Perpisahan sudah menjadi hukum alam dalam kehidupan kita. Terkadang
kita secara manusiawi tidak siap menghadapi realitas peristiwa
perpisahan. Perpisahan selalu menumbulkan rasa sedih dan ketidaknyamanan
dengan diiringi air mata. Perpisahan memang bukanlah sesuatu yang
harus ditakuti dan diratapi secara mendalam. Perpisahan harusnya
memberikan banyak pelajaran, seperti lebih terbuka memahami dan menghargai
arti keberadaan seseorang serta mampu memaknai hidup yang sebenarnya.
Kita bertemu untuk sebuah pelajaran dan berpisah juga menyisakan
pelajaran, sembari mengatakan bahwa:
“Seseorang terkadang terasa lebih berarti, setelah pergi meninggalkan kita”
Kebersamaan KDM dengan masyarakat Purwakarta dalam kurun waktu 10 tahun
bukanlah waktu yang singkat, jadi tidaklah heran jika berakhirnya masa
bakti KDM sebagai kepala daerah di Purwakarta, sudah jauh jauh hari
sudah banyak yang menangisinya bahkan ada seorang ibu memintanya untuk
menjadi Bupati seumur hidup. Hal seperti ini tentu dapat kita maklumi
rasa cinta masyarakat kepada Bupatinya tidak terlepas dari kedekatan KDM
dengan masyrakat yang hampir setiap hari blusukan menyapa warga warga.
Faktor rasa takut ditinggalkan ini menandakan bahwa kebijakan kebijakan
KDM sebagai Bupati dirasakan betul manfaatnya oleh masyarakat
Purwakarta.
Kini semua torehan prestasi dan semua karya nyata KDM
selama 10 tahun membangun Purwakarta akan menjadi warisan berharga
untuk masyarakat Purwakarta dan kepala daerah berikutnya. Saya tentu
tidak ingin mengatakan balas budi seperti apa yang harus diberikan
kepada KDM, karena sosok KDM jangankan dalam hal menjalankan tugas
sebagai kewajibannya, apabila beliau membantu saja seperti tidak mau
sekedar mendengar kata terima kasih dari kita, namun terlepas dari semua
itu tentu masyarakat Purwakarta sendiri telah sangat faham apabila
ingin Purwakarta tetap berkesinambungan menjadi daerah yang Istimewa dan
berkarakter. (DKS).
#2dm4jabar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar