expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Minggu, 18 Desember 2016

MERIAHNYA ACARA FESTIVAL CIKAO, WARGA SEPANJANG SUNGAI RAMAI MEMANGGIL KANG DEDI

Bupati petualang
PURWAKARTA, TRIBUNJABAR.CO.ID -- Perahu berbagai jenis mengarungi sekitar 5 kilometer (km) aliran Sungai Cikao menuju muara di Sungai Citarum di Kampung Talibaju, Desa Cikao Bandung, Kecamatan Jatiluhur, Minggu (18/12/2016) dalam Festival Budaya Walungan Sungai Cikao. Agenda yang diinisiasi Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ini untuk mengkampanyekan perlindungan Sungai Cikao agar tidak menyumbang masalah bagi Sungai Citarum yang juga melintasi Kabupaten Purwakarta. Kampanye ini juga disertai balapan perahu kecil yang diikuti perwakilan antar kecamatan. Pantauan Tribun sepanjang jalur sungai yang dilintasi, air sungai berwarna kecokelatan menandakan sedimentasi sungai oleh pasir yang tinggi. Aktivitas tambang pasir sungai oleh warga banyak ditemukan di beberapa titik. Warga berdiri di sepanjang pinggiran sungai yang dilintasi dan berteriak menyapa pemimpin mereka. "Hey pak Dedi, hey Pak Dedi," teriak mereka dengan melambaikan tangan dan dibalas sapaan orang nomor satu di Purwakarta itu. "Hooyy, ker naraon, hayu urang susur sungai (Hoy, lagi apa, ayo susur sungai," ujar Dedi yng juga membalas dengan lambaian tangannya. Seperti diketahui, Sungai Cikao merupakan satu-satunya anak Sungai Citarum di Kabupaten Purwakarta. Hulu Sungai Cikao berada di kawasan Kecamatan Darangdan dan Bojong, keduanya merupakan kaki Gunung Burangrang. Di garis akhir, ratusan warga menyaksikan pawai perahu di aliran sungai ini. Adapun di kampung Talibaju, di aliran Sungai Citarum, dilanjutkan dengan lomba balap perahu antar kecamatan. (men) TABRAKAN TAK BERGERAK, LOMBA PERAHU MELAWAN ARUS BIKIN WARGA TERTAWA PURWAKARTA, TRIBUNJABAR.CO.ID -- Ratusan warga Kampung Talibaju, Desa Cikao Bandung, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, antusias melihat balapan perahu dayung di ruas Sungai Citarum di kampung itu, dalam Festival Budaya Walungan (sungai) Cikao, Minggu (18/12/2016). Sungai Cikao merupakan satu-satunya anak Sungai Citarum di Purwakarta. Hulu sungai itu berada di kawasan Kecamatan Darangdan dan melintasi kawasan Purwakarta kota hingga akhirnya bermuara di Sungai Citarum di kampung itu. Balapan perahu ini diikuti perwakilan warga di sejumlah kecamatan, seperti Sukasari, Jatiluhur, Tegalwaru, Sukatani dan Babakan Cikao. Pantauan Tribun, peserta balapan ini harus melewati jalur sepanjang 300 meter bolak-balik dengan nomor perahu dayung dan perahu mesin. Pada start awal, peserta balapan mendayung diuntungkan karena mengikuti arus air. Namun, pada jalur kembali mereka harus melawan arus sungai sehingga mereka harus mengeluarkan tenaga ekstra. Ratusan warga seringkali tertawa terbahak-bahak saat melihat peserta ini melawan arus. Apalagi, saat ini arus sungai cukup kencang. Karena mereka sendiri bukan pedayung profesional, banyak dari mereka yang keluar lintasan bahkan bertabrakan. Pemandangan menarik justru saat salah satu pebalap perahunya justru tidak bisa beranjak meski telah didayung karena arus cukup besar. Meski begitu, warga terhibur dengan balapan tersebut. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang hadir pada kesempatan itu setelah melakukan susur Sungai Cikao sepanjang 5 kilometer mengatakan, balapan ini akan digelar setiap tahun sebagai upaya mengembangkan wisata sungai. "Kita lihat di sini warga pada tertarik dan terhibur melihat balapan ini. Jadi ini menurut saya potensi wisata, tinggal warga di sini bisa lebih kreatif. Setelah ini digelar setiap tahun, warga dari luar kampung maupun dari luar Purwakarta bisa berdatangan," ujarnya. Tidak hanya dari perwakilan warga dari sejumlah kecamatan, penonton yang menyaksikan lomba itu juga diperbolehkan untuk ikut mendaftar dan mengikuti lomba. "Sok warga sini kalau mau balapan tapi bisa mendayung silahkan ikut balapan," ujar Dedi.(men) REVITAKISASI SUNGAI LEWAT FESTIVAL WALUNGAN CIKAO PURWAKARTA, (PR).- Pemerintah Kabupaten Purwakarta merealisasikan upaya revitalisasi bantaran Sungai Cikao. Revitalisasi dilakukan dengan 'Festival Walungan Cikao', yang diisi oleh parade puluhan perahu, dan juga lomba dayung tradisional dan perahu tempel. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan kampanye revitalisasi sengaja dilakukan dengan mengubah bantara Sungai Cikao menjadi kawasan wisata. "Ini merupakan salah satu kampanye agar sungai ini tidak menambah masalah baru pada Sungai Citarum," ujarnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima "PR", Minggu 18 Desember 2016. Selain festival, pihaknya juga telah menyiapkan berapa program lain untuk mendukung revitalisasi sungai. Mulai dari pelarangan penambangan pasir, festival kuliner cikao dan perbaikan infrastruktur. Festival yang baru pertama kali digelar ini menghadirkan puluhan perahu yang sudah dihias oleh para peserta. Seluruh peserta membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk menyusuri rute sepanjang 5 KM dari Jembatan Cilalawak Desa Kadumekar Kecamatan Babakan Cikao menuju Kampung Talibaju Desa Cikao Bandung Kecamatan Jatiluhur Purwakarta. Selain upaya revitalisasi, Festival Walungan Cikao juga dilakukan untuk wisata refleksi sejarah. Dedi menjelaskan, Sungai Cikao dan Cikao Bandung merupakan jalur favorit yang digunakan oleh pedagang cina pada masa lalu untuk mendistribusikan barang dagangannya ke seantero tanah Sunda. “Untuk mengingatkan kepada kita sekalian bahwa Sungai Cikao dan Cikao Bandung ini memiliki sejarah panjang dalam perdagangan pada masanya,” ucap Dedi. Pemerintah Kabupaten Purwakarta telah menyiapkan jadwal rutin untuk pelaksanaan festival tersebut. Salah seorang warga Cikao Bandung, Ano (46) berharap festival tersebut dapat mendorong kesejahteraan warga sekitar. “Kami disini menyambut baik, semoga kehidupan ekonomi kami menjadi lebih sejahtera,” ujar pria yang berprofesi sebagai pengemudi perahu tempel tersebut.*** #inspirasikangdedi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar