukungan kepada Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jawa Barat. Dukungan itu diberikan kepada Ridwan Kamil ketika Setya Novanto masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Saat ini, Novanto telah ditetapkan tersangka dan ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Paska terseretnya Novanto dalam pusaran kasus dugaan korupsi, muncul dukungan untuk Golkar segera melakukan Munaslub.
Nama Airlangga Hartanto digadang-gadang menjadi calon kuat Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto. Dedi Mulyadi sendiri merupakan orang yang cukup dekat dengan Airlangga.
Dedi yang merupakan Ketua DPD Jawa Barat turut mendukung Partai Golkar untuk segera melangsungkan ‎Munaslub. Ferry melihat adanya potensi perubahan arah dukungan Golkar jika Airlangga terpilih menjadi Ketua Umum.
Menurut Ferry, arah dukungan Golkar diprediksi akan berubah ke Dedi Mulyadi jika Airlangga‎ terpilih menjadi Ketua Umum. Oleh karenanya, Ferry menunggu keputusan resmi arah dukungan Golkar Jabar paska Munaslub.
"Kami sedang melakukan proses itu sambil menunggu proses yang terjadi dinamika di partai lain, karena dinamika di partai lain masuk pertimbangan di Partai Gerindra," ‎ungkapnya.
"Pertama tentu dinamika yang terjadi di Partainya Pak Ace, bahwa telah terjadi dorongan ketua DPD Golkar, termasuk di DPD Golkar Jawa Barat Pak Dedi Mulyadi. Kita lihat di televisi (Dedy Mulyadi) ikut aktif mendorong Munaslub di Partai Golkar," imbuhnya.

Rabu, 29 November 2017

TAMPAN DAN GAGAHNYA CAGUB PILIHAN KITA KETIKA BERPECI


Memakai Peci sudah menjadi tradisi bagi kaum santri di Indonesia, seperti bagaimana tokoh tokoh pendiri Republik ini umunya mereka berpeci/kopeah. Contohnya saja bagaimana orang Amerika jika melihat orang Indonesia Berpeci menyebutnya Soekarno Soekarno…, ini berawal ketika Bung Karno berkunjung ke Amerika tahun 1964, Bung Karno memang sezak zaman penggerakan sampai beliau menjadi Presiden Republik Indonesia Pertama selalu memakai peci dan sepertinya sudah menjadi lambang kebesaran juga kewibawaan, sehingga para pemimpin dan kepala Negara yang hadir di konfrensi Asia Africa tahun 1955 di Bandung memuji penampilan Bung Karno dengan memakai pecinya.

Begitupun KDM pernah bercerita masa masa kecilnya di desa memakai peci lusuh dengan memakainya dimiringkan sudah menjadi kebiasaannya, ketika itu memakai topi sepertinya masih tergolong gaya yang mahal. Berpeci saat mengembala kambing untuk membantu kedua orang tuanya atau memakai peci saat mau mengaji dengan berselendang kain sarung sudah menjadi gaya anak anak desa ketika itu, dari mulai saat menjelang sore atau waktu Asar sampai selepas Magrib ketika pulang mengaji.

KDM bercerita bagaimana ketika ada kegiatan Imtihan di Masjid tempatnya belajar mengaji , teman temannya yang lain memakai baju kampret dan peci baru sementara KDM tidak, masa masa sulit ini kemudian menjadi spiritnya untuk merubah nasibnya. (DKS)
#dedimulyadi7abar1

Senin, 27 November 2017

HABIS GELAP TERBITLAH TERANG



Seperti inilah harapan kita kepada Partai Golkar seandainya Munaslub Partai Golkar dapat terlaksana kemudian dapat memilih kader terbaiknya untuk memimpin Golkar. Memilih kader terbaik yang memiliki kemampuan, bersih dari kasus kasus korupsi dan loyal terhadap partai, tidak menjadikan partai Golkar sebagai tempat perlindungan apalagi sampai menjadikan partai sebagai bargaening untuk kepentingan usahanya. Golkar sebagai soko gurunya Parpol di Indonesia yang telah melekat di hati masyarakat bawah Indonesia harus dapat mengemban amanah penderitaan rakyat. Jangan sampai Golkar tersandera oleh ulah para pengurusnya.

Semoga saja langkah langkah KDM yang mendesak DPP Partai Golar untuk segera melaksanakan Munaslub partai Golkar sebagai upaya penyelamat partai dalam menyongsong Pilkada serentak 2018 dan Pileg 2019 nanti, dapat ditanggapi dengan positip oleh para pengurus DPP Partai Golkar maupun para sesepuh (pendiri dan para mantan pengurus partai Golkar) dan tentunya mendapat dukungan dari seluruh DPD tingkat I (Satu) seluruh Indonesia, juga para pengurus pusat ormas ormas under bow partai Golkar.

KDM sebagai kader muda militan partai Golkar yang merupakan juga tokoh pembaharu, karena sejak KDM menjabat ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat telah menggiring para politisi dan para pengurus Golkar Tingkat di Tingkat I dan II di Jawa Barat lebih peduli terhadap masyarakat kelas bawah, KDM telah merubah tradisi kegiatan seperti pelantikan pengurus DPD Tingkat II, yang biasanya diselenggarakan di hotel hotel mewah dipindahkan ke rumah rumah warga yang membutuhkan. KDM ingin Partai Golkar hadir ditengah kesulitan warganya, jadi jangan heran pasca KDM menjabat Ketua DPD I Golkar Jawa Barat berdasar hasil dari beberapa lembaga survey, Partai Golkar di dapil Jawa Barat mencapai elektabilitas tertinggi, bahkan dapat mengalahkan partai pemenang Pileg 2014 di Jawa Barat PDI Perjuangan, namun sayang semua pencapaian ini menjadi anti klimaks setelah DPP Partai Golkar memberikan rekomendasi kepada non kader Partai Golkar dalam pencalonan Calon Gubernur Jawa Barat untuk Pilgub Jabar 2018 nanti, suara Golkar kembali merosot drastis. (DKS).
#dedimulyadi7abar1

Sabtu, 25 November 2017

Dedi Mulyadi: Konflik Golkar Saat Ini Tidak Ada Apa-apanya Dibanding Awal Reformasi

Penuturan KDM seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, bagaimana ketika pasca reforrmasi pengurus dan kader yang tetap bertahan dan loyal kepada Golkar harus menerima cemoohan, hujatan bahkan tindakan anarkis, KDM bahkan pernah mengatakan dirinya ketika hangat hangatnya eporia Reformasi pernah ditimpukin segala, beliau waktu itu masih kader muda Golkar,diusianya sekitar 27 tahun, namun telah duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Purwakarta dari Partai Golkar. Loyalitas dan kontribusi KDM terhadap Partai Golkar memang tidak perlu diragukan lagi, dari awal tidak pernah jadi kutu loncat, seorang kader militan Golkar meski beliau berlatar belakang organisasi HMI (Himpunan Mahasswa Islam) pilihannya sebagai kader Golkar merupakan idealismenya dalam berpolitik.
Memang kalau kita melihat sejarahnya Partai Golkar berdiri pasca Reformasi, karena di era Orde Baru dalam UUnya Golkar bukan sebagai Partai Politik, ketika masa itu yang di sebut parpol itu hanya ada 2 yaitu PPP dan PDI saja.
Jadi masuk di era milanium ini, sudah saatnya Golkar dipegang anak anak muda yang memilki visi, loyalitas,integritas dan bersih dari kasus kasus pribadi Ketumnya, Kita menjadi saksi dari mulai era Pak Akbar Tandjung sebagai ketumnya Partai Golkar selalu didera kasus, kita masih ingat Pak Akbar terjerat kasus penyalahgunaan dana nonbujeter Bulog, kita tentu masih ingat ketika kasus itu bergulir Golkar menjadi partai tersandera pada Pilpres 2004 dulu dengan mendukung pasangan ibu Megawati- KH. Hashim Muzadi, Padahal harusnya ketika itu Partai Golkar mendukung pasangan Wiranto-Salahuddin Wahid, karena Pak Wiranto sebagai pemenang konvensi Presiden Partai Golkar ketika itu. Kita juga ingat ketika kasus itu hangat hangatnya Pak Akbar malah naik haji, sehingga masyarakat menyindirnya "semoga menjadi haji yang Mabrur bukan haji yang Kabur",
Kemudian di era kepemimpinan Pak Ical ada kasus Lapindo, meski Lapindo ini memang bukan kasus korupsi tapi tetap saja menyeret nyeret Golkar, karena Lapindo merupakan proyek usahanya Pak Ical, dan kita melihat puncaknya ada di kasus Pak Setnov ini. (DKS)
#dedimulyadi7abar1



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD Golkar Jawa Barat‎, Dedi Mulyadi menilai konflik yang terjadi di partai berlambang pohon beringin itu saat ini belum ada apa-apanya dibanding pada saat awal reformasi.
Menurutnya, pada awal reformasi Golkar diterpa konflik sampai sampaai diminta untuk dibubarkan.
"Jauh lebih berat Golkar pada tahun 98/99 sampai 2003. Saat itu Golkar dapat tekanan publik yang berat dianggap endemik orde baru," kata Dedi dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (25/11/2017).
Pria yang juga menjabat ‎sebagai Bupati Purwakarta itu menyebut, pada saat konflik Golkar terjadi di tahun 1998/1999 bahkan sampai pembakaran kantor dan atribut partai. Namun, Golkar mampu melewati cobaan tersebut dengan mengembalikan kepercayaan publik di tahun 2004."Golkar di tahun 2004 buat konvensi dan bisa menjadi partai nomor satu di Pemilu," tuturnya.‎

 Hari ini, kata Dedi kembali terjadi sentimen negatif terhadap Golkar karena kasus hukum yang menjerat Ketua Umum. Menurutnya, para pengurus DPP Golkar harus merespon sentimen negatif tersebut agar tidak berdampak luas pada suara Golkar di Pemilu 2019 mendatang.
"Publik masih memberi harapan memilih Golkar kembali. DPP harus merespon keinginan publik, ini bukan aspirasi pengurus DPD tetapi aspirasi dari akar rumput," katanya.

Jumat, 24 November 2017

(FULL) DEDI MULYADI JEMPUT TKI YANG TERLANTAR SELAMA 4 TAHUN DI ARAB SAUDI



Sudah beberapa kali KDM menyelamatkan nasib para TKI yang terlantar di
Arab Saudi, bahkan kebaikan KDM sampai dibawa mati oleh seorang ibu yang
menderita sakit di Arab Saudi dan akhirnya meninggal dunia di tanah
kelahirannya, tidak hanya itu bahkan KDM rela membatalkan keberakatannya
ke Kairo untuk memenuhi undangan memberikan kuliah terbuka di
Universitas Al Azhar Mesir,, hanya karena ketika pesawat yang
ditumpanginya transit di bandara Kuala Lumpur menjumpai Dua TKW yang
sudah beberapa hari terlantar dibandara tersebut tanpa sedikit uang pun
disakunya, dan KDM memulangkan keduanya dengan pesawat di kelas 1,
sungguh mulia memang kepribadian seorang KDM, semua ini semakin
memantapkan kita untuk menjadikannya sebagai gubernur Jawa Barat priode
2018-2023 kita akan memiliki seorang gubernur yang benar benar peduli
dan mau berkorban terhadap penderitaan orang lain. (DKS)

Kamis, 23 November 2017

Dedi Mulyadi Sebut Kalau Tidak Munaslub, Golkar Akan Kiamat


Golkar memang sangat berjaya di rezim orde baru, karena semua institusi di giring ke Golkar, Kita masih ingat Munaslub pertama pasca jatuhnya rezim orde baru, ketika Golkar dihujat bahkan ketika itu tidak sedikit yang mendesak agar Golkar dibubarkan, Golkar dianggap bertanggung jawab atas kelanggengan 32 tahun rezim orde baru berkuasa. Munaslub Golkar ketika itu bertarung antara Ir.Akbar Tandjung melawan Jend.Purnawirawan Edi Sudradjat, Pak Edi kalah kemudian membuat partai baru PKP (Partai Karya Pembangunan) masyrakat ketika itu menyindirnya dengan sebutan partai kalah perang. Pada tahun 2004 kepemimpinan Golkar beralih dari Pak Akbar ke Pak Jk. Posisi Pak JK yang ketika itu sebagai wapresnya Pak SBY dianggap figur yang mampu membawa Golkar pada kejayaan, yang seru terjadi pada pemilihan ketum Golkar tahun 2009, antara Pak Ical dan Pak SP, Pak SP kandas kemudian membuat juga partai sendiri dengan nama Nasdem.
Harapan KDM bahwa munaslub harus segera digelar untuk menyelematkan Partai Golkar memang pendapat yang smart, selain bisa melahirkan pemimpinan baru yang bersih tidak terkait satu kasus korupsi, membawa membawa satu dinasti atau yang memiliki kedekatan dengan rezim yang sedang berkuasa, KDM berharap Golkar dipimpin seorang anak muda yang netral terbebas dari semuanya, seorang ketua umum yang memiliki visi, loyalitas dan integritas, semoga saja.....(DKS)
#dedimulyadi7abar1


PURWAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan, Partai Golkar saat ini sedang kritis dan harus segera diselamatkan.
Apabila kondisi ini terus dibiarkan, maka pemilih Golkar dari usia 40 tahun ke atas yang menjadi kekuatan partainya selama ini bisa terancam beralih ke partai lain.
"Kami menilai pengurus di daerah dengan kondisi sekarang harus ada langkah cepat untuk keluar dari badai dan jeratan masalah. Golkar kritis wajib cepat diselamatkan. Kami sangat berkewajiban dalam menyelamatkan partai saat ini. Kantong suara pemilih usia 40 tahun ke atas sebagai kekuatan tergerus dengan kondisi sekarang. Bagaimana kita bisa menggapai pemilih di bawah usia tersebut yang sangat potensial sekarang," jelas Dedi kepada wartawan di halaman kantornya, Kamis (23/11/2017) pagi.
Saat ini, pihaknya bersama pengurus daerah partai lain memberikan dua opini yang wajib dilakukan Golkar agar keluar dari masalah saat ini. Pertama, seluruh pengurus daerah akan melakukan musyawarah untuk membahas pemimpin baru secara definitif.
Kedua, kata Dedi, segera dilaksanakan Musyawarah Nasional Luar Biasa ( Munaslub) untuk membahas pemilihan pemimpin baru dalam waktu dekat ini.
Menurut Dedi, pembenahan itu harus segera dilakukan karena waktu semakin mepet menjelang pemilihan umum kepala daerah.
"Kalau sampai dua langkah ini tak segera dilaksanakan sesegera mungkin, Golkar akan kiamat. Kita tidak akan menunggu Munaslub berlama-berlama," tandas Dedi.

Ia juga mendesak Golkar segera memutuskan jadwal pelaksanaan Munaslub paling lama sampai tanggal 30 November sekarang ini. Menurut Dedi, sudah banyak pengurus di daerah juga menghendaki pelaksanaan Munaslub dipercepat.
"Kalau sudah dua per tiga dari DPD I yang setuju, tak ada alasan lagi Munaslub untuk memilih pemimpin baru dilama-lama. Itu sudah mau tak mau harus dilaksanakan Munaslub," tambahnya.
Selama ini, ia bersama pengurus daerah lainnya konsen untuk menyelamatkan partai. Dia pun membantah pemberitaan sejumlah media bahwa desakan Munaslub itu demi mendapat rekomendasi kepala daerah.
"Salah kalau saya dinilai berjuang demi rekomendasi pilgub. Saya ini kader partai dan wajib berjuang menyelamatkan partai. Partai Golkar adalah partai besar yang selama ini sejatinya sebagai wadah berkumpulnya para aktivis dan pejuang masyarakat lainnya sejak dulu. Kalau dibiarkan masalah sekarang melekat dengan Golkarnya dan sudah dinilai oleh masyarakat, ya Golkar Kiamat. Kami sudah tak mau lagi penyelamatan Partai Golkar dilama-lama lagi," tandasnya.

Rabu, 22 November 2017

"SEMUA WARGA PURWAKARTA TAHU PAK DEDI PALING MENGERTI WARGANYA" (CAGUB. H.DEDI MULYADI WUJUDKAN MIMPI MAK ERI)

Jika saja bukan seorang kepala daerah yang benar benar ikut merasakan penderitaan rakyatnya, mana ada yang peduli pada nasib seorang janda tua yang hidup sebatangkara ini, apalagi sampai harus membangunkannya sebuah rumah, karena ini sih bukan merenovasi, karena rumah Mak Eri yang memprihatinkan itu kini hanya tinggal puing puing yang berserakan yang nantinya akan berdiri sebuah rumah yang layak huni nan asri.
KDM memang memiliki kepedulian yang sangat luar biasa jika menyangkut nasib orang orang kecil, pendapatanyan sebagai kepala daerah yang besarannya sekitar 50 juta setiap bulannya, semuanya didermakan untuk menolong orang orang yang terhimpit kesulitan, kira kira ada kepala daerah seperti KDM, saya yakin seribu satu saja belum tentu ada. Rasanya bagi masyarakat tatar Sunda merupakan satu pilihan yang cerdas jika memberikan amanahnya kepada sosok KDM yang memiliki kepedulian sangat tinggi kepada kemanusiaan,sebagai Gubernur Jawa Barat priode 2018-2023 nanti. (DKS)






"SEMUA WARGA PURWAKARTA TAHU PAK DEDI PALING MENGERTI WARGANYA"
PURWAKARTA, 
KOMPAS.com — Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memantau secara langsung pelaksanaan program bantuan rumah tak layak huni bagi warga tak mampu di daerahnya, Rabu (22/11/2017) pagi.
Langkah ini kerap dilakukannya sejak ia menjabat sampai akhir masa jabatan sekarang sebagai kepala daerah apabila ada rumah warganya yang dibangun dengan bantuan rumah tak layak huni (rutilahu).
"Sudah biasa dilakukan sejak dulu kalau ada yang rumahnya dibangun dengan bantuan rutilahu karena rumahnya mau roboh," ujar Bupati Dedi di lokasi bantuan rutilahu Mak Eri (80), warga Kampung Purwamekar, Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Purwakarta Kota.
Rumah berukuran sekitar 4 meter x 5 meter milik janda tua tersebut hampir roboh karena konstruksinya panggung semipermanen.
Sesampainya di lokasi, Bupati Dedi langsung menghampiri Mak Eri dan mengobrol di lantai rumah tetangganya.
Selama ini, Mak Eri mengatakan menghidupi dirinya dengan hasil berdagang uli ketan dan gorengan. Ia hidup sendiri karena anak-anaknya sudah menikah dan bertempat tinggal di rumah yang berbeda.
"Saya salut dengan Mak Eri. Meskipun sehari-hari hidupnya susah, tetap saja mampu menyumbang segelas beras buat perelek setiap minggunya. Program beras perelek sendiri sudah bergulir di Purwakarta untuk membantu warga miskin mendapatkan beras bagus secara gratis," tambah dia.
Bupati Dedi kemudian memberikan modal bantuan kepada Mak Eri modal untuk membuat warung setelah rumahnya selesai diperbaiki melalui program rutilahu.
"Dengan langsung datang ke penerima bantuan rutilahu, pemerintah akan tahu lebih detail penerima bantuan tersebut. Juga bantuan akan tepat sasaran dan bermanfaat bagi rakyat miskin," tambahnya.
Sementara itu, Mak Eri mengucapkan terima kasih kepada Bupati Dedi yang langsung mengunjungi rumahnya yang sedang diperbaiki. Ia tak mengira dan baru mengetahui bahwa bupatinya tersebut akan segera mengakhiri masa jabatannya di Purwakarta.
"Emak enggak tahu, kalau bisa jangan diganti, terus aja Pak Dedi. Semua warga Purwakarta juga sudah mengetahui kalau Pak Dedi paling mengerti warganya. Baru pertama di Purwakarta ada bupati seperti ini yang dekat dengan warga," katanya.
#dedimulyadi7abar1

DEDI MULYADI SEORANG KADER YANG LOYAL



Cepat tanpa harus mendahului
Tinggi tanpa harus melebihi
Apapun yang kuterima
Tidak ada yang berubah
Aku tetap seorang kader yang loyal

#dedimulyadi7abar1