Loyalitas dari seorang sahabat untuk membuat,menampung opini, menyebarkan berita, video, slogan maupun propaganda semata mata untuk : MENGANTARKAN H.DEDI MULYADI,SH.(DANGIANG KI SUNDA) BERKANTOR DI GEDUNG SATE
Selasa, 13 Desember 2016
BUKAN USTAZ, BUPATI DEDI MULYADI KEBANJIRAN ORDER CERAMAH AGAMA
Lengkaplah sudah :
-Tukang tutulung kanu keur butuh -Tukang tatalang kanu keur susah -Tukang nganteur kanu keur sieun -TUKANG NYAANGAN KANU KEUR POEKKEUN
Liputan6.com, Purwakarta - Dikenal sebagai bupati yang rajin berorasi budaya, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi belakangan justru kebanjiran undangan manggung sebagai penceramah acara keagamaan. Undangan tersebut datang tidak saja dari warganya sendiri, tetapi juga dari daerah lain, khususnya di Jawa Barat, seperti Sukabumi, Tasikmalaya, dan Karawang.
"Ada yang datang langsung, ada juga yang menghubungi melalui telepon dan ada juga yang melalui SMS Center saya," kata Dedi ketika ditemui di rumah dinasnya di Jalan Gandanegara, Purwakarta, Minggu, 11 Desember 2016.
Akibat banyaknya undangan, Dedi mengaku kebingungan mengatur jadwal. Ia juga bingung karena seorang ustaz.
"Tapi, begitu banyak warga yang datang dan meminta saya agar memberikan ceramah keagamaan," kata Dedi.
Salah seorang warga yang meminta Dedi berceramah adalah Eden Nugraha, warga Tamelang, Kecamatan Purwasari, Karawang. Pria itu meminta Dedi untuk menyampaikan tausyiah dalam rangka Maulid Nabi Muhamad SAW yang digelar di daerahnya.
"Dia bukan ustaz, tapi saya dan warga lain memiliki keyakinan bahwa Kang Dedi sesungguhnya bisa menyampaikan pesan-pesan moral yang penuh makna. Karena bukan bicara seseorang hebat dalam menyampaikan dalil ya, bagi kami Kang Dedi bisa menterjemahkannya," tutur Eden saat berusaha menemui Dedi di rumah dinasnya.
Selain itu, Eden juga sekuat tenaga agar bisa menghadirkan Dedi. "Kami siap kalau sampai harus membayar dengan tarif berapa pun," ujar Eden.
Senada dengan Eden, Eka warga asal Warung Kiara, Kabupaten Sukabumi, menyatakan meski Dedi bukan seorang ustaz, tetapi ia bisa menyampaikan ceramah yang lebih bisa masuk akal dan mengilhami langkah hidup menuju kebaikan.
"Kami melihat apa yang dilakukan Kang Dedi tidak dibuat-buat semua sejalan dengan kehidupan," ujar Eka.
Atas banyaknya undangan, Dedi menyatakan siap untuk memberikan ceramah. Namun, dia menolak dibayar oleh siapa pun. "Kalau pun ada yang memberikan saya uang, pasti saya kembalikan. Tetapi sekali lagi saya bukan ustaz, saya hanya sebagai Dedi Mulyadi," kata Dedi.
#inspirasikangdedi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar