"Mak Karti, Janda paruh baya. Suaminya meninggal tiga tahun yang lalu karena sakit. Untuk menghidupi keluarga dengan 4 orang anak, ia banting tulang mulai dari menjadi buruh tandur sampai menjadi penyabit rumput untuk makanan sapi milik tetangganya.
Tadi malam saya bertemu dengan Mak Karti, ketika memenuhi undangan di sebuah daerah di Jawa Barat bagian selatan
Sejenak saya tertegun mendengar kisahnya yang penuh keharuan. Nampak anaknya berlari menghampiri ibunya, terlihat mata gadis remaja itu berkaca-kaca. Ku peluk mereka berdua.
Tak lupa, saya dan teman-teman menitipkan bekal untuk membeli dua ekor sapi agar Mak Karti tidak menjadi kuli lagi. Biaya pendidikan anaknya pun kami tanggung bersama.
Terima kasih Mak Karti, negeri ini hebat karena rakyatnya seperti Emak, bukan karena pemimpinnya seperti kami".-Dedi Mulyadi
Tidak ada kata lelah untuk memberi pencerahan dari satu daerah ke daerah lain di wilayah Jawa Barat yang terbentang amat luasnya itu, dari ujung timur sampai barat, dari utara ke selatan itulah Ki Sunda hampir setiap malam berpetualang tanpa rasa lelah, semoga apa yang dilakukannya di setiap daerah yang beliau kunjungi menjadi satu kebaikan, seperti dalam kisah ini kita bisa menebak berapa harga 2 ekor sapi itu, kalau bukan Kang Dedi Mulyadi tidak akan ada orang yang baiknya seperti ini.-DKS
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Semangat warga dalam menyaksikan pagelaran safari budaya yang dibawakan MK 9 pimpinan Dedi Mulyadi di Desa Ciharalang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, sangat antusias. Bahkan, sekitar 2000 orang datang ke lokasi meski sempat diguyur hujan, Sabtu (28/01/2017).
Maman, warga Ciharalang, mengaku senang dengan dengan adanya hiburan seni budaya yang langsung dibawa oleh Dedi Mulyadi. Sebab, Dedi Mulyadi merupakan Bupati Purwakarta yang intens melestarikan budaya sunda melalui pagelaran yang dilaksanakan di berbagai daerah di Jawa Barat.
“Kami sebagai warga jelas sangat terhibur. Apalagi penampilan kebudayaan sunda juga dimeriahkan oleh kehadiran artis yang memang terkenal,” katanya kepada HR Online.
Ia berharap, kegiatan safari budaya harus terus dilakukan sebagai sarana menghibur dan menggalakan kebudayaan sunda kepada warga. Karena kegiatan kebudayaan halnya safari budaya dirasa jarang, maka sepantasnya bisa terus dipentaskan.
Meski acara tersebut diadakan oleh tokoh Partai Golkar, kata Maman, dirinya tidak mempersoalkan kegiatan tersebut. Paling penting, Maman bersama warga lainnya merasa terhibur.
“Mau partai ataupun pemerintah yang mengadakan tidak masalah bagi saya. Apalagi jika dikaitkan dengan pengenalan dan dukungan pencalonan Dedi Mulyadi menjadi calon Gubernur Jawa Barat. Saya kira masyarakat hari ini sudah bisa menilai masing-masing. Saya hanya bisa mendo’akan Dedi Mulyadi bisa tercapai harapannya menjadi Gubernur Jawa Barat,” ucapnya.
#inspirasikangdedi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar