“Apakah kita akan memiliki spirit kebangsaan? Tidak
Kalau anak anak kita tidak dikenalkan bahasanya
Kalau anak anak kita tidak dikenalkan pakaiannya
Makanannya, Tidak pernah mendengar kacapi suling,
Tidak mengerti gending,
Tidak mengenal gamelan wayang,
Tidak bisa mengingat dan menangis,
mengingat kampung halamannya, Kenapa?
Kalau nilai nilai kemelinialan itu kemodernan yang masuk tanpa batas,
Anak anak kita akan kehilangan nasionalisme kebangsaan, Kenapa?
Karena tidak ada satupun yang bisa dia mengingat ngingat kampungnya,
mereka tidak akan pernah punya kampung” -Dedi Mulyadi
Seperti halnya yang di cetuskan oleh sang Founding Fathers bangsa
Indonesia Ir. Soekarno tentang Nation character building atau
pembangunan jiwa bangsa yang melahirkan rasa nasionalisme kebangsaan
bagi rakyat Indonesia, sehingga memiliki rasa mencintai tanah air, rela
mengorbankan harta benda bahkan nyawa sekalipun demi tegak dan utuhnya
NKRI, Bangsa Indonesia cinta damai, tapi lebih cinta kemedekaan, spirit
inilah yang membakar semangat rakyat Indonesia hingga lahirlah perang
revolusi untuk merebut kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Kita tidak
meragukan jiwa nasionalisme seorang Dedi Mulyadi, ketika kedudukan
sebagai kepala daerah di Purwakarta system pendidikan berkarakter yang
beliau gagas dan terapkan salah satu pemahaman atau pendalamannya yaitu
untuk mengembangkan anak didik memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi,
memiliki mental yang kuat dan memiliki karakter yang baik. Jadi rasanya
tidak berlebihan bila KDM di sebut pengemban spirit Nasionalisme Bung
Karno. (DKS)
#dedimulyadi7abar1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar