Loyalitas dari seorang sahabat untuk membuat,menampung opini, menyebarkan berita, video, slogan maupun propaganda semata mata untuk :
MENGANTARKAN H.DEDI MULYADI,SH.(DANGIANG KI SUNDA) BERKANTOR DI GEDUNG SATE
Sejak kasus ini muncul pada Maret 2017 telah booming menjadi
pemberitaan di media masa cetak, elektronik dan menjadi viral di media
sosial, ada anak kandung di Garut yang tega menggugat ibunya secara
perdata karena masalah hutang piutang yang awalnya sebesar 40 juta, Ibu
Siti Rokayah di gugat menjadi sebesar 1.8 Milyar oleh sang anak Yani
suryani dan suaminya Handoyo,
Sontak kasus ini menjadi perhatian publik,
banyak pihak yang merasa prihatin, menangis, berdo'a untuk ibu Siti
Rokayah sampai ada yang mengumpulkan uang untuk membantu melunasi hutang
ibu Siti Rokayah (83 Tahun).
Diantara sekian banyak orang yang merasa prihatin terhadap kasus ini,
salah satunya yaitu Kang Dedi Mulyadi, kecintaan Kang Dedi kepada sosok
mendiang ibunya seperti menjadi semacam spirit untuk membantu menengahi
kasus ibu Rokayah dengan Pak Handoyo dan istrinya, berkali kali Kang
Dedi hadir sebagai juru damai diantara keduanya, berkali kali Kang Dedi
menawarkan pengembalian hutang ibu Siti Rokayah dengan perhitungan yang
wajar, namun sayang upaya Kang Dedi ini selalu di tolak oleh Pak
Handoyo.
Akhirnya Kang Dedi menjadi pendamping setia ibu Siti
Rokayah dalam setiap sidang di Pengadilan Negeri Garut, kali ini Kang
Dedi hadir sebagai sosok anak yang ingin melindungi ibunya. sampai
akhirnya Pengadilan Negeri Garut memutuskan perkara menolak semua
gugatan Pak Handoyo dan istri pada tanggal 14 Juni 2017.
Dari
rangkaian kisah diatas itu publik seperti berterima kasih kepada Kang
Dedi Mulyadi yang telah membantu ibu Siti Rokayah seorang ibu tua renta
yang telah memaafkan sang anak yang telah menggugatnya. Sekarang orang
orang yang saya jumpai dari mulai Jakarta sampai Bandung dan kota kota
lain di Indonesia, entah itu saudara, teman sampai para pejabat publik
selalu mengaitkan nama Dedi Mulyadi dengan ibu Siti Rokayah. Hampir
semua orang yang saya jumpai memuji langkah Kang Dedi Mulyadi untuk
membatu ibu Siti Rokayah ini.
Ini salah satu harmoni kehidupan yang
sangat indah untuk kita cermati, bahwa cinta dan kasih sayang itu
datangnya bisa dari mana saja dan kasih sayang seorang ibu seluas
hamparan samudra dan tidak pernah hilang meski sang buah hatinya mungkin
telah menorehkan luka dihatinya.(DKS)
Kata "Kanjut" seolah tabu diucapkan karena dianggap sesuatu yang
harus ditutupi. Padahal, dalam bahasa Sunda, istilah "Kanjut" sering
dijumpai dalam kalimat.
Beberapa
frase kalimat itu diantaranya "kanjut dina tarang" artinya pemalu,
"kanjut dina punduk" artinya penakut, "kanjut kundang" artinya tempat
menyimpan uang dan "ngetrukeun eusi kanjut" artinya mengawinkan anak
bungsu.
Nah, kalau Abah
yang satu ini memang asli bernama Kanjut, warga Desa Waluya, Kecamatan
Kutawaluya, Kabupaten Karawang. Sehari-hari, ia bekerja sebagai buruh
tani.
Ketika lahir, Abah diberi nama Rasyid, karena sering sakit-sakitan, oleh Wakil Narim diganti namanya menjadi Kanjut.
Ketika muda, Abah Kanjut merupakan seorang pesilat tangguh, bahkan dianggap jagoan di kampungnya, Tukang Bobok, Tukang Tarok.
Ketika bertemu dengan saya siang tadi di Rumah Dinas, Abah masih piawai memperlihatkan jurus-jurusnya.
Abah kini tinggal bersama Nenek yang ketika muda harus mendapatkannya dengan pertarungan sengit.
Abah memelihara 7 ekor domba dan saya menggantinya dengan domba bibit unggul agar untungnya lebih besar.
Abah ini memang luar biasa, bukan hanya namanya saja yang Kanjut,
tetapi dia memang betul-betul laki-laki yang punya kanjut, artinya
laki-laki yang punya nyali atau jantan, tetapi bukan pejantan. -Dedi Mulyadi
Kanjut adalah nama seorang kakek warga Desa Waluya, Kecamatan
Kutawaluya, Kabupaten Karawang. Namanya tenar di media sosial dan
beberapa aplikasi layanan pesan gratis akibat capture dari Kartu Tanda
Penduduk (KTP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) miliknya tersebar luas.
Ketenaran itu pun tenar akibat nama Kanjut memiliki arti 'alat kelamin
pria' dalam bahasa Sunda.
Kakek berusia 85 tahun itu
pun siang tadi, Kamis (27/7), memenuhi undangan Bupati Purwakarta, Dedi
Mulyadi. Ia diterima di rumah dinas Bupati, Jalan Gandanegara No 25,
Purwakarta.
Berdasarkan penuturan kakek jago silat tersebut, dirinya
terlahir dengan nama Rasyid. Namun, akibat sering menderita sakit saat
usia enam tahun, mantri setempat meminta kedua orang tuanya untuk
mengganti nama Rasyid dengan Kanjut.
"Nama asli mah Rasyid, cuma
karena sering sakit, disuruh ganti nama sama Mantri Narim menjadi
Kanjut," ungkap kakek yang berprofesi sebagai buruh tani tersebut.
Usai berganti nama, sakit yang diderita oleh Kanjut pun akhirnya sembuh.
Untuk diketahui, kebanyakan orang tua dahulu percaya bahwa sakit yang
diderita oleh seseorang sering diakibatkan oleh nama yang dianggap
memiliki arti terlalu berat.
"Langsung sembuh. Zaman dulu mah kan suka percaya kalau sakit diakibatkan oleh nama, jadinya diganti," ucapnya.
Lelaki penggembala domba itu pun tidak mengetahui bahwa namanya
tersebar melalui berbagai platform media sosial. Kakek dua anak ini
mengetahui dari tetangganya bahwa KTP dan KIS miliknya menjadi bahan
guyonan dalam beberapa pesan berantai.
"Kemarin Abah sesak napas, lalu berobat ke puskesmas. Diminta KTP dan KIS punya Abah, mungkin dari sana tersebar," ujarnya.
Tersebarnya identitas Kanjut membuat Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi
penasaran. Ia yang melihat foto kakek tersebut dalam beberapa grup
WhatsApp dan unggahan Facebook langsung meminta stafnya untuk mencari
keberadaan sang kakek.
"Penasaran aja benar tidaknya. Eh tahunya
bener, si Abah juga terlihat masih segar, pas datang langsung ngajak
silat," kata Dedi.
Sebelum meninggalkan Rumah Dinas Bupati
Purwakarta, Abah Kanjut sempat diberikan hadiah oleh Bupati Dedi berupa
beberapa ekor domba, mengingat profesi sang kakek selain sebagai buruh
tani juga sebagai penggembala.
Sistem merupakan perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan
sehingga membentuk suatu totalitas, Susunan yang teratur dari
paridangan, teori, asas, metode. Berdasarkan hal tersebut, peribahasa
CCPKSSPI sebagai pola pikir, pola sikap, dan pola tindak tersusun dan
terikat dengan sistem, keilmuan, dan filsafat itu sendiri. Beberapa
tingkatan
keilmiahan peribahasa CCPKSSPI disusun seperti beriikut ini.
1. Eksplorasj Peribahasa CCPKSSpI Dalam Kehidupan Sosial
Eksplorasi terhadap suatu masalah dengan alat yang sudah ada
seperti peribahasa CCPKSSpI yang diterapkan pada kehidupan
sosial.Penulis berkeyakjnan, merniliki ketepatan masalah dan kunci
Pemecahannya sehingga dapat digali makna terdalam dari peribahasa
tersebut. Oleh karena itu, pertama, eksplorasj merupakan kegiatan
menjajaki secara keseluruhan yang ada pada lapangan dengan tujuan
memperojeh pengetahuan lebih banyak tentang keadaan, terutama sumber
sumber alam yang terdapat di tempat itu, eksplorasi sebagai suatu
penyelidikan terhadap permasalahan dan kekuatan alat untuk memecahkan
permasalahan itu. Kedua, eksplorasi merupakan suatu kegiatan untuk
memperoleh pengalaman baru dan situasi yang baru.
Peribahasa
CCPKSSPI rnenjajaki permasalahan yang muncul di masyarakat dengan baik
terhadap individu dan rumah tangganya,lingkungan terdekat, Iingkungan
alam, dan lingkungan pergaulan masyarakat itu sendirI
Pada
Iingkungan keluarga, ketika individu berada di dalamnya secara langsung,
maka kesiapsiagaaN, kehati-hatian dalarn mengurus rumah tangga, baik
istri, anak, suami, dan saudara dekat, seperti orang tua, adik kakak,
kehidupan yang tenteram dengan ekonomi yang baik, bimbingan keyakinan
beragania, hubungan keluarga sebagai suarni istni harus dijaga.
Kewaspadaan terhadap lingkurigan bertetangga, yakni saling
menjaga hubungan bertetangga, sanitasi air, gang-gang jalan antar
rumah,hubungan kerukunan bertetangga, hubungan kerukunan
antarwarga,hubungan kesejahteraan melalui sikap hidup bergotong..royong,
serta ketahanan warga. Semua kegiatan yang berada di lingkungan
kewargaan di tingkat kampung harus dijaga dengan penuh kewspadaan dan
kehati hatian.
Kewaspadaan terhadap lingkungari alam. Seandainya
berada di lingkungan pegunungan, waspada terhadap bahaya longsor, gunung
meletus. kebakaran hutan, dan keganasan binatang liar. Hal itu perlu
diwaspadai tanpa merusak alam dan kemudian meninibulkan kembali
bahaya yang Iebth besar.
Kewaspadaan terhadap lmgkungan kampung. Bahaya banjir,
kebersihan kampung dan sampah-sampah, kebiasaan masyarakat yang kurang
baik perlu diperhatikan agar kehidupan terus dapat terjaga.Hal yang sama
di lingkungan perkotaan, lingkungan pantai, dan lingkungan lainnya yang
dapat menimbulkan bahaya yang lebih besar.
Berbagai permasalahan perlu diperhatikan, dieksplorasi untuk diselesaikan.
2. Elaborasi Peribahasa CCPKSSPI Dalam Kehidupan Sosial
Kehidupan di llngkungan sosial terus berlanjut, baik yang
menemukan pemecahan terhadap permasalahan maupun yang tidak. Kehidupan
terus berjalan. Maka, peribahasa CCPKSSPI dielaborasi sebagai
langkah-langkah yang dapat menggarap secara tekun dan cermat dalam
memecahkan permasalahan sosial, baik Iingkungan masyarakat, bangsa,
dan negara.Peribahasa CCPKSSPI membuat pola kewaspadaan yang harus
digarap secara berkesinambungan. Langkah-langkah pengenalan terhadap
permasalahan yang timbul di masyarakat perlu dikenali, diidentifikasi,
dirumuskan, dan dipecahkan. Berhagai pemecahan masalah dikumpulkan,
diasosiasikan untuk mendapat perbandingan pemecahan masalah.
Kemudjan, mengomunikasikan.nya dengan berbagai pthak agar langkah
langkah pemecahan masalah dapat ditanggulangi sebagai mana mestinya.
3. Konfirmasi CCPKSSPI Dalam Kehidupan Sosial
Peribahasa CCPKSSPI dalam pelaksanaan pemecahan
permasalahan memerlukan keberanian. Segera mengesahkan Iangkah Iangkah
yang tepat, membenarkan langkah dengan penuh keyakinan sebagai pemecahan
masalah. Hal tersebut agar keyakinan itu menunjukkan
motivasi yang
baik dalam mengerjakan proses pemecahan masalah.Ketika menemukan masalah
keamanan, kegiatan ronda dengan giliran menjaga kampung dianggap benar
dan merupakan pemecahan masalah. Maka, harus segera ditegaskan siapa
saja yang bertugas malam dan sistem pengamanan yang tepat dalam menjaga
keamanan
kampung.Ketika kampung terancam longsor, kegiatan menanam
pohon dan tidak menebang pohon di hutan sembarangan hams segera
digalakkan. Menjaga hutan dan perkampungan dengan menanam pohon dianggap
dapat menjaga bahaya longsor di kemudian hari
Kegiatan mengkonfirmasi dapat meyakinkan masyarakat agar menjaga
lingkungan. Hal ini dibutuhkan sebagai sebuah langkah waspada terhadap
bencana.
Hari Sabtu
depan tanggal 29 Juli 2018 menurut berita ada lagi satu kandidat
peserta Pilgub Jabar yang akan mendeklarasikan dirinya maju dalam Pilgub
Jabar 2018 nanti, Mungkin yang menjadi pertanyaan kita sebagai relawan
dan simpatisan Kang Dedi Mulyadi di seluruh Jawa Barat kapan akan
diumumkan pencalonan Kang Dedi oleh partai pengusungnya dimana Kang Dedi
duduk juga sebagai ketuanya untuk tingkat Jawa Barat.
Jika para kandidat
lain sudah seperti dalam suasana kampanye telah memiliki pos pos atau
kantor kantor koordinator, memasang reklame, poster maupun baliho di
kota kota Jawa Barat, Kang Dedi malah sampai hari ini masih biasa biasa
saja, kalaupun ada poster poster Kang Dedi itupun biasanya hanya ada
disekitar kantor Parpol Kang Dedi saja.
Suara bulat dari daerah
untuk mendukung Kang Dedi didalam Musda ditambah dari kelompok kelompok
masyarakat, LSM, Ormas, Pesantren Pesantren termasuk para para Alim
Ulamanya yang sampai hari ini terus mengalir seperti bola salju yang
menggelinding, yang semakin jauh mengelinding semakin membesar saja,
kita berharap jangan sampai semua aspirasi ini seperti terabaikan, oleh
telatnya rekomendasi yang diberikan oleh DPP, bukankah seperti kata Pak
JK, "lebih cepat itu lebih baik".
Kita semua sebagai relawan dan
simpatisan sampai hari ini masih harap harap cemas menunggu kabar baik
itu datang, sehingga kita semakin semangat untuk bekerja mati matian
mengantarkan Kang Dedi berkantor di gedung sate Bandung, sebab kita
memiliki keyakinan bahwa dibawah komando Kang Dedi Mulyadi Jawa Barat
akan menemui masa kejayaannya. Kang Dedi Mulyadi adalah "tokoh Rujukan
orang Sunda" kata pak Kiai Sofyan Yahya, Kang Dedi Mulyadi figur yang
paling dapat mempresentasikan dirinya sebagai orang Sunda, Kang Dedi
Mulyadi menjadi Spirit Kasundaan bagi kita semua,dimana dari mulai
pemikiran, ucapan sampai pakaian, Kang Dedi Mulyadi benar benar menjadi
cermin orang Sunda sajati, Ahirnya kita hanya dapat berdo'a semoga Kang
Dedi Mulyadi segera tandang makalangan. (DKS)
Semalam 20 Juli 2017, di Purwakarta berlangsung acara Sawala Paripurna
dalam rangka menyambut ulang tahun Pemkab Purwakarta yang ke 49 dan
Purwakarta yang ke 108 Tahun, ini merupakan rapat paripurna terakhir
Kang Dedi sebagai Kepala daerah Purwakarta yang telah Kang Dedi duduki
selama Dua Priode sejak tahun 2008.Pertanyaannya?
Kemana Kang Dedi
akan melangkah setelah masa jabatannya sebagai Bupati Purwakarta
berakhir pada bulan Maret 2018 nanti? Tidak ada yang tahu termasuk
keluraganya maupun diri Kang Dedi sendiri, jika Kang Dedi banyak ditulis
di media masa akan menjadi salah satu kandidat dalam Pilgub Jabar 2018
nanti, itupun datangnya dari masyarakat yang melihat hasil kinerjanya
yang membawa kemajuan luar biasa di Purwakarta. Masyarakat yang
mendukung Kang Dedi ini memiliki keyakinan jika Jawa Barat gubernurnya
Kang Dedi, akan mengalami masa kejayaan seperti halnya Purwakarta
ketiaka di pimpin Kang Dedi saat ini.
Tapi kan Kang Dedi Mulyadi
ketua DPD I Golkar Jawa Barat priode 2016-2021 dimana posisi ketua DPD
Tingkat I biasanya identik dengan calon kepala daerah, melihat ini pun
kita masih ragu, jika kita mengikuti perkembangan DPD I (Satu) Golkar
Jawa Barat selama di pimpin Kang Dedi saat ini.
Kang Dedi sama
sekali tidak menghimpun kekuatan untuk penggirangan opini atau manuver
politik agar mendapat dukunngan dari para pengurus partai maupun para
anggotanya, untuk dapat surat rekomendasi dari DPP Partai Golkar sebagai
kandidat calon Gubernur Jawa Barat dari Partai Golkar, Jika pada
Rapimda Partai Golkar beberapa bulan kemarin di Karawang, DPD I dan
seluruh DPD II Jawa Barat Partai Golkar, telah bulat mencalonkan Kang
Dedi sebagai calon Gubernur Jawa Barat dari Partai Golkar, Ini karena
penilaian obyektik, yang mana menurut para pengurus dan kader partai
Golkar di daerah Kang Dedi merupakan sosok yang layak untuk dicalonkan
karena memiliki prestasi,cerdas dan memiliki kepribadian yang lengkap
sebagai sosok pemimpin, kurang lebihnya para politisi Golkar ini sama
penilaiannya dengan masyarakat yang mendukung Kang Dedi yang disebutkan
diatas tadi..
Jika kita lihat selama ini kiprah Kang Dedi malah
lebih focus mengabdikan dirinya di Partai Golkar untuk membawa perubahan
pada partai itu dari gaya mewah ke gaya yang sangat sederhana, lihat
saja pelantikan para pengurus partai Golkar rata rata di gubuk derita,
atau rumah warga yang perlu dibantu. bukan di hotel atau gedung mewah.
Kang Dedi malah focus melakukan kontrol dan pengawasan para politisi
golkar yang duduk di legislatif di daerah untuk dapat menjalankan
fungsinya, berkali kali Kang Dedi mengamcam akan mengganti posisi
anggota dewan di daerah yang tidak mengemban amanat penderitaan rakyat.
Kang Dedi malah lebih focus untuk kemenangan para kandidat kepala
daerah di tingkat II dari partai Golkar, baik untuk jadi Bupati maupun
Wali Kota, Kang Dedi telah berhasil mengatarkan wali kota Tasik dan
Bupati Kab.Bekasi sebagai pemenang pada Pilkada serentak 2017.target
Kang Dedi selanjutnya yaitu untuk memberi kemenagan lebih banyak kepada
partai Golkar dimana pada tahun 2018 nanti di Jawa Barat akan ada 16
daerah untuk memilih Bupati maupun Wali kotanya. Kang Dedi malah focus
untuk kemenangan para politisi dari partai Golkar yang akan maju pada
Pileg 2019 nanti.Pokonya kiprah Kang Dedi di partai Golkar tingkat Jawa
Barat ingin mengembalikan kejayaan Partai Golkar di Jawa Barat.
Bagaimana dengan isu pencalonnya sebagai Gubernur Jawa Barat priode
2018-2023, Kang Dedi selama ini hanya berserah diri saja kepada taqdir
dari Allah SWT. Kang Dedi mengikuti semua pristiwa, perkembangan dan
perubahan ini Seperti air yang mengalir.
Lantar kemana Kang Dedi
akan melangkahkan kakinya jika selesai menjadi Bupati Purwakarta, yang
jelas Kang Dedi jadi apapun dia, akan tetap melakahkan kakinya ke rumah
orang orang yang merintih kesakitan, ke rumah orang orang yang terhimpit
kesulitan, ke rumah orang orang yang tidak berdaya diliputi ketakutan
maupun kegelapan. Kang Dedi tepap akan seperti yang kita kenal selama
ini. (DKS)
Sungguh indah, anak anak itu pergi ke sekolah,, menyusuri jalanan yang masih sepi, menembus embun pagi yang masih basah dan diterangi lampu lampu jalanan yang masih menyala #dedimulyadi7abar1
Sebelum Dedi
Mulyadi menjadi Bupati Purwakarta sejak tahun 2008, nama Purwakrta
nyaris luput dari liputan dunia international, selain tentang
terdapatnya bendungan IR. H Djuanda Jati Luhur yang mampu menerangi Jawa
Bali. Saat ini nama Purwakarta telah mendunia lewat beberapa even
Festival tingkat dunia yang melibatkan negara dari benua Amerika,
Australia, Eropa, Afrika selain tentuanya dari negara negara di benua
Asia.
Dedi Mulyadi selain sukses
,membangun Purwakarta dari sektor Fisik, Pendidikan dan Pelayanan. Juga
sukses membangun sektor Parawisata di Purwakarta, termasuk telah
berhasil menduniakan kuliner khasnya Purwakarta yaitu sate Maranggi,
yang saat ini kedai kedainya telah ada sampai Wosington DC Amerika.
Diantara Festival yang sukses digelar yaitu Festival Seni Bela Diri Dunia, yang di gelar pada tahun 2016 dan 2017.
Tidak berhenti di ajang Frstival saja, Dedi Mulyadi terus berinovasi
bagaimana sektor Parawisata di Purwakarta menjadi daya tarik tersendiri,
tidak hanya piawai membuat dan menata taman kota, Dedi Mulyadi membuat
landscape kota yang diambil dari kebesaran kebesaran kebuadayaan
Nusantara, dari mulai Pajajaran sampai yang bergaya khas Bali. tidak ada
maksud lain, semua itu hanya sekedar estetika kota, agar kesan etnik
Indonesianya muncul.
Terakhir pembangunan Air Mancur Taman Sri
Baduga Purwakarta, air mancur terbesar di Asia Tenggara yang tidak hanya
mengharumkan nama Purwakarta, juga nama bangsa Indonesia, Air Mancur di
atas danau alam yang luas dipadukan dengan teknologi tinggi hasil karya
putra daerah Purwakarta,telah melahirkan destinasi tempat wisata kelas
dunia, saat ini setiap minggunya kurang lebih 20 ribu wisatawan
berkunjung ke Purwakarta.
Selain Air Mancur Sri baduga, ada musium
diorama yang kecanggihan teknologinya setara dengan musium diorama
Monas,Musium Wayang, tempat tempat wisata alam yang terus dikembangkan
seperti Panenjoan, Gunung Parang selain tempat panjat tebing juga akan
dibangun hotel gantung.
Apa yang telah dibuat Dedi Mulyadi di sektor
parawisata ini semakin lama akan semakin terasa manfaatnya untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat Purwakarta.
Kita tidak perlu
membahas bahwa Kang Dedipun secara pribadi juga telah membawa harum nama
Purwakarta, ketika beliau diundang oleh PBB. namun terlepas dari semua
itu Dedi Mulyadi lewat inovasinya telah mampu membawa Purwakarta
mendunia. Jadi jangan heran jika pembahasan isu isu global tingkat
interenasional saat ini sering juga di gelar di Purwakarta. (DKS)
RMOLJabar. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, Paguyuban
Pasundan (PP) harus menjadi pengayom dalam pesta demokrasi yaitu Pilkada
serentak di Jawa Barat yang akan dilaksanakan tahun 2018 nanti.
Hal tersebut diungkapkan saat dirinya menyambangi Kantor Paguyuban Pasundan di Jalan Sumatera Bandung, Selasa (18/7).
"Saya menyampaikan PP harus menjadi pengayom dalam pilkada," ungkap Kang Dedi.
Dedi Mulyadi yang di gadang-gadang merupakan Calon Gubernur Jawa Parat
dari Partai Golkar menginginkan, Paguyuban Pasundan tidak terlibat dalam
politik praktis baik kepentingan pemilihan gubernur maupun partai
politik.
"Karena seluruh anggotanya tersebar dimana-mana, maka
sifatnya mengayomi sebagai orang tua, memberikan nasehat, saran,
pendapat bahkan menegur apabila anggota paguyuban pasundan bertentangan
dengan spirit kesundaan," tandasnya. [nif]
Hari pertama biasanya memberikan kesan yang sangat indah, saya dulu hari
petama masuk SMP pada tahun 84 itu juga hari yang sangat indah, karena
terjadi perubahan dari sekolah SD yang di kampung, kemudian kalau saya
menjadi sekolah di ibu kota kecamatan, saya dulu di SMP Negeri I
Kalijati yang jarak dari rumahnya sekitar 10 KM.dan kemudian kulturnya
agak berbeda kalau saya SD sekelas sayakan hampir rata anak anak petani,
sebuah habitat di sebuah kampung yang namanya kampung Sukadana, Desa
Sukasari yang sama sama setiap hari menggembala bereng. -Dedi Mulyadi #dedimulyadi7abar1
Dedi Mulyadi merupakan kepala daerah yang paling peduli dengan sektor
pendidikan, sebagai penggagas SITEM PENDIDIKAN BERKARAKTER Kang Dedi
menjadi pengayom, pengawas sekaligus pengajar, dalam waktu senggangnya
Kang Dedi Mulyadi kerap berkeliling mendatangi sekolah sekolah yang ada
di Purwakarta. Kehadirannya yang kerap mendadak lebih memposisikan Kang
Dedi sebagai guru pengganti di sekolah tersebut yang memberikan
wawasan tentang pengetahuan umum maupun motivasi, kehadiranya di
sekolah tersebut sebagai orang tua yang mengontrol kebutuhan anaknya
yang kurang, sebagai orang tua yang mengontrol kesehatan anaknya,bukan
sebagai seorang Bupati yang datang ke sekolah harus disambut seperti
orang sedang hajatan.
Disisi lain kedekatan Kang Dedi dengan para
guru semakin melengkapi kebersamaan antara Pemerintah Daerah dengan para
pengajar untuk dapat melahirkan siswa siswa yang berkwalitas dan
memiliki mental yang kuat untuk bersaing dalam kehidupan ini.
Kang
Dedi Mulyadi bagi para guru hadir sebagai seorang kakak yang biasa
diajak diskusi, sebagai seorang sahabat tempat curhat, sebagai seorang
beking jika para guru tersandung masalah hukum karena profesinya, lewat
gagasan Kang Dedi jika di Purwakarta saat ini ada tim advokasi untuk
membela para guru di Purwakarta jika ada tuntutan dari orang tua siswa
terkait profesinya sebagai tenaga pengajar.
Salah satu kelebihan
Pola Pendidikan Berkarakter, siswa menjadi pribadi yang kuat tidak
cengeng, Di Purwakarta pada hari hari tertentu sebagai bagian dari
Pendidikan Berkarakter, para siswa di wajibkan membantu kedua orang
tuanya dalam pekerjaannya sesuai dengan profesinya masing masing. dengan
demikian diharapkan para siswa terbiasa dengan realita kehidupan dan
tidak bermanja manja, kerena mengetahui bagaimana sulitnya kedua orang
tuanya mencari uang. Kemudian hanya di Purwakarta untuk pelajar Muslim
pada hari Jum'at memakai pakaian seragam ala Santri, memakai sarung
untuk pelajar prianya dan pakaian hijab untuk para pelajar wanitanya. di
samping itu di Purwakarta pelajaran baca tulis Al'Quran (saat ini
ditambah lagi dengan ngaji kitab kuning) masuk dalam kurikulum
pendidikan yang artinya para pengajarnya di gaji Pemkab Purwakarta.
Kebijakan ini diambil sebagai upaya agar anak didik di Purwakarta sudah
dibekali pendidikan rohani di sekolahnya di samping pelajaran pokoknya
yang sesuai kurikulum mata pelajaran agama. (DKS)
Kang Dedi salah satu kepala daerah yang berani menutup dan membongkar
tempat tempat maksiat kemudian di jadikan ruang terbuka publik maupun
tempat ibadah, sikap Kang Dedi yang tidak mengenal kompromi atau tawar
menawar dengan para pemilik maupun pengelola bisnis esek esek ini. mudah
mudahan dapat mengurangi penyakit masyarakat seperti ini, Kita
ingat sebelumnya ada kebijakan Kang Dedi untuk mencegah masyarakatnya
terjun ke lembah hitam, Kang Dedi pernah mengeluarkan kebijakan yang
menurut banyak pihak kontroversi yaitu pembatasan waktu dan tempat
WAKUNCAR, Kang Dedi pernah mengeluarkan aturan jika mau menginap di
hotel harus diketahui RT/RW setempat, Kang Dedi juga selalu terjun
langsung ke lapangan saat razia miras ke warung warung atau toko toko. #dedimulyadi7abar1
Dedi Mulyadi kenapa nama ini tiba tiba begitu akrab di telingan kita,
siapakah dia? Bukankah nama ini dulu sering kita dengar di demo, di
hujat, dicaci maki sampai diancam oleh Ormas atau kelompok tertentu,
tapi memang nama Dedi Mulyadi ini menggelinding bak bola salju, seiring
berjalannya waktu dan semakin jauh bolanya berputar semakin besar saja.
Dedi Mulyadi atau lebih akrab orang menyebutnya Kang Dedi, hanyalah
anak desa yang biasa mengembala ternaknya, tidak terlahir dari keluarga
kaya, tidak terlahir dari keluarga tokoh atau politisi, nama Dedi
Mulyadi dibesarkan oleh prestasi dan takdirnya sendiri, nama ini bukan
dibesarkan oleh pencitraan di media sosial atau aktingnya dalam
sinetron, nama Dedi Mulyadi ini sejak usia belasan tahun harus berjuang
dalam keprihatinan untuk mewujudkan mimpinya menjadi kenyataan.
Jadi
selama ini orang mengagumi Dedi Mulyadi tidak hanya dari sisi
keberhasilannya sebagai Bupati Purwakarta selama hampir Dua priode sejak
tahun 2008, namun melihat Dedi Mulyadi sebagai seoarang anak desa yang
telah mampu merubah nasibnya.
Menjelang Pilgub Jabar nama ini
semakin harum saja, banyak pihak dari mulai Kiai sampai tukang sapu
jalanan mengharapkan Dedi Mulyadi maju sebagai salah satu kandidatnya,
belum lagi dari orang orang yang telah merasa di sambung nyawa oleh
bantuan Dedi Mulyadi,
Banyak orang meyakini dari karakter dan
kecerdasan seorang Dedi Mulyadi Jawa Barat akan menemukan kejayaannya,
banyak orang meyakini jika gubernurnya Dedi Mulyadi nuansanya akan
sangat berbeda, karena sosok Dedi Mulyadi ini tidak hanya seorang
Birokrat, tapi beliau juga sorang budayawan, yang bisa meramu ilmu
pemerintahan dengan seni.
Dedi Mulyadi tetap Dedi Mulyadi meski
banyak orang menyanjungnya, karena beliau juga seorang Ketua Parpol di
tingkat provinsi, meski banyak orang banyak memujinya karena prestasi
dan gagasan gagasannya yang cemerlang, namun Dedi Mulyadi tetaplah
seorang anak desa yang sederhana, tidak ada perubahan dalam dirinya,
semuanya biasa biasa saja, tetap rajin Sholat, puasa senin kemis, tetap
humoris dan tetap kecanduan berbuat kebaikan kepada sesama. Dedi Mulyadi
menyerahkan perjalanan hidupnya kepada yang di atas, Gusti Allah Nu
Maha Suci.
"Sariring-riring dumadi sarengkak saparipolah, sadaya kersaning Gusti".(DKS) #dedimulyadi7abar1
Meski hasil
survey terbaru yang di rilis Saiful Mujani Research Consulting (SMRC)
masih menempatkan untuk sementara Kang Dedi Mulyadi di urutan ke Tiga
dengan angka elektabilitas 15 %an, dari kandidat kandidat lainnya, Kita
semua patut bersyukur Kang Dedi Mulyadi telah mantap berada di posisi
Tiga Besar sebagai calon Gubernur Jawa Barat priode 2018-2023
Angka elektabilitas Kang Dedi akan terus meningkat setelah DPP Partai Golkar
mengeluarkan keputusan Kang Dedi Mulyadi sebagai kandidat yang diusung
Partai Golkar dalam Pilgub Jabar 2018 nanti, dukungan politik partai
Golkar akan memantapkan keyakinan masyarakat Jawa Barat untuk memilih
Kang Dedi
Mulyadi sebagai Gubernurnya, kenapa demikian karena Jawa Barat
merupakan lumbungnya suara Partai Golkar.
Kang Dedi Mulyadi
sendiri masih bersikap pasrah atau diam dalam hal Pilgub Jabar ini,
meski dukungan dari berbagai pihak kepada Kang Dedi terus mengalir.
semuanya diserahkan kepada Gusti Allah SWT. karena kita sebagai manusia
hanya sebatas berencana dan berusaha apapun itu keputusan akhirnya ada
pada kehendak sang Ilahi, Kang Dedi sering mengatakan kepada media masa,
"mengikuti saja seperti air yang mengalir".
Menuju Pilgub Jabar
2018 masih jauh, masih ada waktu Satu tahun lagi untuk kita para relawan
dan simpatisan Kang Dedi Mulyadi untuk terus memperjuangkan Kang Dedi
Mulyadi menjadi Jabar 1.
Kita yakin jika Kang Dedi Mulyadi menjadi
Gubernurnya Jawa Barat akan meraih kejayaannya,rakyatnya Insya Allah
akan sejahtera, karena Kang Dedi merupakan figur pemimpin yang
cerdas,berprestasi,rendah hati, dermawan dan selalu berpihak kepada
rakyat kecil.(DKS)
Dedi Mulyadi, seorang Kepala Daerah yang memahami benar karakter
masyrakatnya,dan bagi masyarakatnya Kang Dedi tidak hanya seorang
Bupati, tapi sebagai seorang Bapak yang setiap kehadirannya bisa
memberikan kasih sayang. #dedimulyadi7abar1
JABAR NEWS | PURWAKARTA – Pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT)
Bhayangkara ke 71 di tahun 2017 ini, seluruh jajaran Kepolisian Republik
Indonesia menggelar Upacara HUT Bhayangkara ke-71 di wilayahnya
masing-masing.
Seperti di kabupaten Purwakarta, hari ini, Senin (10/07/2017) seluruh
jajaran Polres Purwakarta mengadakan Upacara HUT Bhayangkara ke-71 yang
dipusatkan di Taman Padjajaran komplek Pemerintah Kabupaten
Purwakarata.
Dalam sambutan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang dibacakan Bupati
Purwakarta, Dedi Mulyadi yang bertindak sebagai Inspektur Upacara
(Irup) menyampaikan, sepanjang 71 tahun sejarah pengabdian Polri pada
bangsa dan negara, Polri telah banyak berperan memberikan sumbangsih
yang sangat besar dalam upaya pemeliharaan keamanan dan ketertiban
masyarakat, penegakan hukum serta perlindungan, pengayoman dan pelayanan
kepada masyarakat.
Kita semua juga telah menyaksikan berbagai prestasi yang telah diukir
Polri, dalam mengemban tugas sebagai pemelihara keamanan dalam negeri.
“Keberhasilan Polri dalam penanganan terorisme, pemberantasan
penyalahgunaan narkoba, pengungkapan kasus menjadi perhatian publik
serta mengamankan berbagai agenda baik yang bersifat nasional maupun
internasional, telah mendapat apresiasi dari pemerintah, masyarakat dan
dunia internasional,” ucapnya.
Presiden berharap peringatan hari Bhayangkara bukan sekedar menjadi
perayaan, tetapi dapat menjadi momentum untuk refleksi diri guna
meningkatkan optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi Polri, khususnya
dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Dengan refleksi dini, Polri bisa melihat lagi bukan hanya
keberhasilan yang telah dicapai, namun juga menyadari kelemahan dan
kekurangan selama ini. Kelemahan dan kekurangan itu harus dilihat
sebagai tantangan untuk memperbaiki diri, untuk melakukan perubahan yang
positif serta untuk terus melakukan upaya reformasi institusi polri
secara menyeluruh dan konsisten.
Presiden juga menekankan bahwa reformasi Polri yang menyeluruh,
secara konsisten adalah keniscayaan dan sekaligus kunci menghadapi masa
depan. Reformasi harus bersifat menyeluruh karena di dalamnya mencakup
perubahan positif dari hulu sampai hilir, di dalamnya memuat perubahan
mindset, perubahan sistem dan kelembagaan, perubahan manajerial sampai
dengan perubahan perilaku yang lebih profesional.
“Muara akhir dari perubahan itu, kita harapkan akan lahir anggota
Polri yang semakin profesional, yang dipercaya oleh masyarakat serta
yang mampu memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat,” tutur Dedi saat didepan seluruh peserta upacara.
Sementara itu, Kapolres Purwakarta AKBP Hanny Hidayat saat ditemui
awak media usai pelaksanaan upacara mengucapkan terima kasih kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta dan seluruh masyarakat atas
dukungan yang telah diberikan selama ini sehingga jajaran Polres
Purwakarta bisa melaksanakan tugas dengan baik.
“Menjaga keamanan dan ketertiban sudah menjadi tugas kami, namun
tanpa peran semua pihak mustahil itu bisa kita wujudkan,” ungkap Hanny.
Hanny, selaku orang nomor satu di jajaran Polres Purwakarta
menegaskan untuk menciptakan suasana aman di Purwakarta, selain
meningkatkan komunikasi dengan berbagai pihak, seperti Pemerintah
Daerah, TNI, tokoh agama, organisasi dan pihak lainnya, anggota Polres
Purwakarta juga secara rutin melakukan langkah preventif, pencegahan
dengan melakukan patroli di seluruh Purwakarta.
Selain itu, dalam peringatan HUT Bhayangkara ke 71 di Purwakarta juga
akan digelar hingga malam nanti, dengan Konser HUT Bhayangkara yang
akan dimeriahkan penyanyi Charlie van Houten serta Ohang.
“Kepada Bupati Purwakarta, dan masyarakat, kami juga mengucapkan
terima kasih atas dukungan yang diberikan, sehingga peringatan HUT
Bhayangkara ke-71 di Purwakarta bisa berjalan lancar,” pungkas Hanny.
(Zal)
“Nikmatilah kebersamaan ini sebelum semuanya hanya menjadi sebuah kenangan.”
PURWAKARTA, (PR).- Peringatan Hari Bhayangkara di Purwakarta
dilaksanakan dengan cara yang unik. Usai upacara bendera dihelat di
Taman Pesanggrahan Padjadjaran Purwakarta pada Senin, 10 Juli 2017,
anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di kabupaten yang mengusung
falsafah kesundaan sebagai asas pembangunan tersebut terlihat memikul
Sisingaan.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Kapolres Purwakarta AKBP
Hanny Hidayat, Dandim 0619 Purwakarta Letkol (Inf) Ari Maulana, Ketua
DPRD Purwakarta Sarip Hidayat memikul properti tarian khas Sunda
tersebut sambil menari di sepanjang rute devile dari halaman Pendopo
Purwakarta menuju Jalan RE Martadinata Purwakarta.
Dalam
keterangannya usai iring-iringan kesenian tersebut, Bupati Purwakarta
Dedi Mulyadi mengatakan bahwa hari ini sudah bukan masanya pemimpin
dipikul dan diarak oleh masyakat. Akan tetapi sebaliknya, menurut dia,
saat ini ialah waktunya pemimpin memikul masyarakat.
“Kalau dulu
pejabat yang dipikul, saya ubah filosofinya, pejabat itu seharusnya
memikul, bukan dipikul. Pengantin sunat kan dipikul agar bahagia. Nah,
masyarakat juga begitu, harus dipikul oleh pemimpin agar bahagia. Tujuan
kebahagiaan itu dapat tercapai saat pejabat mampu menjadi pengayom
rakyatnya,” ujar Dedi.
Menumbuhkan Budaya Tertib
Dia juga
menyampaikan pesan khusus dalam peringatan Hari Bhayangkara yang ke-71.
Pihak kepolisian menurut dia harus memperkuat dua aspek, yakni aspek
humanis dan aspek ketegasan. Kedua hal ini harus dilakukan agar tercipta
suasana ketertiban di tengah masyarakat.
“Secara umum, di Indonesia
ini kan kurang tertib, cara berkendara, membuang sampah, ujaran
kebencian, budaya antre, masih kurang tertib. Tetapi kalau di luar
Indonesia kan takut pada aturan, jadi tertib. Ketertiban itu kan ciri
humanis sebuah masyarakat,” tuturnya.
Untuk menumbuhkan budaya
tertib itu, Dedi menekankan pentingnya ketegasan dalam law enforcement.
Ia mencontohkan kultur di desa-desa, saat ada salah satu anggota
masyarakat yang melanggar peraturan hukum, biasanya diselesaikan dengan
cara kompromi karena memiliki sanak saudara yang bekerja sebagai penegak
hukum.
“Kita harus konsisten, jangan sampai minta bantuan kakak,
paman atau bapak saat melakukan pelanggaran hukum. Ke depan harus lebih
tegas,” tuturnya.
Kemeriahan acara yang juga turut dihadiri oleh
seluruh unsur ormas di Kabupaten Purwakarta tersebut membuat Kapolres
Purwakarta, AKBP Hanny Hidayat terharu. Ia pun berharap agar suasana
keamanan dan ketertiban masyarakat selalu tercipta untuk mempermudah
tugas korps baju coklat yang dia pimpin.
“Saya terharu dan
apresiatif kepada Kang Dedi yang sudah membantu kami menyiapkan kegiatan
ini dengan tema budaya Sunda. Pada kesempatan ini, saya mengimbau
kepada seluruh masyarakat agar terus menciptakan suasana kamtibmas yang
nyaman agar Purwakarta aman untuk warganya juga para pendatang,”
ujarnya.
Selain unsur sisingaan dan unsur ormas, kegiatan ini juga
turut dimeriahkan oleh iring-iringan mobil patroli dan stand up comedy
oleh para petugas kepolisian. Seluruh rangkaian kegiatan Peringatan Hari
Bhayangkara ke-71 di Purwakarta akan dipungkas dengan Konser
Bhayangkara di Lapang Sahate, Jalan KK Singawinata.***
Ketika ada seorang Kiai mengatakan Kang Dedi Mulyadi saat ini menjadi
rujukan jika ingin melihat sosok urang Sunda, hal ini memang sangatlah
tidak berlebihan.ini seperti yang sering saya tulis bahwa Kang Dedi
Mulyadi adalah figur yang paling dapat mempresentasikan dirinya sebagai
orang Sunda. Hal ini dapat kita lihat dari mulai ucapan, pakaian, tingkah laku sampai cara berpikir Kang Dedi semuanya khas orang Sunda.
Sareundeuk Saigel Sabobot Sapihanean" merupakan Filosifi kebersamaan
antara rakyat dengan pemimpinya. hal ini dapat terjadi jika seorang
pemimpin tidak sombong,selalu hadir ditengah tengah masyarakat setelah
hadir dan tentu seorang pemimpin yang tidak lupa akan semua janji janji
politiknya ketika kampanye. Untuk masalah kedekatan dengan rakyat
kita tidak meragukan hal ini terhadap sikap Kang Dedi, kita melihat
kiprah Kang Dedi selama ini tidak hanya dekat secara seremonial saja,
tapi sudah mencapai kedekatan emosional yang tinggi, Kang Dedi telah
memposisikan dirinya sebagai bemper, tameng, pelindung dan pengayom bagi
rakyatnya di tambah jiwa dermawan Kang Dedi semakin lengkaplah bahwa
Kang Dedi adalah figur pemimpin yang Sareundeuk Saigel Sabobot
Sapihanean dengan rakyanya. Dari uraian di atas tadi semoga mata
hati kita terbuka untuk dapat menilai siapa kira kira figur yang paling
pantas untuk memimpin Jawa Barat nanti, kita jangan sampai "Tong
Kabobodo tenjo, kasemaran tingali" Kang Dedi Mulyadi merupakan figur
pemimpin Sunda sejati, seorang pemimpin yang dikenal karena prestasi dan
dedikasinya, seorang figur pemimpin yang pemikiran Kesundaanya di akui
oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Kita yakin jika Jawa Barat
Gubernurnya Kang Dedi Mulyadi nuansanya akan sangat berbeda dari saat
ini, nuansa kedekatan, keharmonisan dan keterbukaan akan sangat terasa
sekali.(DKS).
Banyak hal yang telah dilakukan Kang Dedi selama menjabat bupati
Purwakarta sejak tahun 2008 sampai saat ini, salah satu yang terus
dikembangkan dan telah menuai hasilnya yaitu sektor Parawisata di
Purwakarta, Musium Diorama salah satunya selain tentu yang paling utama
yang telah membuat decak kagum kita semua yaitu Air Mancur Taman Sri
Baduga Purwakarta.
Musium Diorama Purwakarta ini menjadi pelengkap majunya sektor parawisata di Indonesia, Musium ini tentang catatan sejarah
daerah Purwakarta di tata dengan teknologi canggih, sehingga Musium ini
menjadi salah satu musium termodern yang ada di Indonesia, jika kita
bandingkan dengan musium Diorama Monas,
fasilitas dari musium Diorama
ini lebih unggul karena Musium Diorama Purwakarta ini di lengkapi juga
dengan mini theater mirip studio cineplex 21. Mini theater ini pada
waktu waktu tertentu memutar film film dokumenter perjuangan Bangsa
Indonesia dan film film kejayaan tanah Pasundan masa lalu.
Disamping
itu semua ada hal istimewa lagi dari kebijakan Kang Dedi ini, hampir
semua tempat wisata yang di kelola oleh Pemkab Purwakarta semuanya
gratis.