expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Minggu, 16 Juli 2017

DEDI MULYADI SEORANG KEPALA DAERAH YANG DEKAT DENGAN PELAJAR DAN GURU

Dedi Mulyadi merupakan kepala daerah yang paling peduli dengan sektor pendidikan, sebagai penggagas SITEM PENDIDIKAN BERKARAKTER Kang Dedi menjadi pengayom, pengawas sekaligus pengajar, dalam waktu senggangnya Kang Dedi Mulyadi kerap berkeliling mendatangi sekolah sekolah yang ada di Purwakarta. Kehadirannya yang kerap mendadak lebih memposisikan Kang Dedi sebagai guru pengganti di sekolah tersebut yang memberikan wawasan tentang pengetahuan umum maupun motivasi, kehadiranya di sekolah tersebut sebagai orang tua yang mengontrol kebutuhan anaknya yang kurang, sebagai orang tua yang mengontrol kesehatan anaknya,bukan sebagai seorang Bupati yang datang ke sekolah harus disambut seperti orang sedang hajatan.
Disisi lain kedekatan Kang Dedi dengan para guru semakin melengkapi kebersamaan antara Pemerintah Daerah dengan para pengajar untuk dapat melahirkan siswa siswa yang berkwalitas dan memiliki mental yang kuat untuk bersaing dalam kehidupan ini.
Kang Dedi Mulyadi bagi para guru hadir sebagai seorang kakak yang biasa diajak diskusi, sebagai seorang sahabat tempat curhat, sebagai seorang beking jika para guru tersandung masalah hukum karena profesinya, lewat gagasan Kang Dedi jika di Purwakarta saat ini ada tim advokasi untuk membela para guru di Purwakarta jika ada tuntutan dari orang tua siswa terkait profesinya sebagai tenaga pengajar.
Salah satu kelebihan Pola Pendidikan Berkarakter, siswa menjadi pribadi yang kuat tidak cengeng, Di Purwakarta pada hari hari tertentu sebagai bagian dari Pendidikan Berkarakter, para siswa di wajibkan membantu kedua orang tuanya dalam pekerjaannya sesuai dengan profesinya masing masing. dengan demikian diharapkan para siswa terbiasa dengan realita kehidupan dan tidak bermanja manja, kerena mengetahui bagaimana sulitnya kedua orang tuanya mencari uang. Kemudian hanya di Purwakarta untuk pelajar Muslim pada hari Jum'at memakai pakaian seragam ala Santri, memakai sarung untuk pelajar prianya dan pakaian hijab untuk para pelajar wanitanya. di samping itu di Purwakarta pelajaran baca tulis Al'Quran (saat ini ditambah lagi dengan ngaji kitab kuning) masuk dalam kurikulum pendidikan yang artinya para pengajarnya di gaji Pemkab Purwakarta. Kebijakan ini diambil sebagai upaya agar anak didik di Purwakarta sudah dibekali pendidikan rohani di sekolahnya di samping pelajaran pokoknya yang sesuai kurikulum mata pelajaran agama. (DKS)
#dedimulyadi7abar1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar