expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Senin, 26 Maret 2018

CAWAGUB JABAR NOMOR 4 H.DEDI MULYADI BLUSUKAN DI PASAR PATROL INDRAMAYU





KEGIATAN KAMPANYE CAWAGUB JABAR NO.4 H.DEDI MULYADI

SENIN,26 MARET 2018 
DEDI MULYADI SIAP CIPTAKAN JUTAAN "JURAGAN EMPANG" DI JAWA BARAT
INDRAMAYU, (PR).- Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memiliki program ‘Juragan Empang’ jika terpilih dalam Pilgub Jabar 2018. Program ini dilaksanakan dalam rangka pemberdayaan masyarakat di bidang peternakan lele dan gurame.

Program baru tersebut dipaparkan oleh mantan Bupati Purwakarta dua periode tersebut saat bertemu dengan para buruh ternak ikan. Tepatnya, di Desa Santing, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Senin 26 Maret 2018.

Salah seorang buruh ternak ikan, Triyono (30) mengatakan penghasilan dia sebagai buruh ternak ikan di desa tersebut tidak seberapa. Kecuali, saat panen lele atau gurame berlangsung.

"Kalau sedang musim tebar sekarang, paling dapat Rp 30 ribu sehari. Itu pun harus dibagi 10 orang teman-teman di sini. Beda lagi kalau lele atau guramenya dipanen, sehari bisa Rp 50 ribu–Rp 70 ribu per orang," katanya. 

Buruh ternak ikan di desa tersebut bukan tidak ingin berdikari. Pengetahuan dan hal teknis untuk beternak ikan lele dan gurame sudah mereka miliki. Akan tetapi, akses permodalan masih menjadi masalah bagi mereka untuk memulai usaha. 

"Tata cara beternaknya kan kita sudah tahu. Ini kita kerja buat juragan di sini. Kami mau sekali kalau ada modal untuk memulai usaha sendiri," kata Triyono. 

Keluhan tersebut ternyata menginspirasi Dedi Mulyadi untuk membuka akses permodalan bagi buruh ternak seperti Triyono. Program ‘Juragan Empang’ pun meluncur dari mulut pria yang lekat dengan iket Sunda jenis mukatawangsa berwarna putih tersebut. 

"Kita bisa menciptakan 10 juta peternak baru. Modal usahanya kan hanya sekali kita berikan. Asalkan, mereka harus bisa mengelola produksi dan marketing-nya. Mereka bisa tumbuh menjadi peternak mandiri tanpa bergantung pada orang lain," kata Dedi Mulyadi. 
Mengubah tukang menjadi tuan

Cara ini diyakini Dedi Mulyadi dapat mengubah tukang menjadi tuan. Berkaca pada keberhasilannya di Purwakarta, dia banyak mencetak buruh ternak domba menjadi pemilik domba. Caranya, buruh ternak tersebut diberikan bantuan modal berupa ternak domba agar dapat dikembangbiakan. Hasilnya, buruh ternak yang rata-rata masih usia sekolah tersebut kini memiliki ternak sendiri. 

"Populasi domba di Purwakarta bahkan melebihi jumlah penduduk di sana. Jumlah domba ada 1 Juta ekor, sementara penduduknya 960 ribu orang saja. Saya kok optimis ya, bisa melakukan hal yang sama di tingkat Jawa Barat, dalam konteks swasembada ternak," ucap Dedi Mulyadi.***

#deddydedi4jabar #deddymizwar #deddydedi #dedimulyadi #DM4Jabar #JabarSajajar #jabar4all #pilihankita #bekerjauntukmelayani

CAWAGUB JABAR NO'4 H.DEDI MULYADI MANDI DI CURUG CISEOH,CIHANJAWAR, PURW...



Ini memang gaya liburan weekend Kang Dedi, bukan golf atau jalan jalan
shooping bersama keluarga ke Singapure, namun selalu menikmani
kesederhanaan, kalau tidak kesawah, nyangkul, nyabit rumput, ngurek,
ngurus kebon atau lebih memilih berkomplentasi dengan alam.



CURUG CISEOH
Destinasi yang tersembunyi bernama Curug Ciseoh berada di desa terakhir
sebelum memasuki Gunung Burangrang. Agar lebih mudah mengaksesnya,
arahkan kendaraanmu menuju ke Wanayasa. Lalu lanjut ke arah Kecamatan
Bojong sejauh 7 km. Setelah itu harus ke Sindang Panon dan belok kiri
menuju Desa Pasanggrahan. Dari sini desa berikutnya adalah Cihanjar
tempat Curug Ciseoh berada. Butuh jalan kaki sejauh 1 km dari pemukiman
terdekat. Bawa bekal sendiri ya, karena fasilitasnya masih sangat minim.
Lokasi : Peuteuy, desa Cihanjawar,kecamatan Bojong,Purwakarta.
#deddydedi4jabar #deddymizwar #deddydedi #dedimulyadi #DM4Jabar #JabarSajajar #jabar4all #pilihankita #bekerjauntukmelayani

Minggu, 25 Maret 2018

CAWAGUB JABAR NO.4 H.DEDI MULYADI BERSAMA WARGA JATI BENING, PONDOK GEDE...



KEGIATAN KAMPANYE CAWAGUB JABAR NO.4 H.DEDI MULYADI BERSAMA WARGA JATI BENING PONDOK GEDE BEKASI,
JUM''AT, 23 MARET 2018

DEDI MULYADI GULIRKAN SUBSIDI KONTRAKAN UNTUK WARGA MISKIN PERKOTAAN
Liputan6.com,
Jakarta - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi siap
menggulirkan program subsidi kontrakan untuk warga Jawa Barat. Program
ini bertujuan untuk menekan angka kemiskinan terutama di wilayah
perkotaan. Mantan Bupati Purwakarta dua periode tersebut mengungkapkan
program unggulannya saat berkunjung ke
Kota Bekasi. Tepatnya, di Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondok Gede,
Sabtu (24/3/2018). “Sistemnya bisa kerjasama. Saya nanti bersama calon
Wali Kota Bekasi menggulirkan program subsidi sewa rumah kontrakan.
Khusus warga perkotaan seperti di Kota Bekasi ini,” kata Dedi Mulyadi.
Gagasan tersebut bergulir karena pria beriket Sunda berwarna putih itu
kerap menerima keluhan warga selama di Kota Bekasi. Sejak minggu lalu,
dirinya keluar masuk gang sempit di kota tersebut. “Nanti, biaya yang
biasa mereka keluarkan membayar kontrakan rumah itu ditabung. Sehingga,
mereka memiliki uang cukup untuk uang muka kredit rumah di perumahan,”
ujarnya. Secara teknis, pembiayan program ini dapat terwujud melalui
APBD kota besar. Dia mencontohkan APBD Kota Bekasi yang memiliki potensi
pendapatan yang besar dari pajak kendaraan bermotor. Dana sebesar Rp1,2
triliun per tahun diperoleh dari sumber tersebut. Sebagian dana
tersebut menurut Dedi Mulyadi dapat dialirkan untuk pemenuhan biaya
kebutuhan kontrakan bagi warga kurang mampu. “Pemerintah Provinsi Jawa
Barat nanti membantu untuk pembiayaan itu. Jadi, gabungan pembiayaan
dari provinsi dan kabupaten/kota, saya kira cukup,” tegasnya.
#deddydedi4jabar #deddymizwar #deddydedi #dedimulyadi #DM4Jabar #JabarSajajar #jabar4all #pilihankita #bekerjauntukmelayani

Rabu, 21 Maret 2018

CAWAGUB JABAR NO.4 H.DEDI MULYADI BERSAMA WARGA KEL.PEJUANG, MEDANSATRIA...



KEGIATAN KAMPANYE CAWAGUB JABAR NO.4 H.DEDI MULYADI,

SENIN 19 MARET 2018 
Properperti yang dibangun, harus bersenirgi dengan lingkungan sehingga tidak berdampak kepada warga yang menyebabkan banjir -Dedi Mulyadi 
#deddydedi4jabar #deddymizwar #deddydedi #dedimulyadi #DM4Jabar #JabarSajajar #jabar4all #pilihankita #bekerjauntukmelayani

CAWAGUB JABAR NO.4 H.DEDI MULYADI BERSAMA WARGA KALIBARU, MEDANSATRIA, K...





KEGIATAN KAMPANYE CAWAGUB JABAR NO.4 H.DEDI MULYADI,

SENIN 19 MARET 2018 
Problem sampah itu di mulai dari rumah, karena problem dari rumah biasanya saling lempar problem hari ini, sehingga menurut saya, agar tidak terjadi penumpukkan sampah sehingga baiknya sampah diselesaikan di tingkat RT, setiap RT itu harus ada mesin penghacur sampah, punya mesin penghacur sampah, sehingga tiap RT memiliki tempat pengelolaan sendiri, sehingga tidak ada lagi angkutan sampah yang keluar, kecuali sampah sampah tertentu yang diatur undang undang.
Gagasan :
-Setiap Kabupaten/Kota memiliki tempat pengeloaan sampahnya sendiri, terkecuali Jawa Barat membuat Pembangkit Listrik tenaga sampah, yang menampung sampah sampah dari seluruh Jawa Barat untuk Pembangkit listrik tenaga sampah. -Dedi Mulyadi 

#deddydedi4jabar #deddymizwar #deddydedi #dedimulyadi #DM4Jabar #JabarSajajar #jabar4all #pilihankita #bekerjauntukmelayani

Senin, 19 Maret 2018

CAWAGUB JABAR NO.4 H,DEDI MULYADI BERKUNJUNG KE CENTRAL AYAM KOTA BEKASI



KEGIATAN KAMPANYE CAWAGUB JABAR NO.4 H DEDI MULYADI,
JUM'AT 16 MARET 2018

DEDI MULYADI GAGAS PEMANFAATAN SUNGAI SEBAGAI OBYEK WISATA
BEKASI

 - Sebagai salah satu wilayah penyangga ibukota, sudah sepatutnya
Kota Bekasi memiliki pesona tersendiri yang mampu menarik minat
masyarakat untuk berkunjung. Hal yang paling mungkin untuk diwujudkan
adalah penataan sungai yang maksimal, yang nantinya bermanfaat sebagai
objek wisata.

Demikian diusulkan calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat
meninjau bantaran Sungai Duren Jaya dan Kalimalang di Kota Bekasi. "Saya
memiliki gagasan, ini harus dibuat penataan komprehensif. Sungai
dijernihkan agar menjadi destinasi wisata andalan di Jawa Barat,”
katanya di lokasi, Jum’at 16 Maret 2018.

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu menyayangkan kondisi
sungai-sungai besar yang dimiliki Kota Bekasi, yang kotor dan terkesan
tidak terawat. Fungsi sungai sebagai penunjang kehidupan warga
sehari-hari, juga tidak dimaksimalkan oleh pemerintah daerah.

Dengan program yang digagasnya, Dedi ingin sungai-sungai besar
dibersihkan, untuk kemudian dikemas menjadi objek wisata yang mampu
menarik minat wisatawan, baik dari dalam maupun luar Kota Bekasi.

Setelah penataan sungai dilakukan, pemukiman yang berada di sekitar juga
perlu ditata kembali, dengan pola menghadap ke sungai. Langkah ini
dinilai dapat memperindah pemandangan, yang tentunya akan menambah betah
wisatawan yang datang. Kondisi yang linier dengan konsep lima ribu
kampung itu, diakui Dedi akan mampu meningkatkan taraf perekonomian
masyarakat setempat.

“Ini yang saya katakan, bisa juga menjadi sarana transportasi. Warga di
sini tidak perlu menggunakan motor, transportasi sungai bisa menjadi
alternatif,” ujar pria yang akrab disapa kang Dedi itu.

Penambahan 'aksesoris' berupa taman yang dihiasi berbagai tanaman bunga
warna warni di sisi kanan dan kiri sungai, lanjut Dedi, akan menambah
kesan cantik dan memanjakan mata pengunjung yang datang untuk melepas
penat.

"Pemerintah provinsi bisa membuat jembatan dengan bentuk melengkung yang
dapat menjadi destinasi wisata tersendiri bagi wisatawan. Lalu
disediakan perahu yang bisa lalu lalang. Di kanan kiri sungai juga ada
taman. Dengan konsep itu, saya yakin akan banyak peminat nantinya yang
memenuhi lokasi wisata," pungkasnya.

 #deddydedi4jabar #deddymizwar #deddydedi #dedimulyadi #DM4Jabar #JabarSajajar #jabar4all #pilihankita #bekerjauntukmelayani

Minggu, 18 Maret 2018

DEDI MULYADI SEPERTI MENJADI SOSOK TEMPAT MENGADU DAN BERBAGI CERITA TERAKHIR



Namanya juga taqdir manusia, kapan, dimana dengan cara seperti apa kita akan meninggalkan dunia yang fana ini semuanya rahasia kehidupan dari Allah SWT.
Ibu Karni yang bertemu dengan Kang Dedi hari Kamis (15032018) lalu, hari ini Minggu (18032018) meninggal dunia. Kang Dedi seperti menjadi tempat pengaduan terakhir bagi orang orang yang kesulitan dan menjadi tempat berbagi cerita terakhir.
Di Ciamis ada seorang Marbot Masjid yang meninggal dunia setelah dibantu dikontrakan rumahnya oleh Kang Dedi.
Di Purwakarta ada seorang ibu meninggal setelah direnovasi rumahnya oleh Kang Dedi dalam rangka pelantikan kepengurusan DPD II Golkar Kab. Purwakarta.
Masih di Purwakarta ada seorang TKW yang sakit ginjal di Arab saudi dibantu kepuilangnya ke tanah air oleh Kang Dedi, akhirnya dapat menghembuskan nafas terakhirnya di kampung halamannya.
Ibu Karni dalam rangkaian Kang Dedi bersilaturahmi dalam rangka pencalonannya dirinya sebagai Cawagub Jabar 2018 adalah orang kedua yang wafat, setelah sebelumnya Pak H. Saleh Budiman, Pemilik PO. Budiman yang bertemu dengan Kang Dedi 11 Februari 2018 dan meninggal pada tanggal 27 Februari 2018, Orang baik seperti Kang Dedi memang hidupnya seperti menjadi tempat mengadu dan berbagi cerita terakhir. (DKS).
Ibu Karni bukan siapa-siapa, dia seorang janda tua yang hidup sebatangkara mengandalkan penghasilan dari kuli cuci.
Hari kamis lalu saya bertemu dengannya, mendengarkan kisah perjalanan hidupnya yang sangat sedih. Dia pun bercerita tentang kondisi kesehatannya yang semakin memburuk.
Pagi ini saya mendengar kabar, beliau pergi meninggalkan alam fana untuk selamanya. Selamat jalan Ibu Karni, semoga bahagia di alam keabadian.
Ibu Karni adalah potret buram dari hiruk pikuk kehidupan kaum urban yang ketika ditinggal suami, hidup tanpa penghasilan dan tidak memiliki tempat tinggal.
Saatnya kita menata kembali perlindungan kepada kaum lansia dan penataan pemukiman di perkotaan agar terjadi keseimbangan alam dan kemanusiaan
-Dedi Mulyadi
#deddydedi4jabar #deddymizwar #deddydedi #dedimulyad #DM4Jabar #JabarSajajar #jabar4all #pilihankita #bekerjauntukmelayani

Jumat, 16 Maret 2018

PEMIKIRAN REALISTIS PASANGAN NOMOR 4 DEDDY-DEDI TERHADAP PROYEK MEIKARTA


Jika anda seorang pemborong, tentu pada sekitar tahun 88an kalau mencari bata merah akan datang ke daerah Cikarang. gambaran umum tempatnya waktu itu hanya perkampungan perkampungan sederhana, lio lio bata dan hamparan hamparan tegalan yang ditanami rerumputan tinggi tinggi, Bulakan istilahnya bagi orang Betawi.

Kalau kita melihat sejarahnya dulu perburuan tanah tanah didaerah Bekasi dsk terjadi seiring dibukanya gerbang gerbang tol jalur tol Jakarta-Cikampek, seperti gerbang Bekasi, Cikarang, Karawang sampai Cikampek , tanah tanah disekitaran daerah daerah tersebut menjadi buruan para kelompok usaha konglomerat, tentu dengan kondisi seperti keadaan ketika itu tanah tanah tersebut dibeli sangat murah sekali. Kini mereka setelah berpuluh puluh tahun tinggal menuai hasilnya dari harga jual tanah yang meningkat dan secara legalitas mereka adalah pemilik sah.

Bagi Gubernur dan Wakil gubernur Jawa Barat hasil Pilgub Jabar 2018 nanti, tentu tidak dapat bersikap apriori apalagi menghindar, karena suka tidak suka cepat atau lambat akan dihadapkan dengan masalah Meikarta ini. Istilahna bagi orang sunda Katempuhan buntut maung, ibarat nasi sudah menjadi bubur, tinggal membuat bubur itu menjadi spesial saja pakai telor dan ati ampela, kerupknya diganti emping.

Pak H.Demiz menjawab pada Debat Pilgub Jabar 12 Maret 2018 lalu, di era kepemimpinannya bersama Pak H.Aher, baru mengeluarkan izin kepada Meikarta 84 hektar dan menolak sekitar 500 hektar yang akan dijadikan kota metropolitan. Sebab tata ruang yang tidak memungkinkan kecuali dengan Perpres,"
 
Sementara Kang Dedi Mulyadi mengatakan "Selama Meikarta tujuannya untuk masyarakat Jawa Barat yang ingin memiliki hunian yang layak, tidak apa-apa, hanya saja perlu ada aturan supaya tidak ada salah satu daerah yang menjadi kosong,"
"Meikarta ini sebagian besar wilayah Bekasi. Jangan terlalu mempersoalkan perizinannya, tapi dampaknya membangun keadilan sosial. Jika beres, akan menyumbang pajak sebesar Rp 1 triliun. Pajak itu untuk membangun kampung kumuh di Bekasi,"

Inilah gambaran pemikiran pasangan nomer 4 di Pilgub Jabar 2018 selalu realistis tidak munafik, kita meyakini dengan kepintaran dan kecerdikan mereka berdua, menghadapai pengembang Meikarta akan memiliki posisi tawar/Bargaening yang dapat menguntungkan masyarakat Bekasi pada khususnya dan masyarakat Jawa Barat pada umumnya (DKS)
#deddydedi4jabar #deddymizwar #deddydedi #dedimulyad #DM4Jabar #JabarSajajar #jabar4all #pilihankita #bekerjauntukmelayani

Kamis, 15 Maret 2018

CAWAGUB JABAR NOMOR 4 MENGUNJUNGI SEBUAH MALL DI KOTA BEKASI



KEGIATAN KAMPANYE CAWAGUB JABAR NOMOR 4 H.DEDI MULYADI, KAMIS 15 MARET 2018 

DEDI MULYADI INGIN PELAYANAN PUBLIK JUGA BISA DILAKUKAN DI DALAM MAL
BEKASI - Ada yang berbeda dari kunjungan calon Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut 4, Dedi Mulyadi di Kota Bekasi. Bila biasanya blusukan ala Dedi dilakukan dengan berkeliling dari desa ke desa, kini mantan Bupati Purwakarta itu mencoba sesuatu yang baru dengan mengunjungi salah satu mal, untuk meninjau langsung pelayanan publik milik Pemkot Bekasi.

Dedi menilai, pelayanan publik yang difasilitasi Pemkot Bekasi di dalam mal, sangat membantu masyarakat yang sedang berkepentingan mengurus berbagai dokumen pribadi. Ia pun berencana mengembangkan pelayanan publik dalam mal, yang akan dibuat merata di wilayah kabupaten dan kota di Jawa Barat.
"Ya saya kira sangat bagus. Pelayanan di mal ini sangat membantu masyarakat sekali. Saya ingin mengembangkan pelayanan serupa di seluruh wilayah Kota dan Kabupaten di Jabar nantinya," katanya di lokasi, Kamis (15/3/2018).

Menurutnya, pelayanan birokrasi kepada warga harus semakin ditingkatkan, seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi di era serba digital ini. Terlebih di Provinsi Jawa Barat yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, harus diimbangi pula dengan kemajuan sistem pelayanan yang diberikan aparat pemerintah selaku pelayan publik.

"Ini akan menjadi fokus program kami, untuk bagaimana meningkatkan mutu pelayanan publik di Provinsi Jabar," tandasnya.

Usai meninjau pelayanan birokrasi kepada warga, pria yang akrab disapa kang Dedi itu, kemudian lanjut berinteraksi dengan pengunjung dari kalangan anak-anak, dengan mengajak mereka bernyanyi bersama.

Sebelumnya, kehadiran lelaki yang identik dengan kemeja putih dan iket Sundanya itu, disambut hangat para pengunjung mall yang ingin bersalaman dan berswafoto bersama. Bahkan sebagian warga yang sedang antri mengurus dokumen, tak ketinggalan ingin berswafoto dengan pasangan duet Deddy Mizwar itu.

#deddydedi4jabar #deddymizwar #deddydedi #dedimulyad #DM4Jabar #JabarSajajar #jabar4all#pilihankita #bekerjauntukmelayani

CAWAGUB JABAR NO.4 H.DEDI MULYADI MENGUNJUNGI PASIEN DI RUMAH SAKIT KOTA...



KEGIATAN KAMPANYE CAWAGUB JABAR NOMOR 4 H.DEDI MULYADI,
KAMIS 15 MARET 2018



KETIKA EGO KITA TERKADANG MUNCUL KARENA RASA ANTIPATI
Di era jaman NOW tentu kita dan keluarga ketika sakit tidak
akan berobat kedukun yang komat kamit membaca matra lalu disembur bur...Alangkah
terasa manfaatnya saat keluarga kita ketika sakit ada pihak yang menanggung
biaya berobat ke dokter, apalagi sampai menanggung biaya perawatan. kita tidak
perlu pinjam uang kiri kanan untuk berobat, kita tidak perlu malu karena harus
membuat SKTM ke kecamatan untuk membayar biaya perawatan keluarga kita,
termasuk tidak perlu pusing membayar ongkos ambulance, kita tidak perlu pusing
membayar dokter yang datang kerumah kita. untuk menikmati pelayanan rumah sakit
gratis cukup membawa Kartu Keluarga dan KTP, kemudian untuk memesan ambulance
cukup diakses melalui aplikasi online atau sms begitu jika memnggil dokter
dokter Pemkab untuk datang kerumah kita, coba kalu bayar paling tidak kita
harus keluar 200 ribu kalau mau memangil dokter ke rumah.
Semua pelayanan kesehatan seperti ini ada di Purwakarta,
keberanian Kang Dedi sebagai Bupati Purwakarta untuk menjamin biaya perawatan
masyarakatnya mau miskin mau kaya selama mau dirawat di kelas 3 di rumah sakit
yang bekerja sama dengan Pemkab Purwakarta. Kang Dedi berjanji apa yang sudah
berjalan di Purwakarta ini akan dibawa ke Provinsi jika beliau diberi mandat
bersama Pak Haji Demiz untuk mengelola Jawa Barat.
Dan saya yakin program jaminan kesehatan ini akan
dipertahankan oleh pasangan calon Bupati nomer 2 di Pilbup Purwakarta 2018.
Masyarakat juga tidak perlu ikut pusing bagaimana Pemkab
Purwakarta  membayar semua ini, APBDnya saja
jauh dari sekedar cukup, tapi KDM berani menanggung biaya perawatan warganya
yang sakit, itulah cerdasnya KDM, kalau saat ini Pemkab memiliki hutang ke RSUD
itu wajar wajar saja, orang BPJS saja yang setiap bulannya menerima iuran dari
pesertanya terkadang masih nunggak ke Rumah Sakit begitupun kita pesertanya,
jadi peserta BPJS kelas 3 saja ada yang nunggak sampai setahun lebih, hal ini
akan bertambah bingung jika ada keluarga yang perlu biaya perawatan rumah
sakit, mau bayar sendiri tongpes, mau pakai BPJS nunggak.
Makanya syukur Alhamdulillah jika ada pihak yang menanggung
secara cuma cuma tanpa harus membayar premi setiap bulannya.(DKS)
#deddydedi4jabar #deddymizwar #deddydedi #dedimulyad
#DM4Jabar #JabarSajajar #jabar4all #pilihankita #bekerjauntukmelayani

Rabu, 14 Maret 2018

SETELAH MENANG DEBAT PILGUB JABAR 2018, DEDI MULYADI BERSAMA WARGA SUKAM...



KEGIATAN KAMPANYE CAGUB JABAR NO.4 H.DEDI MULYADI, SELASA, 13 MARET 2018
PEMIKIRAN REALISTIS DEDI MULYADI TENTANG MEGA PROYEK MEIKARTA

Tadi malam saya bicara tentang MEIKARTA , ketika kita mendengar masalah
MEIKARTA kita terus aja berdebat persoalan saling tuduh menuduh,
sedangkan MEIKARTAnya sudah mulai membangun, nah solusi saya adalah,
itukan MEIKARTA itu bayar pajak, dari mulai BPHTB, nanti ada Pajak Bumi
dan Bangunan (PBB), Pajak Hotel Restauran dan berbagai Pajak Reklame
lainnya dan itu jumlahnya sangat besar kalau kita hitung ruang
Apartemennya, itu berapa nanti jumlahnya.
Nah konsep saya adalah, Perkampungan setiap pemukiman baru disetiap
daerah Bekasi, itu melahirkan pendapatan daerah baik untuk provinsi
maupun kabupaten kota, Pendapatan daerahnya dipisahkan kemudian kemudia
difocuskan khusus untuk membangun infrastruktur dikampung kampung
sekitar, dan membangun rumah rumah tidak layak huni, dibuat rumah rumah
yang memadai, kemudian dibangun penataan lingkungannya, sehingga bukan
kita meributkan MEIKARTA yang harus kita lakukan bahwa kampung kampung
kita harus sama dengan MEIKARTA. –Dedi Mulyadi
#deddydedi4jabar #deddymizwar #dedimulyadi#DM4Jabar #JabarSajajar

TANGGAPAN POSITIP DAN SIMPATI SEMAKIN DERAS MENGALIR KE PASANGAN NOMOR 4 DEDDY-DEDI


Hari ini kebetulan keliling keliling bertemu dengan para sesepuh, para aktivis di lingkungan kampus maupun yang bergerak disosial kemasyrarakatan, termasuk dengan masyarakat umum yang sebelumnya ragu ragu bahkan ada yang sama sekali tidak mengenal, ada juga dari anggota yang dulu kerap mendemo Kang Dedi sekarang sikapnya seratus delapan puluh derajat berbalik arah.

Semenjak dimulainya kampanye Pilgub Jabar, rumah tidak pernah sepi dari yang ingin mengajak berdiskusi tengtang rasa optimisme bahwa pasangan nomor 4 Deddy-Dedi akan memenangkan Pilgub Jabar 2018. Ada juga diantaranya yang beberapa kali datang sekedar ingin meminjam buku buku karya Kang Dedi Mulyadi. Buku buku Kang Dedi milik saya seperti koleksi perpustakaan saja, kini sudah kusam dan lecek karena terlalu banyak berpindah tangan.

Terkait penilaian mereka pasca debat, memang pada umumnya peniliaan mereka kurang lebihnya hampir sama dengan pendapat para pengamat Pilgub Jabar 2018. Mereka melihat bahwa pasangan Nomor 4 Deddy-Dedi unggul dalam penguasaan materi permasalahan di Jawa Barat. Untuk hal ini memang bisa kita anggap wajar posisi H.Dedi Mizwar yang saat ini sebagai Wagub Jabar periode 2013-2018, seperti yang sering saya tulis tentu tahu persis berdasararkan data data akurat yang dimilikinya tengtang permasalahan yang ada di Jawa Barat.

Yang membuat booming datangnya rasa simpati dan dukungan itu tidak terlepas dari kejadian di debat itu sendiri, ketika Kang Dedi Mulyadi dengan mantap dapat menjawab dengan lugas dan cerdas pertanyaan dari Cawagub Paslon nomor 3. Kalau kita amati sejak awal proses pencalonan sampai ketika berada disuasana kampanye ini, popularasitas Kang Dedi selalu datang secara spontanitas efek dari satu peristiwa dari mulai SK Bodong DPP Partai Golkar, SK DPP Partai Golkar yang jatuh ke bukan kader, Munaslub Golkar dimana Kang Dedi tampil sebagai penyelamat partai, sampai yang terjadi dimalam debat Pilgub Jabar 2018 tentang pertanyaan pohon disarungin. Itulah Kang Dedi Mulyadi Sang Fenomenal (DKS)
#deddydedi4jabar #deddymizwar #deddydedi #dedimilyadi #dm4jabar #jabar4all #pilihankita #bekerjauntukmelayani

Selasa, 13 Maret 2018

SETELAH MENANG DEBAT PILGUB JABAR 2018, DEDI MULYADI BERSAMA WARGA DESA ...



KEGIATAN KAMPANYE CAGUB JABAR NO.4 H.DEDI MULYADI, SELASA, 13 MARET 2018

PASANGAN DEDI MIZWAR-DEDI MULYADI TAMPIL CUKUP APIK

Bandung - Pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dinilai tampil cukup apik
dalam debat Pilgub Jabar Senin malam (12/3/2018). Dedi yang merupakan
cawagub tampil lebih dominan dibandingkan Deddy Mizwar (Demiz) sebagai
cagub.

Pengamat Politik Unpad Firman Manan menyatakan penampilan Demiz- Dedi
tak berbeda jauh dengan pasangan Ridwan Kamil-Uu, yang tampil bagus pada
debat Pilgub Jabar tadi malam. Hanya saja, kata dia, ada momen yang
dinilai bisa menjadi persoalan bagi paslon nomor urut 4 terseut.

"Catatan buat demiz ada satu gimik yang menurut saya bisa
kontraproduktif soal perkataan 'saya tidak bisa jawab tidak semua hal
bisa saya jawab'. Secara manusiawi memang bagus karena tidak semua hal
bisa kita jawab, tapi dalam panggung debat publik seharusnya tidak
begitu, seharusnya dia menunjukan kepada publik kompeten. Kalau jawab
seperti itu bisa jadi problem," kata dia dihubungi lewat telepon, Selasa
(13/3/2018).

Firman juga menilai Dedi Mulyadi lebih mendominasi Pilgub Jabar
dibandingkan Deddy. Bupati Purwakarta itu lebih sering muncul untuk
menjawab pertanyaan yang disampaikan mooderator dan paslon lainnya.

"Seharusnya yang leading cagub (Demiz), tapi yang lebih muncul Demul
(cawagub). Ini persoalan leadership karena Demul punya potensi, ini bisa
jadi problem juga," tutur dia.

Sementara itu Pengamat Politik Unpar Asep Warlan menilai baik Demiz
maupun Dedi mampu tampil cukup baik. Keduanya mampu memperlihatkan
komitmennya untuk membawa perubahan.

"Posisi dia incumbent tapi dia ingin mengoreksi. Kalau saya jadi
gubernur saya akan lakukan ini. Kalau saya jadi gubernur saya bisa
melakukan banyak hal. Memang tidak secara lugas disampaikan tapi dia
mencari peluang bahwa pemikiran itu bisa dituangkan," tandasnya.

Baik Firman maupun Asep keduanya sepakat bahwa pasangan Ridwan Kamil-Uu
Ruzhanul Ulum paling unggul dalam debat Pilgub Jabar.
#deddydedi4jabar #deddymizwar #dedimulyadi#DM4Jabar #JabarSajajar

Senin, 12 Maret 2018

CAWAGUB JABAR NO.4 H.DEDI MULYADI MENINJAU PEMBANGUNAN MASJID RAYA CILOD...



KEGIATAN KAMPANYE CAWAGUB JABAR NOMOR 4 H.DEDI MULYADI, SENIN 12 MARET
2018

DEDI MULYADI TINJAU MASJID ARSITEKTUR SUNDA HASIL GAGASANNYA

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah masjid besar dengan arsitektur Sunda
atau disebut Tajug Gede telah berdiri megah di bekas tempat lokalisasi
Cilodong, Kabupaten Purwakarta. Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi
menyempatkan diri melihat langsung lokasi masjid tersebut bertepatan
dengan berakhirnya masa jabatan di luar pengunduran dirinya sebulan lalu
pada Senin (12/3/2018). Dedi mengaku arsitektur masjid yang namanya
kini berubah menjadi Tajug Gede Cilodong ini merupakan ide dirinya. Ia
mengaku bukan sebagai arsitek tetapi mengetahui tentang arsitektur
Sunda. "Masjid ini pembangunan saya yang terakhir. Kemarin belum sempat
lihat, jadi hari ini ke sini dulu untuk melihat," kata Dedi di lokasi
masjid, Senin pagi. Masjid yang berdiri di atas lahan seluas sembilan
hektar tersebut memiliki tiga atap. Ini melambangkan tiga rukun yang
harus dilaksanakan oleh umat Islam, yakni rukun Islam, rukun Iman dan
Ihsan.

Selain itu, Tajug Gede Cilodong juga memiliki 4 pilar yang melambangkan
empat pemimpin mazhab yang masyhur dalam Islam. Yakni Mazhab Imam Abu
Hanifah, Imam Malik bin Anas, Imam Muhammad bin Idris atau Imam Syafi'i
dan Mazhab Imam Ahmad bin Hanbal. Keempat aliran ini merupakan mazhab
utama yang dianut oleh para ahlus sunnah wal jama'ah atau sunni. Di
Indonesia, para pengamal akidah ini berkumpul dalam organisasi Nahdlatul
Ulama atau NU. Di dalam masjid, para jemaah akan dimanjakan dengan
pilar-pilar yang dilapisi ukiran khas Sunda. Jendela yang besar juga
merupakan kekhasan dari arsitektur Sunda yang diterapkan di masjid
dengan kapasitas 1.200 jemaah itu.

Desainnya arsitektur Sunda, nama mesjidnya juga menggunakan nama Sunda,
Tajug Gede Cilodong. Ini bisa menjadi wisata religi untuk masyarakat,"
jelas Dedi. Sementara itu, Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman
Purwakarta, Aep Durrohman mengatakan, kontraktor pembangunan Masjid Raya
Cilodong sudah melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai kontrak. Nilai
kontraknya sebesar Rp 38 miliar, tapi kontraktor sampai saat ini baru
mencairkan anggaran sebesar 75 persen dari nilai kontrak tersebut.
"Kalau merujuk pada kontrak kita bersama pihak ketiga, masjid itu sudah
100 persen selesai. Bahkan, pihak ketiga baru mencairkan 75 persen saja
dari nilai kontrak," jelas Aep.

Kepala Bidang Tata Bangunan Distarkim, Dian Andriansyah mengatakan,
pihaknya masih membutuhkan dana Rp 5 miliar untuk penyelesaian fisik
masjid dan pembangunan taman. Pihaknya sudah menganggarkan dana Rp 1
miliar pada tahun 2018. "Nantinya, selain berfungsi sebagai tempat
ibadah, halaman masjid tersebut yang dihiasi taman dapat berfungsi
sebagai rest area," kata Dian.
#deddydedi4jabar

Minggu, 11 Maret 2018

SEMOGA PASANGAN NOMOR 4 DEDDYDEDI DAPAT MEMENANGI DEBAT PERTAMA PILGUB JABAR 2018



Mari kita do'akan semoga pasangan pilhan kita nomor 4 Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dapat memenangi debat pertama Pilgub Jabar 2018, nanti malam (12032018) jam 19.30 WIB. di Gor Sabuga ITB Jalan Taman Sari No. 73, Lebak Siliwangi, Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132.

Arti memenangi disini artinya pasangan Deddy- Dedi dapat memaparkan visi misi yang dapat diterima oleh masyarakat Jawa Barat, rasional dan masuk akal, kita meyakini visi misi pasangan Deddy-Dedi bukan sekedar janji janji politik untuk mencari simpati, namun memang benar benar satu program kerja yang sistemtis, terencana sesuai dengan realita keadaan Jawa Barat yang sebenarnya.

Kita juga meyakini kedudukan H.Deddy Mizwar sebagai wakil gubernur Jawa Barat 2013-2018 telah mengetahui benar semua permasalahan, kebijakan apa yang harus dipertahankan, kebijakan apa yang harus dibuat, semuanya oleh pasangan Deddy-Dedi akan disampaikan dengan fakta fakta yang akurat berdasarkan data data yang ada.

Sementara Kang Dedi Mulyadi selain memiliki berbagai prestasi dalam membangun Purwakarta semala beliau menjabat Bupati Purwakarta selama Dua periode, dimana pemikiran dan gagasan sering dijadikan referensi lembaga lembaga pemerintahan baik sipil maupun militer juga oleh kalangan kampus maupun akademisi.

Kang Dedi Mulyadi seperti yang kita ketahui beliau seorang orator, kepandaiannya mengolah kata kata dan beragumentasi akan semakin memberi nuansa bahwa dalam debat Pilgub Jabar 2018 nanti malam, kita harapkan Pasangan Deddy-Dedi akan kompak dan menjadi bintang diantara kandidat kandidat yang lainnya.. (DKS)
#deddydedi4jabar

Sabtu, 10 Maret 2018

CAWAGUB JABAR NO.4 H.DEDI MULYADI BERSAMA WARGA SAMUDRAJAYA,TARUMJAYA, B...

KEGIATAN KAMPANYE CAWAGUB JABAR NO.4 H.DEDI MULYADI, JUM'AT 10 MARET 2018 

DEDI MULYADI JANJIKAN KIOS GRATIS UNTUK PEDAGANG PASAR DI JAWA BARAT 
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 4 Dedi Mulyadi menunjukkan komitmennya terhadap penguatan ekonomi kerakyatan. Dia mengatakan harus ada strukturisasi antara pasar desa, pasar kecamatan dan pasar kabupaten.
"Ini bukan soal pasar kagetnya. Tetapi setiap daerah harus memiliki pasar. Jadi, pasar itu harus terstruktur dengan baik. Nantinya, harus dibuat pasar desa, pasar kecamatan dan pasar kabupaten," kata Dedi saat mengunjungi salah satu pasar kaget di Kabupaten Bekasi. Tepatnya, di Desa Setiasih, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Sabtu (10/3).

Masalah klasik yang kerap terjadi di pasar-pasar tradisional menurut Dedi Mulyadi adalah minimnya revitalisasi oleh pemerintah. Karena itu, pria yang berhasil melakukan penataan Pasar Ki Sunda Purwakarta itu menekankan sisi penting revitalisasi tersebut.

"Solusinya harus ada revitalisasi. Kios-kiosnya harus dibangun oleh pemerintah, polanya dengan cara kerja bersama antara pemprov dan pemda. Kemudian, para pedagang mendapatkan kiosnya dengan cara gratis," tegasnya.

Pembagian kios gratis untuk para pedagang ini bukan tanpa alasan. Para pedagang membayar sewa kios dari hasil usaha berdagang. Mereka membebankannya kepada konsumen melalui harga komoditas barang yang mereka jual.

Karena itu, Dedi Mulyadi berkeyakinan, program kios gratis tersebut dapat menekan harga komoditas sehingga menjadi murah saat dibeli oleh konsumen.

"Implikasi lanjutannya adalah harga barang yang diterima konsumen menjadi lebih murah karena kiosnya gratis, tidak ada biaya sewa," ujarnya.

Selain itu, Pasar desa menjadi perhatian tersendiri bagi cawagub yang berpasangan dengan cagub Deddy Mizwar tersebut. Keberadaan pasar desa menurut dia, dapat memperkuat aspek ekonomi masyarakat pedesaan.
#deddydedi4jabar

CAWAGUB JABAR NO.4 H.DEDI MULYADI MENIKMATI IKAN BAKAR CIANJUR CAB. THI ...





Dijalur Cianjur- Puncak rumah makan Ikan Bakan Bakar Cianjur ini ada Dua lokasi, rumah makan ini memang tidak tergerus oleh efek adanya tol Purbaleunyi, dimana kendaraan kendaraan pribadi maupun umum dari Bandung menuju Jakarta dulu sebelum ada tol lewat Cianjur, Puncak atau lewat Purwakarta.Keadaannya saat ini memang sepi, seperti yang saat ini kita lihat banyak sekali restoran restosan yang tutup, yang tersisa hanya gedung gedung tua, baik itu restoran restosan tempat bus bus Bandung Jakarta istirirahat, maupun restoran elite sampai yang biasa biasa. Hal serupa juga kita lihat dari jalur mulai Purwakarta sampai Cikalong wetan. 

Efek Tol juga saat ini terasa dari mulai Cikampek sampai Pamanukan, warem warem yang berjajar yang biasa mangkal sopir sopir truck besar ke arah timur dan sebaliknya yang biasanya hentakan musik dangdutnya terdengar sampai ke jalan raya, begitu juga dengan restorannya nampak terlihat sepi efek dibukanya tol CIPALi.
SEJARAH IKAN BAKAR CIANJUR
Berawal dari kota Cianjur - Jawa Barat pada tahun 1989, Ikan Bakar Cianjur alias IBC, memperkenalkan khas Sunda kepada masyarakat Indonesia untuk pertama kalinya. Bermodalkan keahlian dibidang masakan tradisional Indonesia, IBC terus melakukan inovasi untuk mengembangkan cabang-cabangnya yang kini telah merambah hingga 19 cabang yang tersebar dari Jakarta hingga Bali.
Disaat restoran waralaba dari negara-negara asing menjadi gaya hidup, IBC menawarkan masakan Indonesia dengan olahan bahan dan rempah alami khas tanah air untuk memperkenalkan kekayaan budaya negeri kita. Kini, untuk memastikan Anda tidak mampir ke restoran yang salah, IBC Group telah mematenkan logo baru dengan warna dasar kuning, dengan penambahan kata IBC dibawah logo yang lama.
“Jadilah Tamu Kami”, dan nikmati kelezatan menu-menu spesial di tempat kami.
Ikan Bakar Cianjur telah diberi penghargaan “GEMARIKAN” (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) oleh Departemen Kelautan dan Perikanan di bulan Oktober 2009 yang lalu. (DKS)
#deddydedi4jabar

Jumat, 09 Maret 2018

CAWAGUB JABAR NOMOR 4 H.DEDI MULYADI, AKUI MEMPUNYAI SATU LAWAN TERBERAT DI PILKADA JABAR

Jauh beberapa tahun kebelakang sebelum hingar bingar suasana Pilgub Jabar, nama Dedi Mulyadi telah melekat di hati masyarakat Jawa Barat, secara kebetulan juga banyak peristiwa yang menimpa Kang Dedi Mulyadi, malah semakin mendongkrak popularitasnya.

Ada peristiwa yang membuat kita kaget, ketika misalnya beberapa tahun kebelakang, ada orang yang berasal dari pedalaman Cidaun Cianjur atau dari daerah Sancang Garut, atau dari suatu kampung di daerah Ujung Genteng di Sukabumi mengatakan dalam Pilgub Jabar akan memilih Kang Dedi Mulyadi, kemudian menjelaskan dengan penuh antusias, bahwa nama Dedi Mulyadi telah begitu populer di kampungnya, ditambah lagi sifat kedermawanan Kang Dedi Mulyadi dengan melakukan prinsip kemanusian khas orang Sunda yaitu
Tukang tutulung kanu butuh
Tukang tatalang kanu susah
Tukang nganteur kanu keur sieun
Tukang nyaangan kanu keur poekkeun
seperti telah menjadi legenda bagi masyarakat Jawa Barat.

Jadi jangan heran dalam mengahadapi kampanye ini, Kang Dedi malah terlihat lebih santai, saat ini Kang Dedi benar benar menikmati purna baktinya kepada negara. Tidak ada raut raut ketegangan dalam wajahnya, semuanya mengalir saja seperti air yang yang mengalir, kata katanya terlontar bak embun penyejuk kepada siapa saja yang beliau jumpai, tawa, canda seolah olah Kang Dedi Mulyadi bersama Pak Haji Mizwar menghadapi Pilgub Jabar 2018, hanya bagian dari proses menjemput taqdir saja. (DKS)
#deddydedi4jabar

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku selama ini memiliki satu lawan terberat dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat 2018. Dedi mengatakan, lawan terberat adalah dirinya sendiri yang terus berusaha bisa diterima melayani masyarakat Jabar, melalui berbagai rencana program yang langsung dirasakan oleh mereka. " Lawan terberat saya itu bukan pasangan nomor satu, dua dan tiga di Pilgub Jabar ini. Tapi lawan terberat adalah diri kita sendiri, bagaimana visi kita diterima masyarakat dan bagaiman kita kerja keras untuk rakyat," jelas Dedi kepada wartawan di kediamannya, Jumat (9/3/2018). Dedi menambahkan, selama ini ia tumbuh di kehidupan keluarga biasa atau masyarakat di perkampungan dengan ekonomi pas-pasan. Latar belakang itu membuat dirinya mengetahui kondisi ekonomi dan apa yang selama ini dibutuhkan masyarakat. Selanjutnya, sistem tata kelola pemerintahan selama dirinya memimpin Purwakarta sepuluh tahun, diyakininya mampu mengembangkan daerahnya maju dan bersaing dengan memadukan kebudayaan Sunda serta era modernisasi di beberapa sektor.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dedi Mulyadi Akui Punya Satu Lawan Terberat di Pilkada Jabar", https://regional.kompas.com/read/2018/03/09/10004971/dedi-mulyadi-akui-punya-satu-lawan-terberat-di-pilkada-jabar.
Penulis : Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha
Editor : Farid Assifa



CAWAGUB JABAR NOMOR 4 H.DEDI MULYADI,  AKUI MEMPUNYAI SATU LAWAN TERBERAT DI PILKADA JABAR

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku selama ini memiliki satu lawan terberat dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat 2018. Dedi mengatakan, lawan terberat adalah dirinya sendiri yang terus berusaha bisa diterima melayani masyarakat Jabar, melalui berbagai rencana program yang langsung dirasakan oleh mereka. " Lawan terberat saya itu bukan pasangan nomor satu, dua dan tiga di Pilgub Jabar ini. Tapi lawan terberat adalah diri kita sendiri, bagaimana visi kita diterima masyarakat dan bagaiman kita kerja keras untuk rakyat," jelas Dedi kepada wartawan di kediamannya, Jumat (9/3/2018). Dedi menambahkan, selama ini ia tumbuh di kehidupan keluarga biasa atau masyarakat di perkampungan dengan ekonomi pas-pasan. Latar belakang itu membuat dirinya mengetahui kondisi ekonomi dan apa yang selama ini dibutuhkan masyarakat. Selanjutnya, sistem tata kelola pemerintahan selama dirinya memimpin Purwakarta sepuluh tahun, diyakininya mampu mengembangkan daerahnya maju dan bersaing dengan memadukan kebudayaan Sunda serta era modernisasi di beberapa sektor.


Seperti sistem layanan kesehatan online, ambulans 24 jam, sistem pendidikan berkarakter, pembukaan askes jalan cor di kampung terpencil, Taman Air Mancur berteknologi canggih yang mampu menyedot wisatawan lokal maupun asing. "Selama ini memiliki ikatan ideologis yang sama dengan masyarakat di Jawa Barat. Misal, setiap warga yang ingin pemimpinnya orang kampung, mengerti dan pernah ngurus pertanian, bisa ngurus perikanan, dan memakai bahasanya sama dengan masyarakat Jabar, yaitu bahasa Sunda. Itu salah satu ikatan ideologis," tambah dia. Selama ini, ia tak menampikkan bahwa ikut dalam kontestasi Pilkada Jabar membutuhkan biaya. Namun, menurut Dedi, biayanya tak terlalu besar bisa sampai ratusan miliar untuk mengenalkan diri ke masyarakat. "Kata siapa mengenalkan diri ke masyarakat butuh puluhan atau ratusan miliar. Selama ini mengandalkan komunikasi yang baik dengan masyarakat secara langsung. Biaya paling dibutuhkan untuk beli bensin kendaraan dan memberi makan beberapa orang yang ikut dengan saya selama berkampanye. Menurut saya tak terlalu besar," katanya.


Ia pun selama ini merasa memiliki nilai poin tambahan karena mempunyai jaringan relawan di seluruh daerah Jawa Barat. Soalnya, dirinya selalu bersilaturahmi secara langsung sejak tahun 2008 sampai sekarang, untuk memenuhi undangan masyarakat yang memiliki ikatan ideologis tersebut. "Kalau saya berkunjung dan memenuhi undangan masyarakat baik di perkotaan apalagi perkampungan sejak tahun 2008.Ya, itu dengan mereka yang memiliki ikatan ideologis tadi saya ungkapkan," pungkasnya.
PURWAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku selama ini memiliki satu lawan terberat dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat 2018. Dedi mengatakan, lawan terberat adalah dirinya sendiri yang terus berusaha bisa diterima melayani masyarakat Jabar, melalui berbagai rencana program yang langsung dirasakan oleh mereka. " Lawan terberat saya itu bukan pasangan nomor satu, dua dan tiga di Pilgub Jabar ini. Tapi lawan terberat adalah diri kita sendiri, bagaimana visi kita diterima masyarakat dan bagaiman kita kerja keras untuk rakyat," jelas Dedi kepada wartawan di kediamannya, Jumat (9/3/2018). Dedi menambahkan, selama ini ia tumbuh di kehidupan keluarga biasa atau masyarakat di perkampungan dengan ekonomi pas-pasan. Latar belakang itu membuat dirinya mengetahui kondisi ekonomi dan apa yang selama ini dibutuhkan masyarakat. Selanjutnya, sistem tata kelola pemerintahan selama dirinya memimpin Purwakarta sepuluh tahun, diyakininya mampu mengembangkan daerahnya maju dan bersaing dengan memadukan kebudayaan Sunda serta era modernisasi di beberapa sektor.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dedi Mulyadi Akui Punya Satu Lawan Terberat di Pilkada Jabar", https://regional.kompas.com/read/2018/03/09/10004971/dedi-mulyadi-akui-punya-satu-lawan-terberat-di-pilkada-jabar.
Penulis : Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha
Editor : Farid Assifa
PURWAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku selama ini memiliki satu lawan terberat dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat 2018. Dedi mengatakan, lawan terberat adalah dirinya sendiri yang terus berusaha bisa diterima melayani masyarakat Jabar, melalui berbagai rencana program yang langsung dirasakan oleh mereka. " Lawan terberat saya itu bukan pasangan nomor satu, dua dan tiga di Pilgub Jabar ini. Tapi lawan terberat adalah diri kita sendiri, bagaimana visi kita diterima masyarakat dan bagaiman kita kerja keras untuk rakyat," jelas Dedi kepada wartawan di kediamannya, Jumat (9/3/2018). Dedi menambahkan, selama ini ia tumbuh di kehidupan keluarga biasa atau masyarakat di perkampungan dengan ekonomi pas-pasan. Latar belakang itu membuat dirinya mengetahui kondisi ekonomi dan apa yang selama ini dibutuhkan masyarakat. Selanjutnya, sistem tata kelola pemerintahan selama dirinya memimpin Purwakarta sepuluh tahun, diyakininya mampu mengembangkan daerahnya maju dan bersaing dengan memadukan kebudayaan Sunda serta era modernisasi di beberapa sektor.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dedi Mulyadi Akui Punya Satu Lawan Terberat di Pilkada Jabar", https://regional.kompas.com/read/2018/03/09/10004971/dedi-mulyadi-akui-punya-satu-lawan-terberat-di-pilkada-jabar.
Penulis : Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha
Editor : Farid Assifa