E. Perubahan Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan CCPKSSPI pada Masyarakat
Kehidupan masyarakat terus berlanjut dan menyeimbangkan dengan berbagai
perubahan. Atas dasar hal tersebut, perasaan, pengetahuan, dan
keterampilan menjadi unsur penting dalam mewaspadai berbagai
permasalahan yang timbul dan gejolak masyarakat.
F. Penerapan dan Contoh CCPKSSPI Dalam Kehidupan Sehari-hari
Peribahasa CCPKSSPI merupakan rangkaian kalimat yang memiliki makna, nilai, norma dalam kehidupan sehari-hari. Agar dapat dipahami maknanya, kalimat ini harus dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hal tersebut, sebelum menggunakan peribahasa CCPKSSPI perlu dipahami terlebih dahulu makna penerapan dan menerapkan agar peribahasa dapat dipahami sebagai kalimat yang tepat ketika digunakan.
Menerapkan memiliki arti mengenakan, mempraktikkan. Sedangkan penerapan merupakan proses, cara, perbuatan menerapkan; pemasangan: pemanfaatan; perihal mempraktikkan. Sementara contoh didefinisikan sebagai barang atau sebagian dan barang yang rupa, macam, dan keadaannya sama dengan semua barang yang ada; barang yang dapat mewakili barang yang lain karena sama sifat-sifatnya, sesuatu yang akan atau yang disediakan untuk ditiru atau diikuti, pola, teladan (tentang kelakuan, perbuatan, dsb); hal (peristiwa) yang menjadi teladan.
Penerapan peribahasa CCPKSSPI sebagai sebuah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat diteladani merupakan hal yang dapat ditiru atau dicontoh karena model yang diamatinya dianggap cocok dan tepat bagi situasi individu, sosial, dan berbagai lembaga dalam mempertahankan dirinya.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari penerapan peribahasa CCPKSSPI berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan adalah sebagai berikut:
Peribahasa CCPKSSPI merupakan rangkaian kalimat yang memiliki makna, nilai, norma dalam kehidupan sehari-hari. Agar dapat dipahami maknanya, kalimat ini harus dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hal tersebut, sebelum menggunakan peribahasa CCPKSSPI perlu dipahami terlebih dahulu makna penerapan dan menerapkan agar peribahasa dapat dipahami sebagai kalimat yang tepat ketika digunakan.
Menerapkan memiliki arti mengenakan, mempraktikkan. Sedangkan penerapan merupakan proses, cara, perbuatan menerapkan; pemasangan: pemanfaatan; perihal mempraktikkan. Sementara contoh didefinisikan sebagai barang atau sebagian dan barang yang rupa, macam, dan keadaannya sama dengan semua barang yang ada; barang yang dapat mewakili barang yang lain karena sama sifat-sifatnya, sesuatu yang akan atau yang disediakan untuk ditiru atau diikuti, pola, teladan (tentang kelakuan, perbuatan, dsb); hal (peristiwa) yang menjadi teladan.
Penerapan peribahasa CCPKSSPI sebagai sebuah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat diteladani merupakan hal yang dapat ditiru atau dicontoh karena model yang diamatinya dianggap cocok dan tepat bagi situasi individu, sosial, dan berbagai lembaga dalam mempertahankan dirinya.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari penerapan peribahasa CCPKSSPI berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan adalah sebagai berikut:
Perempuan
a. Sikap
1. Perempuan harus dapat menjaga tutur kata, sikapnya dalam berpakaian, menyesuaikan dengan lmgkungan sekitar dalam merias diri, mendidik anak, mendampingi suami, dan mempersiapkan pola makan bagi keluarganya, meminij rumah tangga. Agar ia dapat menjaga nama baik dirinya dan keluarganya. Sikap hati-hati, waspada, dan dapat bertindak adil terhadap suatu permasalahan yang memungkinkan timbul atas perilaku yang diperbuatnya.
2. Perempuan harus memahami dan menghayati sikapnya sebagai kodrat perempuan, ketika ia masih kecil, remaja, dan ketika memulai berkeluarga, menjadi seorang ibu serta ketika sudah menjadi nenek dan cucu-cucunya sesuai kodrat perempuan dalam menyesuaikan perkembangan masa kini.
3. Perempuan harus menerapkan sikap baik di lingkungan keluarganya, tetangga, dan lingkungan pergaulannya dengan dan atas nama dirinya, suami dan anak-anaknya.
4. Perempuan setiap saat harus dapat menjaga dirinya baik di rumah, tetangga dan lingkungan Iebih luas agar dapat mewujudkan sebagai perempuan dengan sikap baik dan dapat menjaga diri dan keluarganya, melalui perannya.
5. Perempuan dengan perbedaan fisik-biologis dengan laki-laki, maka perbedaan itu menjadi pengendali dalam bersikap, perlu hati-hati untuk menjaga martabat sesuai kodratnya..
6. Perempuan berusaha bersikap sesuai dengan perannya, waspada, adil,, bijaksana dalam bersikap agar ia memiliki kobsistensi dengan pendidikan keluarga, lingkungan sosial dan lirigkungan publik.
a. Sikap
1. Perempuan harus dapat menjaga tutur kata, sikapnya dalam berpakaian, menyesuaikan dengan lmgkungan sekitar dalam merias diri, mendidik anak, mendampingi suami, dan mempersiapkan pola makan bagi keluarganya, meminij rumah tangga. Agar ia dapat menjaga nama baik dirinya dan keluarganya. Sikap hati-hati, waspada, dan dapat bertindak adil terhadap suatu permasalahan yang memungkinkan timbul atas perilaku yang diperbuatnya.
2. Perempuan harus memahami dan menghayati sikapnya sebagai kodrat perempuan, ketika ia masih kecil, remaja, dan ketika memulai berkeluarga, menjadi seorang ibu serta ketika sudah menjadi nenek dan cucu-cucunya sesuai kodrat perempuan dalam menyesuaikan perkembangan masa kini.
3. Perempuan harus menerapkan sikap baik di lingkungan keluarganya, tetangga, dan lingkungan pergaulannya dengan dan atas nama dirinya, suami dan anak-anaknya.
4. Perempuan setiap saat harus dapat menjaga dirinya baik di rumah, tetangga dan lingkungan Iebih luas agar dapat mewujudkan sebagai perempuan dengan sikap baik dan dapat menjaga diri dan keluarganya, melalui perannya.
5. Perempuan dengan perbedaan fisik-biologis dengan laki-laki, maka perbedaan itu menjadi pengendali dalam bersikap, perlu hati-hati untuk menjaga martabat sesuai kodratnya..
6. Perempuan berusaha bersikap sesuai dengan perannya, waspada, adil,, bijaksana dalam bersikap agar ia memiliki kobsistensi dengan pendidikan keluarga, lingkungan sosial dan lirigkungan publik.
b. Pengetahuan
1. peribahasa CCPKSSPI dengan dasar filsafat dan budaya yang berkembang dalam masyarakat, maka baik perempuan maupun laki- laki memanfaatkan cara/system berpikir dengan alur pengetahuan dimilikinya dan terarah. Dalam menyelesaikan permasalahan
2. Perempuan sesuai tingkat dan usianya harus berusaha memahami, menafsirkan, menggali, menyesuaikan peribahasa CCPKSSPI.
3. Perempuan harus memberikan pemahaman tentang peribahasa CCPKSSPI agar peribahasa ini dapat terinternalisasi dan dilaksanakan dalam kehidupannya pada setiap saat dan tempat ketika ia berinteraksi di lingkungan keluarga dan masyarakatnya.
4. Perempuan memerlukan pemahaman yang kuat tentang makna kewaspadaan agar ia mampu menjaga dirinya pada setiap saat sesuai kodratnya sebagai perempuan, baik di sektor domestik, maupun di sektor publik.
5. Perempuan memerlukan intensitas pemahaman terhadap suatu masalah, agar dapat melakukan sharing dengan suami, dan memberikan kontribusi pada suami untuk pengambilan keputusan terhadap permasalahan yang dihadapi.
6. Bimbingan dan suami, keluarga dekat akan menjadikan perempuan memiliki kemampuan pengetahuan yang baik dan mampu membimbing keluarganya dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan bathin
c. Keterampilan
1. Penerapan peribahasa CCPKSSPI sebagai sebuah pandangan dalam meningkatkan keterampilan seorang perempuan akan mampu mempertahankan dirinya, keluarga, dan eksistensinya di lingkugnan masyarakat.
2. Perempuan dengan berbagai tingkatan usia harus mampu melaksanakan perannya sebagai perempuan, sehingga ia mampu memutuskan sesuatu dengan bijaksana dalam kehidupan keluarga dan masyarakatnya.
3. Pada setiap tempat yang menjadi tempat perempuan bergaul maka perempuan akan memiliki keterampilan atas kesadaran sendiri dalam melakukan setiap aktifitasnya.
4. Perempuan pada setiap saat memerlukan keterampilan agar ia mampu
menerapkan keterampilan yang berkaitan dengan keluarga, masyarakat dan Iingkungan sekitar.
5. Perempuan perlu memahami peribahasa CCPKSSPI, agar ia menjadi seorang perempuan yang bijak, tangguh, dan kreatif.
6. Perempuan perlu memahami peribahasa CCPKSSPI untuk meningkatkan kewaspadaan, kehati-hatian, dan mampu bertindak adil bagi dirinya, dan keluarga.
1. peribahasa CCPKSSPI dengan dasar filsafat dan budaya yang berkembang dalam masyarakat, maka baik perempuan maupun laki- laki memanfaatkan cara/system berpikir dengan alur pengetahuan dimilikinya dan terarah. Dalam menyelesaikan permasalahan
2. Perempuan sesuai tingkat dan usianya harus berusaha memahami, menafsirkan, menggali, menyesuaikan peribahasa CCPKSSPI.
3. Perempuan harus memberikan pemahaman tentang peribahasa CCPKSSPI agar peribahasa ini dapat terinternalisasi dan dilaksanakan dalam kehidupannya pada setiap saat dan tempat ketika ia berinteraksi di lingkungan keluarga dan masyarakatnya.
4. Perempuan memerlukan pemahaman yang kuat tentang makna kewaspadaan agar ia mampu menjaga dirinya pada setiap saat sesuai kodratnya sebagai perempuan, baik di sektor domestik, maupun di sektor publik.
5. Perempuan memerlukan intensitas pemahaman terhadap suatu masalah, agar dapat melakukan sharing dengan suami, dan memberikan kontribusi pada suami untuk pengambilan keputusan terhadap permasalahan yang dihadapi.
6. Bimbingan dan suami, keluarga dekat akan menjadikan perempuan memiliki kemampuan pengetahuan yang baik dan mampu membimbing keluarganya dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan bathin
c. Keterampilan
1. Penerapan peribahasa CCPKSSPI sebagai sebuah pandangan dalam meningkatkan keterampilan seorang perempuan akan mampu mempertahankan dirinya, keluarga, dan eksistensinya di lingkugnan masyarakat.
2. Perempuan dengan berbagai tingkatan usia harus mampu melaksanakan perannya sebagai perempuan, sehingga ia mampu memutuskan sesuatu dengan bijaksana dalam kehidupan keluarga dan masyarakatnya.
3. Pada setiap tempat yang menjadi tempat perempuan bergaul maka perempuan akan memiliki keterampilan atas kesadaran sendiri dalam melakukan setiap aktifitasnya.
4. Perempuan pada setiap saat memerlukan keterampilan agar ia mampu
menerapkan keterampilan yang berkaitan dengan keluarga, masyarakat dan Iingkungan sekitar.
5. Perempuan perlu memahami peribahasa CCPKSSPI, agar ia menjadi seorang perempuan yang bijak, tangguh, dan kreatif.
6. Perempuan perlu memahami peribahasa CCPKSSPI untuk meningkatkan kewaspadaan, kehati-hatian, dan mampu bertindak adil bagi dirinya, dan keluarga.
Laki-Iaki
a. Sikap
1. Peribahasa CCPKSSPI bagi seorang laki-laki seharusnya diterapkan dalam melaksanakan perannya dalam kehidupan sehari-hari mengingat peribahasa ini pada kalirnat sing saringset pageuh iket ditujukan kepada laki-laki. Pada konteks ini laki-laki mengutamakan sikap yang tegas untuk meningkatkan kewaspadaan, kehati-hatian, keadilan, dan kebijakan dalam mebina dirinya, keluarga, dan lingkungan sosialnya.
2. Laki-laki memiliki hak untuk melaksanaican peribahasa CCPKSSPI dengan sikap sesuai perannya sebagai Imam, dan pelindung keluarganya dengan penuh kewaspadaan, kebijakan, keadilan dan kehati-hatian.
3. Laki-laki menggunakan sikap kewaspadaan, kehati-hatian, keadilan, kebijakan mulài dan lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
4. Laki-laki setiap saat harus bersikap hati-hati dan waspada dalam melindungi dirinya dan keluargariya, bangsa dan negaranya.
5. Laki-laki perlu menerapkan sikap hati-hati dalam melindungi keluarga, dan masyarakat untuk mewujudkan ketentraman pada masyarakat.
6. Laki-laki menerapkan sikap waspada dengan menuijukkan ketegasan dan keadilan bagi setiap orang.
a. Sikap
1. Peribahasa CCPKSSPI bagi seorang laki-laki seharusnya diterapkan dalam melaksanakan perannya dalam kehidupan sehari-hari mengingat peribahasa ini pada kalirnat sing saringset pageuh iket ditujukan kepada laki-laki. Pada konteks ini laki-laki mengutamakan sikap yang tegas untuk meningkatkan kewaspadaan, kehati-hatian, keadilan, dan kebijakan dalam mebina dirinya, keluarga, dan lingkungan sosialnya.
2. Laki-laki memiliki hak untuk melaksanaican peribahasa CCPKSSPI dengan sikap sesuai perannya sebagai Imam, dan pelindung keluarganya dengan penuh kewaspadaan, kebijakan, keadilan dan kehati-hatian.
3. Laki-laki menggunakan sikap kewaspadaan, kehati-hatian, keadilan, kebijakan mulài dan lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
4. Laki-laki setiap saat harus bersikap hati-hati dan waspada dalam melindungi dirinya dan keluargariya, bangsa dan negaranya.
5. Laki-laki perlu menerapkan sikap hati-hati dalam melindungi keluarga, dan masyarakat untuk mewujudkan ketentraman pada masyarakat.
6. Laki-laki menerapkan sikap waspada dengan menuijukkan ketegasan dan keadilan bagi setiap orang.
b. pengetahuan
1. Peribaliasa CCPKSSPI bagi seorang laki-laki seharusnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mengingat peribahasa ini pada kalimat sing saringset pageuh iket ditujukan kepada laki-laki. Pada konteks ini
laki-laki mengutamakan pemikiran, akal, untuk meningkatkan kewaspadaan, kehati-hatian, keadilan, dan kebijakan dalam membina dirinya, keluarga, dan Iingkungan sosialnya.
2. Laki-laki berusaha memahami, menafsirkar, menggali, mengembangkan pengetahuan untuk diterapkan pada keluarga dan masyarkat dengan penuh kebijaksanaan karena masyarakat memiliki keberagaman pemahaman terhadap ilmu pengetahuan.
3. Laki-laki harus memberikan pemahaman pentingnya hidup hati-hati, waspada, bijaksana pada setiap saat dan tempat dimana pun ia berada.
4. Laki-laki harus mampu menerapkan keadilan dan kebijakan di Iingkungan keluarga dan masyarakat.
5. Laki-laki perlu memahami bahwa kehati-hatian, kewaspadaan, sangat penting agar dirinya, keluarga, dan Iingkungannya terbebas dan berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan terhadap ketentraman hidupnya.
6. Laki-laki memahami berusaha memberikan teladan agar pengetahuan yang dimilikinya dapat diimplementasjkan sebagai bukti, tidak hanya sekedar teori.
1. Peribaliasa CCPKSSPI bagi seorang laki-laki seharusnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mengingat peribahasa ini pada kalimat sing saringset pageuh iket ditujukan kepada laki-laki. Pada konteks ini
laki-laki mengutamakan pemikiran, akal, untuk meningkatkan kewaspadaan, kehati-hatian, keadilan, dan kebijakan dalam membina dirinya, keluarga, dan Iingkungan sosialnya.
2. Laki-laki berusaha memahami, menafsirkar, menggali, mengembangkan pengetahuan untuk diterapkan pada keluarga dan masyarkat dengan penuh kebijaksanaan karena masyarakat memiliki keberagaman pemahaman terhadap ilmu pengetahuan.
3. Laki-laki harus memberikan pemahaman pentingnya hidup hati-hati, waspada, bijaksana pada setiap saat dan tempat dimana pun ia berada.
4. Laki-laki harus mampu menerapkan keadilan dan kebijakan di Iingkungan keluarga dan masyarakat.
5. Laki-laki perlu memahami bahwa kehati-hatian, kewaspadaan, sangat penting agar dirinya, keluarga, dan Iingkungannya terbebas dan berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan terhadap ketentraman hidupnya.
6. Laki-laki memahami berusaha memberikan teladan agar pengetahuan yang dimilikinya dapat diimplementasjkan sebagai bukti, tidak hanya sekedar teori.
c. Keterampilan
1. Penerapan peribahasa
CCPKSSPI sebagai sebuah pandangan dalam meningkatkan keterampilan
seorang perempuan akan mampu mempertahanic dirinya, keluarga, dan
eksistensinya di lingkungan masyaraka t.
2. Perempuan dengan
berbagal tingkatan usia harus mampu melaksanakan tugasnya, sehingga ia
mampu memutuskan sesuatu dengan bijaksana dalam kehidupan
sehari-harinya.
3. Di setiap tempat yang menjadi tempat bergaul,
perempuan akan memiliki keterampilan yang dianggap merupakan kesadaran
sendiri dalam melakui(an setiap aktivitasnya.
4. Perempuan pada
setiap saat memerlukan keterampilan agar ia mampu menerapkan
keterampilan yang berkaitan dengan keluarga, masyarakat, dan lingkungan
sekitar.
5. Perempuan perlu memahami peribahasa CCPKSSpI agar ía menjadi seorang perempuan yang kreatif.
6. Perempuan perlu memahami peribahasa CCPKSSPI untuk meningkatkan
kewaspadaan, kehati-hatian, dan mampu bertindak adil bagi dirinya, dan
keIuarga.Jingkung keluarga dan masya raka t.
5. Laki-laki perlu
memahanil bahwa kehati-hatian, kewaspadaan, sangat penting agar dirinya,
keluarga, dan lingkungannya agar terbebas dan berbagal ancaman terhadap
ketenteraman hidupnya.
6. Lakj-Jakj memal-ian,j berusaha
memberikan teladan agar pengetahuan yang dimiiikinya mendapatkan hukti,
bukan sekadar teori. (DKS)
#2dm4jabar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar