expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Minggu, 25 Februari 2018

DUA SATRIA YANG AKAN MENJAGA TANAH SUNDA


Kerusakan lingkungan hidup di Jawa barat, saat ini sudah cukup kritis di berbagai tempat telah terjadi kerusakan. Seperti Garut, yang rusak karena galian pasir ilegal di kawasan gunung Guntur, tanah longsor yang kerap terjadi di Jawa Barat bagian selatan, dan pertambangan ilegal batu kapur di Kecamatan Pangkalan Karawang.
"Ini merupakan sejumlah contoh kerusakan alam akibat ulah manusia,
Semua boleh membangun peradaban. Namun, membangun peradaban bukan berarti merusak alam. Selain itu, pembangunan infrastruktur dan pembangunan industri yang masif, juga mempengaruhi kerusakan lingkungan.

Salah satu indikator kerusakan alam, di antaranya, ketika musim kemarau, sejumlah daerah mengalami kekeringan. Sementara saat musim penghujan, sejumlah daerah menjadi daerah rawan banjir dan longsor.
Dari bidang perkebunan, sejumlah wilayah hutan yang asalnya ditanam pohon tegakan, banyak yang beralih fungsi menjadi lahan sayur. Beberapa kawasan karst yang merupakan daerah resapan air juga, ikut dieksploitasi. Lingkungan hidup, kata dia, kini bisa menjadi sumber bencana. Namun, sekaligus bisa juga jadi sumber keberkahan. Berbagai kerusakan, atau pun gangguan ekosistem semakin sering dirasakan.
"Berbicara sungai misalnya, berarti berbicara juga mengenai wajah peradaban kita. Jadi kalau sungai kita hancur, itu lah wajah peradaban kita, itulah wajah kita,

Untuk itu, berjuang demi 'menyelamatkan wajah' generasi kedepan perlu terus diupayakan. Salah satunya, dengan membangun komunikasi yang baik antar stakeholder, dan mengupayakan penegakan hukum lingkungan yang seadil- adilnya. Walaupun, upaya ini tidak semudah membalikan telapak tangan. Namun, Kekecewaan kerap datang ditengah- tengah perjuangan tersebut.
"Banyak kekecewaan kita dalam proses penegakan hukum lingkungan, tapi kita tidak boleh berhenti, perjuangkan terus!" -Deddy Mizwar


Penting pembangunan Jabar berbasis kebudayaan dan lingkungan.sejumlah persoalan masyarakat Jabar muncul karena hilangnya kultur atau identitas kesundaannya. Peran masyarakat Sunda pun menghilang dalam dinamika kebangsaan. minimnya orang Jabar yang mau menjadi pemimpin karena filosofi tuturut munding. Alih-alih menonjol, masyarakat Jabar semakin inferior dibanding masyarakat lain.
Tergerusnya identitas budaya, bermula karena menghilangnya pendidikan karakter bagi para pelajar. "Orang tidak dididik untuk percaya diri," Kurikulum pendidikan pun monoton tak adaptif dengan lingkungannya. Pendidikan pelajar harus berbasis atau berkorelasi dengan lingkungannya. Pelajar yang berada di lingkungan pertanian, semestinya diajari bagaimana mengenal bibit padi dan bercocok tanah. Begitu pula para pelajar di lingkungan laut dan industri. Dengan cara itu, ilmu pun teraplikasi dalam konteks kekinian dan lingkungan tempat tinggal.

Budaya dan lingkungan yang berasal dari kearifan lokal menjadi solusi terhadap tantangan pembangunan Jabar ke depan. Seperti persoalan ketimpangan kesejahteraan kawasan Utara dan Selatan Jabar. "Distribusi anggaran tidak melahirkan regulasi yang tepat. Setiap daerah berlomba-lomba membuka (diri menjadi) kawasan industri," Akibatnya, kesejahteraan tak sepenuhnya terealisasi dan daya dukung lingkungan malah berkurang. "Terus kawasan konservasinya di mana,"

Persoalan kerusakan lingkungan seperti pencemaran Sungai Citarum juga berpangkal dari hilangnya pendekatan budaya. "Saya katakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum cukup dijaga adat, enggak usah kelembagaan," Pelibatan masyarakat adat yang memiliki kearifan lokal dalam memelihara Citarum lebih bak ketimbang menyerahkan urusan sungai kepada lembaga-lembaga yang saling berebut kewenangan dan hanya beorientasi birokrasi.

Pertumbuhan ekonomi bukan segala-galanya. ‎ "Jangan lupakan asas lingkungan, karena uang ternyata tak punya arti manakala tak memberikan rasa nyaman bagi masyarakat dan manusia," -Dedi Mulyadi
#2dm4jabar

Sabtu, 24 Februari 2018

DEDDY MIZWAR & DEDI MULYADI BUKANLAH FIGUR FIGUR PEMIMPIN INSTAN APALAGI KARBITAN


Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi bukanlah figure figure pemimpin yang terlahir secara instan lantaran garis keturunan karena anak seorang politisi, jendral atau pejabat, mereka berdua juga tidak dibesarkan dikeluarga yang memiliki kekayaan yang berlimpah, sehingga dengan kekuatan uang bisa meraih kekuasaan. Namun keduanya untuk dapat seperti sekarang ini telah melalui suatu proses tempaan alam terlebih dahulu sebagai bentuk lahan ujin bagi mereka berdua. Yang dimaksud tempaan alam disini bahwa keduanya jika melihat masa lalunya yang begitu sulit, namun lewat tekad dan perjuangan yang tidak mengenal lelah sehingga keduanya mampu merubah nasibnya.

Deddy Mizwar mungkin kita semua baru tahu, kalau dulunya beliau seorang PNS di Dinas Kesehatan DKI, kemudian berani berspekulasi untuk merubah keadaan hidupnya dengan beralih profesi menjadi seorang actor, tentu disini kita bisa menebak bagaimana sulitnya seorang yang spontanitas terjun ke dunia acting tanpa latar belakang pendidikan seni peran maupun seperti yang sering kita tonton actor actor sinetron saat ini yang hanya bermodalkan tampang yang keren saja., berani mengadu nasib di dunia yang benar benar baru digelutinya. Namun akhirnya seperti yang kita tahu beliau sebelum merambah ke dunia politik telah menjadi actor Indonesia yang sukses dan lewat kematangan actingnya telah menyabet beberapa kali penghargaan piala Citra sebagai aktot, aktor pembatu dan sutradara terbaik bahkan karya karya beliau di dunia film maupun sinetron mampu memberikan spirit nasionalisme seperti di filmnya Naga Bonar dan karya karya sinetronya dari mulai Kiamat Makin Dekat, Lorong Waktu sampai sinetron khas bulan puasa Para Pencari Tuhan (PPT) mampu memberi spirit religius kepada kita.

Begitu terjun kedunia politik sebagai wakilnya Pak Haji Aher di Pilgub Jabar 2013, Pak H. Deddy Mizwar telah memiliki modal yang lebih dari cukup yaitu popularitas dan kekayaan. Jadi tidaklah heran jika pasangan ini pada Pilgub Jabar 2013 silam mampu mengalahkan Rieke DP dan Kang Dede Yusuf yang sama sama berlatar belakang artis maupun politisi kawakan seperti Pak Yance.
Kemudian jika kita melihat latar belakang Kang Dedi Mulyadi, beliau hanyalah seorang anak desa yang dibesarkan ditengah tengah kesederhanaan yang sejak di bangku sekolah SD sudah dipaksa karena keadaan, harus membatu kedua orang tuanya dengan mengembala kambing, menyabit rumput, sampai yambi nyambi demi memperoleh uang jajan harus berjualan es mambo. Kalau KDM selama ini selalu memuji mendiang ibunya yang telah memberinya banyak inspirirasi, semua ini tidak lepas dari kegigihan sosok ibunya yang harus menggantikan peran ayahnya yang sakit saat itu. Sosok Ibunya bagi KDM telah mengajari menjadi manusia yang sederhana namun mumpuni.

Menginjak masa SMP bagi KDM seperti menemukan dunia luar yang semakin sulit, bagaimana tidak, setiap hari harus berjalan hampir 3 KM dari rumahnya di Kampung Sukadaya ke SMP Kalijati. Kemudian harus bergaul dengan anak anak lingkungan kelas menengah, karena di SMP Kalijati pada umumnya yang bersekolah disitu anak anak pilot yang bertugas di bandara Kalijati, namun di masa inilah bakat kepemimpinan KDM mulai menonjol dari mulai menjadi Ketua Kelas,OSIS sampai mengikuti berbagai kegiatan extra kulikuler.

Beranjak dewasa di bangku SMA, Kang Dedi kadang kadang harus menjadi tukang ojeg untuk membantu keluarga dan memenuhi kebutuhannya, ada satu hal yang begitu tragis di masa itu, ketika KDM di terima Sipenmaru di Fakultas Hukum UNPAD tahun 1989 an, namun terpaksa tidak diambilnya karena factor biaya. Kegagalan berkuliah di Unpad ini tidak membuat dirinya patah semangat.
Akhirnya KDM dengan perjuangan yang sangat berat dapat melanjutkan kuliah di STH Purnawarman Purwakarta, bagaimana tidak berat KDM semasa kuliah harus juga berjualan gorengan didepan kampus, kalau anak anak muda yang bermental cengeng tentu hal ini sangatlah tidak mungkin karena factor gengsi tentunya. Di masa masa kuliah ini jiwa leadership KDM semakin menonjol, selain aktip di senat mahasiswa KDM juga menjadi ketua HMI Kabupaten Purwakarta ketika itu, jadi tidak heran begitu selesai kuliah, KDM langsung menjadi politisi dengan menjadi anggota DPRD di Purwakarta dari Partai Golkar ketika itu di usianya baru menginjak 27 tahun.

Jadi sangatlah pantas jika KDM akhirnya ingin meningkatkan pengabdiannya kepada bangsa dan Negara ini dengan menjadi Wakil Gubernur di Jawa Barat, KDM telah menyelesaikan masa baktinya selama Dua Priode menjadi Bupati Purwakarta dengan prestasi yang sangat membanggakan dengan membawa Kabupaten Purwakarta menjadi Kabupaten yang istimewa dengan berbagai kemajuan di bidang fisik dan pelayanan yang luar biasa.

Pepatah mengatakan: buah yang masak diatas pohon, lebih manis rasanya. Memang waktu yang diperlukan untuk masak diatas pohon relatif lebih lama. Karena itu, orang yang tidak sabar menunggu, biasanya melakukan secara praktis dan lebih cepat dengan melakukan pengkarbitan, walaupun kualitas hasilnya tentu lebih rendah, dan salah-salah malah bisa terjadi pembusukan. Tak beda dengan kematangan buah diatas pohon, kematangan kepemimpinan dalam suatu daerah dibutuhkan figur figur seorang pemimpin yang terbentuk dalam waktu yang tidak singkat.

H.Deddy Mizwar maupun Kang Dedi Mulyadi ibarat buah yang matang di pohon karena telah melewati suati proses kepemimpinan yang panjang juga ditempa oleh perjuangan hidupnya maupun pengalamannya sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat dan Bupati Purwakarta selama Dua Priode. (DKS)
#2dm4jabar

Minggu, 18 Februari 2018

KEPEMIMPINAN KANG DEDI MULYADI DI JAWA BARAT SEPERTI MEMBAWA BERKAH DAN KEBERUNTUNGAN UNTUK PARTAI GOLKAR

"Semoga alam selalu membingbingmu dan biarlah angin menuntun langkahmu"
Inilah sepenggal syair lagu EMKA 9 yang didedikasikan untuk KDM. Kalau kita amati memang ini benar benar seperti pertanda baik bagi pasangan 2DM di Pilgub Jabar 2018 maupun Partai Golkar dan Partai Demokrat, yang mana Pasangan 2 DM dan Partai Golkar bisa sama memperoleh nomer urut 4 di Pileg 2019 nanti dan Partai Demokrat di nomer urut 14, bila digabungkan nomer urut kedua partai ini 4+1+4 = 9 satu angka hoki.
KDM selain seorang pembaharu di Golkar, yang mana kita tahu sejak KDM memimpin Golkar Jawa Barat sepak terjangnya yang merakyat telah menggiring para politisi partai Golkar di Jawa Barat untuk dapat lebih dekat lagi dengan rakyat. Hampir semua pelantikan kepengurusan DPD tingkat II Golkar Jawa Barat dilakukan di gubuk gubuk derita milik masyarakat yang memerlukan bantuan bukan seperti biasanya di hotel hotel mewah berbintang.
Setelah kita menyaksikan undian nomer urut baik itu Pilgub Jabar 2018 maupun Pileg 2019, KDM memaknai nomer 4 "Papat Kalima Tunggal"angka 4 dapat diartikan sebagai unsur kehidupan yang dimaknai oleh masyarakat Sunda sebagai "papat kalima tunggal".
Menurut dia, angka empat menunjukkan tentang perjanjian kelahiran sebagai makhluk bumi yang mendiami sebuah wilayah domisili, bersifat geografis yang meliputi empat jenis material; tanah, air, udara, dan api (matahari).Keempat material tersebut merupakan bahan dasar terbentuknya wujud material manusia, sehingga persenyawaannya melahirkan watak yang bersifat hidup.
Nomer 4 bisa dianggap angka berkah saat ini bagi partai Golkar, lewat sepak terjang KDM selama ini telah menjadikan Partai Golkar di Jawa Barat memiliki eletabilitas tertinggi di bandingkan parpol parpol lainnya dan tentunya jika eletabitas tertinggi keberuntungan Insya Allah akan mengikuti dengan sendirinya. Kita meyakini dibawah komando KDM partai Golkar akan memenangi Pileg tahun 2019 di Jawa Barat. (DKS)
#2dm4jabar

CAWAGUB JABAR NO.4 H.DEDI MULYADI : PENGOBATAN TRADISIONAL BISA PUNAH HARUS DILESTARIKAN KARAWANG





“Kalau bicara kedokteran misalnya, dunia kedokteran kita sudah berkembang, buktinya kedokteran kita lebih hebat, yang patah kaki di Sundamah cukup diusap, teu kudu diamputasi, pertanyaannya kenapa mereka tidak mengalami perkembangan, karena perguruan tinggi berjalan pada relnya, pada cara berfikir intelektualitasnya, tapi tidak pernah melihat realitas, sesungguhnya kalau perguruan tinggi berani maka, ahli patah tulang ini harus diteliti airnya, diteliti air ludahnya, diolah menjadi bahan penelitian, diangkat menjadi doktor honoris causa di perguruan tingginya” –Dedi Mulyadi

(PR).Pengobatan tradisional di Indonesia kurang dihargai akibat sering berbenturan dengan pengobatan modern. Padahal pengobatan tradisional di Indonesia ternyata diakui oleh dunia Internasional, seperti contohnya pengobatan patah tulang.
Tanpa kemasan yang baik dan bantuan dari pemerintah, dikhawatirkan pengobatan tradisional ini akan musnah ditelan zaman. Sehingga diharapkan ada cara-cara khusus dalam menanggulangi punahnya pengobatan tradisional ini.
Rida Safitri (20), baru saja mengalami kecelakaan saat motor yang ditumpanginya ditabrak oleh sebuah mobil. Akibatnya sambungan pinggulnya lepas dari posisinya.
"Saya ditabrak, tapi tidak luka sih, posisi 'tetepokan' (pinggul.red) tak sesuai. Jadinya saya gak bisa jalan bahkan gak bisa berdiri sama sekali, lalu saya datang ke Abah Suryana sama dia dibenerin. Sekarang saya sudah bisa berdiri, meski untuk jalan saya belum bisa lama-lama," ucapnya di tempat pengobatan tradisional Abah Suryana, di Kampung Poponcol, Desa Puseur, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Sabtu 17 Februari 2018.
Menurut Rida mulanya dia akan berobat ke rumah sakit setempat. Tetapi saat menanyakan biaya, biayanya cukup mahal. "Kalau ke rumah sakit harus dioperasi gitu lah, biayanya sekitar Rp 3.5 juta, saya uang darimana," ucapnya.
Namun saat berkunjung ke Abah Suryana, dia hanya membayar seikhlasnya saja. "Bahkan kalau mau pun kita bisa gratis, cuma kasihan Abah, kalau gratis bagaimana untuk biaya sehari-harinya," ucap dia.
Suryana (57) merupakan seorang PNS yang sehari-hari bekerja sebagai guru olah raga. Namun dia sempat mempelajari disiplin ilmu tradisional tentang pengobatan tulang.
"Ini anugrah Allah swt. Jadi saya tak memungut biaya sedikit pun. Bisa dibuktikan secara medis, bahwa cara pengobatan tradisional yang ada di sini sesuai dengan ilmu ortopedi dan kinesiologi," ‎ucapnya.
Pasien yang datang ke tempatnya ini lanjut Suryana bahkan ada yang datang dari Inggris dan Korea. Lalu ahli-ahli ortopedi pun datang ke tempatnya untuk mempelajari cara pengobatan tulang ajaib itu.
"Rata-rata sih kalau normal, yang datang justru dari kalangan tidak mampu, biayanya tidak saya patok. Tetapi jika tidak punya uang bahkan saya gratiskan mengobati pasiennya. Karena yang utama saya ingin beramal," ucapnya.
Modifikasi
Calon Wakil Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi yang datang ke lokasi, menyarankan akan modifikasi pelayanan di pengobatan tradisional ini. Termasuk pengobatan tulang yang dibuka oleh Abah Suryana tersebut.
"Dengan packaging yang baik, maka ahli patah tulang seperti Abah Suryana‎ akan lebih dihargai. Bahkan di dunia Internasional, sebelumnya padahal Abah ini sudah didatangi oleh ahli-ahli ortopedi dari negara-negara lain," ucap Dedi Mulyad
Dedi Mulyadi pun berjanji, nanti akan memberikan bantuan untuk memugar tempat pengobatan tradisional Pak Suryana ini. "Jadi pasien akan disediakan kamar-kamar khusus, tidak mengantri tak beraturan seperti ini," ucapnya.
Selain itu para asistennya pun diharapkan bisa ditambah. "Kalau Abah cuma punya satu saja, nanti kalau bisa ada 5-6 lagi asisten. Ruangannya pun nanti dipasang AC. Karena jika ini tidak dilakukan pengobatan tradisional ini bisa punah. Selain itu bentuknya juga dirubah menjadi klinik. Klinik tulang misalnya dan dikerjasamakan dengan RSUD setempat," ucap Dedi Mulyadi.
Oleh karenanya Dedi Mulyadi berharap pemerintah dan dinas-dinas terkait memberikan keleluasaan bagi berkembangnya pengobatan tradisional ini.‎ "Ini warisan leluhur kita, tujuan pengobatan kan intinya sama, yaitu menyembuhkan orang," ucap Dedi Mulyadi.***
#2dm4jabar

Jumat, 16 Februari 2018

2DM SOSOK SOSOK PEMIMPIN YANG JANTAN/BERANI, TEGAS DAN CERDAS




Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, proyek properti Lippo Group,Meikarta di Kabupaten Bekasi diminta terintegrasi dengan tata ruang metropolitan Bodebekarpur (Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, Puncak Cianjur). “Jangan sampai pembangunan di beberapa tempat secara sporadis justru secara tata ruang malah merusak bagian-bagian lain,”
Banyak juga sering kita baca ketegasan dan tindakan Pak Wagub terhadap pengusaha pengusaha nakal yang sering kita baca sampai dibawa ke ranah hukum.

Problem kecelakaan di Tanjakan Emen diakibatkan oleh kecuraman dan kiri kanan jalan seperti jurang. Maka, agar kecelakaan tidak terus berulang, yang harus dilakukan adalah tingkat kecuraman harus dikurangi, lebar jalan ditambah. Kemudian, pembatas kanan kiri jalan diperkuat agar tidak mudah patah jika tertimpa beban kendaraan yang terguling. Rambu peringatan pun harus dipasang di kedua arah. Ini merupakan cara logis untuk menyelesaikan problem kecelakaan yang terus berulang di Tanjakan Emen. –Dedi Mulyadi

"Bicara solusi banjir, itu bukan hanya persoalan memperbaiki drainase, karena masalah banjir di Jawa Barat memiliki korelasi yang kuat dengan kerusakan lingkungan yang hari ini terjadi. Saya menyerukan agar hutan yang hari ini memiliki fungsi sebagai hutan produksi dijadikan hutan konservasi agar ruang resapan air lebih banyak. Sungai-sungai harus kita normalisasi, tidak bisa kita ganti hanya dengan biopori," –Dedi Mulyadi
Pengalaman KDM dalam mengatasi daerah banjir bukan asbun, di Purwakarta ada namanya daerah Cikao Bandung yang berpuluh puluh tahun selalu banjir, atas solusi KDM saat ini tidak banjir lagi, meski harus dibuat tanggul hampir setinggi 5 meter, memang tidak murah namun demi kepentingan rakyat apapun harus ditempuh bukan sekedar teori saja.

Ini hanya contoh kecil saja bagaimana pasangan 2DM dalam memimpin Jawa Barat kedepan, Mereka berdua merupakan sosok pemimpin yang Jantan/berani,tegas dan cerdas. Kita meyakini Jawa barat dibawah komando mereka berdua akan mencapai masa kejayaannya.Semua gagasannya bukan sekedar retorika saja. Semua aturan akan jalankan sebagai mana mestinya diikuti dengan sanksi sanki yang tegas.Mereka berdua merupakan pemimpin yang telah merencanakan sedemikian rupa bagaimana membangun Jawa Barat, bagaimana memberikan pelayanan kepada masyarakat Jawa Barat dengan bersih, murah serba cepat dan langkah langkah apa yang harus segera diambil untuk meningkatkan pendapatan, kesejahtaraan masyrakat Jawa Barat.

Pengalaman berkantor di Gedung Sate selama 5 tahun membuat Pak Haji Demiz faham benar tentang kondisi Jawa Barat, begitu juga KDM pengalamannya sebagai kepala daerah selama 2 priode di Purwakarta dengan segala kemajuannya yang luar biasa akan semakin membuat pasangan 2DM menjadi pasangan yang siap pakai. (DKS)
#2dm4jabar

Rabu, 14 Februari 2018

IKATAN BATIN ANTARA KANG DEDI MULYADI DENGAN MASYARAKAT PURWAKARTA TIDAK AKAN TERPUTUS SAMPAI KAPANPUN



Tidak ada yang abadi dalam kehidupan ini, begitu juga dengan jabatan, setinggi apapun jabatan yang dapat diraih seseorang, seiring dengan berjalannya waktu cepat atau lambat akan ditinggalkan juga.
Kang Dedi Mulyadi selama menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama Dua Periode sejak tahun 2008 sampai dengan February 2018, telah banyak berbuat untuk kemajuan daerah Purwakarta, dari mulai pelayanan kesehatan, pendidikan, perizinan diberikan semurah dan secepat mungkin bagi warga Purwakarta, dari sisi pembangunan fisik boleh dibilang apa yang dilakukan KDM melebihi kemampuan seorang sarjana sipil, seorang sarjana arsitektur dan seorang akuntan public,

Seperti yang kita tahu KDM mampu membangun dan memperbaiki sarana jalan sampai ke desa desa, membuat jalan lingkar luar Purwakarta sepanjang 40 KM lebih, membangun dan memperbaiki jembatan jembatan, gedung pemerintahan, puskesmas, rumah sakit sekolah sekolah, pusat riset sampai mampu juga membuat destinasy parawisata kelas dunia, Air Mancur Taman Sri Baduga, terbesar dan termegah di Asia Tenggara.

Semua ini dapat terlaksana dengan baik ditengah keterbatasan anggaran yang kalau dikalkulasi sangat jauh dari sekedar cukup.Inilah sosok KDM yang hidupnya hanya didedikasikan hanya untuk melayani rakyat,
Meski kedepannya masyarakat Purwakarta akan berpisah dengan sosok KDM, namun kita meyakini bahwa ikatan batin antara KDM dengan masyarakat Purwakarta akan selalu ada untuk selamanya, Orang orang Purwakarta akan selalu ada di relung hati KDM, begitupun sebaliknya nama KDM akan terukir indah direluh hati masyarakat Purwakarta. Apalagi pencalanon KDM di Pilgub Jabar sebagai Cawagubnya Pak H.Deddy Mizwar secara tidak langsung telah membawa harum nama Purwakarta.

Semoga saja kepala daerah Purwakarta yang baru nantinya tetap mampu mempertahankan apa yang telah ditorehkan KDM dimana semua kebijakannya sebagai kepala daerah dirasakan benar manfaatnya oleh masyarakat Purwakarta. (DKS)
#2dm4jabar

Minggu, 11 Februari 2018

BUPATI PURWAKARTA H.DEDI MULYADI SELALU MEMBERIKAN NASIHAT LEWAT CONTOH YANG BAIK


Seperti kata pepatah " Contoh adalah nasihat yang baik" Awalnya tidak begitu yakin bahwa KDM beserta keluarga telah benar benar pindah dari rumah dinasnya sebagai Bupati Purwakarta yang telah di tempatinya sejak tahun 2008 silam. Bagaimana tidak KDM yang secara pribadi begitu memiliki pengaruh dan begitu dihormati baik dilingkungan Pemkab Purwakarta, para anggota Dewan di Purwakarta dan masyarakat Purwakarta bisa cepat cepat pindah, andaikata KDM memiliki niatan tinggal lebih lamapun, saya yakin tidak ada yang berani protes, karena ini bisa diibaratkan sebagai penghormatan kepada KDM yang telah berbuat banyak dengan hasil yang luar biasa selama beliau menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama Dua Priode sejak tahun 2008.

Namun sikap seorang negawaran Dedi Mulyadi patut kita apresiasi, KDM telah meninggalkan rumah dinas tersebut termasuk semua fasilitasnya yang biasa ia dapat sebagai kepala daerah. Rumah Dinas tersebut telah kosong melompong, bagian bagian ruangannya telah gelap gulita dan Dua Mobil Dinas telah terparkir di Garasi Rumah Dinas tersebut.

Pada malam itu (10022018) saya lihat ibu Bupati hanya berdiri hampir1 (satu) jamnya dipekarangan rumah dinas tersebut, yang kebetulan pada malam itu ada acara peresmian Air mancur Taman Maya Datar, tentu kita tidak menduga duga menyelami perasaannya bagaimana ia hanya berdiri diluar rumah yang selama 10 tahun telah menyimpan banyak kenangan.

KDM memang selalu memberikan nasihat kepada jajaran SKPD yang ada di Pemkab Purwakata lewat contoh contoh yang baik, termasuk dalam hal pengembalian semua fasilitas negara yang diperoleh ketika memiliki satu jabatan.Kita tentu sering membaca ada mantan mantan pejabat yang harus diusir dari rumah dinas, kita sering membaca mantan mantan pejabat yang belum mengembalikan mobil dinas, bahkan saya ingat ada seorang teman yang berkali kali didatangi dan disurati karena belum mengembalikan kamera video milik salah satu Pemkot.

Sekecil apapun benda benda milik negara haruslah di kembalikan, karena itu milik rakyat, Negara telah menghargai para aparaturnya ketika masa aktip dengan gaji dan tunjangan lainnya, yang kita nilai ini sudah lebih dari cukup.(DKS)
#2dm4jabar

H.DEDI MULYADI BERTEMU DENGAN H.SALEH BUDIMAN "BOS BUS BUDIMAN"





Bertemu dengan orang orang sukses kemudian mendengarkan cerita mereka berjuang meraih kesuksesannya, akan menjadi motivasi yang sangat luar biasa. seperti yang kita tahu keluarga Pak H.Saleh Budiman telah terjun juga ke dunia politik, putra Pak Saleh Budiman yaitu ir.Dede Sudrajat, MP. merupakan wakil wali kota Tasik selama Dua Priode kemudian pada tahun 2017 ikut Pilkada kota Tasik berpasangan dengan sama sama pengusaha Bus "Primajasa" H.Asep Hidayat Surdjo

Pak H.Saleh Budiman saat ini selain seorang pengusaha sukses juga sudah menjadi seorang tokoh Jawa Barat yang berada di wilayah Priangan Jawa Barat, semoga saja Pak Haji Saleh dapat memberikan dukungannya kepada pasang 2DM pada Pilgub Jabar 2018 nanti. Ini akan menjadi pelengkap dukungan dari para pengusaha Bus yang ada di Jawa Barat kepada KDM, seperti yang kita tahu juga wali kota Tasik saat ini Pak Budi Budiman juga seorang Pengusaha Bus"Mayasari Bhakti & Do'a Ibu" berpasangan H.Muhamad Yusuf, merupakan pasangan yang diusung oleh Partai Golkar dan KDM samapi rela berjalan kaki berkilo kilo saat menjadi jurkam pasangan Budi-Yusuf. (DKS)

"Seru sekali mendengarkan cerita Pak Saleh Budiman, seorang pengusaha sukses asal Tasikmalaya. Lahir dari keluarga sederhana menjadikan Pak Budiman seorang pekerja keras.
Mimpinya sejak kecil adalah menjadi orang kaya yang sederhana. Kini, mimpi itu berhasil dia wujudkan.
Ada kisah lucu, Pak Budiman menceritakan bahwa beliau pernah menikah, namun karena peruntungan keluarganya tak kunjung berubah, Pak Budiman kemudian bercerai.
Dalam keyakinan diri Pak Budiman, dirinya akan sukses apabila menikah dengan seorang perempuan yang lahir di hari selasa. Saat itu, dia mencari perempuan dengan kriteria tersebut.
Hingga didapatlah perempuan yang lahir di hari selasa, namun karena usianya sudah tua, Pak Budiman urung menikahinya.
Akhirnya, Pak Budiman menemukan tambatan hati yang sejati, seorang perempuan yang cocok dan lahir di hari selasa.
Kerja keras Pak Budiman diawali dengan karir sebagai pedagang kecil di kampung, beliau membuat kas atau celengan dari kayu, setiap hari, celengan itu diisi dengan uang Rp100 hingga terkumpul sampai Rp80 ribu.
Beliau kemudian membeli mobil bekas dengan cara berkongsi dengan pengusaha dari Banjaran, Bandung.
Usaha beliau tumbuh dari waktu ke waktu, hingga memiliki truk sebanyak 20 unit.
Kemudian, dia mengubah usahanya menjadi usaha angkutan bis dengan nama "BUDIMAN".
Sikap sederhananya tetap nampak walau bisnya ribuan. Pak Budiman, orang sederhana dari Tasikmalaya". -Dedi Mulyadi

Senin, 05 Februari 2018

2DM DUA SOSOK PEMIMPIM YANG BERANI DAN TEGAS


Pak H.Demiz ini pemimpin yang berani dan tegas dengan para pengusaha pengusaha nakal, sikapnya yang tidak mengenal kompromi terhadap yang melanggar aturan, seperti terhadap pencemaran lingkungan, pengupahan sampai yang melanggar perizinan. sikap tegas Pak H. Demiz selama ini patut kita apresiasi.

Begitupun dengan KDM dari mulai rekanan Pemkab, para Pengembang sampai sekolah sekolah yang sering tawuran tidak segan segan untuk menutupnya, meskipun atas keputusannya ini KDM kadang kadang harus menghadapi gugatan di PTUN.

Kedua sosok pemimpin ini memiliki keberpihakan terhadap kepentingan rakyak diatas kepentingfan segalanya. kita meyakini apabila 2DM diberi amanah untuk memimpin Jawa Barat, semua aturan akan ditegakkan semata mata demi melindungi masyarakat Jawa Barat dari mulai tertatanya lingkungan di Jawa Barat sesuai dengan RTRW (Rencana tata ruang wilayah)nya, para pekerja/buruh,para guru termasuk para guru honorer, para petani, para nelayan, sopir, PKL,Pengusaha kecil, para pengusaha home industri, PNS, Pelajar, Mahasiswa, para RT/RW, Kades, Camat semuanya akan lebih diperhatikan kesejahtraannya, untuk sama sama menuju Jawa Barat subur makmur loh jinawi (DKS)
#2dm4jabar

Minggu, 04 Februari 2018

BUPATI DEDI MULYADI BERPAMITAN DENGAN WARGA WANAYASA



“Seseorang terkadang terasa lebih berarti, setelah pergi meninggalkan kita”
#2dm4jabar

MASYARAKAT PURWAKARTA SEPERTI ENGGAN BERPISAH DENGAN BUPATINYA (DEDI MULYADI)




Perpisahan sudah menjadi hukum alam dalam kehidupan kita. Terkadang kita secara manusiawi tidak siap menghadapi realitas peristiwa perpisahan. Perpisahan selalu menumbulkan rasa sedih dan ketidaknyamanan dengan diiringi air mata. Perpisahan memang bukanlah sesuatu yang harus ditakuti dan diratapi secara mendalam. Perpisahan harusnya memberikan banyak pelajaran, seperti lebih terbuka memahami dan menghargai arti keberadaan seseorang serta mampu memaknai hidup yang sebenarnya. Kita bertemu untuk sebuah pelajaran dan berpisah juga menyisakan pelajaran, sembari mengatakan bahwa:
“Seseorang terkadang terasa lebih berarti, setelah pergi meninggalkan kita”

Kebersamaan KDM dengan masyarakat Purwakarta dalam kurun waktu 10 tahun bukanlah waktu yang singkat, jadi tidaklah heran jika berakhirnya masa bakti KDM sebagai kepala daerah di Purwakarta, sudah jauh jauh hari sudah banyak yang menangisinya bahkan ada seorang ibu memintanya untuk menjadi Bupati seumur hidup. Hal seperti ini tentu dapat kita maklumi rasa cinta masyarakat kepada Bupatinya tidak terlepas dari kedekatan KDM dengan masyrakat yang hampir setiap hari blusukan menyapa warga warga. Faktor rasa takut ditinggalkan ini menandakan bahwa kebijakan kebijakan KDM sebagai Bupati dirasakan betul manfaatnya oleh masyarakat Purwakarta.

Kini semua torehan prestasi dan semua karya nyata KDM selama 10 tahun membangun Purwakarta akan menjadi warisan berharga untuk masyarakat Purwakarta dan kepala daerah berikutnya. Saya tentu tidak ingin mengatakan balas budi seperti apa yang harus diberikan kepada KDM, karena sosok KDM jangankan dalam hal menjalankan tugas sebagai kewajibannya, apabila beliau membantu saja seperti tidak mau sekedar mendengar kata terima kasih dari kita, namun terlepas dari semua itu tentu masyarakat Purwakarta sendiri telah sangat faham apabila ingin Purwakarta tetap berkesinambungan menjadi daerah yang Istimewa dan berkarakter. (DKS).
#2dm4jabar