Loyalitas dari seorang sahabat untuk membuat,menampung opini, menyebarkan berita, video, slogan maupun propaganda semata mata untuk : MENGANTARKAN H.DEDI MULYADI,SH.(DANGIANG KI SUNDA) BERKANTOR DI GEDUNG SATE
Rabu, 14 Desember 2016
NEGARA UGANDA DAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA MENGAPRESIASI POLA PENDIDIKAN BERKARAKTER GAGASAN DEDI MULYADI
Bupati cerdas
Pakar Pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Nuraedi di sela acara Seminar Nasional Pendidikan yang dihelat hari ini Rabu (14/12) di Aula Janaka Kompleks Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta melontarkan apresiasi mendalam terhadap implementasi Konsep Pendidikan Berkarakter yang telah dilaksanakan di Purwakarta sejak Tahun 2008 silam.
Ia berujar, Purwakarta bukan saja berhasil menjadi cermin konsep pendidikan, melainkan telah berhasil menanamkan pola aplikatif yang menjadi tujuan dari pendidikan itu sendiri, sebagaimana cermin dari karakter yang dapat terlihat secara kasat mata, sementara konsep, ia nilai hanya ada dalam ranah ide saja.
“Disini (di Purwakarta.Red) pendidikan berkarakternya diterapkan, bukan melulu konsep tetapi sudah memasuki ranah aplikatif, tujuan pendidikan itu tentu mengaplikasikan setiap value (nilai) yang diajarkan di sekolah. Saya kira daerah lain harus berani menerapkan konsep Purwakarta dalam bidang pendidikan,” jelas Nuraedi.
Poin penting yang menjadi sorotan Nuraedi diantaranya adalah Program Vokasional yang baru-baru ini sudah diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Program ini mengharuskan pelajar untuk membantu pekerjaan orang tua di lingkungan kerja dengan maksud menumbuhkan skill sekaligus sikap empati dari pelajar terhadap kesulitan yang dialami oleh orang tua dalam menjalani pekerjaannya.
“Nah, saya pelajari disini ada Program Vokasional, ini program sangat aplikatif, ada adagium bahwa Pendidikan terbaik itu adalah Pendidikan yang berasal dari orang tua. Purwakarta terbilang berani menerapkan kebijakan ini. Saya perhatikan di luar (Purwakarta.Red) paling hanya beberapa sekolah saja yang menjadi percontohan, tetapi disini diterapkan di seluruh sekolah,” katanya menambahkan.
Hal senada diungkapkan oleh Musa Buyera selaku pakar pendidikan dari Uganda. Ia mengungkapkan Program Vokasional harus ada dalam sistem pendidikan karena program ini tidak mengajarkan teori melainkan praktik dan latihan secara langsung.
Menurut dia, seluruh stakeholder pendidikan harus concern terhadap program ini agar dapat berlangsung secara sporadis melainkan dapat dilaksanakan dalam jangka waktu yang lama hingga sukses menciptakan generasi yang berkarakter.
Pakar pendidikan dari negara berjuluk ‘Mutiara Afrika’ ini pun mengingatkan, dalam pelaksanaan Program Vokasional, pendampingan guru dan orang tua terhadap pelajar sangatlah penting dalam rangka menciptakan integrasi antara value (nilai) dan penciptaan produk hasil pendidikan itu sendiri.
“Sisi pentingnya peradaban pendidikan hanya akan berhasil saat ada hubungan linear antara value dan produk, program vokasional mengajarkan itu sedari kecil sehingga ke depan dapat tercipta basic industry yang kuat dalam menunjang terciptanya peradaban, masyarakat yang berproduksi adalah masyarakat yang berperadaban. Para guru dan orang tua harus mengawal ini dalam jangka panjang,” pungkas Musa.
Sejak Tahun 2008, Kabupaten Purwakarta mulai menggulirkan Konsep Pendidikan Berkarakter untuk diterapkan di seluruh sekolah di wilayah tersebut. Aneka program penunjang penciptaan karakter pelajar pun sukses dilaksanakan, diantaranya Tujuh Hari Pendidikan Istimewa, Larangan Jajan di Sekolah, sebagai gantinya orang tua diharuskan memberikan bekal berupa nasi dan lauk untuk dimakan bersama-sama oleh pelajar saat jam istirahat.
Larangan membawa kendaraan bermotor ke sekolah pun sukses diterapkan. Selain itu, Program Baca Tulis Al Qur’an, membaca Kitab Kuning dan Kitab Agama sesuai dengan keyakinan yang dianut oleh pelajar pun mulai efektif diberlakukan Senin (19/11) mendatang. Sementara Program Vokasional sudah mulai dilaksanakan sejak November lalu. (amh)
#inspirasikangdedi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar