expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Selasa, 17 Januari 2017

SPORT CENTER PURWAKARTA SEKELAS PENYELENGGARA PON

"Kalau mendengar "Lapang Purnawarman" maka terbayanglah rumput yang tinggi, lingkungan yang kotor dan kesemerawutan yang lain. Kini secara perlahan, telah tumbuh fasilitas olahraga yang memadai, bola volley, tenis, anggar, bela diri, basket, futsal dan menembak. Tahun ini kami bangun stadion sepak bola dan kolam renang bertaraf internasional, sarana atletik, sanggar angkat berat dan sarana olahraga rekreatif lainnya seperti Taman Air dan pusat olahraga rekreasi anak-anak. Seluruh lorong akan kami lengkapi dengan Diorama Digital Olahraga, sehingga bukan hanya menjadi pusat kebugaran raga tetapi juga rasa. Mohon do'anya agar semua berjalan lancar" -Dedi Mulyadi
Semoga satu ketika Purwakarta bisa menjadi tuan rumah PON atau Porda Jabar. kini Purwakarta telah memiliki sport center dengan standar Internasional, dimana sarananya terdiri dari gedung Bola Volley, Tenis Lapangan, Anggar, Bela Diri, Basket, Futsal dan Menembak. Ini juga satu jawaban ketika Kang Dedi dikritik oleh para haters saat melakukan kegiatan kerja bakti di stadion Jalak Harupat Soreang Kab. Bandung, ketika Kang Dedi pasang badan agar pertandingan antara Persib VS Arema bisa terlaksana, karena saat ini selain SPORT CENTER megah yang telah selesai ini, saat ini juga sedang dilakukan perbaikan Stadion Purnawarman yang nantinya akan disulap menjadi stadion megah dengan kwalitas sekelas Old Trafford. Kang Dedi memang seorang Bupati bertangan dingin mampu membangut Purwakarta disegala bidang, bagi yang belum tahu Purwakarta sendiri telah memiliki Kesebelasan hasil binaan dan atlit orang Purwakarta sendiri namun telah go international yaitu ASAD Purwakarta. jadi jangan heran jika kedepannya Purwakarta akan semakin digjaya dan berprestasi asalkan pengganti Bupatinya penuh inovatif seperti Kang Dedi Mulyadi. Memang fasilitas Sport Center yang telah dibangun ini bukan jaminan untuk capluk atlit berprestasi dari Purwakarta oleh daerah lain dengan sasaran jangka pendek meraih medali akan berhenti, karena selain fasilitas biasanya atlit juga tergiur oleh trasfer dibawah tangan dan iming iming bonus. (DKS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar