Dedi Mulyadi sebagai Bupati, Ketua DPD I Golkar dan publik figur yang
begitu padat dengan segala aktivitasnya. Tentu hal ini tak bisa
diwujudkan tanpa peran seorang istri tercinta di belakangnya.Tanpa
pengertian seorang istri tentu kegiatan kegiatan Kang Dedi ini tidak
akan berjalan dengan baik.
Seperti yang diungkapkan Kang Dedi terhadap istri tercintanya, Anne Ratna Mustika.
"Istri saya sudah mengerti betul saya enggak ketemu dua hari ya sudah biasa saja. Ini saya ke Bogor ya, ya sudah ke jadi ya gitu istri saya sudah ngerti. Nanti ketemu jam 12 malam, jam 1 dia tidur saya datang terus bangun ya itu saja," kata kang Dedi Mulyadi."
Yang penting itu satu, kasih kabar dan saya kalau istri saya telefon saya selalu angkat, kalau istri saya SMS selalu balas,"
Kang Dedi juga pernah mengungkapkan pada isi pidato budaya di Sentul "bahwa rakyat adalah istri pertama sedangkan istri kedua itu dirumah".
Ungkan diatas menurut Kang Dedi ungkapan diatas adalah realitas yang harus dijalani oleh seorang pemimpin. Ia menilai seorang pemimpin sudah seharusnya mengutamakan kepentingan rakyat dibanding kepentingan pribadi dan keluarganya hatta itu istri sendiri. Dia bercerita sangat jarang berada dirumah meskipun hari libur. Menurutnya berkeliling ke desa-desa untuk menengok keadaan anggota masyarakat bukan saja menjadi kewajiban pemimpin melainkan kebutuhan ruhani untuk mempertajam nurani saat membuat sebuah kebijakan. “Kalau melihat keadaan mereka secara langsung berarti kita melatih empati agar kebijakan yang kita buat tidak menabrak asas-asas kepentingan masyarakat”.
Bu Haji sangat faham benar semua aktifvitas Kang Dedi Mulyadi, “Iya kalau bapak sibuk sekali dengan jadwal kegiatan yang lain, saya selalu diminta oleh beliau untuk menghadiri sebuah acara tapi diluar kedinasannya”
keharmonisan kehidupan rumah Kang Dedi Mulyadi dengan ibu Anne Ratna pantas dijadikan contoh untuk pasangan pasangan yang lain, dimana dalam satu kehidupan rumah tangga itu diperlukan saling pengertian, keterbukaan disamping tentu yang paling utama.kesetiaan. (DKS)
#kdmj1"Istri saya sudah mengerti betul saya enggak ketemu dua hari ya sudah biasa saja. Ini saya ke Bogor ya, ya sudah ke jadi ya gitu istri saya sudah ngerti. Nanti ketemu jam 12 malam, jam 1 dia tidur saya datang terus bangun ya itu saja," kata kang Dedi Mulyadi."
Yang penting itu satu, kasih kabar dan saya kalau istri saya telefon saya selalu angkat, kalau istri saya SMS selalu balas,"
Kang Dedi juga pernah mengungkapkan pada isi pidato budaya di Sentul "bahwa rakyat adalah istri pertama sedangkan istri kedua itu dirumah".
Ungkan diatas menurut Kang Dedi ungkapan diatas adalah realitas yang harus dijalani oleh seorang pemimpin. Ia menilai seorang pemimpin sudah seharusnya mengutamakan kepentingan rakyat dibanding kepentingan pribadi dan keluarganya hatta itu istri sendiri. Dia bercerita sangat jarang berada dirumah meskipun hari libur. Menurutnya berkeliling ke desa-desa untuk menengok keadaan anggota masyarakat bukan saja menjadi kewajiban pemimpin melainkan kebutuhan ruhani untuk mempertajam nurani saat membuat sebuah kebijakan. “Kalau melihat keadaan mereka secara langsung berarti kita melatih empati agar kebijakan yang kita buat tidak menabrak asas-asas kepentingan masyarakat”.
Bu Haji sangat faham benar semua aktifvitas Kang Dedi Mulyadi, “Iya kalau bapak sibuk sekali dengan jadwal kegiatan yang lain, saya selalu diminta oleh beliau untuk menghadiri sebuah acara tapi diluar kedinasannya”
keharmonisan kehidupan rumah Kang Dedi Mulyadi dengan ibu Anne Ratna pantas dijadikan contoh untuk pasangan pasangan yang lain, dimana dalam satu kehidupan rumah tangga itu diperlukan saling pengertian, keterbukaan disamping tentu yang paling utama.kesetiaan. (DKS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar