expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Senin, 05 Maret 2018

CAWAGUB JABAR NO.4 H.DEDI MULYADI BERSAMA MAK TATI



KAMPANYE CAWAGUB JABAR, SENIN 5 MARET 2018
DEDI MULYADI INGIN RUMAH SAKIT DI JAWA BARAT LEBIH BANYAK DARI DKI
JAKARTA
BEKASI, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
menginginkan fasilitas kesehatan dan rumah sakit di Jawa Barat lebih
banyak dari fasilitas kesehatan di DKI Jakarta. Alasannya, jumlah
penduduk di Provinsi Jabar sekitar 47 juta orang, lebih banyak dibanding
penduduk ibu kota Jakarta. "Saya akan bangun fasilitas kesehatan yang
lebih lengkap di Jawa Barat melebihi Ibu Kota Jakarta. Permasalahan
kesehatan di Jawa Barat sangat serius dan perlu peningkatan sarana
pelayanan kesehatan segera," jelas Dedi saat berada di Kampung Kobak,
Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin
(5/3/2018). Dedi menambahkan, selain harus dibangun rumah sakit rujukan
sekelas RS Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat juga perlu membangun rumah
sakit penyakit spesialis, seperti rumah sakit jiwa, paru-paru, kanker,
jantung dan mata, sehingga warga miskin dengan penyakit berat tersebut
akan semuanya tertangani. "Saya sudah bilang juga kan, Jawa Barat itu
perlu penambahan rumah sakit sekelas RSHS, dan juga penambahan rumah
sakit jiwa, paru-paru dan spesialis lainnya. Pokoknya, fasilitas
kesehatannya harus lebih banyak dari Jakarta," jelas dia.
Dengan fasilitas kesehatan yang mumpuni, rencana program satu dokter
satu desa akan mudah terkoneksi dalam pelaksanaanya. Setiap dokter
nantinya yang melakukan analisa lingkungan penyebab penyakit, tindakan
pencegahan dan pengobatan di suatu desa tersebut, bisa langsung
mendapatkan pelayanan lengkap di rumah sakit besar terdekat. "Nantinya
terkoneksi dengan rencana program satu desa satu dokter. Kenapa serius?
Buktinya di beberapa kampung banyak yang menderita penyakit serius dan
perlu penanganan khusus. Kalau ditanya dananya cukup? Anggaran Jabar
cukup, mari buka-bukaan anggaran sama saya," ungkapnya. Pengelolaan dan
pelayanan rumah sakit nantinya pun harus terkoneksi melalui sistem
online. Dengan demikian, permasalahan data penyakit dan warga sakit di
setiap desa akan terhubung ke rumah sakit rujukan yang lokasinya lebih
dekat dengan perkampungan. "Jadi nanti ada lima tambahan rumah sakit
setara RSHS di bekas keresidenan Jabar, dokter di desa yang dekat ke RS
Cirebon ya Cirebon, desa yang dekat ke RS Tasik rujukannya ya ke Garut
atau ke Tasik. Jadi permasalahan kesehatan warga cepat tertangani dan
tertanggulangi," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, selama blusukan bertemu warga, Dedi menemukan
banyak penderita penyakit paru-paru serta kulit di Kampung Kobak, Desa
Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin (5/3/2018).
Sebelumnya, di beberapa kampung di Bekasi, Karawang, Sukabumi,
Indramayu, Cirebon dan daerah lainnya, dirinya selalu menemukan masalah
kesehatan warga tak mampu. Kendalanya selalu permasalahan ekonomi dan
tentunya kondisi seperti ini menjadi tanggung jawab pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar