expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Minggu, 25 Juni 2017

BUPATI PURWAKARTA H.DEDI MULYADI OPEN HOUSE DIRUMAH KELUARGA MISKIN DI KECAMATAN PASAWAHAN

ini adalah perayaan Idul Fitri yang terakhir dalam memimpin Purwakarta. Semoga sisa waktu 8 bulan mampu mewujudkan mimpi yang belum terbeli oleh warga. Maafkan atas segala kekhilafan dan ketidaksempurnaan.
-Dedi Mulyadi

Udara panas tanpa hembusan angin
Bunga layu tanpa siraman air
Sang surya redup tertutup awab berarak
Akan sunyi tanpa hadirmu
Andai kita dapat memutar waktu
Andai kita dapat tentukan takdir
Tak ingin kita kehilangan
kebersamaan bersamamu







Mak Iin (70) warga Kampung Krajan RT 04/03, Desa Sawah Kulon, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta merasa kaget saat tiga hari yang lalu, tepatnya Hari Kamis (22/6) rumahnya didatangi oleh pekerja bangunan.
Para pekerja tersebut, secara simultan memperbaiki rumah nenek tua tersebut dengan melakukan perapihan di berbagai titik, pengecatan sampai membabat rumput yang ada di sekeliling rumah tuanya.
Para pekerja tersebut ternyata secara khusus diminta oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk memperbaiki rumah nenek yang memiliki lima anak itu. Hal ini dilakukan dalam rangka open house Hari Raya Idul Fitri yang oleh pejabat publik lain biasanya dilakukan di Pendopo atau Rumah Dinas.
"Tiga hari lalu ada serombongan orang ke sini, bersih-bersih, periksa atap rumah, dan juga rumah emak ini diperbaiki, sampai rumput kecil juga dibabat. Awalnya, emak gak tahu mau ada apa, ternyata mau dipakai silaturahmi sama Pak Bupati," ujar Mak Iin hari ini, Minggu (25/6) di kediamannya.
Selama menjalankan amanahnya sebagai Bupati, Dedi memang memiliki cara unik untuk membahagiakan warganya melalui berbagai kebijakan. Di antaranya, ia sering berkunjung langsung ke rumah-rumah warga untuk melihat keadaan mereka tanpa memberi tahu aparat desa setempat.
Termasuk dalam kegiatan open house Idul Fitri ini, usai Shalat Ied di area halaman Mesjid Agung Baing Yusuf Purwakarta, Dedi segera meluncur menuju kediaman Mak Iin untuk berbagi kebahagiaan Idul Fitri bersama warga kampung yang lain.
"Open house itu kan tradisi panggede (petinggi negeri), mereka membuka rumah dinasnya setahun sekali untuk warga. Rumah dinas saya malah buka setiap hari buat warga, jadi tidak aneh. Makanya, saya lebih memilih datang saja ke rumah warga," jelas Dedi di tempat yang sama.
Terkait perbaikan rumah yang ia lakukan untuk Mak Iin, Dedi berujar bahwa hal tersebut selain merupakan bagian memuliakan tuan rumah dan tamu yang akan hadir, juga sudah menjadi kebiasaan dirinya sejak pertama kali menjabat sebagai Bupati Purwakarta pada Tahun 2008.
"Ini mah biasa, kita perbaiki, kita cat ulang, kita berikan modal usaha, sudah lama kita lakukan," katanya menambahkan.
Dedi pun tampak sabar melayani satu per satu warga yang ingin bersalaman dengannya dan mengucapkan selamat Idul Fitri. Bahkan, dirinya terlihat melayani ratusan anak-anak kampung setempat yang meminta THR kepadanya. Lembaran uang pecahan Rp20 ribu dia bagikan masing-masing anak sebanyak satu lembar.
Usai bersalaman, seluruh warga yang hadir dipersilakan untuk menikmati jajanan khas pedesaan di Purwakarta seperti sate maranggi, mie kocok, baso dan es cincau.
Harapan kepada Dedi agar selalu istiqomah menjadi pelayan masyarakat terlontar dari mulut renta Mak Iin. Ia berujar, pemimpin dengan tipikal pelayan seperti Bupati Purwakarta tersebut sangat jarang dan baru kali ini ia temui.
"Untuk Pak Dedi, teruslah menjadi pemimpin yang sederhana dan mau melayani," pungkas Mak Iin.
#kdmj1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar