expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Selasa, 28 Februari 2017

CARA BUPATI PURWAKARTA H.DEDI MULYADI MENGATASI DERADIKALISASI

Teroris juga manusia "mungkin punya rasa punya cinta"
Merdeka.com - Kasus perampokan yang terjadi di SPBU Kali Asin Cikampek, Karawang pada Tahun 2010 lalu memiliki latar belakang pendanaan aksi terorisme. Kasus kriminal yang melibatkan diantaranya Agus Marsal, Yayat Cahdiyat, dan Enjang Somantri ini telah diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat dengan vonis 3 Tahun penjara. Agus Marsal sendiri kini tinggal di Desa Cibening Kecamatan Bungursari Kabupaten Purwakarta, pada pertengahan April 2016 lalu ia bertemu dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan didaulat untuk menjadi pemateri dalam program Sekolah Ideologi yang dilaksanakan disana. Sementara Yayat Cahdiyat memilih untuk tinggal di Kabupaten Bandung setelah menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Tangerang. Tak hanya itu, Agus pun mendapatkan bantuan modal usaha dari pemerintah daerah setempat. Cara ini ditempuh oleh pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan program deradikalisasi terhadap mantan teroris juga dalam rangka pendalaman ideologi kebangsaan bagi mereka. Selama ini, diakui oleh Agus, pemerintah kurang responsif terhadap para mantan teroris terutama pasca mereka menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan. Seharusnya menurut dia, hubungan antara mantan teroris dan pemerintah harus seperti anak dan orang tua. Saya merasakan selama ini memang kurang respon, kami masih membutuhkan pengayoman, harusnya seperti anak dan orang tua saja, kata Agus Marsal saat bertemu dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Selasa (28/2). Agus pun menambahkan, hubungan komunikasi antara pihak pemerintah dengan eks terpidana kasus terorisme juga berlangsung kaku. Ia menduga, aturan birokrasi mungkin menjadi penyebab dinginnya hubungan antara keduanya. Akan tetapi, suasana berbeda ia rasakan saat bertemu dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi pada pertengahan April 2016 lalu, saat berkunjung ke rumahnya di Cibening, Dedi ia akui membangun komunikasi dua arah yang konstruktif. Bahkan, solusi untuk modal usaha baginya pun lahir dari komunikasi tersebut. Mungkin karena aturan birokrasi ya, tapi saya tidak tahu. Beda saat bertemu dengan Kang Dedi, beliau datang langsung ke rumah saya dan memberi bantuan modal usaha, ujarnya. Terkait Yayat Cahdiyat, terduga teroris yang meregang nyawa setelah melakukan peledakan bom panci di Taman Pandawa, Kota Bandung Jawa Barat, Agus mengatakan sejak ditangkap karena kasus perampokan di Cikampek, ia tidak pernah menjalin komunikasi lagi. Yayat sendiri diakui oleh Agus merupakan anak didiknya dalam setiap halaqah atau pertemuan. Praktis sejak kami ditangkap itu, tidak ada komunikasi lagi, singkatnya. Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, di tempat yang sama menyerukan pendekatan terhadap para eks terpidana kasus terorisme. Ia berujar cara tersebut harus ditempuh agar mereka tidak kembali melakukan aksi-aksi yang meresahkan masyarakat. Di samping itu, pendekatan tersebut diperlukan dalam rangka deradikalisasi dan penanaman ideologi kebangsaan dalam benak para eks terpidana itu. Pasca mereka menjalani hukuman itu tidak boleh dibiarkan, harus kita rangkul terutama agar mereka bisa membangun kehidupan ekonominya. Boleh tanya Kang Agus, salah satu penyebab dia melakukan aksi mungkin karena desakan ekonomi, makanya kami berikan modal usaha, ujarnya. Selain itu, Dedi mengusulkan agar komunikasi yang dibangun antara pihak pemerintah dengan para eks terpidana kasus terorisme untuk dibuat lebih santai. Ia meyakini, pendekatan ini lebih efektif untuk menanamkan rasa kekeluargaan. Harus lebih santai, saya kira ini bagus ya, Kang Agus saja sudah saya anggap seperti saudara, pungkas pria yang selalu mengenakan iket khas Sunda itu. [hrs] 
#inspirasikangdedi

Senin, 27 Februari 2017

GEMA MKGR DUKUNG DEDI MULYADI MENJADI CALON GUBERNUR JAWA BARAT 2018-2023

Terus mengalir.....



BANDUNG – DPD Generasi Muda Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (Gema MKGR) Provinsi Jawa Barat mendukung Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi, maju menjadi Calon Gubernur pada Pilgub 2018 mendatang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPD Gema MKGR Jabar Imam Syafei dalam pembentukan Sekolah Kekaryaan, bersamaan dengan kegiatan Pelantikan dan Konsolidasi Pengurus DPD Gema MKGR Jabar, yang berlangsung di aula Kantor DPD Partai Golkar Jabar, Jumat (24/2/2017).
Imam Syafei mengatakan, keberadaan organisasi yang dipimpinnya, sangat strategis untuk mewadahi beragam potensi pemuda di Jawa Barat. Karena itu, perlu ada sinergis program antara Gema MKGR, Golkar dan Pemprov Jabar, dalam mendorong pengembangan potensi pemuda.
“Generasi muda harus mendapat sarana untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka, agar ke depan kian tumbuh lebih baik. Tentunya, kita harus mendorong sinergis program MKGR, Golkar dan Pemprov Jabar,” kata Imam.
Dia juga menegaskan, komitmennya untuk membesarkan Partai Golkar dan mendorong Ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi, maju menjadi Calon Gubernur pada Pilgub 2018 mendatang.
“Mengutip perkataan Kang Dedi Mulyadi, bahwa pohon beringin harus tumbuh subur di mana pun tempatnya, dari hulu ke hilir, tidak hanya di perkotaan saja, melainkan harus tumbuh subur juga di pedesaan. Karena itu, kami menginginkan Kang Dedi Mulyadi menjadi Gubernur Jabar ke depan,” katanya.
Adapun untuk wadah keberhimpunan KNPI, kami solid mendukung Ketua KNPI Jabar, Siti Aisyah. Sebab sudah jelas, mengawal kepemimpinan pemuda Jawa Barat untuk meningkatkan pemberdayaan pemuda.
Ketua DPD Ormas MKGR Jabar, H Rahmat Sulaeman, menyebut, kegiatan Pelantikan dan Konsolidasi Pengurus DPD Gema MKGR Jabar merupakan tahun kebangkitan MKGR.
“Karena itu, jika semua pengurus dan kader MKGR mempedomani Panca Moral, yakni Cinta, Jujur, Berani, Musyawarah dan Karya Nyata secara gotong royong, maka Golkar Jabar akan maju terdepan,” kata Rahmat.
Kegiatan yang bertema ‘Reposisi Visi Kepemimpinan Generasi Muda Jawa Barat’ yang dilaksanakan di aula Kantor DPD Partai Golkar Jabar, dihadiri Ketua DPD Ormas MKGR juga Perwakilan Dinas Pemuda dan Olahraga Jabar, Wakil Ketua DPD Golkar Jabar Agus Komarudin, Sekretaris DPD Ormas MKGR Jabar Dian Rahadian dan Pengurus DPD Golkar Jabar Sukim Nurarif serta Triana Dewi.
Sejumlah ormas dan organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP), juga turut hadir selaku undangan. Di antaranya, Ketua Ormas MKGR Kota Bandung Rifaldi M Zulkarnaen, perwakilan ormas Alhidayah, Perempuan MKGR, Sapma PP, BM Kosgoro, Hima Kosgoro, PP Pitaloka, IMA AMS, Mapancas, Alwasliyah, dan undangan lainnya.
#inspirasikangdedi

BUPATI PURWAKARTA H.DEDI MULYADI RAGUKAN CATATAN KEPENDUDUKAN TERDUGA PELAKU BOM CICENDO BANDUNG

TEMPO.CO, Purwakarta - Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyangsikan catatan administrasi kependudukan dan domisili Yayat Cahdiyat, terduga pelaku teror bom panci di Taman Pandawa, Kota Bandung. Sebelumnya, pelaku disebut berdomisili di Purwakarta. "Setelah kami cek langsung ke pengurus RT, RW, dan kelurahan, orang tersebut dan keluarganya tidak dikenal," ucap Dedi kepada awak media di Bale Citera Resmi (BCR), Jalan R.E. Martadinata, Selasa petang, 27 Februari 2017. Baca juga: Terduga Teroris Bom Bandung Baru Setahun Pindah ke Bandung Menurut Dedi, pelaku teror yang kemudian tewas setelah baku-tembak dan tertembus peluru panas pada bagian dadanya oleh tim Densus 88 di kantor Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, tersebut bisa saja hanya mencatatkan administrasi kependudukannya saat melakukan pendataan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP. "Proses pendataan e-KTP itu kan bisa dilakukan di mana saja," ujar Dedi. Dedi menuturkan wajar jika NIK Yayat tercantum di Kampung Sukamulya, RT 01 RW 06, Kampung Sukamulya, Kelurahan Ciseureh, Kecamatan Purwakarta, karena saat pendataan yang bersangkutan mendatangi alamat tersebut. Ketua RT 1 RW 06, Kampung Sukamulya, Sukoco, mengaku sama sekali tak mengenal Yayat dan keluarganya, termasuk dua orang tuanya. "Enggak kami kenal. Tapi, di data e-KTP-nya, memang ada," ucapnya. Dan keluarga tersebut tidak memiliki rumah di wilayah lingkungannya. Sukoco berujar, sesaat seusai peristiwa meledaknya bom panci di Taman Pandawa, Kota Bandung, dia dihubungi intel Kodam III/Siliwangi yang mengklarifikasi soal identitas Yayat dan keluarganya. Ia tetap menyatakan tidak mengenalnya. Sebelumnya, Kepala Pengelolaan Informasi Kependudukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Purwakarta Didi Supriyadi menuturkan, "Berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK), dia asli penduduk Purwakarta." Didi mengatakan, berdasarkan catatan yang ada di kantornya, Yayat, kelahiran 24 Juni 1975, pindah bersama anak dan istrinya ke Bandung pada 2 September lalu ke Desa Cukanggenteng, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung. "Adapun ayah dan ibunya sudah meninggal dunia," ucapnya. 
#inspirasikangdedi

Minggu, 26 Februari 2017

BUPATI PURWAKARTA H.DEDI MULYADI RAIH PENGHARGAAN HARMONY AWARD DARI KEMENAG RI

Tidak ada waktu berlalu tanpa prestasi




PURWAKARTA, TRIBUNJABAR.CO.ID - Kiprah Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi terkait toleransi kehidupan beragama berbuah penghargaan Harmoni Award 2016 yang diberikan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI). Dalam keterangan resmi yang diterima Tribun, Minggu (26/2), Menteri Agama RI Lukman Hakim Saefudin menyerahkan penghargaan tersebut di Jakarta.
Selain Bupati Purwakarta, penghargaan juga diberikan kepada tujuh kepala daerah yang konsen dalam pelayanan kerukunan beragama yakni tiga gubernur dan empat kepala daerah bupati/walikota. Purwakarta satu-satunya dari Jawa Barat (Jabar) penerima penghargaan.
Pada kesempatan itu, Lukman mengatakan Harmoni awards merupakan penghargaan yang diberikan dari Kemenag kepada daerah yang memiliki nilai baik dalam pelayanan kerukunan beragamai. Penilaian tersebut berdasarkan survey dari tim litbang Kemenag di seluruh daerah di Indonesia.
"Aspek penilaiannya ada tiga, yakni aspek dukungan pemerintah,hasil kerja kualitas dan aspek perawatan pelayanan kerukunan beragama," kata Lukman.
Ia mengapresiasi 8 kepala daerah yang memiliki kontribusi luar biasa terhadap target pencapaian Kemenag tentang ke Indonesia-an.
"Apresiasi kepala daerah yang memberikan kontribusinya membangun keindonesian sesuai misi Kemenag dan saya harap ini menjadi salah satu pelecut dalam membangun kerukunan," ujarnya.
Selain itu, penghargaan ini menurutnya bisa jadi acuan bagi daerah lainnya bahwa kerukunan beragama di Indonesia patut dijaga.
"Secara khusus sampaikan penghargaan ini adalah untuk menjalankan misi Kemenag sendiri serta menjadi contoh bagi kepala daerah lain untuk menjalani hari - hari mendatang, pokok penting acuan bersama bagaimana membangun toleransi tersebut," katanya.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan kedamaian dan kerukunan adalah sebuah kewajiban yang harus dihadirkan oleh negara. Sehingga, perlu sikap tegas ataupun berani tidak populer dalam mengambil sikap tersebut.
"Penyelenggara negara mengambil sikap berbeda, kepada kelompok yang ingin memaksamakan sama, walaupun nantinya tidak populer akan tetapi menjaga hal tersebut merupakan sebuah kewajiban penyelenggara negara," ujarnya.
Menurutnya, terdapat dua hal yang mendasari semangat kerukunan beragama. Yakni spirit keadiln dan pengetahuan.
"Spirit agama membangun bingkai keadilan titik tekannya agama membangun rasa keadilan di masyarakat dan jadikan agama sebagai spirit pengetahuan," ujarnya.
Selama kiprahnya memimpin Purwakarta, pada banyak kesempatan ia kerap melibatkan komunitas non muslim. Termasuk, menggelar takbiran bersama komunitas pemeluk agama Kristen, Hindu dan Budha.
Tidak hanya itu, mulai tahun ini, ia juga mencanangkan program pembelajaran baca tulis Al Qur'an dan kitab kuning untuk pelajar SD hingga SMP. "Tujuannya agar pelajar Purwakarta mampu memahami agamanya dengan baik sehingga punya rasa untuk memelihara perbedaan," kata Dedi. (men)
#inspirasikangdedi

Buku Kang Dedi Mulyadi CING CARINGCING PAGEUH KANCING SEUT SARINGSEUT PAGEUH IKEUT Bab : Tinjauan Filsafat





B. Telaah Filosofis Peribahasa CCPKSSPI
1. Telaah Filsafat Berbahasa
Kehidupan manusia tidak dapat melepaskan diri dari bahaa sebagai medium dalam pergaulan sehari-hari. Fakta tersebut dapat dibuktikan dari penggunaan bahasa dalam percakapan sehari-hari. Bahasa membuat antara satu dan yang lain dapat berkomunikasi, saling menyampaikan maksud, keinginan, dan harapan. Tak hanya dalam bentuk lisan, tetapi juga dalam bentuk tulisan.
Pemikiran seseorang bisa dituangkan melalui bahasa tulisan. Orang lain walaupun tidak bertatap muka, dapat berkomunikasi dan mengetahui apa yang ingin disampaikan seorang penulis.
Bahasa yang digunakan mendasari kegiatan seorang manusia, kegiatan berbahasa dengan topik permasalahan ringan, sedang, maupun berat sekalipun. Bahasa menjadi media untuk mengumpan perhatian:
maupun memproses dan menghasilkan pemecahan masalah.
Pada momen kebahasaan, filsafat dapat diketahui orang lain jika ia mengemukakannya melalui bahasa yang dipahami sehingga pemikiran tercermin dari kegiatan tersebut. Melalui kegiatan berbahasa, filsafat bergerak dengan tidak hanya memandang bahwa bahasa bukan sekadar sistem berbahasa (gramatikal), melainkan memahami pengertian seseorang sehingga ia mampu mempengaruhi orang lain dengan kemampuan berpikir yang diungkapkan dalam kegiatan berbahasa. Dan proses berbahasa inilah muncul pikiran yang kritis, santun, tanggapan, dan penerapan berbagai teori berbahasa melalui proses berpikir yang kreatif dan inovatif.
Kemampuan bahasa tidak hanya mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dengan orang lain, tetapi juga dapat menjadi hal yang kompleks. Sebuah perjanjian antar negara juga menggunakan bahasa yang disepakati pihak-pihak yang terkait agar tercapai kesepakatan. Tanda tanda yang hadir dalam kehidupan kita sehari-hari juga bagian dan bahasa. Rambu-rambu lalu lintas tentu akan sangat tidak efisien jika dituliskan dalam bentuk huruf. Para pengguna jalan tentu tidak akan sempat membaca tulisan-tulisan itu. Karena itu untuk mempermudah, dengan dialih-kode-kan yakni dibuat dengan simbol-simbol bahasa yang dikonvensikan dan dimengerti masyarakat.
Beberapa orang pada kesempatan tertentu tidak sempat membaca tulisan. Maka, bahasa pun membentuk kode-kode sebagai pengganti bahasa verbal sehingga komunikasi tetap dapat berjalan dengan baik. Bahasa pun menyiapkan sebuah teks (percakapan tertulis) dengan menggunakan kode penyampaian yang memerlukan tafsiran dalam memahami kode yang ada di dalamnya. Tindakan berbahasa seperti ini berlaku pada bidang sastra, politik, dan invidu tertentu dalam kegiatan berbudaya agar dapat dipahami setelah melalui tafsiran dan atau berusaha menerjemahkan tulisan tersebut. Pada bahasa peribahasa, kode yang dibungkus sebagai makna yang tersurat merupakan cerminan dari kesantunan berbahasa. Peribahasa sebagai bahan komunikasi tidak menohok, tetapi menunjukkan keluwesan dalam berpikir, bertindak, bersikap melalui kegiatan berbahasa.
Bahasa sangat berperan dalam menafsirkarn hal-hal yang mudah, sedang dan kompleks, dan dan kegiatan berbahasa ini memerlukan aktifitas daya kritis individu dalam menerjemahkan sebuah pesan yang
terdapat dalam bahasa yang digunakannya. Pada rangkaian kegiatan berbahasa khususnya peribahasa memerlukan peran individu untuk menafsirkan makna yang terdapat dalam rangkaian kalimat peribahasa. Tanpa interpretasi dan peribahasa, tentunya semua akan mengalir dengan datar, membosankan, tidak berusaha menyembunyikan makna yang sangat dalam pada rangkaian kalimat tersebut.
Filsafat berbahasa menelaah dan menunjukkan tentang bahasa pada pembahasm yang lebth kritis. Ada beberapa poin yang dapat dikaitkan dengan kegiatan berbahasa, antara lain dengan:
a) Pikiran
1) Bahasa dapat menunjukkan kegiatan lisan dan tulisan melalui akal yang sangat erat dengan logika berbahasa.
2) Bahasa yang dikemukakan melalui lisan dan tulisan memerlukan penggalian makna dan interpretasi yang merupakan bagian yang sudah melekat dengan kegiatan berbahasa.
3) Konvensi, karena tanpa konvensi bahasa tidak ada artinya karena tidak dimengerti oleh semua orang.
4) Dimensi bahasa objektif dapat dimengerti oleh semua untuk mengatasi ruang dan bersifat universal serta ilmiah.
5) Intertekstualitas, bagaimana teks-teks lain saling memengaruhi pemahaman seseorang.
b) Sikap berbahasa
1) Adanya kesantunan berbahasa.
2) Mengungkapkan bahasa melalui bahasa yang sesuai dengan konteks dan situasi berbahasa.
3) Menggunakan bahasa sesuai dengan posisi, kedudukan, dan lingkungan berbahasa.
4) Menggunakan bahasa sesuai dengan profesi pengguna bahasa.
5) Mengungkapkan bahasa sesuai dengan keperluan berbahasa.
c) Keterampilan berbahasa
1) Menggunakan bahasa pada konteks memahami bacaan.
2) Menggunakan bahasa pada konteks memahami apa yang akar disimaknya.
3) Menggunakan bahasa pada konteks berbicara.
4) Menggunakan bahasa pada konteks menulis.

Sabtu, 25 Februari 2017

PERTUNJUKAN AIR MANCUR TAMAN SRI BADUGA PURWAKARTA TERBUKA UNTUK UMUM DAN GRATIS SETIAP MALAM MINGGU MULAI JAM 19.30 WIB

PETUNJUK BAGI YANG INGIN MENONTON AIR MANCUR TAMAN SRI BADUGA PURWAKARTA
Pengunjung harus masuk melalui pintu timur sebagai pintu masuk utama di depan Kampus STIE DR KHEZ Muttaqien, di sebelah kiri dan kanan pintu masuk utama, di sediakan pintu khusus bagi wanita hamil, anak-anak, dan kaum difabel.
Setelah pertunjukan selesai, pengunjung harus keluar melalui pintu barat sebagai pintu keluar utama, di sebelah kiri dan kanan pintu keluar utama, juga disediakan pintu khusus wanita hamil, anak-anak dan kaum difabel.
Untuk memasuki area taman sri baduga, pengunjung diharapkan tidak membawa makanan dan minuman, juga tidak membuang sampah sembarangan.
Khusus penderita penyakit jantung dan asma, diharapkan untuk tidak memasuki area taman sri baduga.
Pertunjukan akan berlangsung selama 3 sesi setiap Sabtu malam Minggu mulai jam 19.30 WIB, satu sesi dapat menampung sekitar 5 ribu pengunjung. Jika pengunjung masih banyak, dimungkinkan untuk dibuka sesi ke 4. Jadi mohon tertib dan sabar.
#inspirasikangdedi


Jumat, 24 Februari 2017

INI MIMPI DEDI MULYADI UNTUK JALAN LINGKAR BARAT PURWAKARTA

Naratas jalan katukang...






Purwakarta - Di masa kepemimpinannya yang kedua, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi membangun jalur lingkar Barat dengan mengandalkan APBD. Dana yang dihabiskan untuk 50 kilometer sebesar Rp 97 miliar. Kini tersisa 17 kilometer lagi dan dianggarkan Rp 40 miliar tahun ini. Dahulu yang seolah hanya mimpi, sekarang jadi kenyataan. Harapan-harapan baru bermunculan setelah proyek jalan itu sudah hampir selesai. Kawasan yang dulunya terisolir, akan disulap menjadi tempat wisata.
Setelah nantinya jalan yang menghubungkan Purwakarta, Karawang, Cianjur dan Bogor selesai, Dedi berencana membuat kampung wisata yang disebut 'kampung bambu' di kawasan tersebut.
Tempat wisata berkonsep perkampungan dengan rumah-rumah yang terbuat dari bambu ini akan dibangun di atas empat hektar lahan di Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari, Purwakarta.
Seukasari memang dikenal sebagai sentra produksi bambu di Kabupaten Purwakarta. Setidaknya terdapat 20.000 hektar hutan bambu milik warga yang selama ini dijual ke Jakarta, Bekasi, dan Bogor.
"Sekarang jalan (sudah bagus) itu kan nantinya berubah menjadi kawasan wisata (kampung bambu)," kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat ditemui Pemda Purwakarta, Jumat (24/2/2017).
Menurutnya dalam pembangunan infrastruktur di wilayah Sukasari tidak ada yang dirugikan. Pasalnya, tukang perahu yang sebelumnya kehilangan penumpang akan beralih fungsi menjadi pengantar wisatawan.
"Tukang-tukang perahu itu nanti bisa beralih fungsi menjadi tukang perahu wisata orang-orang yang ingin berkeliling Waduk Jatiluhur. Nanti perahunya didesain sebagai perahu wisata," ungkap Dedi.
"Nanti kita bikin tempat untuk masyarakat berekreasi ria. Saya cenderung bikin di daerah Parang Pombong. Nanti saya bikin dermaga disitu untuk perahu," pungkas Dedi.
#inspirasikangdedi

Kamis, 23 Februari 2017

DEDI MULYADI BANJIR DUKUNGAN UNTUK MAJU DALAM PILGUB JABAR 2018


Berbeda dengan para kandidat lain yang sibuk bergerilya melobi parpol, ormas maupun tokoh untuk mencari dukungan politik agar dirinya dapat dicalonkan atau didukung lewat opini. Kang Dedi malah kebanjiran dukungan, sebut saja Ahok, Setya Novanto, Surya Paloh, Akom, Zulkifli Hasan, Ketua Dpd I HANURA Jabar, AMS, Kosgoro dan hari ini Kamis 23 Februari 2017 Kang Dedi mendapat dukungan dari ketua MUI KH.Ma'ruf Amin agar maju dalam Pilgub Jabar 2018.
Mungkin bagi Kang Dedi Mulyadi untuk maju dalam Pilgub Jabar itu hanya masalah waktu saja, karena beliaukan Ketua DPD I Golkar Jawa Barat mau besok penutupan pendaftaran calon di KPU baru hari itu memproklamirkan dirinya menjadi peserta Pilgub Jabar 2018 itu bisa saja terjadi.
Sebagai seorang Muslim, politisi kawakan dan budayawan tentu Kang Dedi dalam menentukan sikap dan keputusannya selalu akan mendalami lewat puasa, tahajud, tirakat,analisa politik berdasarkan pengalaman dirinya maupun perenungan atau pengkajian diri, karena untuk maju dalam Pilgub Jabar perlu kesiapan yang sempurna baik dukungan politik maupun materi.
Sehingga setiap ada pihak pihak yang mengusulkan agar beliau maju dalam Pilgub Jabar 2018 selalu dijawabnya dengan diplomatis, "Masih ingin focus menuntaskan tugasnya sebagai Bupati Purwakarta" ini juga merupakan bagian dari sikap rendah hati Kang Dedi Mulyadi yang menjani kehidupannya dengan filosofi ilmu padi. (DKS)
#inspirasikangdedi

KH.MA'RUF AMIN BERIKAN DUKUNGAN KEPADA DEDI MULYADI DI PILGUB JABAR 2018

Orang baik akan didukung orang baik juga




Purwakarta - RaisAamPBNUMa'ruf Amin memberikan sinyal dukungannya terhadap BupatiPurwakartaDediMulyadi untuk maju dalamPilgub Jabar 2018. Ia menilaiDedi memiliki potensi memimpin Jabar.
Hal itu diungkapkan Ma'ruf saat menghadiri peluncuran program pendidikan kitab kuning dan kitab agama lainnya di Bale Maya Datar, Pemkab Purwakarta, Kamis (23/2/2017).
"Program ini bagus, supaya programnya bisa diterapkan di Jabar, orangnya juga (harus memimpin Jabar)," kata Ma'ruf dalam ceramahnya.
Dia membeberkan dukungannya terhadap Dedi sudah lama. Bahkan beberapa waktu lalu, dirinya bersama pemimpin NU di Jabar sudah melakukan pertemuan dengan oran nomor satu di Purwakarta itu.
"Dalam pertemuan itu, salah satunya menjabarkan (mendukung) bupati (Purwakarta). Karena gagasan-gagasannya bagus," ungkap Ma'ruf.
Menanggapi dukungan Ma'rif, Dedi Mulyadi mengamininya. Namun, untuk saat ini dirinya masih ingin fokus membangun Purwakarta dalam sisa masa kepemimpinannya jelang Pilgub Jabar 2018.
Ini doa dan ucapan pa kiayi. Tapi saya ingin fokus membangun Purwakarta dulu. Untuk mewujudkan Indonesia dari Purwakarta sesuai mimpi pa kiayi," tegas Dedi.
#inspirasikangdedi

Rabu, 22 Februari 2017

KETIKA DEDI MULYADI MEMBERIKAN SANTUNAN SEBESAR 30 JUTA DAN TANGTANGAN KEPADA ROFI

Inilah taqdir maut bisa menjemput kapan saja



Purwakarta - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memberikan santunan uang sebesar Rp 30 juta kepada anak semata wayang Indra Kusumadewi (42), warga yang meninggal saat peresmian tahap ketiga Taman Air Mancur Sri Baduga akhir pekan lalu.
Hamdan Rofi Abdillah (9) datang ke rumah dinas Bupati Purwakarta bersama ayahnya dan dua orang saudaranya, Rabu (22/2/2017) sore. Dedi menyambut hangat kedatangan mereka dengan mempersilahkan Rofi duduk di sampingnya.
Sebelum memulai pembicaraan, Dedi yang mengenakan kaos hitam dengan iket putih di kepala memberikan amplop biru berisikan uang sebesar Rp 20 juta. Ia meminta Rofi untuk menabung uang tersebut.
"Ditabung ya uangnya buat sekolah dan masa depan nanti," kata Dedi sambil merangkaul tubuh mungil Rofi yang berada di sampingnya.
Dalam kesempatan itu, Dedi menanyakan beberapa hal seputar keseharian bocak kelas 3 SD tersebut. Mulai dari tempat tinggalnya bersama ayahnya, tempatnya bersekolah, hingga hobinya, hingga makanan kesukannya selama ini.
Dengan sigap anak itu menjawab semua pertanyaan orang nomor satu di Purwakarta itu. Termasuk menjawab makanan kesukannya seperti telor. Bahkan Rofi mengaku bisa memasak nasi dan telor sendiri saat ayahnya sedang bekerja.
"Ayah kerja di BPJS Karawang. Aku bisa masak nasi dan telor sendiri," kata Rofi. Pernyataan itu membuat Dedi salut.
Setelah bertanya seputar keseharian Rofi, pria yang kerap menggunakan pakaian pangsi itu memberikan tantangan kepadanya. Dedi meminta Rofi menyebutkan 10 nama teman-temannya di sekolah maupun sepermainanya.
"Kalau bisa jawab semuanya, setiap nama saya kasih Rp 1 juta. Jadi kalau kejawab semua saya kasih tambahan Rp 10 juta," ucap Dedi.
Rofi pun menyelesaikan tantangan itu. Sang bupati lalu menepati janjinya dengan meberikan uang tambahan sebesar Rp 10 juta."Uangnya Ditabung ya, katanya mau jadi polisikan? Simpen buat daftar polisi," ungkap Dedi.
Ayah Rofi, Yoyon Handayono mengucapkan terima kasih atas kepedulian Bupati Purwakarta kepada keluarganya. Bantuan yang diberikan untuk anaknya itu akan dimanfaatkan sebaiknya-baiknya untuk masa depannya.
"Untuk keperluan sekolah saja. Sebagai walinya harus bisa memanfaatkan sebaik-baiknya. Pengennya dia jadi polisi katanya, saya akan mendukung," kata Yoyon.
"Kami dari keluarga tidak akan menuntut apa-apa, kami sudah ikhlas menganggap ini sebagai musibah yang sudah digariskan," pungkasnya.
#inspirasikangdedi

Selasa, 21 Februari 2017

KETUA DPD I GOLKAR JAWA BARAT H.DEDI MULYADI NGAJAK NGAJI, TUKANG OJEG GIRANG DAPAT 100 RIBU

Hadirnya selalu memberi harapan

CIREBON – Ada-ada saja tingkah dari Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ini. Bupati yang digadang-gadang sebagai calon Gubernur Jawa Barat ini membujuk tukang ojek untuk ikut pengajian dengan cara memberi uang Rp100.000.
Ajakan Dedi Mulyadi bermula pada saat dirinya menanyakan keberadaan gedung PGRI Kabupaten Cirebon sebagai panitia penyelenggara pengajian kepada tukang ojek yang berada di depan Polres Cirebon, Sumber.
Namun, setelah diberitahu oleh tukang ojek, Dedi mengajak agar mereka mengikuti pengajian dengan mengganti biaya tidak mengojek selama mengikuti pengajian hari itu.
“Awalnya ada mobil bagus tanya keberadaan dari gedung PGRI, setelah saya tunjukan, eh ternyata di dalam mobil itu ada Dedi Mulyadi yang calon gubernur Jabar itu. Ia mengajak saya untuk ikut pengajian langsung saya dan teman-teman pun mengikutinya dan nanti uang ngojeknya di ganti. Benar ternyata sesampai di depan gedung PGRI kami diberikan uang Rp100.000 per orang,” Kata Andi, salahsatu tukang ojek yang biasa mangkal di depan Polres Cirebon.
Berdasarkan pantauan dari Radarcirebon.com, Dedi diikuti oleh puluhan para tukang Ojek. Mereka berhenti tepat di depan gedung PGRI saat mobil Dedi berhenti.
Setelah berhenti di depan gedung PGRI Kabupaten Cirebon, Dedi turun dari mobil dan menyapa tukang ojek kemudian memerintahkan anak bungsunya yang bernama Yudistira untuk memberikan uang kepada para tukang ojek sebagai perwakilan dirinya.
#inspirasikangdedi

DIDEPAN PGRI CIREBON, DEDI MULYADI CERITA PENDIDIKAN VOKASIONAL

Mencintai dengan cara yang cerdas

Cirebon - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, diundang menjadi salah satu pembicara dalam acara Pembinaan Keagamaan Keluarga Besar PGRI Kabupaten Cirebon di Gedung PGRI Kabupaten Cirebon.
Dalam acara tersebut Dedi menceritakan beberapa program pendidikan yang 'nyeleneh' di Kabupaten Purwakarta. Salah satunya adalah pendidikan vokasional atau pendidikan keterampilan yang berlaku sejak tahun lalu. Pendidikan tersebut mengharuskan pelajar untuk mengikuti dan membantu orang tuanya selama satu hari untuk membangun pendidikan berkarakter berbudaya.
Dia menilai sistem pendidikan Indonesia saat ini lebih condong pada akademis sementara karakter anak tidak dibangun. Sehingga dengan pendidikan vokasional anak bisa memperhatikan dan membantu kegiatan orang tua atau walinya mulai dari bangun tidur hingga bekerja.
"Yang anak sopir angkot perhatikan gimana bapaknya jadi sopir terus bantu cuci mobil. Anak tukang las juga sama. Jadi anak bisa berpikir bagaimana susahnya orang tua cari uang. Sehingga mereka bisa berpikir dari anak sopir angkot kelak bisa sukses sebagai juragan angkot," beber Dedi, Selasa (21/2/2017).
Dedi pun menceritakan suka duka anak bungsunya, Yudistira Manunggaling Rahmaning Hurip, yang kebetulan tengah ikut dengannya karena mengikuti pendidikan vokasional. "Kata siapa jadi anak bupati enak? Dia harus nyiapin air mandi untuk orang tuanya, nyiapin sepatu, sampai harus tahu agenda bapaknya dan ikut," katanya.
Pada awalnya, kata Dedi, pola pendidikan Kabupaten Purwakarta yang mengusung pendidikan berkarakter berbudaya Sunda itu banyak mendapat protes. Tapi kini justru masyarakat mengapresisinya. Bahkan Kementerian Pendidikan pun menjadikan Kabupaten Purwakarta rujukan pendidikan berkarakter nasional.
Selain bercerita mengenai pendidikan vokasional, Dedi pun membeberkan beberapa program Pemkab Purwakarta lainnya seperti Pendidikan Ideologi Kebangsaan Pancasila yang melibatkan Polisi dan TNI dan pendidikan baca, tulis, kajian Al Quran juga Kitab Kuning bagi pelajar mulis termasuk kitab-kitab keagamaan lainnya bagi non muslim yang diterapkan setiap pada setiap hari.
Seperti diketahui pada November 2016 lalu Pemkab Purwakarta mulai menerapkan pendidikan vokasional pada seluruh pelajar di sekolah negeri. Pendidikan vokasional tersebut dilakukan setiap satu bulan dua kali pada Hari Selasa pertama dan ketiga. Nantinya usai melakukan kegiatan vokasional pelajar diharuskan membuat laporan kegiatan lengkap dengan foto dan diunggah ke media sosial masing-masing.
#inspirasikangdedi

Senin, 20 Februari 2017

DIDORONG KOSGORO MAJU PILGUB JABAR 2018, JAWABAN DEDI MULYADI MIRIP JOKOWI

Saguru saelmu



SUKABUMIUPDATE.com - Keluarga besar Kosgoro yang merupakan salah satu underbouw Partai Golongan Karya (Golkar), mendorong Dedi Mulyadi untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 mendatang. Suara Kosgoro bulat mendukung Dedi karena diungkapkan langsung oleh ketua umumnya, Agung Laksono di sela acara jalan santai bersama masyarakat Kota Sukabumi, Minggu (19/2).
“Kosgoro tidak hanya mendukung Dedi untuk maju dalam Pilgub Jawa Barat, tapi juga siap memperjuangan kader terbaik Partai Golkar ini untuk memimpin Jawa Barat. Memberi saran, pandangan dan bila mana perlu kami memberikan koreksi serta arahan,” ungkap mantan Menteri Kordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat di tahun 2009 itu kepada sukabumiupdate.com.
Kenapa Dedi? Agung menegaskan, figur Bupati Purwakarta ini sudah memberi contoh begitu baik kepada masyarakat dengan berbagai cara kerakyatan. “Sebelumya kita beberapa kali mengikuti kegiatan Dedi dengan intens dengan segala kesederhanaannya di hadapan masyarakat,” jelas pria yang juga sempat menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olah Raga ini.
Agung berharap Partai Golkar tidak ragu mengusung Dedi Mulyadi untuk maju ke Pilgub Jawa Barat 2018. Untuk itu, Kosgoro Jawa Barat diharapkannya membantu dengan menggelar program safari keliling tanah Pasundan agar masyarakat bisa lebih mengenal sosok Dedi Mulyadi.
Menanggapi keinginan Kosgoro, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi masih malu-malu. Bahkan melontarkan jawaban mirip Jokowi, yaitu masih ingin fokus pada pekerjaan saat ini.
“Terima kasih Kosgoro telah menjadi pelopor utama untuk mengusung saya maju ke Pilgub Jawa Barat, namun saat ini saya ingin fokus pada pekerjaan sebagai Bupati Purwakarta. Saya ingin fokus memberdayakan masyarakat lewat pendidikan politik yang mencerdaskan bukan membodohi," tuturnya.
Untuk urusan menjadi calon pada Pilgub, Dedi menegaskan, akan ikut mekanisme partai. "Nanti Oktober 2017, saat ini kita masih konsolidasi dengan teman-teman lain, dan masih melihat wajah-wajah publik terhadap saya seperti apa, baik di berbagai kota maupun kabupaten. Apakah mereka senang terhadap saya atau sebaliknya,” pungkasnya.


DEDI MULYADI PILIH FOCUS JALANKAN TUGASNYA SEBAGAI BUPATI
SUKABUMI, (PR).- Kendati telah memperoleh dukungan untuk maju sebagai bakal calon gubernur pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 mendatang, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi belum mau menanggapi hal tersebut secara serius. Dirinya mengaku akan terlebih dahulu fokus menjalankan tugas sebagai Bupati Purwakarta.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Kosgoro 1957 yang telah menjadi pelopor utama untuk mengusung Pilgub nanti. Hanya saja, urusan pencalonan gubernur kita tunggu Oktober 2017 nanti. Pokoknya, lihat saja karena memang masih memerlukan proses,” kata Dedi Mulyadi, ketika ditemui seusai acara Jalan Santai Kosgoro 1957 di Lapangan Merdeka, Kota Sukabumi, Senin, 20 Februari 2017
Dedi mengatakan bukan perkara mudah menyalonkan diri sebagai kepala daerah apalagi di tingkat provinsi. Berbagai silaturahmi ke setiap daerah di Jawa Barat, bagi Dedi menjadi semacam uji petik untuk melihat sejauh mana respons masyarakat terhadap figur dirinya.
“Terus terang masalah siap atau tidak siap, kita bukan anggota TNI. Tapi politisi, yang saat ini bekerja sehari-hari sebagai bupati. Sekarang kita lihat saja dulu bagimana wajah publik itu kalau ketemu saya. Ada yang marahin kah, ada yang caci-maki kah, ada yang senyum kah, atau ada yang selfie-selfie,” katanya.
Kendati dari beberapa kali survei popularitasnya patut diperhitungkan, kata Dedi Mulyadi, akurasinya belum bisa dipastikan. Memang diakui survei bisa dijadikan rujukan. “Tapi perlu diingat dua kali pelaksanaan pilgub di Jabar, hasilnya sama sekali tidak pernah tepat,” katanya.
#inspirasikangdedi

MENPARPOSTEL MERESMIKAN PEMBANGUNAN TAHAP 3 AIR MANCUR TAMAN SRI BADUGA ...

Minggu, 19 Februari 2017

DEDI MULYADI : AIR MANCUR TAMAN SRI BADUGA TERWUJUD KARENA DIILHAMI PAK JOKOWI

Sareundeuk saigel, sabobot sapihanean







PURWAKARTA, TRIBUN - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menegaskan pembangunan Air Mancur Sri Baduga sejak 2014 hingga kini diilhami semangat kerja Presiden RI Joko Widodo. Ia menyebut, semula air mancur ini bagian dari ketidakmungkinan.
"Air Mancur Sri Baduga ini jadi mungkin karena dibarengi ikhtiar dan konsisten kerja, kerja, kerja. Seperti apa yang dikatakan Pak Presiden RI Joko Widodo," ujar Dedi di sela peresmian air mancur Sri Baduga Tahap III oleh Menteri Pariwisata Arif Yahya di Purwakarta, Sabtu (18/2).
Pada peresmian itu, puluhan ribu warga diyakini berjubel di kawasan itu untuk menyaksikan pertunjukan selama 30 menit tersebut. Menurutnya, fenomena ini terbilang hal baru bagi warga. Apalagi, selama ini Purwakarta nyaris jadi kota "mati" setelah dibangun Tol Cipularang.
Ia menjawab anggapan pemborosan anggaran membangun air mancur sejak 2014 hingga saat ini yang menghabiskan sekitar Rp 51 miliar.
"Bagi saya tidak. Di sini ada lebih dari 500 hingga 1.000 pedagang yang buka setiap malam Minggu menjual berbagai macam kuliner. Mereka dalam satu malam jualan di sekitar Situ Buleud mendapat keuntungan paling sedikit Rp 2 juta saat pertunjukan air mancur, lalu kalikan saja 1.000 pedagang, hasilnya Rp 2 miliar dalam satu malam," katanya.
Menurut Dedi, penamaan air mancur Sri Baduga tidak lepas dari sejarah panjang sosok panutan bagi peradaban masyarakat Sunda. Menurutnya, ada seorang raja sekitar 1.500 tahun yang lalu bernama Prabu Siliwangi atau nama lainnya Sri Baduga, Ki Pamanah Rasa, Ratu Haji Jaya Dewata.
Kenapa air? Karena, kata dia, air memiliki makna penting bagi masyarakat Sunda. Itu kenapa banyak daerah di Jabar dan DKI Jakarta banyak ditemukan istilah "cai" atau air. Selanjutnya, kata dia, bagaimana menata kelola air secara baik sehingga bisa bermanfaat. Ia mencontohkan air di Bendungan Ir H Juanda bermanfaat hingga seluruh Jabar bahkan DKI Jakarta.
"Situ Buleud adalah danau di tengah kota. Kami bangun tamannya, kami kelola airnya dengan membangun air mancur, dipadukan tarian semburan airnya, dipadukan dengan warna, dengan musik sehingga ini memiliki nilai keindahan dan orang menyukainya," kata Dedi.
Selain itu, ia ingin membuktikan bahwa Purwakarta, kota kecil, mampu menciptakan bentuk kreativitas yang bisa menyaingi negara lain, seperti air mancur di Singapura bahkan di Dubai.
Renovasi tahap III ini menghadirkan tempat duduk berbentuk tribun mini. Tribun pertama tepat di pinggiran danau dan satu lagi berada di trek joging di area situ. Selain itu menambah aqua screen di tengah situ hingga berjumlah tiga. Lalu satu lagi terowongn air. (men)
#inspirasikangdedi

Sabtu, 18 Februari 2017

MENPARPOSTEL MERESMIKAN PEMBANGUNAN TAHAP 3 AIR MANCUR TAMAN SRI BADUGA ...

AMAZING AIR MANCUR TAMAN SRI BADUGA PURWAKARTA










































Tidak ada kata lain selain amazing Air Mancur Taman Sri Baduga Purwakarta
Semalam 18 Februari 2017 telah diresmikan Menparpostel Arif Yahya Destinasi baru Parawisata di Indonesia.
Sekaligus dinobatkan oleh Pak Menteri bahwa Air Mancur Taman Sri Baduga Purwakarta masuk 5 Distinasi tujuan Parawisata Indonesia, yang akan direkomendasikan kepada para turis local maupun Asing.
Air Mancur Taman Sri Baduga Purwakarta terbesar dan terindah di Asia Tenggara.
Dilengkapi tata cahaya lampu kelas dunia, diiringi alunan music orchestra dengan dilengkapi juga sarana tempat duduk yang dapat menampung 5 ribu orang.
Air Mancur Taman Sri Baduga Purwakarta ini ada seperti taqdir alam,
Situ Buleud Purwakarta dengan luas 2 hektar secara alamiah terletak persis di jantung kota Purwakarta
Lewat tangan dingin dan kepintaran Bupati Dedi Mulyadi yang sebelumnya tempat ini biasa biasa saja
Disulap dan disihir oleh Ki Sunda Kang Dedi Mulyadi meski APBD Kab. Purwakarta kecil, menjadi Tempat Air Mancur TERBESAR DAN TERINDAH DI ASIA TENGGARA dengan nama Air Mancur Taman Sri Baduga Purwakarta.
Jadi jika ada kepala daerah yang panas bung, karena keberadaan Air Mancur Taman Sri Baduga Purwakarta, tidak akan bisa menyaingi sebab sayang dong anggaran kalau ingin membuat danau buatan ditengah kota sih.
SELAMAT UNTUK WARGA PURWAKARTA
#inspirasikangdedi