expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Selasa, 10 Januari 2017

PELAJAR SD DAN SMP DI PURWAKARTA SERENTAK MENANAM CABAI RAWIT DI HALAMAN SEKOLAH

Menjawab rasa prihatin dengan aksi nyata
PURWAKARTA,TRIBUNJABAR.CO.ID - Ratusan ribu pelajar SD dan SMP di Kabupaten Purwakarta hari ini Selasa (10/1) serentak menanam cabai rawit di halaman sekolah dan rumah mereka, menyusul tingginya harga cabai rawit selama sepekan terakhir. "Kami menugaskan seluruh pelajar SD dan SMP se-Purwakarta hari ini untuk menanam tanaman cabai di halaman sekolah dan rumah," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Purwakarta, Purwanto di SD Negeri Ciwangi, Jalan Raya Bungursari Purwakarta.Pelajar yang terlibat, kata dia, untuk SD sebanyak 99.612 dan SMP 39.763 serta seluruh guru SD dan SMP 6.773. "Jadi untuk kelas satu, misalkan, satu tanam di rumah satu lagi tanam di sekolah, begitu juga kelas satu kelas dua dan seterusnya," kata Purwanto. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi pada kesempatan yang sama menjelaskan menanam tanaman cabai atau tanaman lain yang produktif harus diberlakukan paksa dan serentak. "Kalau tidak dipaksa menanam orang bakal keenakan melupakan hal-hal kecil tapi bermanfat. Contohnya cabe, setelah harganya tinggi baru ribut-ribut," kata Dedi. Jauh sebelumnya, pihaknya dalam program pendidikan berkarakter telah mewajibkan tradisi menanam bagi pelajar. Contohnya kata dia, yang dilakukan di SMA Negeri 1 Campaka. "Modernisasi yang berkembang saat ini membuat banyak orang malas, semua sibuk di layar monitor komputer, TV hingga gadget smartphone. Sampai-sampai, menanam cabe misalnya yang paling mudah jadi dilupakan," katanya. Sumber daya manusia yang ada sangat potensial untuk menghasilkan produktifitas di bidang tanaman pangan dan perkebunan. Masalahnya, ia mengulang, banyak anak-anak muda yang malas untuk produktif. "Saat ini pelajar SD dan SMP di Purwakarta totalnya lebih dari 100 ribu pelajar. Jika semuanya kompak menanam cabe, satu orang satu tanaman dan satu tanaman menghasilkan 1 ons, maka saat panen bayangkan berapa puluh kilo yang dihasilkan," katanya. (men)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar