Tidak ada peserta incumbent menjadikan Pilgub Jabar
2018 lebih fair, semua kontestan memiliki peluang yang sama untuk
memenangkannya. Jika saat ini ada Tiga kontestan yang sudah mendapat
dukungan Parpol, salah satunya yaitu Kang Dedi Mulyadi yang saat ini
dukungannya datang dari partai partai Nasionalis yaitu Golkar dan PDIP
dan Dua pesaingnya sudah pasti di dukung partai partai Islam di
tambah Partai Gerindra, Demokrat, Nasdem dan Hanura, jadi peta
dukungan politiknya Pilgub Jabar 2018 sepertinya tidak akan jauh berbeda
dengan Pilkada DKI 2017 kemarin.
Kita semua para relawan dan
simpatisan berharap peta dukungan saat ini tetap tidak berubah rubah
sampai ke pendaftaran peserta Pilgub Jabar sekitar bulan Februari 2018
nanti. Karena koalisi Partai Golkar dan PDIP sudah lebih dari cukup
untuk mendaftarkan Kang Dedi , koalisi ini juga menjadi koalisi terbesar
karena merupakan koalisi Dua Partai pemenang Pileg tahun 2014
Namun
sayangnya disisi lain jika kita melihat perkembangan menuju Pilgub
Jabar 2018 nanti, dibanding KeDua kontestan lainnya Kang Dedilah yang
paling menjadi sorotan media, upaya upaya penjegalan baik dari internal
maupun dari luar Partai datangnya seperti angin topan beliung, dukungan
bulat dari daerah di dalam tubuh Golkar, Ormas, LSM dan masyarakat
sepertinya mau dikubur oleh manuver manuver politik pihak pihak tertentu
yang ingin Kang Dedi gagal mencalonkan diri, surat rekomendasi
pencalonan Kang Dedi sebagai calon gubernur dari DPP Partai Golkar
yang terbit tanggal 2 Agustus 2017 telah di multi tafsirkan oleh orang
orang tertentu, bahkan berbagai isu dihembuskan kelompok kelompok
tertentu seolah olah Kang Dedi ini sosok yang macam macam, bahkan
kebersamaan Kang Dedi dengan Pak KH. Ma'ruf Amin Ketua MUI yang terang
terang mendukung pencalonan Kang Dedi, Ustad Solmed, KH. Jujun dan
terakhir Habib Lutfi di tambah rutinitas kunjungan kunjungan Kang Dedi
ke pesantren pesantren di wilayah Jawa Barat tidak mampu meyakinkan
orang dan kelompok tersebut.
Tapi biarlah kita seperti halnya
Kang Dedi sendiri menyikapinya dengan Tawakal berserah diri kepada
suratan taqdir Allah SWT. Biarkan semuanya seperti air mengalir, seperti
kata pepatah "Semakin tinggi pohon semakin kencang angin menerpa" kita
mengambil hikmahnya saja semua isu isu miring ini secara tidak langsung
telah meningkatkan popularitas Kang Dedi Mulyadi, kita yakin
masyarakat Jawa Barat sangat cerdas,bijaksana dan memiliki fanatisme
kepada sosok Kasundaan Kang Dedi Mulyadi.
Akhirnya kesimpulannya
dari serangkaian pristiwa selama ini kita dapat melihat dan menilai
bahwa semua fakta ini menunjukan bahwa Kang Dedi Mulyadilah kandidat
terkuat itu. (DKS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar