Sedang bersusah hati
Air matamu berlinang
Mas intanmu terkenang
Hutan gunung sawah lautan
Simpanan kekayaan
Kini ibu sedang susah
Merintih dan berdoa
Kulihat ibu pertiwi
Kami datang berbakti
Lihatlah putra-putrimu
Menggembirakan ibu
Ibu kami tetap cinta
Putramu yang setia
Menjaga harta pusaka
Untuk nusa dan bangsa"
Liputan6.com,
Jakarta - Toleransi dan kebinekaan di Tanah Air, belakangan ini
menghadapi beragam ujian. Namun, banyak tokoh tetap menyuarakan semangat
persatuan dan kesatuan bangsa. Satu di antaranya Dedi Mulyadi yang saat
ini menjabat Bupati Purwakarta, Jawa Barat.
Menurut Dedi Mulyadi,
kebinekaan pasti mengalami ujian dalam setiap etape sejarahnya. Hanya
saja, ia mengingatkan semua pihak jangan terlalu mengalami kecemasan
yang berlebihan.
"Bangsa Indonesia itu sudah melewati fase yang
paling pahit sekalipun, apalagi saat ini. (Kebinekaan) kita bukan diuji,
tapi diingatkan," ucap Dedi saat berbincang di Studio Liputan6.com, Senayan City, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Ia mengingatkan ada fase-fase kebudayaan yang selama ini ditinggalkan.
"Boleh cek keliling Indonesia, daerah mana yang tradisinya masih hidup?
Dan seberapa besar negara memberikan perhatian pada keindonesiaan, pada
tradisi-tradisinya."
Tak hanya itu, Dedi Mulyadi juga dikenal
sebagai salah satu kepala daerah yang mendukung gagasan Islam Nusantara.
Bahkan, saat pidato di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York,
Amerika Serikat, pada Agustus 2015, ia menyuarakan gagasan tersebut.
"Ajaran Islam di Indonesia itu sudah sejak lama Islam Nusantara. Islam
berkembang sesuai dengan iklim Nusantara," kata pria berusia 45 tahun
kelahiran Subang, Jawa Barat tersebut.
Dedi pun menyebut Indonesia
tidak mempunyai sejarah konflik keagamaan. Selain itu, menurut dia, desa
adalah wujud kebinekaan di Indonesia yang sebenarnya.
Lalu,
bagaimana cara Dedi Mulyadi merawat kebinekaan di wilayah yang
dipimpinnya? Dan apa pesan Bupati Purwakarta tersebut untuk seluruh
warga Indonesia? Simak selengkapnya video wawancara khusus Liputan6.com dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi berikut ini.
#inspirasikangdedi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar