expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Minggu, 04 Desember 2016

Buku : KANG DEDI MENYAPA JILID 2 Bab 24 : Benahi Etos Pendidikan

"Harusnya sudah ada Perguruan tinggi di Indonesia yang memberikan gelar Doktor honoris causa (HC) kepada Dedi Mulyadi atas suksesnya konsep dan penerapan pendidikan berkarakter, ini malah lembaga asing yang lebih menghargai pemikiran Kang Dedi ini"
Saat ini seluruh kepala sekolah di Purwakarta harus menandatangani fakta integritas untuk menjalankan apa yang menjadi intruksi Bupati demi kebaikan siswa-siswanya. Keharuman Purwakarta itu harus diimbangi dengan penyiapan regenerasi masyarakat secara kuat di mana bahan dasar yang paling utama adalah pendidikan. Yang pertama saya meminta seluruh kepala membersihkan sekolah sekolah dan lingkungan sekolahnya dan kebiasaan konsumerisme, yang bersifat jajan. Jika Walikota Bandung sudah menerapkan denda bagi mereka yang berjualan di luar peruntukannya maka saya belum melakukan hal itu. Ada sekolah yang dibangun dengan jerih payah tapi tidak diimbangi oleh rasa memiliki dan pemimpin sekolahnya sehingga nampak kumuh dan tidak terawat. Berapa miliar uang yang pemda keluarkan, berapa puluh tahun anda menunggu sekolah itu diubah. Seharusnya kalau sudah dibangun maka harus seimbang bangunan sekolahnya dengan yang mengisi dan lingkunganya. Nanti di 2015 pemda akan menyiapkan puluhan bahkan mungkin ratusan miliar untuk melakukan penataan sekolah seluruhnya secara komprehensif. Jadi kalau hari ini anda melihat gedung negara indah, gedung pendopo indah, gedung-gedung kantor pemerintah indah maka nanti di 2015 semua sekolah juga indah. Artinya bahwa dalam diri saya ada sebuah kesungguhan, tapi kesungguhan itu harus diimbangi dengan kesungguhan anda untuk bekerja. Kalau ngitung persoalan capek bekerja, saya juga sama kalau ngitung capek. Saya tidak pernah capek meski tidur saya cuman 3 jam. Saya mengendalikan seluruh yang ada di Purwakarta dan mulai ujung pendopo sampai ujung Sukasari, sampai ujung Kiara Pedes, sampai ujung Pasir Angin. Di saat orang lain tenang hidup, tidur nyenyak, maka saya ngurus orang. Bagaimana rnenghadapi orang yang hari ini rumahnya roboh, yang hari ini kena gempa. Setelah itu dibatasi oleh undang undang bahwa Bupati tidak boleh mengeluarkan uang ini-itu. Artinya bahwa kalau dilakukan semuanya dengan baik. Yang kedua saya minta seluruh sekolah untuk meningkatkan kualitas kebersihan. Ada pengelolaan organik dan non organik karena itu keberadaban. Saya sangat terima kasih sama sekolah karena sudah banyak yang kalau masuk ke kelas dengan membuka sepatuya. Sepatunya Bupati juga dibuka, menteri masuk begitu. Kalau orang masuk ke dalam ruangan sudah dengan adab, maka di dalamnya akan beradab. Tetapi kalau masuk ruangan kotor, tidak akan ada sedikitpun hormat. Anak-anak disuruh buat kerajinan rak sepatu, itu kan mudah, buat kelas menjadi dinamis dan indah. Ditambah lagi nanti saya buat standarisasi, merumuskan meja yang ideal untuk anak-anak itu seperti Termasuk berkendaraan. Saya lihat sampai han ini masih berantakan. Di jam sekolah anak anak masih nongkrong, naik motor bertiga atau berempat. Artinya yang saya terapkan di sekolah tidak jalan. Toleransinya ada, misalnya jarak tempuh ke sekolah sangat jauh, tidak ada mobil umum. Dilihat dari wilayah juga, misalkan Sukasari, pakai motor juga tidak apa-apa, silahkan. Karena memang daerah nya berat. Tidak semuanya harus berlaku. Anak-anak yang belum waktunya naik motor nanti segera dicatat, disampaikan ke saya. Nanti polisi lalu lintas mulai melakukan pendidikan, standarisasinya bagaimana, jadi ada angka toleransinya. Ada hal yang bersifat darurat. Kalau ada kebijakan dan sekolah yaitu mengeluarkan siswa karena nakal, tolong jangan diterima oleh sekolah lain yang berdomisili di Purwakarta. Kasus terjadinya pembunuhan terhadap anak STM itu karena karena kesalahan kepala sekolah yang menerima anak itu. Dan mohon kepala sekolah yang menerima anak itu minta ampun kepada Allah, anda telah menjadi penyebab kematian orang lain. Atau juga tidak boleh menerima siswa dari kabupaten lain yang kira-kira bermasalah. Jadi dilihat track record nya. Nanti membawa virus, bagaimana kalau dia pecandu narkoba? Sudahlah, itu biarkan diurus oleh orang tuarya. Kenapa? Karena sekolah hari ini tidak punya kapasitas lagi. Terus yang berikutnya adalah masalah kebebasan. Saya kan membuat ruang, sekarang saya buat ruang kebebasan, jadi saya tidak main-main membuat pendidikan kebebasan itu. Sekarang kan musim tanam padi maka saya buat kebebasan bagi guru, yaitu siswa gak usah sekolah. Ajak siswa nya ke sawah dan tanam padi bagi mereka yang dekat dengan area pertanian. Kenapa? Silahkan anda pergi ke sekolah-sekolah unggulan di Jakarta dan lainnya. Di sana pendidikan nanam padi itu pendidikan mahal sekolah, pan urang mah teu kudu mayar.. Sekarang musim rambutan maka boleh sehari anaknya diliburkan untuk menemani ibunya memetik rambutan dan mengikat. Itu pendidikan. Jadi budak lalakina ngala terus budak awewena mengkeutan meh karasaeun tah ku huluna ngala duit teh hese. Jadikan itu sebagai pendidikan. Untuk apa? Agar ada keterikatan moral siswa dengan pohonnya karena itu akan jadi kenangan. Terlalu banyak kenangan saya waktu kecil, nya ngala rambutan, ngangon domba, guyang di sawah. Kepedihan segala macam itu jadi memori. Tapi kalau saya keur leutik anak jendral meureun diogo, dipangku, dimotoran, dimobilan unggal poe meh teu ceurik. Di industri misalnya gak usah nunggu yang di sebut dengan PKL. Bahkan nanti kan sikap kementrian pendidikan itu akan berubah untuk sekolah kejuruan yaitu sekolah nya persis gagasan saya dulu. Sekolahnya itu cuman 2 tahun. Jadi tahun yang ketiga sudah masuk industri. Nah artinya sekolah industri tidak terikat oleh PKL. Silahkan yang kelas 2 itu misalnya setiap hari Jumat atau Kamis Jumat untuk masuk ke industri aplikatif dan itu di hitung masuk. Yang lain pelajaran teorinya didempetin ke Senin, Selasa, Rabu. Itu lebih bagus, lebih aplikatif daripada balik sakola gelut. Bahkan saya dulu punya gagasan, ikatkan mereka dengan pekerjaan, dengan bengkel, dengan pabrik, dengan warung, dengan toko. Pulang sekolah itu langsung ke tempat pekerjaannya, yang jurusan otomotif pulang sekolah langsung ke bengkelnya, tidak kemana-mana langsung dia ngurus. Nah han ini kenapa murid berkelahi? Karena pulang sekolah gak ada kerjaan dan nongkrong. Yang berikutnya saya minta gak boleh ada seragam. Yang suka berkelahi itu STM maka seluruh STM tidak boleh ada seragam. Gak boleh, gak boleh ada tulisan sekolah ini itu. Bila perlu dipoloskan semua. Kalau mau hitam putih, hitam putih semua, tidak boleh ada asesoris apapun. ini semuanya untuk kebaikan. Di Bali itu setiap mobil ada sesajennya sehingga semuanya merasa sama. Karena merasa sama, saling menghargai. Kenapa ada orang marah? Karena ada yang korup. Kenapa ada yang korup? Karena ada seragam. Seragam itu uniform, uniform itu melahirkan fanatisme. Yang terpenting adalah secara individual anak itu tumbuh. Juga ingatkan kepada orang tua yang ambisius. Banyak yang anaknya pinter, sekolah, les ini itu tetapi hokcai. Mending keneh budak biasa-biasa wae tapi jagjag. Terus kemudian pemda mulai memberlakukan tentang disiplin pegawai. Dulu saya engga pernah ngurus yang begini. Kenapa? Karena saya harus mempersiapkan sampai 2018, mempersiapkan sumber daya yang baik. Jangan sampai bupati selesai lalu kebijakannana bubar, pegawena berantakan. Kepala sekolah jangan segan dan jangan ragu untuk melaporkan guru yang malas. Kirim keun weh surat karena kita akan memberikan sanksi dan mulai pemotongan gaji hingga pemberhentian karena ada aturannya sekarang. Saya ingin sekolah ini baik, tertata, anak sekolah itu disiplin, saya ingin anak-anak itu produktif. Termasuk di sekolahnya mulai ada tanaman bunga segala macam. Itu nanti saya masukkan dalam komposisi BOS daerah, dimasukkan kelengkapan pot bunga segala macam Saya ingin sekolah di Purwakarta itu baik, bukan hanya baik bangunannya tapi juga baik kualitas siswanya, baik kualitas pendidikannya, baik sistemnya. Satu saja targetnya yang penting siswanya baik kemudian produktif dan mengerti etos yang kuat. DISAMPAIKAN DALAM PENGARAHAN BUPATI PURWAKARTA KEPADA KEPALA SEKOLAH DI PENDOPO PURWAKARTA PADA 10 FEBRUARI 2014 #inspirasikangdedi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar