expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Rabu, 11 Januari 2017

DEDI MULYADI JAWARA TANAH SUNDA

Calon pamimpin tatar Sunda mah kudu kuat fisik katut mental JAWARA TANAH SUNDA Moal mundur sasiku..... Moal Ngeujat satunjar beas...... H.Dedi Mulyadi Jawara Tatar Sunda, rasanya tidaklah berlebihan bila kita mengatakan demikian, terlahir dari keluarga sederhana tetapi memiki motivasi dan cita cita yang tinggi untuk merubah nasibnya, sejak usia 27 telah menjadi wakil rakyat, kemudian menjadi wakil Bupati termuda saat itu di Indonesia, kemudian menjadi Bupati termuda juga ketika itu. Sebagai Bupati yang telah sukses memimpin Purwakarta sejak tahun 2008, membawa perubahan yang sangat luar biasa bagi Kabupaten Purwakarta, Tidak hanya memiliki kemampuan intelektual dan pengalaman politik yang tinggi, tapi yang lebih penting itu Dedi Mulyadi adalah satu satunya Kepala daerah yang menjiwai benar filosofi filosofinya urang Sunda, pembangunan di Purwakarta bukan bercermin dari teori teori Barat, tetapi malah digali dari kearifan lokal Budaya Sunda, ketokohan Prabu Siliwangi menjadi salah satu sumber pemikiran Dedi Mulyadi, bahwa manusia itu harus bersenyawa dengan tanahnya, bahwa manusia itu harus bersenya dengan mataharinya, bahwa manusia itu harus bersenyawa dengan airnya, bahwa manusia itu harus dapat bersenyawa dengan udaranya ini adalah ajaran Prabu Siliwangi yang disebut Papat Kalima Tungga, bahwa bila manusia telah bersenyawa dengan ke empat hal tersebut maka manusia baru dapat bersenyawa dengan Tuhannya,artinya manusia harus dapat menghargai dan mensyukuri ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.Tapi sangat disayangkan realita kehidupan saat ini dimana manusia lalai bahkan telah merusak alam dan lingkungan sehingga selain melahirkan kemiskinan juga mendatangkan berbagai bencana, kita seperti tidak mensyukuri segala anugrah yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Apa yang telah di capai seorang Dedi Mulyadi tentu telah membuka mata hati kita, bahwa nenek moyang kita, para karuhun urang Sunda salah satunya kejayaan kerajaan Pajajaran dengan rajanya Sri Baduga Prabu Siliwangi telah membangun sendi sendi kehidupannya yang apabila kita gali dapat memberikan karakter, kebanggaan dan motivasi kita sebagai urang Sunda. Kang Dedi merupakan sosok pemberani yang tidak takut untuk berpegang teguh pada filosofi pemikirannya, meski mungkin apa yang dilakukan oleh Kang Dedi ini oleh kelompok kelompok tertentu dianggap kontoversi, tapi tetap Dedi Mulyadi seorang pemberani, segala hujatan, caci maki maupun kritikan dijawabnya dengan berbagai prestasi, salah satunya yang menjadi catatan sejarah adalah dengan di undangnya Dedi Mulyadi oleh PBB sebagai The Young Leadership yang berprestasi dari Indonesia. Meski telah mendunia tapi tetap seorang Dedi Mulyadi adalah sosok yang sederhana yang sehari hari meski telah menjadi seorang Bupati, meski telah menjadi seorang Ketua DPD I Golkar Jawa Barat priode 2016-2021, memakai baju kampret dan celana pangsi komprang dengan ikeut kepala, semuanya seperti menyatu sebagai simbol Jawara Tanah Sunda yang adi luhung dan baik hati tukang tutulung kanu keur butuh, tukang tatalang kanu keur susah, tukang nyaangan kanu keur poekkeun, tukang nganteur kanu keur sieun, ilmu kedigjayaan Dedi Mulyadi tiada lain Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh. dan senjata pamungkasnya adalah Do'a dari almarhum ibunya. (Oleh : DKS.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar