expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Rabu, 22 November 2017

"SEMUA WARGA PURWAKARTA TAHU PAK DEDI PALING MENGERTI WARGANYA" (CAGUB. H.DEDI MULYADI WUJUDKAN MIMPI MAK ERI)

Jika saja bukan seorang kepala daerah yang benar benar ikut merasakan penderitaan rakyatnya, mana ada yang peduli pada nasib seorang janda tua yang hidup sebatangkara ini, apalagi sampai harus membangunkannya sebuah rumah, karena ini sih bukan merenovasi, karena rumah Mak Eri yang memprihatinkan itu kini hanya tinggal puing puing yang berserakan yang nantinya akan berdiri sebuah rumah yang layak huni nan asri.
KDM memang memiliki kepedulian yang sangat luar biasa jika menyangkut nasib orang orang kecil, pendapatanyan sebagai kepala daerah yang besarannya sekitar 50 juta setiap bulannya, semuanya didermakan untuk menolong orang orang yang terhimpit kesulitan, kira kira ada kepala daerah seperti KDM, saya yakin seribu satu saja belum tentu ada. Rasanya bagi masyarakat tatar Sunda merupakan satu pilihan yang cerdas jika memberikan amanahnya kepada sosok KDM yang memiliki kepedulian sangat tinggi kepada kemanusiaan,sebagai Gubernur Jawa Barat priode 2018-2023 nanti. (DKS)






"SEMUA WARGA PURWAKARTA TAHU PAK DEDI PALING MENGERTI WARGANYA"
PURWAKARTA, 
KOMPAS.com — Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memantau secara langsung pelaksanaan program bantuan rumah tak layak huni bagi warga tak mampu di daerahnya, Rabu (22/11/2017) pagi.
Langkah ini kerap dilakukannya sejak ia menjabat sampai akhir masa jabatan sekarang sebagai kepala daerah apabila ada rumah warganya yang dibangun dengan bantuan rumah tak layak huni (rutilahu).
"Sudah biasa dilakukan sejak dulu kalau ada yang rumahnya dibangun dengan bantuan rutilahu karena rumahnya mau roboh," ujar Bupati Dedi di lokasi bantuan rutilahu Mak Eri (80), warga Kampung Purwamekar, Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Purwakarta Kota.
Rumah berukuran sekitar 4 meter x 5 meter milik janda tua tersebut hampir roboh karena konstruksinya panggung semipermanen.
Sesampainya di lokasi, Bupati Dedi langsung menghampiri Mak Eri dan mengobrol di lantai rumah tetangganya.
Selama ini, Mak Eri mengatakan menghidupi dirinya dengan hasil berdagang uli ketan dan gorengan. Ia hidup sendiri karena anak-anaknya sudah menikah dan bertempat tinggal di rumah yang berbeda.
"Saya salut dengan Mak Eri. Meskipun sehari-hari hidupnya susah, tetap saja mampu menyumbang segelas beras buat perelek setiap minggunya. Program beras perelek sendiri sudah bergulir di Purwakarta untuk membantu warga miskin mendapatkan beras bagus secara gratis," tambah dia.
Bupati Dedi kemudian memberikan modal bantuan kepada Mak Eri modal untuk membuat warung setelah rumahnya selesai diperbaiki melalui program rutilahu.
"Dengan langsung datang ke penerima bantuan rutilahu, pemerintah akan tahu lebih detail penerima bantuan tersebut. Juga bantuan akan tepat sasaran dan bermanfaat bagi rakyat miskin," tambahnya.
Sementara itu, Mak Eri mengucapkan terima kasih kepada Bupati Dedi yang langsung mengunjungi rumahnya yang sedang diperbaiki. Ia tak mengira dan baru mengetahui bahwa bupatinya tersebut akan segera mengakhiri masa jabatannya di Purwakarta.
"Emak enggak tahu, kalau bisa jangan diganti, terus aja Pak Dedi. Semua warga Purwakarta juga sudah mengetahui kalau Pak Dedi paling mengerti warganya. Baru pertama di Purwakarta ada bupati seperti ini yang dekat dengan warga," katanya.
#dedimulyadi7abar1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar