expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Rabu, 29 November 2017

TAMPAN DAN GAGAHNYA CAGUB PILIHAN KITA KETIKA BERPECI


Memakai Peci sudah menjadi tradisi bagi kaum santri di Indonesia, seperti bagaimana tokoh tokoh pendiri Republik ini umunya mereka berpeci/kopeah. Contohnya saja bagaimana orang Amerika jika melihat orang Indonesia Berpeci menyebutnya Soekarno Soekarno…, ini berawal ketika Bung Karno berkunjung ke Amerika tahun 1964, Bung Karno memang sezak zaman penggerakan sampai beliau menjadi Presiden Republik Indonesia Pertama selalu memakai peci dan sepertinya sudah menjadi lambang kebesaran juga kewibawaan, sehingga para pemimpin dan kepala Negara yang hadir di konfrensi Asia Africa tahun 1955 di Bandung memuji penampilan Bung Karno dengan memakai pecinya.

Begitupun KDM pernah bercerita masa masa kecilnya di desa memakai peci lusuh dengan memakainya dimiringkan sudah menjadi kebiasaannya, ketika itu memakai topi sepertinya masih tergolong gaya yang mahal. Berpeci saat mengembala kambing untuk membantu kedua orang tuanya atau memakai peci saat mau mengaji dengan berselendang kain sarung sudah menjadi gaya anak anak desa ketika itu, dari mulai saat menjelang sore atau waktu Asar sampai selepas Magrib ketika pulang mengaji.

KDM bercerita bagaimana ketika ada kegiatan Imtihan di Masjid tempatnya belajar mengaji , teman temannya yang lain memakai baju kampret dan peci baru sementara KDM tidak, masa masa sulit ini kemudian menjadi spiritnya untuk merubah nasibnya. (DKS)
#dedimulyadi7abar1

Senin, 27 November 2017

HABIS GELAP TERBITLAH TERANG



Seperti inilah harapan kita kepada Partai Golkar seandainya Munaslub Partai Golkar dapat terlaksana kemudian dapat memilih kader terbaiknya untuk memimpin Golkar. Memilih kader terbaik yang memiliki kemampuan, bersih dari kasus kasus korupsi dan loyal terhadap partai, tidak menjadikan partai Golkar sebagai tempat perlindungan apalagi sampai menjadikan partai sebagai bargaening untuk kepentingan usahanya. Golkar sebagai soko gurunya Parpol di Indonesia yang telah melekat di hati masyarakat bawah Indonesia harus dapat mengemban amanah penderitaan rakyat. Jangan sampai Golkar tersandera oleh ulah para pengurusnya.

Semoga saja langkah langkah KDM yang mendesak DPP Partai Golar untuk segera melaksanakan Munaslub partai Golkar sebagai upaya penyelamat partai dalam menyongsong Pilkada serentak 2018 dan Pileg 2019 nanti, dapat ditanggapi dengan positip oleh para pengurus DPP Partai Golkar maupun para sesepuh (pendiri dan para mantan pengurus partai Golkar) dan tentunya mendapat dukungan dari seluruh DPD tingkat I (Satu) seluruh Indonesia, juga para pengurus pusat ormas ormas under bow partai Golkar.

KDM sebagai kader muda militan partai Golkar yang merupakan juga tokoh pembaharu, karena sejak KDM menjabat ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat telah menggiring para politisi dan para pengurus Golkar Tingkat di Tingkat I dan II di Jawa Barat lebih peduli terhadap masyarakat kelas bawah, KDM telah merubah tradisi kegiatan seperti pelantikan pengurus DPD Tingkat II, yang biasanya diselenggarakan di hotel hotel mewah dipindahkan ke rumah rumah warga yang membutuhkan. KDM ingin Partai Golkar hadir ditengah kesulitan warganya, jadi jangan heran pasca KDM menjabat Ketua DPD I Golkar Jawa Barat berdasar hasil dari beberapa lembaga survey, Partai Golkar di dapil Jawa Barat mencapai elektabilitas tertinggi, bahkan dapat mengalahkan partai pemenang Pileg 2014 di Jawa Barat PDI Perjuangan, namun sayang semua pencapaian ini menjadi anti klimaks setelah DPP Partai Golkar memberikan rekomendasi kepada non kader Partai Golkar dalam pencalonan Calon Gubernur Jawa Barat untuk Pilgub Jabar 2018 nanti, suara Golkar kembali merosot drastis. (DKS).
#dedimulyadi7abar1

Sabtu, 25 November 2017

Dedi Mulyadi: Konflik Golkar Saat Ini Tidak Ada Apa-apanya Dibanding Awal Reformasi

Penuturan KDM seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, bagaimana ketika pasca reforrmasi pengurus dan kader yang tetap bertahan dan loyal kepada Golkar harus menerima cemoohan, hujatan bahkan tindakan anarkis, KDM bahkan pernah mengatakan dirinya ketika hangat hangatnya eporia Reformasi pernah ditimpukin segala, beliau waktu itu masih kader muda Golkar,diusianya sekitar 27 tahun, namun telah duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Purwakarta dari Partai Golkar. Loyalitas dan kontribusi KDM terhadap Partai Golkar memang tidak perlu diragukan lagi, dari awal tidak pernah jadi kutu loncat, seorang kader militan Golkar meski beliau berlatar belakang organisasi HMI (Himpunan Mahasswa Islam) pilihannya sebagai kader Golkar merupakan idealismenya dalam berpolitik.
Memang kalau kita melihat sejarahnya Partai Golkar berdiri pasca Reformasi, karena di era Orde Baru dalam UUnya Golkar bukan sebagai Partai Politik, ketika masa itu yang di sebut parpol itu hanya ada 2 yaitu PPP dan PDI saja.
Jadi masuk di era milanium ini, sudah saatnya Golkar dipegang anak anak muda yang memilki visi, loyalitas,integritas dan bersih dari kasus kasus pribadi Ketumnya, Kita menjadi saksi dari mulai era Pak Akbar Tandjung sebagai ketumnya Partai Golkar selalu didera kasus, kita masih ingat Pak Akbar terjerat kasus penyalahgunaan dana nonbujeter Bulog, kita tentu masih ingat ketika kasus itu bergulir Golkar menjadi partai tersandera pada Pilpres 2004 dulu dengan mendukung pasangan ibu Megawati- KH. Hashim Muzadi, Padahal harusnya ketika itu Partai Golkar mendukung pasangan Wiranto-Salahuddin Wahid, karena Pak Wiranto sebagai pemenang konvensi Presiden Partai Golkar ketika itu. Kita juga ingat ketika kasus itu hangat hangatnya Pak Akbar malah naik haji, sehingga masyarakat menyindirnya "semoga menjadi haji yang Mabrur bukan haji yang Kabur",
Kemudian di era kepemimpinan Pak Ical ada kasus Lapindo, meski Lapindo ini memang bukan kasus korupsi tapi tetap saja menyeret nyeret Golkar, karena Lapindo merupakan proyek usahanya Pak Ical, dan kita melihat puncaknya ada di kasus Pak Setnov ini. (DKS)
#dedimulyadi7abar1



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD Golkar Jawa Barat‎, Dedi Mulyadi menilai konflik yang terjadi di partai berlambang pohon beringin itu saat ini belum ada apa-apanya dibanding pada saat awal reformasi.
Menurutnya, pada awal reformasi Golkar diterpa konflik sampai sampaai diminta untuk dibubarkan.
"Jauh lebih berat Golkar pada tahun 98/99 sampai 2003. Saat itu Golkar dapat tekanan publik yang berat dianggap endemik orde baru," kata Dedi dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (25/11/2017).
Pria yang juga menjabat ‎sebagai Bupati Purwakarta itu menyebut, pada saat konflik Golkar terjadi di tahun 1998/1999 bahkan sampai pembakaran kantor dan atribut partai. Namun, Golkar mampu melewati cobaan tersebut dengan mengembalikan kepercayaan publik di tahun 2004."Golkar di tahun 2004 buat konvensi dan bisa menjadi partai nomor satu di Pemilu," tuturnya.‎

 Hari ini, kata Dedi kembali terjadi sentimen negatif terhadap Golkar karena kasus hukum yang menjerat Ketua Umum. Menurutnya, para pengurus DPP Golkar harus merespon sentimen negatif tersebut agar tidak berdampak luas pada suara Golkar di Pemilu 2019 mendatang.
"Publik masih memberi harapan memilih Golkar kembali. DPP harus merespon keinginan publik, ini bukan aspirasi pengurus DPD tetapi aspirasi dari akar rumput," katanya.

Jumat, 24 November 2017

(FULL) DEDI MULYADI JEMPUT TKI YANG TERLANTAR SELAMA 4 TAHUN DI ARAB SAUDI



Sudah beberapa kali KDM menyelamatkan nasib para TKI yang terlantar di
Arab Saudi, bahkan kebaikan KDM sampai dibawa mati oleh seorang ibu yang
menderita sakit di Arab Saudi dan akhirnya meninggal dunia di tanah
kelahirannya, tidak hanya itu bahkan KDM rela membatalkan keberakatannya
ke Kairo untuk memenuhi undangan memberikan kuliah terbuka di
Universitas Al Azhar Mesir,, hanya karena ketika pesawat yang
ditumpanginya transit di bandara Kuala Lumpur menjumpai Dua TKW yang
sudah beberapa hari terlantar dibandara tersebut tanpa sedikit uang pun
disakunya, dan KDM memulangkan keduanya dengan pesawat di kelas 1,
sungguh mulia memang kepribadian seorang KDM, semua ini semakin
memantapkan kita untuk menjadikannya sebagai gubernur Jawa Barat priode
2018-2023 kita akan memiliki seorang gubernur yang benar benar peduli
dan mau berkorban terhadap penderitaan orang lain. (DKS)

Kamis, 23 November 2017

Dedi Mulyadi Sebut Kalau Tidak Munaslub, Golkar Akan Kiamat


Golkar memang sangat berjaya di rezim orde baru, karena semua institusi di giring ke Golkar, Kita masih ingat Munaslub pertama pasca jatuhnya rezim orde baru, ketika Golkar dihujat bahkan ketika itu tidak sedikit yang mendesak agar Golkar dibubarkan, Golkar dianggap bertanggung jawab atas kelanggengan 32 tahun rezim orde baru berkuasa. Munaslub Golkar ketika itu bertarung antara Ir.Akbar Tandjung melawan Jend.Purnawirawan Edi Sudradjat, Pak Edi kalah kemudian membuat partai baru PKP (Partai Karya Pembangunan) masyrakat ketika itu menyindirnya dengan sebutan partai kalah perang. Pada tahun 2004 kepemimpinan Golkar beralih dari Pak Akbar ke Pak Jk. Posisi Pak JK yang ketika itu sebagai wapresnya Pak SBY dianggap figur yang mampu membawa Golkar pada kejayaan, yang seru terjadi pada pemilihan ketum Golkar tahun 2009, antara Pak Ical dan Pak SP, Pak SP kandas kemudian membuat juga partai sendiri dengan nama Nasdem.
Harapan KDM bahwa munaslub harus segera digelar untuk menyelematkan Partai Golkar memang pendapat yang smart, selain bisa melahirkan pemimpinan baru yang bersih tidak terkait satu kasus korupsi, membawa membawa satu dinasti atau yang memiliki kedekatan dengan rezim yang sedang berkuasa, KDM berharap Golkar dipimpin seorang anak muda yang netral terbebas dari semuanya, seorang ketua umum yang memiliki visi, loyalitas dan integritas, semoga saja.....(DKS)
#dedimulyadi7abar1


PURWAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan, Partai Golkar saat ini sedang kritis dan harus segera diselamatkan.
Apabila kondisi ini terus dibiarkan, maka pemilih Golkar dari usia 40 tahun ke atas yang menjadi kekuatan partainya selama ini bisa terancam beralih ke partai lain.
"Kami menilai pengurus di daerah dengan kondisi sekarang harus ada langkah cepat untuk keluar dari badai dan jeratan masalah. Golkar kritis wajib cepat diselamatkan. Kami sangat berkewajiban dalam menyelamatkan partai saat ini. Kantong suara pemilih usia 40 tahun ke atas sebagai kekuatan tergerus dengan kondisi sekarang. Bagaimana kita bisa menggapai pemilih di bawah usia tersebut yang sangat potensial sekarang," jelas Dedi kepada wartawan di halaman kantornya, Kamis (23/11/2017) pagi.
Saat ini, pihaknya bersama pengurus daerah partai lain memberikan dua opini yang wajib dilakukan Golkar agar keluar dari masalah saat ini. Pertama, seluruh pengurus daerah akan melakukan musyawarah untuk membahas pemimpin baru secara definitif.
Kedua, kata Dedi, segera dilaksanakan Musyawarah Nasional Luar Biasa ( Munaslub) untuk membahas pemilihan pemimpin baru dalam waktu dekat ini.
Menurut Dedi, pembenahan itu harus segera dilakukan karena waktu semakin mepet menjelang pemilihan umum kepala daerah.
"Kalau sampai dua langkah ini tak segera dilaksanakan sesegera mungkin, Golkar akan kiamat. Kita tidak akan menunggu Munaslub berlama-berlama," tandas Dedi.

Ia juga mendesak Golkar segera memutuskan jadwal pelaksanaan Munaslub paling lama sampai tanggal 30 November sekarang ini. Menurut Dedi, sudah banyak pengurus di daerah juga menghendaki pelaksanaan Munaslub dipercepat.
"Kalau sudah dua per tiga dari DPD I yang setuju, tak ada alasan lagi Munaslub untuk memilih pemimpin baru dilama-lama. Itu sudah mau tak mau harus dilaksanakan Munaslub," tambahnya.
Selama ini, ia bersama pengurus daerah lainnya konsen untuk menyelamatkan partai. Dia pun membantah pemberitaan sejumlah media bahwa desakan Munaslub itu demi mendapat rekomendasi kepala daerah.
"Salah kalau saya dinilai berjuang demi rekomendasi pilgub. Saya ini kader partai dan wajib berjuang menyelamatkan partai. Partai Golkar adalah partai besar yang selama ini sejatinya sebagai wadah berkumpulnya para aktivis dan pejuang masyarakat lainnya sejak dulu. Kalau dibiarkan masalah sekarang melekat dengan Golkarnya dan sudah dinilai oleh masyarakat, ya Golkar Kiamat. Kami sudah tak mau lagi penyelamatan Partai Golkar dilama-lama lagi," tandasnya.

Rabu, 22 November 2017

"SEMUA WARGA PURWAKARTA TAHU PAK DEDI PALING MENGERTI WARGANYA" (CAGUB. H.DEDI MULYADI WUJUDKAN MIMPI MAK ERI)

Jika saja bukan seorang kepala daerah yang benar benar ikut merasakan penderitaan rakyatnya, mana ada yang peduli pada nasib seorang janda tua yang hidup sebatangkara ini, apalagi sampai harus membangunkannya sebuah rumah, karena ini sih bukan merenovasi, karena rumah Mak Eri yang memprihatinkan itu kini hanya tinggal puing puing yang berserakan yang nantinya akan berdiri sebuah rumah yang layak huni nan asri.
KDM memang memiliki kepedulian yang sangat luar biasa jika menyangkut nasib orang orang kecil, pendapatanyan sebagai kepala daerah yang besarannya sekitar 50 juta setiap bulannya, semuanya didermakan untuk menolong orang orang yang terhimpit kesulitan, kira kira ada kepala daerah seperti KDM, saya yakin seribu satu saja belum tentu ada. Rasanya bagi masyarakat tatar Sunda merupakan satu pilihan yang cerdas jika memberikan amanahnya kepada sosok KDM yang memiliki kepedulian sangat tinggi kepada kemanusiaan,sebagai Gubernur Jawa Barat priode 2018-2023 nanti. (DKS)






"SEMUA WARGA PURWAKARTA TAHU PAK DEDI PALING MENGERTI WARGANYA"
PURWAKARTA, 
KOMPAS.com — Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memantau secara langsung pelaksanaan program bantuan rumah tak layak huni bagi warga tak mampu di daerahnya, Rabu (22/11/2017) pagi.
Langkah ini kerap dilakukannya sejak ia menjabat sampai akhir masa jabatan sekarang sebagai kepala daerah apabila ada rumah warganya yang dibangun dengan bantuan rumah tak layak huni (rutilahu).
"Sudah biasa dilakukan sejak dulu kalau ada yang rumahnya dibangun dengan bantuan rutilahu karena rumahnya mau roboh," ujar Bupati Dedi di lokasi bantuan rutilahu Mak Eri (80), warga Kampung Purwamekar, Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Purwakarta Kota.
Rumah berukuran sekitar 4 meter x 5 meter milik janda tua tersebut hampir roboh karena konstruksinya panggung semipermanen.
Sesampainya di lokasi, Bupati Dedi langsung menghampiri Mak Eri dan mengobrol di lantai rumah tetangganya.
Selama ini, Mak Eri mengatakan menghidupi dirinya dengan hasil berdagang uli ketan dan gorengan. Ia hidup sendiri karena anak-anaknya sudah menikah dan bertempat tinggal di rumah yang berbeda.
"Saya salut dengan Mak Eri. Meskipun sehari-hari hidupnya susah, tetap saja mampu menyumbang segelas beras buat perelek setiap minggunya. Program beras perelek sendiri sudah bergulir di Purwakarta untuk membantu warga miskin mendapatkan beras bagus secara gratis," tambah dia.
Bupati Dedi kemudian memberikan modal bantuan kepada Mak Eri modal untuk membuat warung setelah rumahnya selesai diperbaiki melalui program rutilahu.
"Dengan langsung datang ke penerima bantuan rutilahu, pemerintah akan tahu lebih detail penerima bantuan tersebut. Juga bantuan akan tepat sasaran dan bermanfaat bagi rakyat miskin," tambahnya.
Sementara itu, Mak Eri mengucapkan terima kasih kepada Bupati Dedi yang langsung mengunjungi rumahnya yang sedang diperbaiki. Ia tak mengira dan baru mengetahui bahwa bupatinya tersebut akan segera mengakhiri masa jabatannya di Purwakarta.
"Emak enggak tahu, kalau bisa jangan diganti, terus aja Pak Dedi. Semua warga Purwakarta juga sudah mengetahui kalau Pak Dedi paling mengerti warganya. Baru pertama di Purwakarta ada bupati seperti ini yang dekat dengan warga," katanya.
#dedimulyadi7abar1

DEDI MULYADI SEORANG KADER YANG LOYAL



Cepat tanpa harus mendahului
Tinggi tanpa harus melebihi
Apapun yang kuterima
Tidak ada yang berubah
Aku tetap seorang kader yang loyal

#dedimulyadi7abar1

Selasa, 21 November 2017

CAGUB.H. DEDI MULYADI JEMPUT WARGANYA YANG TERLANTAR DI ARAB SAUDI PURWAKARTA


Sudah beberapa kali KDM menyelamatkan nasib para TKI yang terlantar di Arab Saudi, bahkan kebaikan KDM sampai dibawa mati oleh seorang ibu yang menderita sakit di Arab Saudi dan akhirnya meninggal dunia di tanah kelahirannya, tidak hanya itu bahkan KDM rela membatalkan keberakatannya ke Kairo untuk memenuhi undangan memberikan kuliah terbuka di Universitas Al Azhar Mesir,, hanya karena ketika pesawat yang ditumpanginya transit di bandara Kuala Lumpur menjumpai Dua TKW yang sudah beberapa hari terlantar dibandara tersebut tanpa sedikit uang pun disakunya, dan KDM memulangkan keduanya dengan pesawat di kelas 1, sungguh mulia memang kepribadian seorang KDM, semua ini semakin memantapkan kita untuk menjadikannya sebagai gubernur Jawa Barat priode 2018-2023 kita akan memiliki seorang gubernur yang benar benar peduli dan mau berkorban terhadap penderitaan orang lain. (DKS)




CAGUB.H. DEDI MULYADI JEMPUT WARGANYA YANG TERLANTAR DI ARAB SAUDI
PURWAKARTA, (PR).- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjemput warganya, Irwanto Samin bin Apan (54) di Bandara Soekarno-Hatta. Irwanto merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terlantar selama 4 tahun di Arab Saudi.

Irwanto merupakan warga Purwakarta yang sudah 15 tahun bekerja di Arab Saudi. Ia bekerja sebagai sopir trailler di beberapa tempat. Dedi sudah tiba di Bandara Soekarno Hatta sejak Selasa pagi, 21 November 2017.

Nasib malang harus dialami oleh warga Kampung Sampih Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta tersebut. Saat menjalankan tugas, ia tertimpa beton di Kota Rabigh, Arab Saudi. Kecelakaan ini menjadikan kedua kakinya lumpuh, tidak bisa digerakan akibat tidak menjalani perawatan lanjutan.

"Beton menimpa kaki saya. Sudah operasi tapi keadaannya tetap begini," kata Irwanto sambil menitikan air mata di hadapan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Sang majikan diketahui hanya menanggung biaya operasi pertama dan enggan membayar biaya perawatan Irwanto di Rumah Sakit King Fahd, Jeddah, Saudi Arabia. Kondisinya diketahui oleh salah satu aktivis Migran Center dan melaporkan langsung kepada KJRI Jeddah sekaligus kepada Dedi Mulyadi melalui akun media sosial. "Kaki saya cacat permanen karena tidak mendapatkan perawatan lanjutan," katanya.

Segera setelah mendapatkan laporan, Dedi yang memang dikenal responsif terhadap keluhan warganya ini, langsung mengambil langkah usaha pemulangan Irwanto, dari Arab Saudi ke Purwakarta.
Lanjutkan perawatan di Purwakarta

Pemkab Purwakarta mengeluarkan biaya Rp 150 juta untuk memulangkan Irwanto beserta istri, Ai Rosmi (52) yang juga bekerja sebagai TKI di Arab Saudi. Selain itu, Dedi juga membayar biaya perawatan selama di rumah sakit.

"Negara harus hadir mengadvokasi TKI kita yang bekerja di luar negeri. Saya kira kasus seperti ini bukan hanya menimpa Irwanto dan istrinya. TKI kita masih banyak yang mengalami kesulitan di luar negeri," kata Dedi Mulyadi.

Berdasarkan penuturan Dedi, bukan kali ini saja dia menangani kasus TKI yang mengalami kesulitan. Terhitung sudah lebih dari 6 kali sejak menjabat Bupati Purwakarta, ia menyelesaikan kasus mulai dari TKI yang tidak bisa pulang, hingga pihak keluarga yang mengalami kesulitan memulangkan jenazah anggota keluarganya.

"Ada yang disiksa, ada yang sudah meninggal tapi jenazahnya sulit dipulangkan. Dua orang TKI malah ketemu di Malaysia, enggak bisa kemana-mana karena paspornya ditahan," ujarnya.

Sebelum dibawa pulang ke Purwakarta, Irwanto menjalani cek kesehatan di Kantor Kesehatan Bandara Soekarno-Hatta. Setelahnya, Dedi meminta Irwanto untuk dirawat di Rumah Sakit Bayu Asih Purwakarta. "Siapa tahu bisa disembuhkan. Kita siapkan juga ahli orthopedi untuk melihat perkembangannya," ucapnya.‎***
#dedimulyadi7abar1

Senin, 20 November 2017

DEDI MULYADI SEORANG BAPAK BAGI ANAK ANAK YANG MENDERITA












“Anak-anak masa kini, memiliki tanggung jawab yang sama sekali tidak kecil. Hari ini mereka kita gendong, kelak mereka harus mampu menggendong kita di hari tua. Selamat Hari Anak Sedunia” –Dedi Mulyadi

Kalau kita amati kedermawanan seorang Dedi Mulyadi selama ini memang banyak ditujukan untuk menyelematkan nasib anak anak yang menderita baik untuk biaya pendidikan, kurang perhatian orang tuanya sampai biaya untuk perawatan, operasi dan pengobatam. Entah berapa banyak uang KDM yang telah disumbangkan untuk anak anak ini, tentu kita masih ingat KDM menanggung biaya operasi bayi kembar siam asal Sumedang Devana-Devani yang hampir menelan biaya 500 juta lebih, tentu kita masih ingat KDM memindahkan seorang anak dari RS.Bayu Karta Karawang ke rumah sakit swata agar cepat ditangani. Bahkan KDM pernah mengangkat anak seorang bayi yang dibuang oleh ibunya dipelataran Mesjid. Hampir setiap bulan KDM merogoh koceknya sendiri demi menebus bayi bayi yang disandera Rumah sakit swasta karena kedua orang tuanya belum menyelesaikan masalah administrasinya.
Kang Dedi juga merupakan Bapak dari puluhan anak angkat yang dibiayainya setiap bulan untuk keperluan pendidikan dari mulai seorang anak yatim piatu di Cipasung sampai seorang anak yang pernah berjualan cilok. Kang Dedi kehadiranya selalu memberikan harapan bagi anak anak yang merasa putus asa, dari mulai anak yang menderita kanker kulit stadium 4 sampai seorang anak yang menderi rapuh tulang diCibiru kota Bandung, saat ini mereka sudah kembali menyosong masa depannya dengan penuh semangat.
Bagi KDM anak anak merupakan generasi harapan yang tidak hanya bagi kedua orang tuanya, namun bagi bangsa Indonesia ini, Jika kita melihat kebijakan pendidikan berkarakter di Purwajarta itu merupakan hasil pengkajian dan pemikiran seorang Dedi Mulyadi bagaimana untuk membangkitkan bakat seorang anak sehingga mampu menghadapi tangtangan zaman, menguasai ilmu pengetahuan sesuai dengan kemampuan yang ada dalam dirinya dan memiliki kepribadian yang tidak cengeng. Jadi jangan heran jika di Purwakarta seorang anak didik jika membantu kedua orang tuanya itu masuk dalam penilaian dalam pendidikannya.
Jika mungkin dalam rangka hari anak sedunia banyak pejabat pejabat setingkat kepala daerah ramai ramai membuat propaganda untuk penyelematan nasib anak anak yang menderita, bagi seorang KDM meneyelematkan anak anak ini sudah menjadi tuntutanya dalam mengemban amanah rakyat. Atas pertimbangan semua ini kita menyadari tidak semua pejabat bisa focus kepada dunia pendidikan dan nasib anak anak yang menderita, hanya KDM yang bisa seperti ini, tidak mustahil jika KDM menjadi gubernur Jawa Barat priode 2018-2023 nanti biaya pendidikan dari mulai ringkat dasar sampai menengah atas bisa gratis atau paling tidak untuk tingkat menengah atas jika KDM gubernur dapat subsidi untuk pembayaran SPPnya tiap bulannya dari Provinsi Jawa Barat. (DKS)
#dedimulyadi7abar1

Selasa, 14 November 2017

DEDI MULYADI SATU CERMIN DUA BAYANGAN; NEGARAWAN DAN BUDAYAWAN


"Kami seluruh pengurus Golkar Jawa Barat dan Golkar kabupaten/kota, dan para kader sangat mengapresiasi sikap negarawan yang ditunjukkan Pak Dedi Mulyadi karena dapat memahami keputusan Pak Ridwan Kamil yang diusung sebagai cagub dari Golkar," kata Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat M.Q. Iswara di Bandung,
Profesor Nina Herlina Lubis, guru besar ilmu sejarah sekaligus sejarahwan pada jurusan sejarah Unpad menyebut Dedi sebagai maesenas artinya dia (Dedi) piawai bak maestro yang pemikiran kebudayaannya orisinil. Dedi pun, menurut Prof Nina bukan hanya dalam hal pemikirannya saja namun beliau juga konsisten menterjemahkan pemikirannya itu pada kebijakan pembangunan di Kabupaten Purwakarta dengan spirit budaya Sunda.
Lebih lanjut Prof Nina mengungkapkan bahwa Bupati Purwakarta bukan sembarang Bupati. Beliau adalah sosok yang aheng (unik), karena beliau bukan tipikal birokrat biasa. Beliau memiliki pemikiran yang luar biasa tentang kebudayaan
Dua kutipan rangkaian kalimat Dari Dua orang tokoh tersebut, kurang lebihnya memang seperti itu sosok Dedi Mulyadi seorang Negerawan dan Budayawan, seorang yang mau mengorbankan segala kepentingan pribadinya untuk kepentingan Negara. Dedi Mulyadi juga seorang Budayawan Sunda yang semua pemikiran menurut Prof. Nina Herina Lubis sangat orsinil, semua pemikirannya merupakan hasil perenungan dan pengkajian dirinya sendiri, Bahkan menurut Prof. Nina Herlina Lubis Dedi Mulyadi seorang tokoh pelindung bagi para Budayawan lainnya, sosok yang bisa memahami pemikiran para budayawan, sosok tempat mengadu para Budayawan.
Dua sisi kehidupan Dedi Mulyadi ini merupakan nilai plus bagi dirinya untuk memimpin Jawa Barat, juga semakin membuat kita merasa yakin bahwa beliaulah paling pantas untuk menjadi Gubernur Jawa Barat priode 2018-2023, Karena sebagai seorang Negarawan tentu semuanya akan dikelola dengan bersih dan transparan juga akan memimpin Jawa Barat dengan Rasa dan Cinta sebagai manisfestasinya seorang Budayawan.(DKS)
#dedimulyadi7abar1

Minggu, 12 November 2017

HASTO AKUI H.DEDI MULYADI INTENS BERKOMUNIKASI UNTUK PILGUB JABAR 2018


"Dia menjelaskan, tidak mau memilih atau menilai dengan menggunakan survei. Partainya kata Hasto, akan melihat keteguhan, prinsip dan kemampuan untuk menata Jawa Barat lebih baik".
Salut pada sikap yang diambil oleh PDI Perjuangan dalam memilih calon Gubernurnya untuk Jawa Barat pada Pilgub Jabar 2018 nanti, Faktor Integritas, prestasi dan jam terbang sebagai politisi maupun birokrasi akan menjadi dasar pertimbangannya. BUKAN MEMILIH CALON DARI HASIL SURVEY.

Merdeka.com - PDI Perjuangan masih mencari calon yang pas untuk diusung sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, masih mencari gambaran masa depan untuk Jawa Barat.
"Jawa Barat kita kan pertemuan terakhir dengan para tokoh demi tanggung jawab PDIP terhadap masa depan Jabar kami masih menggodok dan menyatukan diri dengan gambaran masa depan Jabar yang harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya oleh PDIP," katanya di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Sabtu (11/11).
Dia menjelaskan, terdapat beberapa orang yang sudah intens berkomunikasi dengan partainya. Salah satunya yaitu Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Tidak hanya Dedi, terdapat Dedi Mizwar yang juga intens berkomunikasi dengan partainya.
"Saat ini berkomunikasi dengan PDIP yang dari eksternal itu kan ada Pak Dedi Mizwar, Pak Dedi Mulyadi, ada Ibu Neti Aher, dari internal ada Pak TB Hasanuddin, ada Pak Budi Guntur, ada beberapa nama, Pak Anton Charliyan juga proses," jelasnya.
Hasto mengatakan, masing-masing dari nama-nama tersebut sudah meminta kesempatan untuk bersosialisasi. Selain itu, kata dia, partainya mempersiapkan masa depan Jawa Barat.
"Nah kami berikan waktu untuk mereka bergerak ke bawah dan kami akan lihat," ungkapnya.
Dia menjelaskan, tidak mau memilih atau menilai dengan menggunakan survei. Partainya kata Hasto, akan melihat keteguhan, prinsip dan kemampuan untuk menata Jawa Barat lebih baik.
"Kemampuan untuk membawa Jabar kepada tata ruang, susunan keindahan alam rayanya, penataan wilayah lumbung pangannya, penataan pariwisata nya, transportasi publiknya, kami siapkan sebaik-baiknya," tegas Hasto. [fik]
#dedimulyadi7abar1

Sabtu, 11 November 2017

RAIS AAM PB NU:DEDI MULYADI SOSOK PENYABAR SELALU ADA JALAN

Keduanya memang memiliki sejarah kedekatan yang panjang beberapa kali Pak Kiai datang ke Purwakarta dalam rangka kegiatan kegiatan pengajian, peresmian pembangunan masjid sampai kegiatan mensosialisasikan pengajaran Kitab Kuning di Purwakarta.
Sebagai seorang sahabat Pak Kiai tentu ikut merasakan kekecewaan KDM terkait pencalonannya oleh Partai Golkar. Semoga saja do'a dari Pak Kiai ini akan semakin memberi kemudahan untuk KDM menuju Jabar1.




RAIS AAM PB NU:DEDI MULYADI SOSOK PENYABAR SELALU ADA JALAN
Rais Aam PBNU Kiai Ma’ruf Amin memiliki penilaian tersendiri terhadap sosok Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi. Sebagai pribadi yang sudah saling mengenal dekat, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat tersebut melihat Dedi sebagai sosok penyabar.

Hal ini diungkapkan oleh Kiai Ma’ruf usai memberikan taushiah kebangsaan dalam acara peringatan Haul Baing Yusuf, yang dilaksanakan di Mesjid Agung Baing Yusuf Purwakarta, Jum’at (10/11) malam.
“Saya lihat Dedi ini sosok sabar, saya tahu dia ditinggalkan oleh Partai Golkar, tetapi semangatnya saya lihat tidak pudar, masih terus berbuat untuk masyarakat,” ungkap Kiai Ma’ruf.
Sebagaimana diketahui, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi baru saja kehilangan rekomendasi untuk maju dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat karena partai besutan tersangka kasus korupsi e-KTP tersebut lebih memilih mencalonkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Meski begitu, Kiai Ma’ruf mengatakan bahwa kesabaran yang selalu Dedi kedepankan akan membuahkan hasil berupa jalan lain menuju tujuan yang diinginkan oleh masyarakat Jawa Barat.
“Saya tahu Dedi di Golkar seperti apa. Jalannya memang sudah seperti ini. Insya Allah Dedi akan menemukan jalan lain karena kesabarannya,” ujar keturunan ke 14 dari Syaikh Nawawi al Bantani tersebut.

Sambil berkelakar, Kiai Ma’ruf memprediksi langkah Dedi akan selamat pada akhirnya. Meskipun kini ia dirundung cobaan bertubi-tubi dari internal partainya sendiri.
“Ya saya juga tahu jalan keluarnya seperti apa. Pokoknya, selamatlah,” ucapnya.
Di hadapan Kiai Ma’ruf, Dedi sempat menceritakan kisah perjalanan kepemimpinan yang dia lakukan mulai dari proses menjadi Wakil Bupati hingga Bupati Purwakarta dua periode. Perjalanan tersebut bagi Dedi memiliki keunikan termasuk dipecat partai sendiri namun berhasil memenangi kontestasi politik saat itu.
“Saya selalu merefleksi itu Kiai,” pungkasnya kepada Kiai Ma’ruf.(red)
#dedimulyadi7abar1

SANG MOTIVATOR SETIA DEDI MULYADI



Seperti halnya sebuah pepatah yang mengatakan "Dibalik Kesuksesan Suami, Ada Seorang Istri Yang Hebat". Pepatah ini, benar adanya dan bisa dijadikan acuan. Meski tidaklah mutlak, namun memang demikianlah jika kita lihat baik itu seorang politisi, pengusaha , teknokrat atau profesi apa saja umumnya kesuksesan mereka tidak terlepas dari peran istri pendampingnya. Meski kita juga terkadang merasa miris melihat ulah para suami yang lupa diri setelah hidupnya meraih kesuksesan, istrinya yang sekian lama mendapinginya dalam masa masa sulit, susah malah dicampakkan atau setelah hidupnya sukses malah berpoligami.
Kesuksesan seorang pria pada umumnya dikarenakan memiliki wanita hebat yang berada di sisinya. Seorang istri yang demikian tidaklah perlu pendidikan tinggi, namun ucapan dan tindakannya mampu membuat suami hangat, tenang, nyaman dan penuh semangat. Peran seorang istri dalam mendukung perjuangan suami hingga menjadi sukses sangatlah penting, seorang suami perlu seorang motivator yang tiada lain sang istrinya sendiri yang mempu menjadi pendamping sang suami dalam masa masa sulit, pailit maupun sakit.

Begitupun halnya yang dialami Kang Dedi Mulyadi, sikapnya yang kita lihat selama ini selalu tegar, tenang, bijaksana dan pasrah dalam menghadapi prahara karier politik yang menimpanya saat ini, tidak terlepas dari sang motivator yang selalu setia mendapinginya, yang telah merelakan kebersamaannya dengan sang suami untuk kepentingan rakyat dalam memberikan pelayanan maupun pertolongan.
Selama ini meski Kang Dedi Mulyadi seorang calon Gubernur, bagi masyarakat awam diluar Purwakarta tidak banyak yang tahu siapa sosok istrinya yang selalu setia mendampingi Kang Dedi dalam menjalankan tugasnya sebagai Kepala dearah maupun sebagai Ketua Parpol, Berbeda dengan yang lainnya, karena memang sudah sifatnya Kang Dedi yang jarang menonjolkan sisi kehidupan pribadi dengan keluarganya. (DKS)
#dedimulyadi7abar1

Kamis, 09 November 2017

BELAJAR DARI KEIKHLASAN SEORANG DEDI MULYADI



Perumpaan perjalanan hidup ini ibarat aliran air sungai yang berlika-liku. Hidup hakikatnya adalah mengalir. Tapi tidak cukup dengan mengalir saja menerima semuanya begitu saja. Mengalir mengikuti lika-liku garis takdir yang telah terukir (yang tidak bisa kita rubah). Memang seperti itu seandainya semua jalan sudah tertutup sudah seharusnya kita menyadiri mungkin inilah yang namanya suratan Taqdir dari Gusti Allah, tinggal selanjutnya kita bertawakal dan ikhlas saja. Namun jika sekiranya masih terbentang jalan lain analogi dari cara mengalir yang benar adalah yang sesuai dengan keyakinan yaitu sampai semua usaha kita jalani, sampai semua ujian kita lewati, karena tidak ada Satupun mengatahui garis taqdir hidup kita ini akan seperti apa. Tanpa kita berbuat apa apa, maka dari itu teruslah berusaha dan berjuang.

Apa yang terjadi terhadap sahabat kita Kang Dedi Mulyadi dapat kita jadikan pelajaran, bagaimana orang yang begitu baik seperti beliau, namun perjalanannya dalam meraih cita citanya seperti buih di tengah deburan ombak yang pecah saat menerjang karang.

Mungkin kita hanya dapat mengelus dada, mengkin kita hanya dapat berkaca kaca begitu berat ketidakadilan yang telah diterimanya, meski ini mungkin hanya contoh kecil saja dari semua ketidakadilan yang ada dalam kehidupan ini. Pembelajaran yang dapat kita terima adalah, bagaimana seorang Dedi Mulyadi begitu ikhlas, begitu sabar dan begitu tabah menerima ujian seperti ini, tidak ada yang berubah pada dirinya, senyumnya, keramahan dan kebaikanya tetap ada seperti biasanya ditengah rutinitasnya. Orang seperti inilah yang seharusnya kita beri amanah dalam memimpin Jawa Barat 2018 nanti. (DKS)
 #dedimulyadi7abar1

Rabu, 08 November 2017

BUPATI PURWAKARTA H.DEDI MULYADI RESMIKAN TAMAN CERDAS SURAWISESA

Nikmati saja kebersamaan ini sebelum semuanya hanya tinggal menjadi kenangan. Satu kenangan manis yang akan selalu tersimpan di hati masyarakat Purwakarta bahwa dalam hidupnya pernah di pimpin oleh seorang Bupati yang hidupnya hanya dipersembahkan untuk kepentingan rakyatnya, seorang Bupati yang rendah hati juga baik hati, seorang Bupati yang mampu mewujudkan mimpinya dalam membangun daerahnya menjadi satu kenyataan, ketika di daerah lain ruang terbuka publik tersisihkan oleh pembangunan Mal Mal dan Apartement sangat berbeda dengan di Purwakarta. Inilah salah satu karya nyata yang bermanfaat untuk rakyatnya.











BUPATI PURWAKARTA H.DEDI MULYADI RESMIKAN TAMAN CERDAS SURAWISESA
Suasana berbeda tampak tepat di sebelah utara Taman Sri Baduga. Biasanya, ruang tersebut hanya digunakan untuk lalu lalang pengunjung yang ingin menyaksikan pertunjukan air mancur terbesar di Asia Tenggara. Namun malam ini, Sabtu (4/11), sambil menunggu pertunjukan dimulai, mereka bersantai di ruang publik yang dinamai Taman Surawisesa itu.
Masyarakat dari dalam dan luar Purwakarta tampak menikmati berbagai fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta di taman yang namanya diambil dari nama Putera Prabu Siliwangi tersebut.
Mulai dari layar besar berisi film edukatif bertema sosial, teropong bintang tipe Celestron GT 90 yang bisa diatur penggunaannya melalui telepon pintar dengan sistem operasi iOS maupun android, air mancur mini, hingga sekedar duduk santai di deretan kursi yang telah disediakan.
Rudi Alamsyah (13) merasa terbantu atas keberadaan teropong bintang di Taman Surawisesa. Pelajar Kelas VII SMPN 1 Purwakarta tersebut tengah mengerjakan tugas mata pelajaran Astronomi yang harus dipresentasikan di depan kelas pada hari Senin.Melihat nuansa yang dihadirkan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta di Taman Surawisesa, Arief Wijaya (40) merasa terpukau. Ia menilai, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi telah berhasil memadukan unsur teknologi modern sekaligus unsur kultur di taman tersebut.
Nama taman ini sangat tradisional, Taman Surawisesa ya. Tetapi, fasilitasnya sangat modern. Ini bagus untuk anak-anak, mereka tidak hanya sekedar bermain kalau datang kesini tetapi juga belajar,” ungkap warga asal Kabupaten Karawang tersebut.
Ruang publik gratis dan berkapasitas hingga 1000 pengunjung tersebut juga direncanakan bisa menjadi sarana ekspresi dan kreatifitas generasi milenial Purwakarta mulai dari drama, teater, kabaret hingga deklamasi puisi.
“Panggung utama kita gunakan untuk itu, agar energi generasi kita tercurahkan kepada hal-hal yang bersifat positif,” kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi belum lama ini.
Jenis permainan tradisional seperti egrang, songlah, congklak, lompat tali, panggal (gasing dari kayu), kelerang dan lainnya turut pula dihadirkan.Untuk diketahui, taman dengan luas sekitar 5.750 meter persegi ini hanya dibukan setiap hari Jum’at malam Sabtu. Perdana, taman ini dibuka malam ini Sabtu (4/11) hingga Pukul 23.00 WIB.
Para pengunjung yang ingin menikmati seluruh fasilitas yang ada didalamnya tidak diperbolehkan membuang sampah sembarangan.(red)
Purwakarta (ANTARA News) - Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi meresmikan taman pendidikan Surawisesa di Purwakarta, Jawa Barat, Selasa malam.
Dedi bersama ribuan warga Purwakarta yang tumpah ruah di taman Surawisesa menikmati hiburan yang disajikan seperti baca puisi dan pemutaran film anak-anak.
Dedi mengatakan taman pendidikan Surawisesa diperuntukan untuk anak-anak yang saat ini banyak kehilangan tempat bermain.
"Setiap bulan purnama tempat ini dibuka untuk anak- anak bermain. Orang dewasa dilarang masuk, kecuali orang tua yang mendampingi anaknya," kata Dedi.
Selain itu, kandidat Calon Gubernur Jawa Barat inj juga menawarkan kepada anak-anak di Purwakarta untuk membuat film dan diputar di taman Surawisesa.
"Silahkan tiap sekolah untuk membuat film untuk diputar dan saya buat sayembaranya," kata Dedi.
Dia menawarkan untuk juara pertama untuk karya film berhadiah Rp20 juta, juara kedua Rp15 juta dan juara ketiga Rp10 juta.
Taman pendidikan Surawisesa dilengkapi dengan layar ukuran 10 x 6 meter dengan panggung pertunjukan. Serta dilengkapi dengan kursi penonton, dengan air mancur dan taman yang terlihat hijau.
#dedimulyadi7abar1