expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 09 Februari 2017

DO'A DARI PURWAKARTA UNTUK KESELAMATAN NUSANTARA

Damailah selalu negeriku....



Suasana berbeda terlihat pagi ini Jum’at (10/2) sejak Pukul 04.00 WIB di Mesjid Agung Baing Yusuf Purwakarta. Jema’ah shalat tahajud dan shalat shubuh yang biasanya terlihat lengang, pagi ini malah terlihat penuh.
Rupanya, Gelaran Istighotsah dan Do’a Bersama untuk Keselamatan Nusantara yang biasa dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta setiap hari Jum’at Pukul 07.00 WIB pagi, digeser waktunya menjadi lebih awal ke Pukul 04.00 WIB.
Usai melaksanakan shalat tahajud dan shalat shubuh berjamaah, Rais Syuriah PCNU Purwakarta, Kiai Abun Bunyamin menyampaikan taushiahnya.
Dalam taushiah singkatnya, pimpinan pondok pesantren al Muhajirin itu sempat menjelaskan keutamaan shalat tahajud dan shalat shubuh.
Ia berujar bahwa setiap muslim yang melaksanakan shalat tahajud dan shalat shubuh berjamaah akan diberikan ketenangan hidup.
“Kita harus membiasakan kegiatan ini agar memperoleh ketenangan hidup,” singkatnya.
Selain itu, menurut kiai yang menyusun desertasi tentang ulasannya terhadap Tafsir Fii Dzilaalil Qur’an karya Ulama Mesir kontemporer Sayyid Quthb ini, semangat berjamaah mengandung nilai silaturahmi dan persaudaraan sebagai modal dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kalau hidup tenang, maka silaturahmi dan persaudaraan akan terjadi, ini modal kita sebagai bangsa,” ujarnya kembali.
Senada dengan Kiai Abun, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi pun mengungkap manfaat shalat tahajud dan shalat subuh.
Pria yang kerap disapa Kang Dedi itu menyebut, shalat tahajud dan shalat shubuh dapat menghilangkan depresi yang kerap menjangkiti umat Islam akibat tekanan hidup.
“Keberhasilan langkah manusia tergantung bagaimana dirinya me-manage kehidupan, Rasul pun mengajarkan kepada kita, untuk terbebas dari depresi, maka shalat tahajud dan shalat shubuh solusinya,” katanya menjelaskan.
Ia pun sempat menyinggung tentang kebijakan yang sudah ia terapkan di kalangan pelajar di Purwakarta, seperti diketahui, pelajar Purwakarta harus sudah berada di ruang kelas masing-masing mulai Pukul 06.00 WIB pagi.
“Manfaatnya, anak-anak kita jadi shalat shubuh, tanpa tidur lagi karena harus langsung berangkat ke sekolah,” ujarnya.
Kebijakan tersebut, ia akui sudah diteliti oleh Universitas Kristen Maranatha Bandung. Hasil penelitian tersebut, terdapat tiga hal positif yang menjadi implikasi langsung penerapan kebijakan masuk sekolah Pukul 06.00 WIB pagi.
“Jadi hasilnya, tingkat kebahagiaan menjadi tinggi, kualitas kesehatan meningkat dan tingkat depresi menurun drastis,” pungkasnya.
Acara ini selain dihadiri oleh jema’ah pengajian Mesjid Agung Baing Yusuf, turut pula dihadiri oleh Sekda Purwakarta, Padil Karsoma, Sesepuh Mesjid Agung, Habib Hasan Syu’aib dan para pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta. (red).
#inspirasikangdedi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar