expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 16 Februari 2017

Buku Kang Dedi Mulyadi CING CARINGCING PAGEUH KANCING SEUT SARINGSEUT PAGEUH IKEUT Bab : Tinjauan Filsafat

A. Tinjauan Umum Peribahasa Cing Caringcing Pageuh Kancing Seut Saringseut Pageuh Ikeut
    
1. Individu dan Peribahasa CCPKSSPI
Seorang individu dalam proses berpikir dengan cara memandang permasalahan yang timbul maka seiring dengan itu harus seiring dengan langkah-langkah pemecahan persoalannnya. Permasalahan dipelajari dengari cermat, dievaluasi proses perjalanannya, dipahami, diperkirakan melalul pikiran, perasaan, dan tindakan yang harus dilakukan seseorang.
Cara pandang pribahasa CCPKSSPI secara individu, bahwa ia harus mengetahui, memahami, merencanakan, melakukan, menyadari, mewaspadai, dan bertindak adil sesuatu kapasitas masing-masing.
Berdasarkan hal tersebut, maka seorang individu (laki-laki, perempuan) harus mampu melakukan instrospeksi agar memahami dirinya dan siapa dirinya, untuk ipa dan kapan ia melakukan sesuatu serta bagaimana ia bertindak terhadap permasalahan yang terjadi.
Seorang individu hams mampu melihat dirinya secara kasat mata (fisik), dan secara batiniah (jiwa) agar mengetahui keberadaannya pada dunia ini sesuai dengan peran dan fungsi hidupnya. Ia akan mengetahui secara fisik berkaitan dengan pakaian yang tepat untuk perempuan dan laki-laki, dapat menyatukan, memberi keseimbangan, mengintegrasikan antara rasa dan pikir. Laki-laki dan perempuan pun harus dapat menyatukan dirinya (kegiatan batiniah) dan hal-hal yang berbeda agar bersatu, terintegrasi dan berdampingan dalam kerjasama yang harmonis dengan sesama individu lainnya “hirup sauyunan metot hoe rneunangjambé” atas dasar hal tersebut maka pergaularn seorang individu dalam masyarkat terlebih dahulu harus melihat dirinya dan pantaskah dirinya dalam suatu pergaulan dengan orang banyak. Persiapan, kewaspadaan, kehati-hatian individu harus benar-benar matang baik mentalnya maupun kompetensinya.
2. Tinjauan Sosial Peribahasa CCPKSSPI
Keadaan masyarakat merupakan lingkungan ketika individu bergaul. Pada masyarakat itu seorang individu melakukan berbagai aktifitas diantaranya, saling memenuhi kebutuhan hidup baik sandang, papan maupun pangan. Di dalam masyarkat individu saling bergotong
royong, dan bekerjasama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada masyarakat inilah selain pemenuhan kebutuhan, juga timbul permasalahan yang memerlukan pemikiran, sikap, dan pola tindak (keterampilan) melalui medium bahasa.
Peribahasa CCPKSSPI menunjukkan bahwa pergaulan dalam masyarkat memerlukan kewaspadaan dan menghindari tindak kecerobohan yang dapat mengganggu ketentraman masyarkat banyak. Pada masyarakat terciptanya hubungan antar keluarga, dan tindak tanduk anggota sosial masyarakat dalam mengembangkan lingkungan masyarakat.
Melalui makna berkesinambungan pada peribahasa CCPKSSPI anggota masyarakat harus bersatu, bersama-sama dalam membangun lingkungannya, baik di bidang ideology, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, antara lain pada sector pendidikan, kesehatan, ketahanan masyarakat, pengaturan ketatarumahtanggaan, dan kehidupan bertetangga, bermasyarakat dan bernegara.
Lingkungan sosial ini mengembangkan bahwa peribahasa CCPKSSPI memiliki dasar “hirup teu bisa nyorangan”, “dulang jeung lumpangna”, “jubleg jeung haluna”. Menunjukkan kepastian peribahasa CCPKSSPI bahwa hidup ada pasangannya, laki-laki dan perempuan, siang dan malam.
3. Tinjauan Kelembagaan Peribahasa CCPKSSPI
Peribahasa CCPKSSPI dan sudut kelembagaan ditafsirkan sebagai sebuah acuan, ikatan badan (organisasi) yang tujuannya melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu usaha, pola perilaku manusia yang mapan. Terdiri atas interaksi sosial berstruktur dalam suatu kerangka nilai yang relevan, hendaklah segala sesuatu dilakukan menurut kebiasaan.
Peribahasa CCPKSSPI ini mendasani lahirnya visi dan misi sebuah organisasi, dan larigkah kerja serta apa yang akan ditangani oleh lembaga tersebut. Peribahasa ini menunjukkan tugas pokok yang harus ditangani oleh pengurus dan anggotanya. Spesifikasi penanganan permasalahan merupakan tujuan khusus suatu lembaga yang harus dipaharrii oleh pengurus lembaga tersebut.
4. Tinjauan Kebangsaan CCPKSSPI
Suatu bangsa yang mandiri, ketika bangsa itu memiliki kebebasan dalam mengembangkan dirinya sebagal sebuah bangsa yang memiliki hak terhadap dirinya secara invidu, secara kolektif, dan kebangsaan dalam sebuah Negara. Bangsa merupakan kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri, golongan manusia, binatang, atau tumbuhan yang mempunyai asal-usul dan sifat khas yang sama, macam, jenis, kedudukan (keturunan) mulia (luhur), jenis kelaimin. Bangsa merupakan kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan kebudayaan dalam arti umum, dan menempati wilayah tertentu di muka bumi. Demikian pula etnik Sunda merupakan bagian dan bangsa yang terlahir di muka bumi Indonesia yang harus memiliki jiwa nasionalisme, dalam mewujudkan kebhineka-an. Hal ini dapat diwujudkan dengan CCPKSSPL
5. Tinjauan Kenegaraan CCPKSSPI
Peribahasa CCPKSSPI merupakan suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat, kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya. Dengan demikian CCPKSSPI, sebagai nilai, moral, etika dan estetika dalam organisasi masyarakat Sunda, merupakan kekuatan yang dapat mendongkrak NKRI dalam mencapai tujuan nasional, yaitu masyarakat yang sejahtera lahir dan bathin, aman, tentram dan damai.
#inspirasikangdedi




( CCPKSSPI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar