expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Senin, 20 November 2017

DEDI MULYADI SEORANG BAPAK BAGI ANAK ANAK YANG MENDERITA












“Anak-anak masa kini, memiliki tanggung jawab yang sama sekali tidak kecil. Hari ini mereka kita gendong, kelak mereka harus mampu menggendong kita di hari tua. Selamat Hari Anak Sedunia” –Dedi Mulyadi

Kalau kita amati kedermawanan seorang Dedi Mulyadi selama ini memang banyak ditujukan untuk menyelematkan nasib anak anak yang menderita baik untuk biaya pendidikan, kurang perhatian orang tuanya sampai biaya untuk perawatan, operasi dan pengobatam. Entah berapa banyak uang KDM yang telah disumbangkan untuk anak anak ini, tentu kita masih ingat KDM menanggung biaya operasi bayi kembar siam asal Sumedang Devana-Devani yang hampir menelan biaya 500 juta lebih, tentu kita masih ingat KDM memindahkan seorang anak dari RS.Bayu Karta Karawang ke rumah sakit swata agar cepat ditangani. Bahkan KDM pernah mengangkat anak seorang bayi yang dibuang oleh ibunya dipelataran Mesjid. Hampir setiap bulan KDM merogoh koceknya sendiri demi menebus bayi bayi yang disandera Rumah sakit swasta karena kedua orang tuanya belum menyelesaikan masalah administrasinya.
Kang Dedi juga merupakan Bapak dari puluhan anak angkat yang dibiayainya setiap bulan untuk keperluan pendidikan dari mulai seorang anak yatim piatu di Cipasung sampai seorang anak yang pernah berjualan cilok. Kang Dedi kehadiranya selalu memberikan harapan bagi anak anak yang merasa putus asa, dari mulai anak yang menderita kanker kulit stadium 4 sampai seorang anak yang menderi rapuh tulang diCibiru kota Bandung, saat ini mereka sudah kembali menyosong masa depannya dengan penuh semangat.
Bagi KDM anak anak merupakan generasi harapan yang tidak hanya bagi kedua orang tuanya, namun bagi bangsa Indonesia ini, Jika kita melihat kebijakan pendidikan berkarakter di Purwajarta itu merupakan hasil pengkajian dan pemikiran seorang Dedi Mulyadi bagaimana untuk membangkitkan bakat seorang anak sehingga mampu menghadapi tangtangan zaman, menguasai ilmu pengetahuan sesuai dengan kemampuan yang ada dalam dirinya dan memiliki kepribadian yang tidak cengeng. Jadi jangan heran jika di Purwakarta seorang anak didik jika membantu kedua orang tuanya itu masuk dalam penilaian dalam pendidikannya.
Jika mungkin dalam rangka hari anak sedunia banyak pejabat pejabat setingkat kepala daerah ramai ramai membuat propaganda untuk penyelematan nasib anak anak yang menderita, bagi seorang KDM meneyelematkan anak anak ini sudah menjadi tuntutanya dalam mengemban amanah rakyat. Atas pertimbangan semua ini kita menyadari tidak semua pejabat bisa focus kepada dunia pendidikan dan nasib anak anak yang menderita, hanya KDM yang bisa seperti ini, tidak mustahil jika KDM menjadi gubernur Jawa Barat priode 2018-2023 nanti biaya pendidikan dari mulai ringkat dasar sampai menengah atas bisa gratis atau paling tidak untuk tingkat menengah atas jika KDM gubernur dapat subsidi untuk pembayaran SPPnya tiap bulannya dari Provinsi Jawa Barat. (DKS)
#dedimulyadi7abar1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar