Loyalitas dari seorang sahabat untuk membuat,menampung opini, menyebarkan berita, video, slogan maupun propaganda semata mata untuk : MENGANTARKAN H.DEDI MULYADI,SH.(DANGIANG KI SUNDA) BERKANTOR DI GEDUNG SATE
Selasa, 06 Maret 2018
CAWAGUB JABAR NO.4 H,DEDI MULYADI BERSAMA SEORANG MINTA MINTA ASAL BOJON...
KEGIATAN KAMPANYE CAWAGUB JABAR NO.4 H.DEDI MULYADI, SELASA, 6 MARET
2018
PENGEMIS INI CURI PERHATIAN DEDI MULYADI
REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dede (35 tahun) warga Desa Bojong Sari,
Kecamatan Kedung Waringin, Kabupaten Bekasi, telah mencuri perhatian
Dedi Mulyadi. Cawagub yang berpasangan dengan Cagub Deddy Mizwar ini,
tanpa sengaja bertemu dengan sosok Dede, saat sedang mengemis di
pinggiran jalan.
Dedi lantas meminta sopir, untuk menghentikan kendaraannya. Seketika,
Bupati Purwakarta dua periode ini turun dari mobil lalu menghampiri
Dede. Sosok yang memiliki keterbatasan ini, membuat Dedi tertegun. Tanpa
sungkan, Dedi mendekati Dede. Awalnya, Dede terlihat malu-malu. Lalu,
suasana dengan cepat mencair.
"Tadinya, Dede malu menceritakan kisah hidupnya. Tapi, tak berapa lama
dia bersedia bercerita," ujar Dedi, melalui siaran pers yang diterima
Republika.co.id, Selasa (6/3).
Kepada Dedi, Dede curhat soal ingin menjalani hidup normal. Dia tak
ingin, meminta-minta di pinggiran jalan. Dede bermimpi punya modal, lalu
memiliki usaha seperti warga lainnya.
Apalagi, lanjut Dedi, Dede hidup bersama bapaknya yang sudah renta.
Hasil mengemisnya yang tak seberapa, dia gunakan untuk makan sehari-hari
bersama bapaknya. Terkadang, jika ada sisa uang, dia simpang di
tetangga untuk tabungan.
"Saya salut akan keinginan Kang Dede ini. Keren, meskipun terbatas
secara fisik, semangatnya untuk hidup dan memerbaiki kehidupannya sangat
tinggi," ujar Dedi.
Dari obrolan singkat itu, Dedi tertarik melihat kehidupan Dede lebih
jauh. Cawagub dari koalisi Partai Demokrat dan Golkar ini, lalu mengajak
ke rumah Dede, untuk bertemu dengan bapaknya.
Akan tetapi, saat berjalan kaki, langkah Dede kalah cepat dengan langkah
Dedi Mulyadi. Karena tertinggal jauh, akhir Dedi menggendong tubu Dede
yang kecil tersebut. "Biar lebih cepat sampai. Jadinya, saya gendong
saja Kang Dede ini," ujarnya.
Sampainya di rumah, bapaknya Dede, Ombeng (68 tahun), sedang terbaring
lemah karena sakit. Ombeng menyeritakan, dirinya tidak tega melihat Dede
harus mengemis di pinggiran jalan. Sebab, Ombeng khawatir Dede akan
celaka atau terkena hal-hal yang tak diinginkan."Saya sedih, anak saya
ini terpaksa mengemis karena tak punya kerjaan lain. Untuk jualan, tidak
ada modal," ujarnya.
Ombeng sebagai ayahnya tak mampu untuk bekerja sekedar membuat dapur
ngebul. Karena, dirinya juga sudah renta dan sakit-sakitan. Karena itu,
Ombeng hanya bisa pasraha saat anaknya menjadi pengemis.
Dede mengaku, penghasilannya dari mengemis itu bervariasi. Antara Rp 20
ribu sampai Rp 50 ribu. Uangnya tersebut, digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Bila ada lebih, baru dititipkan ke tetangga
sebagai tabungan.
Sementara itu, Dedi sangat ingin membantu Dede untuk memberi modal
usaha. Akan tetapi, karena aturan mengharuskan calon yang mengikuti
Pilkada tak memberikan apapun, selama kampanye, jadi Dedi tak bisa
berbuat banyak. "Kita akan pikirkan solusinya. Supaya, bapak dan Kang
Dede punya penghasilan tetap," ujar Dedi.
Bertemu dengan Dede Pengemis di Desa Bojongsari Kecamatan Kedungwaringin
Kabupaten Bekasi
#deddydedi4jabar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar