expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Rabu, 25 Januari 2017

15 UNIT BUS SEKOLAH GRATIS SIAP ANTAR JEMPUT PELAJAR DI PURWAKARTA

DALAM KETERBATASAN ANGGARAN, TAPI TETAP MAMPU BERINOVASI MEMBERIKAN PELAYANAN TERBAIK UNTUK WARGANYA

Kalau melihat jumlah APBD Purwakarta memang sangat jauh dengan Kota maupun Kabupaten Bandung, apalagi kota Bandung sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat mungkin jumlah anggarannya bisa satu banding lima, jadi tidaklah heran kalau kota Bandung mau dibentuk atau mau berbebenah seperti apa tidak terlalu luar biasa, karena memang cukup dana untuk melakukan semua itu.
Yang luar biasa itu daerah seperti Purwakarta sebagai Kabupaten terkecil ke dua setelah Pangandaran dengan anggaran APBD yang kecil, tapi mampu berinovasi memberikan pelayan yang terbaik bagi warganya, Untuk kesehatan dari jaminan biaya rawat inap gratis bagi warga Purwakarta selama mau dirawat di kelas 3 di RS, milik Pemda, layanan dokter gratis, yang fantastis itu layanan ambulace on line gratis yang hampir tersebar di seluruh Kecamatan dan desa di Purwakarta.
Dari pelayanan perizinan untuk para pengusaha kecil menengah dari mulai pengurusan SIUP,SITU semua gratis, ada lagi yang membuat iri warga daerah lain di Purwakarta itu sudah tidak lagi pendistribusian beras raskin, kwalitas berasnya telah di ganti menjadi kwalitas beras no 1 kemuadian lagi gaji RT/RW yang luar biasa yang mungkin tidak akan bisa di contoh oleh daerah daerah lain yaitu besarannya untuk RT 2 JT dan RW 2,5 JT.
Sementara gaji RT/RW. di kota maupun Kabupaten Bandung berapa sih?
Hari ini Kang Dedi Mulyadi sebagai Bupati kembali membuat gebrakan yang terkait dengan kebijakan yang dibuatnya tentang pelarangan pelajar di Purwakarta membawa motor ke sekolah, kemudian solusinya saat ini telah disediakan 15 unit bus sekolah, yang kalau kita lihat busnya lebih mirip Travel Cipaganti karena mewahnya, memang semua itu tergantung sang pemimpinya sukses tidaknya satu daerah itu tergantung Bupati atau wali kotanya, karena di Purwakarta pemimpinnya seorang Dedi Mulyadi meski dari segi anggaran sangat terbatas, tapi mampu membawa Purwakarta sebagai Kabupaten termaju di Jawa Barat.(DKS)



Add caption




Add caption




REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta meluncurkan bus sekolah. Langkah ini sebagai solusi atas kebijakan larangan siswa membawa kendaraan ke sekolah. Untuk sementara baru ada 15 unit armada sekolah tersebut. Kedepan, jumlahnya akan terus ditambah. Termasuk penambahan trayek ke wilayah terpencil.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, 15 armada ini jenisnya micro bus. Armada ini, bernama mobil sakola Kidang Kancana. Armada ini, sengaja diluncurkan guna menjawab keresahan warga ihwal larangan pelajar membawa kendaraan ke sekolah.
"Jadi, mobil sekolah ini melayani pelajar di wilayah-wilayah yang belum terakses kendaraan umum," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Rabu (25/1).
Menurut Dedi, untuk sementara kendaraan tersebut akan didistribusikan ke wilayah di pinggiran. Seperti, Kecamatan Sukasari, Maniis, Bojong dan Pondoksalam, Cibatu dan Campaka.
Menurut Dedi, armada sekolah itu untuk semua kalangan pelajar. Terutama, anak-anak SMA sederajat. Karena, lokasi SMA dengan rumah pelajar cenderung agak jauh. Jika dibanding dengan lokasi SD dan SMP, yang rata-rata jaraknya berdekatan dengan rumah pelajar.
Makanya, 15 unit armada bus ini untuk sementara dinilai cukup. Akan tetapi, kedepan jumlahnya bisa bertambah. Seiring dengan minat siswa menggunakan bus pemerintah tersebut tinggi. Tak hanya itu, trayeknya juga akan ditambah. Terutama, wilayah yang ada di peloksok yang tidak ada akses kendaraan umum.
Dengan adanya bus sekolah ini, lanjut Dedi, pihaknya berharap para pelajar tak lagi membawa kendaraan ke sekolah. Sebab, banyak hal negatif ketika pelajar membawa kendaraan. Seperti, melanggar UU Lalulintas, karena mayoritas mereka belum cukup umut untuk memiliki SIM.
Dedi mengaku, terkait 15 armada ini pihaknya menganggarkan Rp 6 miliar. Terkait dengan sopir busnya, pihaknya akan bekerjasama dengan aparat TNI. Alasan dipilihnya sopir dari kalangan militer ini, sebab jam sekolah di Purwakarta lebih pagi dari daerah lain. Sehingga, sopir dari kalangan TNI akan lebih disiplin.
"Karena masuk sekolahnya pukul 06.00 WIB, maka bus sekolah ini sudah mulai menjemput siswa sejak pukul 05.00 WIB," ujarnya.
#inspirasikangdedi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar