expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 12 Januari 2017

PARTAI HANURA BERI SINYAL USUNG DEDI MULYADI DI PILGUB JABAR 2018

Masih menundukan wajah, mensyukuri nikmat yang ada
PURWAKARTA, headlinejabar.com Ketua DPD Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Jawa Barat, R Fitrun Fitriansyah mulai buka-bukaan soal dukungan politik menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat tahun 2018 mendatang. Nama Dedi Mulyadi dilirik oleh partai yang genap berusia 10 tahun ini. Meski baru sebatas pandangan pribadi, sinyal dukungan ini jelas berarti. Mengingat, Fitrun duduk di posisi tertinggi di tubuh Hanura Jawa Barat. "Jadi gini. Ukuran kita dalam memilih seorang pemimpin, harus melihat dari sisi yang mana. Jelas dari mana lagi kalau bukan karena track recordnya baik," kata Fitrun, usai melantik jajaran pengurus DPC Hanura Purwakarta 2015-2020, Rabu (11/1/2017). Rekam jejak dimaksud, melainkan sejauh mana kontribusi calon kepala daerah terhadap masyarakat. Hal yang paling penting, pengalaman dan jasa dalam membangun daerah. "Kang Dedi totalitas karya kepemimpinannya sudah jauh. Bahkan di luar ekspektasi politik. Agenda pembangunan di Purwakarta saya pandang luar biasa," lanjut Fitrun. Dari sisi kesiapan dukungan, rupanya Fitrun sudah betul-betul kepincut oleh karir politik Bupati Purwakarta sekaligus Ketua DPD Golkar Jawa Barat itu. Apalagi, Fitrun memiliki hubungan erat dan sejarah yang panjang bersama Dedi. "Sangat siap jika ada kesempatan Hanura Jawa Barat mendukung dan mengusung Kang Dedi di pilgub nanti," kata Fitrun. Konsep cinta dan mencintai acap dilupakan para pemimpin masa kini. Harmoni kepemimpinan itu tak bisa dilepaskan rupanya. Fitrun, menelisik masalah ini. "Hubungan kausalitas yang tak boleh dipisahkan, dan mesti jadi prinsip. Pemimpin mesti sayang pada rakyatnya dan dicintai oleh rakyatnya. Dengan Kang Dedi memimpin Purwakarta dua periode, apakah ini bukan sebagai bukti. Bahwa kepemimpinan dia sukses," beber Fitrun. Secara resmi dukungannya akan disampaikan dalam mekanisme dan jalur politik yang ada. Mengingat, kata Fitrun, politik adalah momentum, dan momentum resmi saling dukung di Pilgub Jabar belum ada. "Dukungan secara resmi ada mekanismenya ya. Ini baru pandangan pribadi. Tapi saya yakin teman-teman di daerah (DPC), punya pandangan yang sama dengan saya," tutup dia. #inspirasikangdedi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar