expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 31 Desember 2016

SAAT KANG DEDI MULYADI TUKAR NASIB DENGAN TUKANG SAPU

Makna dari sebuah persahabatan
Purwakarta - Sejak beberapa tahun ke belakang, Pemkab Purwakarta, memiliki tradisi unik setiap malam pergantian tahun. Di malam pergantian tahun 2017 ini pun kegiatan yang diberi nama 'Tukar Nasib' itu pun kembali digelar. Seperti biasanya, sejak Sabtu (31/12/2016) siang kegiatan para petugas kebersihan atau tukang sapu diliburkan. Tugas mereka digantikan oleh para pegawai, pejabat, hingga kepala daerah Kabupaten Purwakarta. Pada Sabtu sore, para tukang sapu yang sebelumnya sudah dibagi kemeja dan dasi itu dijemput satu persatu ke rumahnya menuju Pendopo Kabupaten Purwakarta. Bak pejabat penting, iring-iringan mobil penjemputan pun dikawal oleh Patwal dari Satlantas Polres Purwakarta. Sesampainya di Pendopo, para tukang sapu tersebut disambut oleh para pejabat termasuk Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. Mereka kemudian menuju Alun-Alun Pasanggrahan Padjajaran untuk makan malam dengan berbagai menu yang biasa disuguhkan kepada para tamu kenegaraan. Bak jamuan istimewa dekorasi alun-alun pun disulap layaknya menyambut tamu kenegaraan lengkap dengan meja makan dan panggung hiburan. Di sisi kanan dan kiri terdapat berbagai makanan dan minuman yang bisa dinikmati oleh para tukang sapu. Sementara tukang sapu duduk di kursi-kursi tamu, para pejabat termasuk Bupati Dedi yang mengenakan seragam 'oranye' khas petugas kebersihan bertugas untuk menjamu mereka. Bahkan terlihat Bupati Dedi membawa baki berisi es cendol untuk dibagikan. "Mangga. Sing raraos juragan. (Silahkan. Selamat menikmati tuan)," ucap Bupati Dedi saat mengantarkan makanan ke salah satu meja. "Pak kopi jeung rokokna atuh. (Pak kopi dan rokoknya dong)," ujar salah seorang tukang sapu. Mendengar hal tersebut, Dedi pun langsung merogoh dompet dan mengeluarkan sejumlah uang untuk dibelikan rokok beserta kopi sesuai permintaan para tukang sapu. Tak berselang lama salah seorang ajudan Dedi yang sebelumnya diberi uang kembali dengan membawa rokok dan kopi. Di temui di sela-sela acara, Dedi mengaku tak keberatan dengan tugas yang kini diembannya untuk melayani para tukang sapu. "Saya sudah biasa melayani masyarakat. Dan spesial malam ini saya melayani tukang sapu yang bertahun-tahun berjasa untuk kebersihan Purwakarta," jelas Dedi. Sementara itu salah seorang tukang sapu, Eman Sulaeman (70), mengaku senang dengan kegiatan tahunan tersebut. "Nuhun Pak Bupati tos ngabagjakeun sareng ngabebenjokeun ti mulai dipasihan acuk nepi kan dipasihan emameun nu sae. (Terima kasih Pak Bupati sudah membahagiakan dan menyenangkan mulai dari dikasih baju sampai dikasih makanan yang bagus)," ungkap Eman. Sejak hari ini hingga besok hari Eman pun merasa senang karena bisa itirahat dan tugasnya untuk sementara digantikan oleh para pegawai, pejabat, hingga kepala daerah. "Alhamdullilah ayeuna mah gaji ge ti mulai Rp 500 ribu, Rp 1 juta, ayeuna naek deui Rp 2 juta. Ayeuna mah bisa ngabiayaan si nini sakalian jeung incu. (Alhamdullilah sekarang gaji dari mulai Rp 500 ribu, Rp 1 juta, sekatang naik lagi Rp 2 juta. Sekatang bisa ngebiayain si nenek sekalian sama cucu)," ucapnya. Selain dijamu makan malam, para tukang sapu pun kembali dibuat terkejut dengan kemunculan pelawak kenamaan, Entis Sutisna atau yang lebih beken dengan nama Sule. Alhasil para tukang sapu pun larut dalam kegembiraan dalam alunan lagu dan hiburan yang dibawakan oleh Sule. #inspirasikangdedi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar