Suasana sore hari di Purwakarta, Jawa Barat, sering digunakan Dedi
Mulyadi untuk berolahraga sepeda untuk memanfaatkan waktu santainya.
Biasanya aktifitas itu dilakukan dengan berkeliling ke pelosok-pelosok
daerahnya hanya sekadar untuk menyapa warga dan melihat kondisi
masyarakat di kawasan yang dilewatinya.
Kali ini, Bupati Purwakarta tersebut bersepeda ke kawasan arah Sadang,
Purwakarta. Perjalanan santainya kali ini ditemani anak-anak yang
bertemu di jalanan. Sekitar 30 menit bersepeda, Dedi tiba-tiba berhenti
dan menyambangi seorang kakek tua yang sedang membawa gerobak minuman
cendol.
Sepintas tampak akrab, Dedi pun bercengkrama santai dengan
duduk di atas trotoar bersama sang kakek. Ternyata Dedi mengaku sudah
mengenal lama kakek penjual cendol yang yang bernama Aman (83) itu.
"Bagaimana pak, sehat? Sekarang bapak masih berjualan juga?" tanya Dedi kepada Aman sembari mengajak duduk di trotoar.
Rupanya kepala daerah dua periode tersebut telah mengetahui Aman, kakek
penjual cendol itu, sejak dirinya masih menjadi pengurus Partai Golkar
di Kabupaten Purwakarta beberapa tahun silam.
Dedi pun mengaku telah beberapa kali memberikan modal dan biaya perbaikan rumah Aman yang berasal dari Kabupaten Garut.
"Saya kenal sudah lama dengan bapak ini. Ini langganan cendol saya sejak dulu," kata Dedi.
Mendengar itu, Aman terlihat sumringah. Dedi lalu memintanya untuk
segera pulang karena hari sudah sore. Aman diantarkan langsung olehnya
memakai angkutan umum yang kebetulan melintas di depannya.
"Ayo kek kita pulang sudah sore. Kita naik angkot saja bareng-bareng," kata Dedi.
Setiba di rumah Aman, Dedi memeriksa seluruh kondisi rumah kontrakannya yang berada di dalam sebuah gang.
Di lokasi itu Dedi meminta Aman untuk tidak berjualan selama sebulan
penuh, yaitu di bulan ramadhan ini. Dedi akan memberikan biaya pengganti
selama Aman tak berjualan.
"Kakek jangan berjualan selama puasa.
Istirahat saja dan fokus beribadah. Kalau untuk penggantinya, biaya
hidup kakek selama sebulan ditanggung nanti ya," ujarnya.
Aman
tersenyum dan mengucapkan terimakasih. Dia mengaku tak menyangka akan
dibantu biaya hidup oleh kepala daerahnya selama bulan puasa ini.
Dirinya pun merasa bahagia, karena selama bulan puasa bisa beristirahat
dan lebih fokus mendekatkan diri kepada Tuhan. Aman tampak tersedu saat
informasi tersebut disampaikan langsung oleh seorang bupati.
Terimakasih, saya sudah dibantu lagi. Dulu saya juga sudah dibantu untuk
modal usaha, sekarang saya disuruh istirahat selama puasa untuk
beribadah," ujar Aman.
Sontak, kedatangan Bupati Purwakarta ke Aman
itu langsung diketahui warga sekitar. Mereka berkumpul di depan rumah
Aman sekadar untuk bisa bersalaman dan berfoto bersama Dedi.
#kdmj1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar