Loyalitas dari seorang sahabat untuk membuat,menampung opini, menyebarkan berita, video, slogan maupun propaganda semata mata untuk : MENGANTARKAN H.DEDI MULYADI,SH.(DANGIANG KI SUNDA) BERKANTOR DI GEDUNG SATE
Senin, 12 Desember 2016
MEMPERINGATI MAULID NABI, BUPATI DEDI MULYADI CURAHKAN KERINDUAN PADA RASUL MELALUI LAGU
Purwakarta - Sebagai seorang kepala daerah, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, pun dikenal sebagai seniman dan budayawan. Salah satu kepiawaiannya adalah membuat lagu dengan lirik puitis yang memiliki makna mendalam.
Seperti yang diunggah Bupati Dedi dalam halaman media sosial Facebook, Twitter dan Instagram miliknya. Dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Dedi mencurahkan isi hatinya melalui sebuah lagu yang berjudul 'Rindu Rasul'.
Lagu berdurasi 4 menit 40 detik itu dinyanyikan oleh seorang wanita dengan iringan gitar akustik dan suling yang syahdu. Meski bercerita mengenai kerinduan terhadap nabi terakhir bagi umat Islam namun lagu tersebut dibungkus secara apik dengan kata-kata puitis yang penuh makna.
"Lagu itu intinya bercerita mengenai perjalanan nabi sebagai sosok yang lembut dan sabar meski pun saat itu selalu mendapat hinaan dan cercaan. Tapi dalam kondisi itu nabi mampu mengubah kaum jahiiah menjadi umat yang penuh berkah," jelas Dedi saat berbincang dengan detikcom, Senin (12/12/2016).
Dedi mengungkapkan, dalam lagu itu pun bercerita mengenai keberpihakan nabi terhadap anak yatim dan fakir miskin dalam bentuk kebijakan kepemimpinan.
Anehnya lagi, kata Dedi, pemimpin yang justru berpihak pada keberadaan orang kecil malah kerap dicap sebagai seorang sosialis. Padahal menurutnya, sifat sosial tersebut merupakan dasar akidah dalam agama Islam.
"Kalau pemimpin dengan jiwa sosial tinggi tidak pernah disebut sebagai seorang yang Islami. Tapi kalau dia menonjolkan diri dengan ritual yang tinggi justru dipuji sebagai sosok pemimpin yang Islami," beber pria yang akrab disapa Kang Dedi itu.
Hal itulah yang mendasari Dedi membuat lagu tersebut sebagai 'obat' rindu dirinya terhadap sosok kepemimpinan Nabi Muhammad SAW yang kini sudah mengalami pergeseran persepsi.
Berikut liriknya:
DEBU BERSELIMUT PILU
PEDANG MENGGORES REMBULAN
LANGIT DIKEPUNG ANGKARA
BINTANG MENANGIS DIPELUK AWAN "MEMBISU"
MENJERIT SANG MATAHARI
BERGUNCANGLAH CAKRAWALA
DIBALIK DINDING YANG SUNYI
SEPI TIADA BERJENDELA
JERIT TANGIS BAYI SUCI
MEMETIK BINTANG KEJORA
KAKI YANG MENGHENTAK BUMI
TLAH MENGGUNCANG LANGIT JINGGA
"MENGAYUH WAKTU DIGARIS PILU
TERHEMPAS SI MISKIN
BERBALUT TULANG TAK BERNYAWA
DIBALIK TEGAP BUNGKUKMU"
KAU TERSENYUM.....KAU TERDIAM
DALAM CERCA KEDENGKIAN
TERGERAI RAMBUT SEBAHU
JELATA YANG TERHINAKAN
"PEDANG TERHUNUS.....MATA TERPEJAM
BERGUMAMLAH BIBIR SEINDAH REMBULAN
BERUCAP KATA LANGIT TERDIAM
ATAS NAMA ASMA.....RASA.....DAN CINTA
RINDUKU PADAMU - TERBINGKAI BELENGGU KATA"
(rvk/rvk)
#inspirasikangdedi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar