expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Jumat, 17 Februari 2017

SEPERTI PENGHARGAAN UNTUK JABAR 1 DAN JABAR 2 KANG DEDI DAN KANG EMIL SAMA SAMA MENDAPAT PENGHARGAAN HONONARY POLICE

Pluralisme bagian dari nasionalisme



Bandung - Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan memberikan penghargaan Honorary Police kepada sejumlah tokoh di Jabar. Beberapa figur itu antara lain Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Pemberian tanda kehormatan tersebut berlangsung di lapangan upacara Mapolda Jabar, Jalan Sukarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (17/2/2017). Tercatat sebanyak 16 tokoh dari berbagai kalangan yang dinilai berprestasi dan berkontribusi membantu kinerja kepolisian yang menerima piagam dan pin lencana Honorary Police Polda Jabar.
"Kita ingin membangun satu soliditas dan kemitraan kepada tokoh-tokoh yang sudah punya jasa serta prestasi membantu kepolisian dalam wujud keamanan dan ketertiban masyarakat," ujar Anton usai acara tersebut.
Anton menjelaskan, penghargaan Honorary Police ini bertujuan membangun soliditas tokoh yang berbudaya, beragama dan nasionalis. Tiga karakter tersebut bisa melebur satu demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Bahwa kita tetap dalam bingkai NKRI. Kita sepakat, bisa berpikir global tapi kita kan harus bersikap lokal dan bertindak nasional," ujar mantan Kadivhumas Mabes Polri ini.
Lebih lanjut Anton menuturkan, tokoh masyarakat yang memperoleh Honorary Police ini berdasarkan usulan yang kemudian dipilih melalui rapat tim khusus. Selain itu, sambung dia, Honorary Police ini bakal terus berlanjut yang disesuaikan dengan momen tertentu.
"Misal nanti Hari Guru, banyak guru. Hari Ibu, ya banyak ibu," katanya.
Anton berharap, para tokoh masyarakat yang memperoleh penghargaan tersebut dapat terus bersama-sama menjalin dan membangun soliditas dengan kepolisian serta menjadi contoh panutan bagi masyarakat. "Satu perbuatan lebih penting daripada seribu kata-kata. Mereka ini figur-figur yang memberikan teladan," tutur Anton.
Wali Kota Ridwan Kamil mengapresiasi pemberian Honorary Police dari Polda Jabar. "Saya baru tahu juga ada Honorarium Police artinya penghormatan dari keluarga kepolisian melalui Polda Jabar, agar figur-figur yang memang jadi tokoh di masyarakat ini agar lebih akrab dan bersinergi," ujar Emil.
Menurut Emil, Kapolda Jabar berpesan kepada para tokoh masyarakat untuk senantiasa membela NKRI, Kebhinekaan, dan lainnya. Namun, sambung dia, persoalan tersebut tidak bisa diselesaikan sendiri oleh pihak kepolisian. "Dengan bersinergi ini hubungan batin lebih kuat dan dekat," katanya.
Emil mengaku bahagia mendapat piagam dan pin Honorary Police. "Dulu cita-cita jadi polisi enggak kesampaian. Ternyata dapat Polisi Kehormatan. Kuncinya, membantu tugas kepolisian yaitu melayani, mengayomi, dan melindungi masyarakat," ujar Emil.
Sementara itu Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyebut penghargaan Honorary Police ini dapat melecut dirinya dalam memimpin roda pemerintahan.
"Saya tentunya mengucapkan terima kasih ada apresiasi yang disampaikan oleh Kapolda Jabar yang memiliki spirit kebudayaan dan kebangsaan yang kuat. Mudah-mudah ini menjadi pemicu bagi saya untuk bekerja, membangun toleransi, dan menata pemerintahan," tutur Dedi.
Ia mengklaim selama ini sudah melakukan langkah kongkret menerapkan semangat kebhinekaan di Purwakarta. "Kami bekerja untuk NKRI, toleransi, kebudayaan, dan bekerja membangun religiusitas publik berdasarkan keragaman," ujar Dedi.
Tokoh lainnya yang menerima Honorary Police di antaranya Kasgartap II Bandung Cimahi Kolonel Taspin Hasan, Danlanud Sulaeman Kolonel Pnb M. Syafii, Danlanud Husein Sastranegara Kolonel Pnb Yuniarsa Aditya, Rektor UIN SGD Bandung Mahmud, Rektor UPI Furqon, Ketua PWNU Jabar Hasan Nuril Hidayatulloh, Ketua Gereja Kathedral Leo, Ketua Yayasan Budha Tju Tjie Herman Widjaja, dan Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar.
(bbn/ern)
#inspirasikangdedi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar