Loyalitas dari seorang sahabat untuk membuat,menampung opini, menyebarkan berita, video, slogan maupun propaganda semata mata untuk : MENGANTARKAN H.DEDI MULYADI,SH.(DANGIANG KI SUNDA) BERKANTOR DI GEDUNG SATE
Rabu, 28 Desember 2016
Buku : KANG DEDI MENYAPA JILID 2 Bab 34 : RUANG PENDIDIKAN PALING SEMPURNA (Tamat)
Alhamdulillah ini buku ke empat karya Kang Dedi Mulyadi yang saya sajikan untuk dapat dibaca maupun di copas, semoga bacaan ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kita.
Penulisan ini sampai dapat tersaji seperti ini, saya memakai metode scaner kemudian memakai aplikasi Ms Office One Note baru kemudian di edit. Sekali lagi semoga bermanfaat dan mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan,
"SEMOGA KESUKSESAN SELALU BESERTA KITA"
Memang Purwakarta itu merniliki titik lemah sehingga kenapa ketika saya memimpin saya hentikan seluruh izin perurnahan karena kalau bangun rumah itu harus ada beberapa pertimbangan. Yang pertama, harus merniliki pertimbangan infrastruktur apakah infratsruktur jalan yang ada sudah memadai helum. Kedua, harus punya pertimbangan infrastruktur pendidikan apakah sudah cukup apa belum dan ketiga infrastruktur air bersih sudah cukup belum.
Selama ini kan Purwakarta belum mampu maju. Jadi saya bangun dulu infrastruktur jalan dengan baik, saya bangun dulu air bersih karena jaringan air bersih di Purwakarta itu kalo untuk rnelayani seluruh daerah sampai Sadang bahkan sampai Bungursari diperlukan dana sekitar 1,2 triliun. Secara bertahap itu rata-rata pertahun sekiranya 20 miliar, mudah mudahan selayaknya dan yang 10 miliar itu berjalan.
Kalau jaringan air bersihnya dipakai, ada prosesnya dulu. Kapasitas PDAM di Jatiluhur itukan masih kapasitas lama, mesinnya masih mesin lama belum nyedot airnya, jadi untuk beli mesin baru itu nilai investasinya harus 200 miliar. Airnya kan harus diambil dari bawah. Kalo itu dipenuhi oleh Pemda Kabupaten maka APBD Purwakarta habis hanya untuk air saja.
ini yang jadi bahan pertimbangan sehingga saya meminta ke depan kalo buat izin perumahan lagi seluruh OPD terkait untuk segera melihat geologinya dulu. Kalo potensi airnya ada di situ kasih izin, kaiau engga jangan, karena air ini hal yang sangat pokok. Sehebat apapun yang punya rumah kalo airnya susah jadi belangsak.
Berikutnya saya akan mengusahakan rekreasi pada sernuanya. Ada keuntungan sebenarnya, masih terdapat areal kawasan hutan yang cukup rnemadai dan tidak dimiliki oleh tempat manapun. Kawasan ini sangat baik untuk membangun
kehidupan yang harmoni antara pengisi perumahan iii dengan lingkungan hutannya.
Yang berikutnya adalah dalam setiap saat mendapat pasokan oksigen yang memadai, rakyatnya bisa lari, bisa jogging dengan baik di sirii, anak-anaknya bisa bermain secara terbuka, banyak sungai di sini dan ini sangat baik buat pendidikan.
Ruang yang terbuka, ruang yang hijau itu merupakan ruang pendidikan yang paling sempurna. Maka pemerintah kabupaten akan mulai mengubah mindset. pendidikan, di antaranya adalah melarang guru untuk mengajar di depan muridnya dengan membaca buku paket dan tidak boleh siswa untuk membawa buku paket ke sekolah karena itu membebani. Saya itu orang yang suka punya pikiran pikiran yang nyeleneh. Siswa ini tidak boleh terbebani oleh sesuatu yang berat.
Negara yang paling baik pendidikannya itu adalah Norwegia dan Irlandia. Di sana belajar itu hanya lima jam dalam setiap hari kemudian setelah itu hanya lima pelajaran di sekolahnya dan mulai SD sampai dengan SMA. Ujian nasionalnya hanya sekali ketika ketika kelas tiga SMA, pelajarannya cuma 2 yang dinasionalkan yaitu pelajaran bahasa nasional, yang lain kita memilih pelajaran mana saja.
Dan ternyata mereka predikat no 1 di dunia. Kemudian gurunya dilarang membuat PR bagi muridnya.
Indonesia yang sekolahnya paling padat dari jam7 sampai jam3 sore, pelajarannya 17 bukunya ngga tau berapa kilo, kemudian PR nya tiap malam. Alhamdulillah ranking pendidikannya terakhir ke 40 dari 40 negara yang dijumpai.
Anak-anak harus punya kebebasan berekspresi. Lalu kalau guru mengajarnya dengan lisan maka sebenarnya guru mempunyai kesempatan untuk berdialog dengan Tuhan kalau dalam bahasa tauhid. Masuk memberikan pesan dalam setiap saat. Kalau guru mengajarnya seperti itu terus maka setiap hari bahagia dalam dirinya karena ada gagasan-gagasan baru.
Kalau masih seperti yang dulu maka tidak ada perubahan baru, karena guru hanya fokus kepada pelajarannya. Yang kedua ketika guru mengajar dangan membaca maka guru kehilangan energi untuk menatap mata siswa. Sebaliknya, kalau guru bisa mengajar dan mata siswanya tertatap dan kemudian setiap siswa dapat kesempatan menatap gurunya maka terjadilah transformasi energi. Transformasi energi ini akan melahirkan ilmu.
Maka yang pindah itu bukan ucapan dan gurunya tetapi yang pindah itu yang tidak diucapkan.
Dan mana ilmunya? Dan energi yang tersambung antara guru dengan muridnya.
Kenapa anak-anak sekarang ini kehilangan daya tarik aktivitasnya? Karena semuanya tatap buku, dikasih PR. Bukannya anak itu disuruh berfikir, hanya memindahkan pelajaran dan huku. ini yang harus segera diubah, karena negeri ini mernerlukan orang-orang yang kreatif, memerlukan orang orang yang inovatif.
Nanti hanyak kebijakan saya yang Iebih aneh lagi rnisalnya nanti ketika musim tanam padi khususnya di daerah pasawahan itti akan saya penintahkan sekolahannya libur, mereka harus turun ke sawah. ini yang harus di lakukan,.
Jadi hayangkan apa yang dilakukan di negara yang herhasil. Apa yang dapat saya raih hari ini? Apa yg di apat dan anak di sekolah tiap hari? Apakah anak pintar punya penghayatan tentang alam? Apakah anak lchih pintar buang sarnpahnya? Apakah anak pintar punya penghayatan tentang dirinya? Apakah anak pintar terdidik untuk masang kancing di bajunya? Apakah anak pintar terdidik untuk rnenyuci hajunya? Apakah anak pintar terdidik untuk menyetrika bajunya? Apakah terdidik untuk menyimpan bajunya? Apakah anak perempuan dikenal baik dalarn masakannya dan dimakan setiap harinya? Kalau sekolah hanya mengandalkan orang pinter baca buku tapi tidak pinter aplikasi tentang buku itu maka suatu saat negeri ini akan kalah bersaing dengan negara lain.
Tentang sekolah, saya akan menguhah SD semuanya menjadi 9 tahun. Kenapa? Karena pendidikan itu hanya ada 3; pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, tidak dikenal pendidikan SMP. Lebih aneh lagi pendidikan dasar 9 tahun wajib tapi SD ada ujian nasional. Nanti SD akan 9 tahun, setelah kelas 9 ke kelas 10, kelas 10 itu langsung ke SMA.
Ini agar anak anak itti tidak cepat dewasa. Bisa dilarang, kamu ga boleh begitu kan baru SD. Sebab hegitu dari SD langsung ke SMP akan berubah pola hidupnya dan berubah gayanya. Sehingga saya katakan harus ada terobosan, harus ada perubahan mindset.
Anak-anak sekarang ini badannya sehat, ngomongnya pinter, bacanya norolong luar biasa, ngitung maternatikanya Iebih pintar daripada kita. Tapi mentalnya Iemah mudah menyerah, tidak bisa menyeIesaikan menyelesaikan masalah sendiri, tergantung sama mamah papahnya, makan kadang harus disuapin. Anak usia kelas 6 SD tidak bisa
menanak nasi, tidak mengerti sayur asem, tidak mengerti sambel beledag, tidak ngerti oseng tempe. Yang dia tahu hanya ceplok telor sama mie rebus. Kalau seperti ini maka kita lemah.
Nah inilah prinsip yang di luar alam pendidikan. Allah memahami Rasulullah sebagai kekasihnya tetapi perlakuan Allah terhadap Rasulullah justru mendidiknya dan membiarkan Rasullulah sengsara. Lahir sebagai anak yatim, besar sedikit gak ada ibunya, kemudian tinggal di pamannya jadi pengembala, besar sedikit dia menjadi pendagang menjual dagangan orang lain.
Di usia 40 untuk mendapatkan wahyu susah dapetnya, harus bertapa dulu. Jadi kalau melihat perjalanan Rasul untuk mendapatkan gagasan dan wahyu harus bertapa, maka pendidikan kontemplatif ketika anak usia dewasa itu wajib hukumnya. Maka dimulai usia remaja atau usia SMP kelas 3 anak itu harus mulai belajar puasa Senin Kemis, SMA juga begitu. Baru dia nanti akan bisa mencapai puncak kontemplatif di usia 40 tahun kenapa itu tidak bisa mendadak.
Seringkali orangtua juga aneh, kalau anak-anak di mesjid ribut dimarahi. Menurut saya biarkan saja anak-anak ribut, naik turun tangga,
tidak apa-apa. Lebih baik anak-anak ini bercengkrama di mesjid daripada di terminal. Dibolehkan saja, jangan takut mesjidnya kotor, jangan takut apapun. Kalau dilarang bercanda, maka kreativitasnya tidak berjalan, nanti lama-lama maen PS.
Mudah-mudahan mesjid ini bisa menjadi pusatnya anak-anak. Kenapa? Kalau masjid itu menjadi pusatnya anak-anak, berarti mesjid ini punya harapan melahirkan orang-orang baik. Tetapi kalau mesjidnya hanya dipenuhi oleh orang tua saja, yang usianya 60-70 tahun, punya harapan cuma satu, masuk surga. Kan lebih baik diisi oleh seribu anak-anak yang punya harapan ke depan, dibanding diisi seribu kakek-kakek.
Disampaikan dalam
Peresmian Masjid Al Faqih di Desa Purwamekar,
Kecamatan Babakan Cikao,
Purwakarta, 26 Januari 2014
#inspirasikangdedi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar