expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Minggu, 11 Juni 2017

PARTAI GOLKAR JANGAN SAMPAI KETINGALAN KERETA DALAM PILGUB JABAR 2018

DPP Partai Golkar harus menghargai kader sendiri ihwal calon partai beringin di Pilgub Jabar 2018."Soal Pak Dedi, perjuangan dia untuk mencapai itu (survei masuk 3 besar, Red) panjang sekali. Minimal DPP Golkar menghargai itu," kata Ade di sela peresmian Pondok Pesantren Tahfidz Yatim Piatu Al Muchtar dan SMP Islam Terpadu, Benteng Purwa di Desa Benteng Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta, Minggu (11/6/2017).
Kita apresiasi perjuangan politisi partai Golkar Ade Komarudin atau lebih akrab bagi orang Purwakarta memanggilnya Kang Akom untuk memuluskan rekomendasi dari DPP Partai Golkar kepada Kang Dedi Mulyadi sebagai kandidat calon Gubernur dari partai Golkar pada Pilgub Jabar 2018 nanti.
DPP Partai Golkar seharusnya cepat mengeluarkan keputusan, sehingga semua pihak cepat kerja dengan maksimal untuk kemenangan Kang Dedi dalam Pilgub Jabar 2018 nanti, DPP Partai Golkar harus membuka mata dan hatinya kepada realitas politik di Jawa Barat, jangan coba coba bermain api untuk mendroping calon dari pusat, atau ingin mencalonkan kandidat yang bukan kader partai Golkar.
Jika Parpol parpol lain kesulitan mencari calon yang datang dari internal partai, karena kadernya dianggap kurang mampu bersaing, seharusnya DPP Partai Golkar merasa beruntung memiliki Kang Dedi Mulyadi yang loyalitas dan prestasinya nyata telah mengharumkan Partai Golkar.
Partai Golkar jangan membiarkan kader kader potiansialnya yang berprestasi seperti bermain sendirian, kita ingan Pak Dadang Naser Bupati Bandung dan Ketua DPD II Golkar Bandung saat ini, dalam Pemilihan Bupati Kabupaten Bandung tahun 2015 beliau maju secara independent bukan sebagai kandidat yang dicalonkan partai Golkar.
Jika salah satu kandidat Pilgub Jabar 2018 Kang Emil, saat ini sudah memiliki pos pos dan kantor pemenangan, masa untuk sekelas Partai Golkar seperti ragu untuk mengeluarkan rekomendasi. Partai Golkar jangan sampai ketinggalan kereta dalam Pilgub Jabar 2018.
Pilgub Jabar 2018 jangan dibiarkan seperti bola api, tugas Parpol adalah mengiring masyarakat pada pilihan kandidat yang benar benar memiliki kemampuan bukan asal populer,
Partai Golkar harus memiliki keyakinan jangan terpengarus survey survey yang malah menenggelamkan pemain sesungguhnya, kita semua kaget melihat hasil lembaga survey Poltracking milik Hanta Yudha yang hasilnya
Aa Gym menjadi calon kandidat yang memiliki tingkat popularitas paling tinggi sebesar 92,04 persen, disusul Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar dengan 86,05 persen.Kemudian politisi Partai Demokrat Dede Yusuf dengan 84,03 persen dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dengan 79 persen. Selanjutnya aktris sekaligus politisi PAN Desy Ratnasari sebesar 78 persen, dan Rieke Dyah Pitaloka sebesar 71,38 persen.Sementara Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi dan politisi PAN Primus Yustisio tingkat popularitas sesuai lembaga survei itu masing-masing dengan 57,63 persen dan 55,38 persen.
Intinya kita semua di daerah berharap DPP Partai Golkar cepat mengeluarkan surat rekomendasi untuk pencalonan Kang Dedi Mulyadi dalam Pilgub Jabar 2018 dan kita hanya dapat berkata “GEURA TABEUH GOONG MANEH JALU” . (DKS)
#kdmj1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar