expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 31 Agustus 2017

BERKAT PROGRAM PETERNAKAN KANG DEDI MULYADI PURWAKARTA KINI MENJADI KOTA PRODUSER HEWAN QURBAN





Mari kita melihat sisi lain Kang Dedi membawa kemakmuran bagi masyarakat Purwakarta, Satu Minggu lagi kita menghadapi hari raya Idul Adha, bagi masyarakat Muslim yang mampu untuk berqurban tentu sudah mulai memburu hewan qurban entah itu yang di koordinator melalui Majelis Talim, DKM atau perorangan. KIta juga sudah melihat di sudut sudut kota, dipinggir pinggir trotoar hewan hewan qurban dijajakan dari mulai Domba maupun Sapi dengan harga yang cukup mahal juga. Pokoknya hari raya Idul Adha akan membawa berkah rezeki berlimpah bagi orang orang yang berternak hewan qurban
Jika kita iseng ngobrol ngobrol dengan para pedangangnya saat ini pasti nama Purwakarta selalu kesebut. saat ini Purwakarta telah identik dengan kota peternak hewan qurban, hampir semua bandar dari mulai Jawa Barat, Tengah, Timur sampai Sumatra mencari hewan qurban dari Purwakarta. booming ini terjadi sejak tahun 2008an, kenapa saya tahu, karena saya pernah jualan hewan qurban juga.
Kang Dedi kepala daerah yang selalu mengajari warganya menjadi peternak dan cukup sukses ada Dua buah kutipan berita.
"Program pendidikan peternakan di Kabupaten Purwakarta akan menjadi pilot project, atau percontohan nasional. Hal ini karena program yang sudah diterapkan selama beberapa tahun di Purwakarta tersebut dinilai berjalan dengan sukses.
Hal tersebut diutarakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Kementerian Pertanian, Surachman. Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan kajian lebih mendalam untuk menjadikan program pendidikan peternakan Purwakarta menjadi percontohan tingkat nasional.
“Program di Purwakarta ini harus kita dukung dan saya langsung akan mensinergikannya dengan program di Kementerian, kami di Kementerian baru ada agricultural camp, ini masih belum cukup, program di Purwakarta ternyata lebih holistic karena terintegrasi dengan kurikulum pendidikan disini,”
Bukan hanya pelajar di sekolah, Dedi menjelaskan, pemerintah Kabupaten Purwakarta juga memberikan pelatihan manajemen peternakan pada para peternak. Hal ini dilakukan karena mayoritas peternak yang ada kurang memahami aspek manajerial yang berdampak pada lemahnya pengelolaan hewan ternak.
“Kalau di sekolah kita buat Inseminasi Buatan agar tercipta bibit unggul, kita tidak berhenti disitu, peternak juga termasuk ke dalam sasaran program ini sehingga mereka menjadi kuat dalam aspek manajemen peternakannya,” ungkap Dedi.
Adapun di Purwakarta terdapat lima wilayah yang dinilai memiliki kualifikasi sebagai daerah yang layak dijadikan basis peternakan. Empat dari lima wilayah tersebut diproyeksikan sebagai basis peternakan domba, sementara sisanya diharapkan menjadi sentra peternakan sapi.
“Untuk domba, kita kembangkan di Darangdan, Wanayasa, Bojong dan Kiarapedes, sementara untuk sapi, Sukasari menjadi wilayah yang kita proyeksikan,” katanya.
Lebih lanjut, menurut dia, Kabupaten Purwakarta juga berencana untuk membangun arena ketangkasan hewan yang akan digunakan untuk olimpiade hewan ternak dari berbagai jenis baik domba maupun sapi. Khusus untuk sapi, Pemkab Purwakarta tengah menggodok konsep balap sapi ala Purwakarta.
Kesuksesan Purwakarta sebagai daerah peternak berdampak Populasi hewan ternak jenis domba di Kabupaten Purwakarta mengalami surplus. Bahkan, jumlah domba di Purwakarta sudah melebihi total jumlah penduduk di kabupaten terkecil kedua di Jawa Barat tersebut.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mencatat, jumlah penduduk Purwakarta mencapai 960.000 jiwa. Sedangkan, jumlah populasi domba Purwakarta menurut data Dinas Peternakan dan Perikanan mencapai 1 juta ekor.
Jadi para peternak rumahan atau yang berskala besar di Purwakarta tinggal mengitung untung saja saat menjelang Idul Adha seperti ini.Sisi lain suksesnya Kang Dedi membangun Purwakarta secara nyata.
#dedimulyadi7abar1

JIKA DEDI MULYADI MENJADI GUBERNUR KIRA KIRA APA YANG BERUBAH DENGAN JAWA BARAT?





Ini hanya sekedar perkiraan saja berdasarkan keberhasilan Kang Dedi Mulyadi membangun Purwakarta selama ini, Rencana program nyatanya tentu dapat kita lihat dari pemaparan visi misinya Kang Dedi Mulyadi nanti.

  1. Pelayanan Birokrasi kepada masyarakat Jawa Barat akan semakin baik, murah, cepat, bersih dan transparan.
  2. Jaminan sosial dan kesehatan untuk masyarakat Jawa Barat akan semakin baik, dari segi pelayanan, tenaga medis,obatnya sampai biaya perawatannya.
  3. Pembangunan fisik sampai masalah masalah klasik di Jawa Barat seperti daerah daerah yang menjadi langganan banjir, longsor, kekeringan akan cepat diatasi.
  4. Perlindungan dan peningkatan kesejahtraan kepada para pekerja dari mulai buruh tani sampai buruh pabrik maupun pekerja pekerja lainnya yang selama ini belum mendapat perhatiaan.
  5. Mengatasi masalah pengangguran dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat Jawa barat.
  6. Perberdayaan desa desa di jawa barat, agar memiliki badan usaha sebagai kekuatan ekonomi bagi masyarakat di desa itu sendiri, termasuk juga untuk kesejahtraan perangkat pemerintahan terendah seperti RT/RW.
  7. Subsidi ke sektor pendidikan akan semakin besar, artinya biaya pendidikan khususnya tingkat menengah atas akan semakin murah untuk masyarakat Jawa Barat.
  8. Akan banyak anggaran maupun program program inovasi untuk mengentaskan kemiskinan di Jawa Barat.
  9. Semua potensi Jawa Barat akan digali dan dimaksimalkan demi kesejahtaraan masyarakat Jawa Barat dari mulai sumber daya alamnya sampai sektor parawisatanya.
  10. Akan menciptakan dan mengelola sistem pertanian dan irigasi yang baik dan modern, sehingga kejayaan Jawa Barat sebagai lumbung padi nasional akan kembali dan masyarakatnya tidak ada yang mengkonsumsi beras Raskin lagi.
  11. Kita akan memiliki gubernur yang sering blusukan dekat warganya, mengontrol kondisi lapangan di satu daerah, sehingga persoalan persoalan di daerah tersebut akan cepat diatasi. (DKS)
#dedimulyadi7abar1

DARI FAKTA TERBUKTI DEDI MULYADI KANDIDAT TERKUAT





Tidak ada peserta incumbent menjadikan Pilgub Jabar 2018 lebih fair, semua kontestan memiliki peluang  yang sama untuk memenangkannya. Jika saat ini ada Tiga kontestan yang sudah mendapat dukungan Parpol, salah satunya yaitu Kang Dedi Mulyadi  yang saat ini dukungannya datang  dari  partai partai Nasionalis yaitu Golkar dan PDIP  dan Dua pesaingnya  sudah pasti di dukung partai partai Islam di tambah Partai  Gerindra, Demokrat, Nasdem  dan Hanura, jadi peta dukungan politiknya Pilgub Jabar 2018 sepertinya tidak akan jauh berbeda dengan Pilkada DKI 2017 kemarin.
Kita semua  para relawan dan simpatisan berharap peta dukungan saat ini tetap tidak berubah rubah sampai ke pendaftaran peserta Pilgub Jabar sekitar bulan Februari 2018 nanti. Karena koalisi Partai Golkar dan PDIP sudah lebih dari cukup untuk mendaftarkan Kang Dedi , koalisi ini juga menjadi koalisi terbesar karena merupakan koalisi Dua Partai pemenang Pileg tahun 2014
Namun sayangnya disisi lain jika kita melihat perkembangan menuju Pilgub Jabar 2018 nanti, dibanding KeDua kontestan lainnya Kang Dedilah yang paling menjadi sorotan media, upaya upaya penjegalan baik dari internal maupun dari luar Partai datangnya seperti angin topan beliung, dukungan bulat dari daerah di dalam tubuh Golkar, Ormas, LSM dan masyarakat sepertinya mau dikubur oleh manuver manuver politik pihak pihak tertentu yang ingin Kang Dedi gagal mencalonkan diri, surat rekomendasi  pencalonan Kang Dedi  sebagai calon gubernur dari DPP Partai Golkar yang terbit tanggal 2 Agustus 2017 telah di multi tafsirkan oleh orang orang tertentu, bahkan berbagai isu dihembuskan kelompok kelompok tertentu seolah olah Kang Dedi ini sosok yang macam macam, bahkan kebersamaan Kang Dedi dengan Pak KH. Ma'ruf Amin Ketua MUI yang terang terang mendukung pencalonan Kang Dedi, Ustad Solmed, KH. Jujun dan terakhir Habib Lutfi di tambah rutinitas kunjungan kunjungan Kang Dedi ke pesantren pesantren di wilayah Jawa Barat tidak mampu meyakinkan orang dan kelompok tersebut.
Tapi biarlah kita seperti halnya Kang Dedi sendiri menyikapinya dengan Tawakal berserah diri kepada suratan taqdir Allah SWT. Biarkan semuanya seperti air mengalir, seperti kata pepatah "Semakin tinggi pohon semakin kencang angin menerpa" kita mengambil hikmahnya saja semua isu isu miring ini  secara tidak langsung  telah meningkatkan popularitas Kang Dedi Mulyadi, kita yakin masyarakat Jawa Barat sangat cerdas,bijaksana  dan memiliki fanatisme kepada sosok Kasundaan Kang Dedi Mulyadi.
Akhirnya kesimpulannya dari serangkaian pristiwa selama  ini kita dapat melihat dan menilai  bahwa semua fakta ini menunjukan bahwa Kang Dedi Mulyadilah kandidat terkuat itu. (DKS).

Kamis, 24 Agustus 2017

KEBESARAN JIWA SEORANG DEDI MULYADI MENANGGAPI PERNYATAAN NUSRON WAHID



Terkait pernyataan Nusron Wahid yang menjabat sebagai Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Wilayah Jawa dan Sumatera, Nusron Wahid yang seharusnya meyakinkan figur Dedi Mulyadi kepada konstiuen PartaI Golkar di Jawa Barat pasca keluarnya surat rekomendasi dari DPP Partai Golkar kepada Dedi Mulyadi pada tanggal 2 Agustus 2017, ini malah mengeluarkan pernyataan bertolak belakang dengan jabatan dan tugasnya “ Partai Golkar masih membuka pintu bagi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk ditetapkan menjadi calon Gubernur Jawa Barat” pernyataan ini sontak menjadi headline di berbagai media cetak ,elektronik maupun online. Mungkin dimata Nusron Wahid seolah olah apa yang telah dilakukan Kang Dedi selama ini blusukan ke kampung kampung dari ujung timur ke ujung barat, dari ujung utara ke selatan untuk meningkatkan elektabilitas Partai Golkar di Jawa Barat yang memiliki luas kurang lebih 33 ribu Kilometer persegi tanpa rasa letih, bahkan telah memberikan kontribusi dengan Dua kemenangan di Pilkada langsung Jawa Barat tahun 2016 kemarin yaitu kota Tasikmalaya dan Kabupaten Bekasi tidak ada apa apanya.
Tentu pernyataan Nusron Wahid ini membuat gaduh dengan reaksi kecaman yang emosional dari DPD I dan II Partai Golkar di wilayah Jawa Barat yang telah bulat mendukung Kang Dedi sebagai Calon Gubenur Jawa Barat priode 2018-2023, bahkan DPD II Partai Golkar Kabupaten Garut sampai berniat mendemo DPP Partai Golkar di Jakarta. Reaksi keras juga datang dari masyrakat, Ormas, Lsm dan tentu saja para simpatisan dan relawan KI SUNDA.
Namun yang sungguh luar biasa itu sikap Kang Dedi Mulyadi sendiri mananggapi datar saja pernyataan Nusron Wahid ini, tanpa sikap dan nada emosi "Saya malah terima kasih kepada Pak Nusron, karena pernyataan beliau saya dibicarakan banyak orang. Saya menganggap itu suplemen untuk terus bekerja,"
"Saya patuh dan siap mengamankan apa pun keputusan Partai Golkar secara kelembagaan, tapi tentu saja bukan keputusan perorangan. Niatnya harus berangkat dari penguatan kelembagaan partai, bukan niat perorangan,
Bahkan tidak hanya sebatas itu Kang Dedi mempersilahkan kepada Kang Emil bermanuver ke pusat,
“ya silakan, silakan saja, siapapun bisa berusaha mempengaruhi DPP Golkar. Tapi Golkar itukan milik kader sampai akar rumput,"
Dari serangkaian peristiwa yang ingin menggoyang pencalonan Kang Dedi Mulyadi selama ini, kita dapat melihat bahwa Dedi Mulyadi itu seorang figur pemimpin yang berjiwa besar, seorang pemimpin yang menyikapi segala sesuatunya tanpa kemarahan bahkan untuk lawan lawan politiknya dianggapnya sebagai seorang sahabat , jika sebelumnya sering mengatakan tentang pencalonannya sebagai Gubenur Jawa Barat “mengikuti saja seperti air yang mengalir” atau berkata “saya mah apa atuh hanya orang desa” terbukti disini, Kebesaran jiwa, kepasrahan dan kerendahan hati seorang hamba yang menyerahkan semuanya kepada kehendak sang maha pencipta, kita bisa melihat jika Kang Dedi bukan figur yang ambisius, opurtunis, yang melakukan mananuver politik tanpa etika, kita jadi bisa menilai bahwa Dedi Mulyadi merupakan figur yang hanya ingin mengabdikan dirinya saja untuk masyrakat Jawa Barat seandainya dikehandaki dan dipercaya untuk mengemban amanah.
Prinsip Ki Sunda yang saya ketahui selama ini :
“Menyerahkan semua tarekah daya upaya dalam hidup kita kepada Kemahatunggalan Allah SWT. Penguasa Alam Semesta melahirkan karakter hilangnya sifat peng-aku-an dalam diri kita orang sunda. Hirup kudu sasampeuran, awak ukur sasampayan, sariring riring dumadi, sarengkak saparipolah sadaya kersaning Gusti Nu Maha Suci (Tak ada sedikitpun pengakuan dan keakuan dalam diri). Sifat totalitas ini melahirkan sosok yang bernama Rawayan Jati Ki Sunda” –Dedi Mulyadi (DKS)
#dedimulyadi7abar1

Selasa, 22 Agustus 2017

BAK ARTIS SINETRON, KANG DEDI MULYADI DI SERBU PARA PEKERJA INDONESIA DI HONGKONG

"Rasa yang sulit disembunyikan itu...rasa cinta" 













KOMPAS.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memberikan kuliah umum dalam diskusi yang bertajuk “Menjaga Fitrah Bangsa dari Radikalisme dan Terorisme” di Olympic House, Stadium Path, Hongkong, Minggu (20/8/2017).
Tanpa diduga, Dedi yang diundang sebagai salah seorang narasumber "diserbu" para tenaga kerja Indonesia ( TKI), khususnya perempuan yang berebut foto. Dedi layaknya seorang artis sinetron di antara para penggemarnya.
Rupanya warga Indonesia di Hongkong telah menunggu kedatangan salah seorang budayawan muda Sunda tersebut. Dedi hadir mengenakan peci hitam dan kemeja putih bercorak merah.
Di hadapan peserta kuliah umum yang berjumlah 152 ribu orang dan terbagi ke dalam dua sesi tersebut, Dedi mengatakan penguatan ekonomi pedesaan mutlak dibutuhkan.
Menurut dia, radikalisme dan terorisme hanya dapat ditangkal melalui pemberdayaan ekonomi desa.
Saat ini, sudah tidak boleh lagi ada monopoli kegiatan ekonomi yang hanya terpusat di Jakarta. Desa sebagai penghasil sumber daya justru harus menjadi pusat kegiatan ekonomi dan tidak boleh tenggelam dalam kemiskinan.
“Jadi, kalau ingin di Indonesia tidak subur terorisme, maka kegiatan ekonomi harus terpusat di desa, bukan lagi di Jakarta. Kalau di desa tersedia sumber-sumber ekonomi, maka orang desa tidak lagi menjadi beban di kota dan menjadi kaum miskin disana karena menganggur,” kata Dedi
.Akibat tingginya jumlah pengangguran, Dedi melanjutkan, terjadi depresi di tengah masyarakat.
Pada tahap selanjutnya, kondisi psikologi yang tengah mengalami depresi ini menjadi ‘makanan’ empuk bagi para ideolog radikalisme dan terorisme.
Selain ekonomi, Dedi juga menyerukan penguatan kebudayaan sebagai ‘obat penangkal’ dua paham yang hari ini menjadi musuh dunia internasional tersebut. Lagi-lagi, identitas budaya di pedesaan menjadi kunci agar warga negara Indonesia terhindar dari dua paham itu.
“Kalau ingin Indonesia tidak subur teroris, maka jangan ubah kebudayaan Indonesia menjadi kebudayaan lain. Indonesia harus tetap menjadi Indonesia," ujarnya.
Pemeliharaan budaya di pedesaan, imbuh Dedi, dimulai dari pemeliharaan arsitektur dan tata ruang pedesaan yang harus selalu ramah lingkungan.
Kondisi ini akan berakibat pada rasa betah para penghuni desa, sehingga tidak mencari suasana baru yang menurut mereka lebih nyaman.
Para peserta kuliah umum tampak antusias menyimak ceramah Dedi. Bupati Purwakarta itu sesekali melemparkan candaan yang mengundang tawa para peserta kuliah umum yang seluruhnya merupakan TKI di Hongkong. (KONTRIBUTOR TASIKMALAYA/ IRWAN NUGRAHA)
#dedimulyadi7abar1

Sabtu, 19 Agustus 2017

Kepasrahan seorang Dedi Mulyadi


"Mencoba tetap berada diruang dan jalan setapak yang sama, bertahan senantiasa menjalani semuanya…atas nama
Berkarya, Bersyukur dan Ikhlas setiap saatnya maka

setiap hembusan nafasku adalah kepasrahan sebagai
hamba yang maha lemah"

#dedimulyadi7abar1

Jumat, 18 Agustus 2017

JIKA KANG DEDI MULYADI MENJADI GUBERNUR, YAKIN JAMINAN KESEHATAN UNTUK MASYARAKAT JAWA BARAT AKAN LEBIH BAIK


Melihat dari kebijakan yang telah dibuatnya di Purwakarta, kita memiliki keyakinan, bahwa jaminan kesehatan untuk masyarakat Jawa Barat akan lebih baik jika Kang Dedi Mulyadi gubernurnya, Kang Dedi dengan APBD Purwakarta yang pas pasan saja mampu membuat kebijakan seperti ini.
Program Jaminan Purwakarta Istimewa (JAMPIS)
11 Rumah Sakit Tanda Tangani MoU dengan Pemkab Purwakarta (Purwakarta), Untuk memberikan perlindungan dan jaminan kesehatan kepada masyarakat Purwakarta, Pemkab Purwakarta dan beberapa rumah sakit yang ada di Purwakarta maupun luar purwakarta menandatangani MoU perlindungan kesehatan bagi masyarakat Purwakarta. Rabu (2/1) di Pendopo Purwakarta.
Penandatangan MoU sendiri di Pimpin langsung oleh Bupati Puwakarta, H. Dedi Mulyadi, SH dengan sebelas Rumah Sakit diantaranya adalah, RSUD Hasan Sadikin,RS Mata Cicendo, RSJ Cisarua, RS Khusus Ginjal Ny. R. A. Habibie Bandung, RSUD Bayu Asih, RS. Efarina Etaham, RS.M. Thamrin, RS. Khusus Bedah Rama Hadi,RS Amira, RS. Ibu dan Anak Asri dan RS. Bersalin Dian.
Penandatanan MoU perlindungan kesehatan antara Pemkab Purwakarta dan kesebelas Rumah Sakit ini menurut Bupati merupakan bagian dari tanggung jawab negara dalam melindungi masyarakat terutama perlindungan kesehatannya.
“ Kesehatan merupakan hal terpenting dalam kehidupan bermasyarakat, baik itu orang kaya ataupu orang miskin, sehingga kita semua sebagai penyelenggara negara wajib memberikan perlindungan bagi masyarakat salah satunya adalah memberikan jaminan perlindungan kesehatan bagi masyarakat, karena sesungguhnya memberikan perlindungan bagi masyarakatnya merupakan tanggung jawab pemerintah baik itu daerah maupun pusat”. Tuturnya.
Bupati pun mengungkapkan bahwa anggaran yang akan disiapkan dalam program ini sebesar 30 Milyar bersumber dari APBD Purwakarta dan dengan adanya program ini diharapkan kebutuhan masyarakat akan kesehatan bisa terlayani dengan baik.
” Setiap tahunnya Pemkab akan menganggarkan sebesar 30 Milyar hingga 50 Milyar dalam program perlindungan kesehatan masyarakat dan nantinya masyarakat tidak perlu kuatir dalam masalah biaya pengobatannya ketika berobat ke hasan sadikin,etaham,thamrin serta rumah sakit lainnya yang menandatangani kerja sama MoU ini, karena seluruh biaya sudah ditanggung oleh pemkab purwakarta karena pemkab purwakarta masyarakat tinggal menunjukan KTP, KK serta Kartu Purwakarta Istimewa karena mereka sudah masuk dalam data base yang akan diserahkan kepada rumah sakit – rumah sakit tersebut, kita juga sedang mengupayakan kerja sama dengan rumah sakit jantung harapan kita jakarta, RSUP Cipto Mangunkusumo serta Rumah Sakit Kanker sedangkan untuk program ini sudah berlaku mulai hari ini “. Jelasnya.
Sedangkan dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Bupati mengharapkan agar para pegawai mampu bekerja dengan baik bahkan pemkab akan menyiapkan ambulan on call 24 jam untuk melayani masyarakat.
“Kita harus membangun konsepsi yang berdasarkan pada kebutuhan masyarakat diantaranya adalah bagaimana kita sebagai penyelenggara pemerintahan harus melayani masyarakat dengan prima diantaranya adalah penataan pemukiman yang berstandarisasi dengan baik, tata publik yang baik,air bersih bagi masyarakat dan negara pun harus memberikan ruang gerak bagi masyarakat dalam mengapresiasi kreatifitasnya merupakan pentingnya pemerintah dalam melayani kebutuhan masyarakat”. Tuturnya.
Acara penandatangan MoU antara Pemkab Purwakarta beserta sebelas rumah sakit sendiri dihadiri oleh unsur Muspida, pimpinan dan perwakilan Rumah sakit, pimpinan OPD dan pejabat Eselon II,III dan IV, Dinas Kesehatan Purwakarta, Kepala Desa, Bamusdes serta Para pegawai dilingkungan setda Purwakarta selain penandatangan MoU, Bupati pun menyerahkan contoh kartu purwakarta istimewa kepada rumah sakit yang akan digunakan oleh masyarakat.(HUMAS PEMKAB PURWAKARTA) -DKS
#dedimulyadi7abar1

Kamis, 17 Agustus 2017

MAKNA KEMERDEKAAN RI KE 72 BAGI DEDI MULYADI

DEDI MULYADI SEORANG NASIONALISME SEJATI


Tidak ada yang meragukan jiwa nasionalisme kebangsaan seorang Dedi Mulyadi, seorang anak desa yang terlahir dari darah seorang Veteran pejuang NKRI, Dedi Mulyadi saat ini berjuang dalam konteks yang berbeda, hampir seluruh jiwa dan raganya didedikasikan untuk kesejahraan rakyatnya di Purwakarta. Dedi Mulyadi sosok pemimpin yang mampu menggelorakan spirit proklamasi, spirit kebangsaan dan spirit budaya Kasundaan dengan penuh semangat dan kata kata patriotik, bahkan Sukmawati Soekarno Putri, pernah menyebutkan, "Dedi Mulyadi kerasukan Bung Karno" ini hanya merupakan pujian dari rasa kagumnya kepada kepandaian Dedi Mulyadi mengolah kata, merangkainya dalam kalimat kalimat dengan nada nada penyampaian mirip sang proklamator Bung Karno.
Jadi tidaklah berlebihan bahwa kemampuan Kang Dedi berpidato sudah seperti Bung Karno, Dedi Mulyadi Sang Orator.
Jika mengartikan ungkapan Dedi Mulyadi dalam pidatonya belum lama ini, dapat di fahami bahwa Nasionalisme pada bangsa Indonesia akhir-akhir ini mulai pudar terjebak dalam jerat kepentingan sesaat. Cita-cita nasionalisme yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 saat ini tidak menyentuh ke dalam semangat berbangsa dan bernegara. Sehingga landasan dasar nasionalisme yang nyata-nyata menegaskan kesejahteraan dan keadilan rakyat seluruh Indonesia belum diperhatikan. Kang Dedi seorang pemimpin yang mampu membaca perkembangan kehidupan berbangsa, semua pemikirannya tentang nasionalisme, plurarisme dan toleransi patut kita apresiasi.
Kang Dedi Mulyadi telah memberikan contoh jika kita memaknai kemerdekaan itu bukan sekedar retorika dan simbol simbol saja, tapi kita harus dapat mengisi anugerah kemerdekaan ini dengan semua karya nyata, jangan bermalas malasan dan jangan mudah putus asa, spirit nasionalisme pada diri kita dapat diartikan " Apa yang telah kita persembahkan kepada pangkuan ibu pertiwi ini".
Sepuluh tahun Kang Dedi Mulyadi memimpin di Purwakarta, banyak hal yang telah diperbuatnya, pembangunan fisik yang luar biasa, kesejatraan rakyat yang meningkat, pelayanan kesehatan yang luar biasa untuk warga Purwakarta, Kang Dedi tidak ingin rakyatnya merintih dalam rasa kesakitan, Kang Dedi tidak ingin rakyatnya mengkonsumsi beras Raskin, Kang Dedi tidak ingin rakyatnya gelap gulita tanpa listrik, ribuan rumah di Purwakarta telah diterangi listrik oleh Pemkab Purwakarta, ribuan rumah yang tadinya tidal layak huni menjadi nyaman di tempati dan ini semua merupakan Jiwa Nasionalisme sejati untuk saat ini, Membangun Negeri Dengan Karya Nyata. (DKS)
#dedimulyadi7abar1

Senin, 14 Agustus 2017

Kedekatan Dedi Mulyadi dengan para Ulama

Lha.... ini kan para Kiai Sepuh yang femahaman ilmu keagamaannya tidak diragukan lagi bisa bersikap seperti ini, sementara ada yang bilang jauh dari ulama. Bukalah mata hati anda Bung !!!!
#dedimulyadi7abar1

JIKA KANG DEDI MULYADI MENJADI GUBERNUR KIRA KIRA APA YANG AKAN BERUBAH DENGAN JAWA BARAT


Ini hanya sekedar perkiraan saja berdasarkan keberhasilan Kang Dedi Mulyadi membangun Purwakarta selama ini, Rencana program nyatanya tentu dapat kita lihat dari pemaparan visi misinya Kang Dedi Mulyadi nanti.
1.Pelayanan Birokrasi kepada masyarakat Jawa Barat akan semakin baik, murah, cepat, bersih dan transparan.
2. Jaminan sosial dan kesehatan untuk masyarakat Jawa Barat akan semakin baik, dari segi pelayanan, tenaga medis,obatnya sampai biaya perawatannya.
3. Pembangunan fisik sampai masalah masalah klasik di Jawa Barat seperti daerah daerah yang menjadi langganan banjir, longsor, kekeringan akan cepat diatasi.
4.Perlindungan dan peningkatan kesejahtraan kepada para pekerja dari mulai buruh tani sampai buruh pabrik maupun pekerja pekerja lainnya yang selama ini belum mendapat perhatiaan.

5. Mengatasi masalah pengangguran dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat Jawa barat.
6. Perberdayaan desa desa di jawa barat, agar memiliki badan usaha sebagai kekuatan ekonomi bagi masyarakat di desa itu sendiri, termasuk juga untuk kesejahtraan perangkat pemerintahan terendah seperti RT/RW.
7, Subsidi ke sektor pendidikan akan semakin besar, artinya biaya pendidikan khususnya tingkat menengah atas akan semakin murah untuk masyarakat Jawa Barat.
8. Akan banyak anggaran maupun program program inovasi untuk mengentaskan kemiskinan di Jawa Barat.
9. Semua potensi Jawa Barat akan digali dan dimaksimalkan demi kesejahtaraan masyarakat Jawa Barat dari mulai sumber daya alamnya sampai sektor parawisatanya.
10. Akan menciptakan dan mengelola sistem pertanian dan irigasi yang baik dan modern, sehingga kejayaan Jawa Barat sebagai lumbung padi nasional akan kembali dan masyarakatnya tidak ada yang mengkonsumsi beras Raskin lagi.
11.Kita akan memiliki gubernur yang sering blusukan dekat warganya, mengontrol kondisi lapangan di satu daerah, sehingga persoalan persoalan di daerah tersebut akan cepat diatasi. (DKS)
#dedimulyadi7abar1

Dedi Mulyadi HUT RI KE 72 TH.

Mataku berkaca kaca mengenang pahit ketirnya perjuangan para pahlawan negeri ini,
kini sebagai balasanya ku bangun tempatku berpijak Tanah Pasundan dengan karya nyata bukan sekedar retorika

#dedimulyadi7abar1

Sabtu, 12 Agustus 2017

Buah Pemikiran Ki Sunda "KEUNGGULAN LOGIKA TERBALIK"



Berbicara tentang teori, teori ekonomi Indonesia itu salah
semuanya. Kenapa? Teori ekonomi Indonesia mengukur kesejahteraan publik dengan meningkatkan gaji pegawai. Itu salah. Kenapa? Meningkatkan gaji pegawai Sesungguhnya akan meningkatkan inflasi, menurunkan nilai mata uang, menaikkan harga barang. Akhirnya orang yang tidak mengalami kenaikan gaji semakin terjepit. Yang bagus itu adalah menekan angka belanja masyarakat agar masyarakat tidak konsumeristis. Kapan kebijakan itu dilakukan?
Nanti kalau saya jadi presiden. Saya adalah pengagum Gus
Dur. Beliau memakai logika terbalik dalam setiap pengambilan keputusan. Saya Juga menggunakannya.
Contoh, saat menyusun APBD,mengapa Purwakarta melakukannya dengan cepat? Karena saya membuat APBD tidak berdasarkan pendapatan dan pengeluaran yang
dihitung melalui kalkulasi angka.Saya berdasarkan keyakinan. Itu yang tidak dimengerti orang.
“Berapa prediksi pendapatan kita? Rp900 miliar? Buat Rp 3 trilyun.
“Pak Bupati, dan mana uangnya Jalankan saja!”
Begitu kita masukkan anggaran ke DPRD senilai Rpl,3 triliun
maka ada defisit Rp400 miliar. Lalu
perdebatan di DPRD hanya satu,
bagaimana menurunkan angka defisit? DPRD tidak berkesempatan lagi mengusulkan angka-angka sesuai keinginan dia. Hebat kan? Jadi gagasan-gagasan bupati jelas. Kenapa uang anggaran jadi bancakan DPR-RI dengan pemerintah? Karena pemerintahnya tidak membuat angka defisit saat mengajukannya. Sedangkan saya memberi angka anggaran lebih yang tidak mungkin tercapal. Saya selalu memberi angka Rp lOO miliar yang tidak mungkin tercapai.
Dampaknya apa? Pegawai saya mengirit belanja mereka. Kegiatan-kegiatan birokrasi didekatkan ke Desember. Akhimya anggaran penting saja yang dicairkari.
Lalu tercapai sisa juga, masib Rp25 miliar.ini kan hebat, tepat belanjanya.Jadi, jangan memakai logikalinear, pakailah logika terbalik.. Indonesia tidak akan merdeka kalau
tidak memakai logika terbalik. Lihat, pembuatan teks prokiamasi kemerdekaan Republik Indonesia.Itu kan nekat.
Membuat negara, prokiamasi diketik, ditulis, diumumkan. Apakah saat mau merdeka Bung Karno sudah tahu di mana istana kepresidenannya? Bagaimana mobil dinasnya? Dari mana gaji tentaranya,gaji menterinya? Bupatinya dari
mana? Tidak! Itu semua karena modal nekat.
Merdeka!
Jadi, orang-orang nekat itu penting. Tidak ada yang tidak penting. Negeri ini memerlukan orang orang gila. Orang-orang normatif sebenamya tidak begitu banyak
diperlukan karena sedikit daya jangkaunya. Orang gila jauh daya jangkaunya. Orang gila itu orangnya?”
yang balk.Saya katakan orang gila itu adalah orang yang baik. Ceuk saha?
Ceuk nu gelo. Indonesia tidak akan merdeka kalau tidak ada orang gila. Tentara yang menyerang Belanda itu orang-orang gila, kurnaha perang melawan bedil jeung bambu runcing?
Apakah kita lahir dari keluarga yang tidak gila? Gila semua.
Tidak akan bisa ada produksi industri di Indonesia ka!au tidak ada orang-orang gila. Di Jakarta, bangunan-bangunan yang tinggimenjulang itu, orang-orang gilayang membuatnya.
Orang Amerika itu kalah, tidak ada apa-apanya, dibandingkan dengan orang Indonesia. Borangan orang
Amerika teh. Tidak mau dia disuruh berperang tanpa baju anti peluru dan sepatu lam.
Suruh orang Amerika menembok di lantai lima tanpa alat bantu,tidak mau dia. Sementara orang Indonesia menembok bangunan lantai 17 tanpa alat pengaman, neplok we.
Artinya, negara harus mengeiota orang-orang seperti ini. Harus dikelola dengan baik, didorong, dikasih job, diarahkan orientasinya.Mereka yang berpikir linear
akan bicara 1+1=2, 2+2=4. Saat ini kita butuh orang yang berkata 2+2=239. 2÷2=4 itu kata siapa? Kata
guru matematika. Aslinya belum tentu.
lnilah yang menjadi frame pembangunan di Purwakarta. Ketika jadi bupati, saya dialognya dengan siapa? Dengan seniman,budayawan, sampal ulama-ulama yang memiliki pikiran-pikiran eksentrik. Itu yang saya suka karena kemudian melahirkan gagasan-gagasan.
Sumber tulisan :
Buku "KANG DEDI MENYAPA Kesimpulan dan Pemikiran"
#dedimulyadi7abar1

AGUNG LAKSONO : DEDI MULYADI KANDIDAT YANG SUDAH MATANG DI POHON










Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Agung Laksono optimis Calon Gubernur Jawa Barat yang diusung Partai Golkar, Dedi Mulyadi bisa memenangkan Pilkada Jabar 2018.
Demikian diungkapkan Agung usai menghadiri acara Majlis Taklim yang digelar Kosgoro di Perumahan Riung Bandung, Kota Bandung, Jabar, Sabtu (12/8).
Menurut Agung, fakta di lapangan menunjukan tren popularitas dan elektabilitas Bupati Purwakarta itu terus meningkat.
Agung juga menilai, kampanye Dedi Mulyadi yang saat ini juga menjabat ketua DPD Golkar Jabar, efektif memikat hati rakyat.
Selanjutnya, kata Agung seperti dikabarkan RMOLJabar, dia tidak meragukan lagi kemampuan Dedi Mulyadi dalam hal memimpin.
Jelas dia, pengalaman Dedi Mulyadi membuatnya sudah matang.
"Pengalamannya sebagai kepala daerah dua periode dan DPRD, membuat Kang Dedi jadi kandidat yang sudah matang di pohon," sebut Agung.

"Aku sering ditikam cinta
Pernah dilemparkan badai
Tapi aku tetap berdiri"


 #dedimulyadi7abar1

Kamis, 10 Agustus 2017

DEDI MULYADI JAMIN BIAYA MELAHIRKAN DAN HIDUP ISTRI YANG SUAMINYA DI BAK...

Buku Kang Dedi Mulyadi "SPIRIT BUDAYA" Bab. Makna Kemerdekaan Sesungguhnya



Ada satu hal yang harus kita koreksi dari perjalanan bangsa ini adalah kebiasaan kita menganggap sesuatu itu tidak boleh berubah. Saya terus menerus melakukan perubahan dengan satu pemikiran esensi dan tujuan Negara tidak boleh berubah.
Esensi dan tujuan negara adalah kemakmuran, karena dengan kemakmuranlah kita bisa tumbuh menjadi negara yang berdaulat dan dihormati oleh bangsa bangsa lain. ltulah esensi yang tidak boleh hilang dan semangat kebangsaan kita.
Sering kali kita terjebak dalam kerangka berpikir yang simbolisasi, berbeda sudut pandang tentang simbol-simbol. Berbeda sudut pandang dengan cara menghormati itulah yang menjadi pembahasan kita kita
seluruh bangsa Indonesia seluruh tumpah darah Indonesia, mamajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa. ltulah yang tidak bergeser dari kita.
Sering kali kita sangat tegak dan gagah menyembah simbol-. simbol negara, tetapi kita melecehkan dan meninggalkan tujuan dan negara itu sendiri. ltulah yang terjadi, bukan hanya dalam konsepsi kenegaraan, bukan hanya dalam konsepsi kebangsaan, tetapi itu juga terjadi dengan pemahaman keagamaan.
Kita tidak boleh salah dalam pemahaman fiqih, kita tidak boleh salah dalam cara shalat, tidak boleh salah dalam bacaan. Tetapi esensi dan agama rahmatan Iii alamin, melindungi semua umat manusia pengisi langit dan buminya yang terlihat dan tidak terlihat, itu kita lupakan.
Sehingga, kita sering berkata, orang berkata cinta atas nama Tuhannya, sambil membunuh berdasarkan keyakinan nya.
IniIah yang hilang dan semangat keagamaan kita. Kita perlu mengajarkan bahwa Sang Saka Merah Putih itu ibarat gula dan kelapa, karena Sang Saka Merah Putih itu gula dan kelapa, maka kita tidak boleh kehilangan kedaulatan gula, kita tidak boleh kehilangan pohon-pohon kelapa kita yang mulal hari ini diganti oleh anak anak muda.
Kelapa yang tumbuh tegak hari ini semuanya adalah titipan dari kakek-nenek kita. Pertanyaannya adalah, apakah kita hari ini menanam pohon kelapa untuk anak cucu kita kelak? Apakah kita akan mewariskan swasembada gula pada suatu saat? Apakah kita dalam setiap saat menanam dan menanam?
Pada hari ini, yang terjadi adalah orang gemar makan kelapa muda, tapi lupa menyiapkan kitri- kitri baru untuk bangsa kita. lniIah sesuatu yang ditinggalkan oleh kita. Merah Putih akan ada manakala gula dan kelapa ada, Merah Putih tidak akan ada kalau gula dan kelapanya tidak ada. Kalau gulanya impor, kelapanya impor, minyaknya impor, berasnya impor, ikannya impor, dagingnya impor, seluruh kebutuhan keluarganya impor, merah putih sebenarnya tiada. Yang ada hanya kain yang dihormati oleh kita dalam setiap saat kita sudah tidak ada dalam percaturan dunia.
Mari maknai kemerdekaan dengan dengan ketulusan jiwa. Mari kita hormati kemerdekaan dengan hal yang sangat sederhana.
#dedimulyadi7abar1

Kamis, 03 Agustus 2017

DEDI MULYADI VS RIDWAN KAMIL DI PILGUB JABAR 2018

Bagaimana orang yang menyebutnya dirinya
"sayamah apa atuh", menyerahkan semuanya
pada taqdir dan mengikuti alur cerita
seperti air yang mengalir.
Kini kerendahan hatinya,taqdir dan arus air itu
telah membawanya ke medan laga
perebutan tahta di tanah Pasundan.
Seorang kesatria adi linuhung
Tidak melihat siapa lawannya
Karena yang terpenting itu
Bagaimana ia bisa mengalahkannya
#dedimulyadi7abar1

Rabu, 02 Agustus 2017

Keserderhanaan Dedi Mulyadi dalam berpakaian


Lihatlah kesederhanaan Kang Dedi memang demikian adanya tidak dibuat buat, untuk sekelas kepala daerah menghadiri Tiga momen penting masih memakai baju batik yang itu itu juga, baju batik ini juga sering kita lihat ketika Ki Sunda menghadiri acara acara lainnya.
#dedimulyadi7abar1

Pemikiran cerdas Dedi Mulyadi tentang dana Pemkab yang belum terpakai.


"Sekarang seorang Menkeu, seorang begawan ekonomi kelas dunia ibu Sri Mulyani membahas dana mangkrak di seluruh Pemda di Indonesia mencapai 200 trilyun, ini bisa dipakai untuk pembangunan"
Bukankah ini pemikiran dan gagasan Kang Dedi Mulyadi bahwa dana dana yang belum terpakai oleh satu Pemda bisa dipinjam oleh Pemda lain untuk menyelesaikan pembangunan di daerah tersebut.
#dedimulyadi7abar1

DIMATA PARTAI GOLKAR DEDI MULYADI TETAP YANG TERBAIK


Selasa 1 Agustus 2017, merupakan hari yang bersejarah dalam kehidupan Kang Dedi Mulyadi dimana hari itu surat rekomendasi dari DPP Partai Golkar akhirnya dapat diterima juga, surat rekomendasi ini sebuah restu untuk Kang Dedi memperebutkan kursi Jabar1 pada Pilgub Jabar 2018 nanti.
Dari sekian banyak Pengurus, tokoh, politisi dan kader partai Golkar baik yang duduk di Pusat sampai di daerah baik itu tingkat Satu maupun tingkat Dua, Hanya Kang Dedilah yang dianggap cukup memiliki kans sebagai pemenang dalam Pilgub Jabar 2018, Kang Dedi Mulyadi yang memiliki prestasi membawa Kabupaten Purwakarta pada kemajuan di segala sektor selama Dua Priode menjadi Bupati Purwakarta dan melihat kecintaan masyarakat Jawa barat kepada Kang Dedi Mulyadi, ini yang menjadi faktor penentu DPP Partai Golkar menjatuhkan pilihannya kepada Kang Dedi Mulyadi, hal ini seperti yang disampaikan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham kemarin 1 Agustus 2017 di kantor DPP Partai Golkar di Slipi Jakarta pusat.
Memang jika melihat kiprah Kang Dedi selama ini, selain usianya yang masih relative muda, Kang Dedi memiliki kecerdasan dalam mengelola APBD dan memimpin birokrasi, kita melihat semua kebijakan kebijakan Kang Dedi selama menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama ini, penuh dengan kebijakan kebijakan yang inovatif dibidang pendidikan, pelayanan dan jaminan kesehatan, masyarakat Purwakarta benar benar dimanjakan oleh aturan aturan yang dibuat oleh Kang Dedi ini.
Kita juga melihat Kang Dedi memiliki kemampuan intelektual yang luar biasa, semua gagasan dan pemikiran Kang Dedi sering dijadikan referensi dari mulai kalangan kampus sampai lembaga lembaga pemerintahan. Ini terbukti dari banyaknya undangan kepada Kang Dedi untuk berbicara sebagai nara sumber.di berbagai seminar, simposium sampai di undang Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada Agustus tahun 2015, dunia international ingin mengetahui pemikiran visioner Kang Dedi sebagai seorang pemimpin muda di daerah yang memiliki prestasi.
Kita juga melihat sosok Kang Dedi memiliki filosofi berpikir untuk membangun karakter masyarakat Jawa barat, sosok Kang Dedi yang kita kenal juga sebagai budayawan akan mampu membangun jiwa orang Jawa Barat dengan spirit Kasundaan.
Akhirnya tidak hanya partai Golkar yang menganggap Kang Dedi Mulyadi sosok putra daerah terbaik, kita semuapun melihatnya demikian. (DKS)
#dedimulyadi7abar1

Selasa, 01 Agustus 2017

SELAMAT UNTUK KANG DEDI MULYADI YANG TELAH RESMI DI USUNG PARTAI GOLKAR SEBAGAI CALON GUBERNUR JAWA BARAT PRIODE 2018-2023


Menyasikan teleconfrece Kang Dedi dengan Metro TV, baru kita merasa yakin akhirnya Surat Rekomendasi untuk Kang Dedi Mulyadi dari DPP Partai Golkar turun juga hari ini, Selasa 1 Agustus 2017.
Penantian panjang kita sebagai relawan dan simpatisan Kang Dedi di seluruh Jawa Barat akhirnya terbayar sudah. Partai Golkar yang memiliki 17 kursi di DPRD provinsi Jawa Barat hanya perlu 3 kursi tambahan untuk sampai dapat mendaftarkan Kang Dedi Mulyadi ke KPUD Jawa Barat. Jika melihat ini rasanya tidak terlalu sulit kedepannya, Partai Golkar tinggal menjalin koalisi dengan Partai Hanura yang memiliki 3 kursi atau PAN yang memiliki 4 kursi sudah cukup memenuhi ketentuan yang di atur Undang undang pemilihan kepala daerah untuk mengusung calon kepala daerah.
Surat rekomendasi ini juga membuat Kang Dedi Mulyadi menjadi kandidat Ke Tiga yang resmi diusung oleh Parpol dalam Pilgub Jabar 2018, setelah sebelumnya Kang Emil oleh Partai Nasdem dan Pak H.Deddy Mizwar oleh PKS
Dukungan politik Partai Golkar kepada Kang Dedi Mulyadi merupakan modal politik yang sangat luar biasa untuk Kang Dedi, karena provinsi Jawa Barat merupakan lumbung suaranya Parta Golkar sepanjang Republik ini berdiri.
Surat rekomendasi ini juga sebagai langkah awal dari mulai Partai Golkar sendiri, relawan maupun simpatisan Kang Dedi untuk menyamakan Visi, menyatukan tekad "Sareundeuk saigel, sabobot sapihanean" mengantarkan Kang Dedi sebagai Pemenang dalam Pilgub Jabar 2018.
Dengan keluarnya surat rekomendasi dari DPP Partai Golkar untuk Kang Dedi Mulyadi sebagai calon yang diusung partai Golkar dalam Pilgub Jabar 2018 nanti mari kita panjatkan Do'a puji syukur kehadirat Allah SWT.
SEMOGA KEMENANGAN ADA DI PIHAK KANG DEDI MULYADI. Amin YRA.(DKS)
#dedimulyadi7abar1
#spiritmanunggalnaurangsunda