expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 03 Juni 2017

DEDI MULYADI DEFINISIKAN PANCASILA DENGAN CARA "TUTULUNG KANU KEUR BUTUH"



Biarkan seseorang berbuat kebaikan dimanapun bumi dipijaknya






Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi menggelar safari Pancasila selama ramadan di sejumlah daerah di Jabar.
Pada roadshow itu, ia kerap menemukan berbagai kisah getir dari warga yang ditemuinya.
Dalam keterangan tertulis dari Dedi kepada Tribun, saat bersafari di Desa Sukatenang, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, ia menemui Bang Lie (50) seorang bapak yang memiliki anak anak penyandang disabilitas bernama Iyan (12).
Anaknya itu telah menjalani operasi dengan biaya dari jualan nasi uduk.
Pria yang digadang-gadang bakal maju dalam Pilgub Jabar 2018 ini juga bertemu Ny Nasih (46) seorang penggembala kambing.
Nahas kambingnya dijual untuk membiayai suaminya yang menikah lagi.
Nasih tinggal di Desa Sukakerta, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi.
"Saya menghela nafas panjang dengar kisah Bu Nasih. Saya membantu sedikit dengan memberi sepasang kambing untuk kembali digembalakan," kata Dedi di Purwakarta, Sabtu (3/6/2017).
Dedi mengatakan, safari Pancasila di sela ramadan dilakukan selama Juni, bertepakan dengan bulan lahirnya Pancasila.
Ia mendefinisikan Pancasila sebagai tradisi untuk saling membantu.
"Pancasila saya maknai sebagai ke-tradisionalan. Dalam Sunda ada istilah "sing diajar nulung kanu butuh, nalang kanu susah, ngahudangkeun kanu sare, ngajait kanu titeuleum, nyaangan kanu poekeun, mere kanu daek, nganterkeun kanu sieun. Kisah getir yang saya temui membuat saya merasa harus membantu, nulung kanu butuh," kata Dedi.
#kdmj1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar