“Anak-anak masa kini, memiliki tanggung jawab yang sama sekali tidak kecil. Hari ini mereka kita gendong, kelak mereka harus mampu menggendong kita di hari tua. Selamat Hari Anak Sedunia” –Dedi Mulyadi
Kalau kita amati kedermawanan seorang Dedi Mulyadi selama ini memang
banyak ditujukan untuk menyelematkan nasib anak anak yang menderita baik
untuk biaya pendidikan, kurang perhatian orang tuanya sampai biaya
untuk perawatan, operasi dan pengobatam.
Entah berapa banyak uang KDM yang telah disumbangkan untuk anak anak
ini, tentu kita masih ingat KDM menanggung biaya operasi bayi kembar
siam asal Sumedang Devana-Devani yang hampir menelan biaya 500 juta
lebih, tentu kita masih ingat KDM memindahkan seorang anak dari RS.Bayu
Karta Karawang ke rumah sakit swata agar cepat ditangani. Bahkan KDM
pernah mengangkat anak seorang bayi yang dibuang oleh ibunya dipelataran
Mesjid. Hampir setiap bulan KDM merogoh koceknya sendiri demi menebus
bayi bayi yang disandera Rumah sakit swasta karena kedua orang tuanya
belum menyelesaikan masalah administrasinya.
Kang Dedi juga merupakan Bapak dari puluhan anak angkat yang
dibiayainya setiap bulan untuk keperluan pendidikan dari mulai seorang
anak yatim piatu di Cipasung sampai seorang anak yang pernah berjualan
cilok. Kang Dedi kehadiranya selalu memberikan harapan bagi anak anak
yang merasa putus asa, dari mulai anak yang menderita kanker kulit
stadium 4 sampai seorang anak yang menderi rapuh tulang diCibiru kota
Bandung, saat ini mereka sudah kembali menyosong masa depannya dengan
penuh semangat.
Bagi KDM anak anak merupakan generasi harapan
yang tidak hanya bagi kedua orang tuanya, namun bagi bangsa Indonesia
ini, Jika kita melihat kebijakan pendidikan berkarakter di Purwajarta
itu merupakan hasil pengkajian dan pemikiran seorang Dedi Mulyadi
bagaimana untuk membangkitkan bakat seorang anak sehingga mampu
menghadapi tangtangan zaman, menguasai ilmu pengetahuan sesuai dengan
kemampuan yang ada dalam dirinya dan memiliki kepribadian yang tidak
cengeng. Jadi jangan heran jika di Purwakarta seorang anak didik jika
membantu kedua orang tuanya itu masuk dalam penilaian dalam
pendidikannya.
Jika mungkin dalam rangka hari anak sedunia banyak
pejabat pejabat setingkat kepala daerah ramai ramai membuat propaganda
untuk penyelematan nasib anak anak yang menderita, bagi seorang KDM
meneyelematkan anak anak ini sudah menjadi tuntutanya dalam mengemban
amanah rakyat. Atas pertimbangan semua ini kita menyadari tidak semua
pejabat bisa focus kepada dunia pendidikan dan nasib anak anak yang
menderita, hanya KDM yang bisa seperti ini, tidak mustahil jika KDM
menjadi gubernur Jawa Barat priode 2018-2023 nanti biaya pendidikan dari
mulai ringkat dasar sampai menengah atas bisa gratis atau paling tidak
untuk tingkat menengah atas jika KDM gubernur dapat subsidi untuk
pembayaran SPPnya tiap bulannya dari Provinsi Jawa Barat. (DKS)#dedimulyadi7abar1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar