Semoga kabar baik ini akan menjadi kenyataan, Golkar dan Gerindra harus
dapat bersikap realistis sesuai fakta yang ada, bahwa kandidat terkuat
dalam Pilgub Jabar 2018 nanti itu tiada lain KDM, hanya saja beberapa
lembaga survey telah berusaha menggiring dengan opini yang lain. KDM
yang telah mempersiapkan segalanya dengan matang sehingga jangan heran
popularitas KDM telah sampai ke dusun dusun terpencil di pedalaman di
Jawa Barat.
KDM merupakan cagub Jabar yang paling dapat mempresentasikan
dirinya sebagai orang Sunda dari mulai cara berpakaian, bahasa,
wawasannya tentang suku dan budaya Sunda sampai dengan filosofi
pemikirannya yang dikajinya dari filosofi para karuhun
karuhun/leluhur/tokoh tokoh dan sejarah Sunda.
Publik juga telah
mengenal KDM sebagai kepala daerah tersukses yang mampu memberikan
perubahan bagi daerah yang dipimpinnya dengan kemajuan yang sangat luar
biasa ditengah keterbatasan anggaran, KDM juga merupakan seorang
Birokrat dan politisi yang memiliki jam terbang yang panjang, sejak usia
27 tahun beliau telah mendedikasikan dirinya sebagai wakil rakyat,
kemudian menjadi wakil bupati termuda di Indonesia dan terakhir menjadi
Bupati selama Dua Priode.
Kemudian disisi kehidupan pribadinya
beliau adalah seorang yang sangat dermawan, tukang tutulung kanu butuh,
tukang tatalang kanu keur susah, tukang nganteur kanu keur sieun, tukang
nyaangan kanu keur poekkeun, Dari sisi religius beliau adalah seorang
santri, seorang Haji, seorang Hamba Allah yang setiap tahunnya selalu
berqurban dan memberangkat umroh orang lain seorang kepala daerah yang
memasukan pelajaran baca tulis Al Qur'an dalam kurikulum pendidikan di
Purwakarta, seorang kepala daerah yang mewajibkan pelajar dan karyawan
Pemkab Purwakarta mempelajari kitab kuning, seorang yang kepala daerah
yang mewajibkan dilingkunga kantor Pemkab dst dibacakan kalam Illahi
setiap pagi dan sore hari.(DKS)
#dedimulyadi7abar1Gerindra: Golkar Berpotensi Ubah Haluan Dukung Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar Usai Munaslub
JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Gerindra
Ferry Juliantono menyatakan pihaknya belum memutuskan secara resmi calon
Gubernur yang akan diusung untuk mengikuti kontestasi Pilkada Jawa
Barat, 2018. Sebab, Gerindra masih ingin memetakan dinamika politik di
Jabar.
Salah satu yang dipetakan atau diantisipasi Gerindra dalam
dinamika politik Pilkada Jabar yakni berubahnya arah dukungan Partai
Golkar paska Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Ferry
memprediksi arah dukungan Golkar bisa berubah mendukung Dedi Mulyadi
untuk Pilkada Jabar pasca-Munaslub."Kami memperkirakan, mengantisipasi juga kemungkinan terjadinya
perubahan dukungan Partai Golkar kepada yang semula ke Ridwan Kamil,
kemudian beralih lagi kepada pak Dedi Mulyadi," kata Ferry usai
menghadiri diskusi survey Poltracking Indonesia di Hotel Sari Pan
Pasific, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2017).
Partai Golkar sendiri memang sudah resmi memberikan dukungan kepada
Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jawa Barat. Dukungan itu diberikan
kepada Ridwan Kamil ketika Setya Novanto masih menjabat sebagai Ketua
Umum Partai Golkar.
Saat ini, Novanto telah ditetapkan tersangka dan ditahan oleh
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Paska terseretnya Novanto dalam
pusaran kasus dugaan korupsi, muncul dukungan untuk Golkar segera
melakukan Munaslub.
Nama Airlangga Hartanto digadang-gadang menjadi calon kuat Ketua
Umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto. Dedi Mulyadi sendiri
merupakan orang yang cukup dekat dengan Airlangga.
Dedi yang merupakan Ketua DPD Jawa Barat turut mendukung Partai
Golkar untuk segera melangsungkan Munaslub. Ferry melihat adanya
potensi perubahan arah dukungan Golkar jika Airlangga terpilih menjadi
Ketua Umum.
Menurut Ferry, arah dukungan Golkar diprediksi akan berubah ke Dedi
Mulyadi jika Airlangga terpilih menjadi Ketua Umum. Oleh karenanya,
Ferry menunggu keputusan resmi arah dukungan Golkar Jabar paska
Munaslub.
"Kami sedang melakukan proses itu sambil menunggu proses yang
terjadi dinamika di partai lain, karena dinamika di partai lain masuk
pertimbangan di Partai Gerindra," ungkapnya.
"Pertama tentu dinamika yang terjadi di Partainya Pak Ace, bahwa
telah terjadi dorongan ketua DPD Golkar, termasuk di DPD Golkar Jawa
Barat Pak Dedi Mulyadi. Kita lihat di televisi (Dedy Mulyadi) ikut aktif
mendorong Munaslub di Partai Golkar," imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar