expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Selasa, 18 April 2017

GEURA TABEUH GOONG MANEH JALU.....! DEDI MULYADI MASIH MENUNDUKAN WAJAH DALAM PILGUB JABAR 2018

Sampai hari ini belum ada pernyataan sikap bahwa Kang Dedi Mulyadi maju menjadi salah peserta dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat priode 2018-2023, meski Kang Dedi Mulyadi telah kebanjiran dukungan dari internal partai sudah jelas sudah semua Dpd tingkat II Partai Golkar Jawa Barat siap mengusung dan memenangkangkan Kang Dedi, begitupun dari organisasi organisasi underbow partai Golkar, seperti AMS, AMPI, KOSGORO, FKPPI dukungan juga dari para srikandi srikandi /organisani kewanitaan maupun pengajian sudah bulat mendukung Kang Dedi dan siap rawe rawe rantas malang malang putung memenangkan Kang Dedi sampai titik darah penghabisan di medan Kurusetra nanti.
Kemudian dukungan dari elemen elemen masyarakat di luar Partai Golkar sampai hari ini terus berdatangan seperti dari para RW di Kabupaten Subang, masyarakat Cisolok Sukabumi, Garda Bangsa yaitu salah satu organisasi sayap PKB dan masih banyak lagi.
Namun sampai hari ini Kang Dedi masih tetap focus merampungkan tugasnya sebagai Bupati Purwakarta yang akan selesai pada bulan Maret 2018 nanti, disamping itu Kang Dedi Mulyadi yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua DPD I Golkar Jawa Barat Priode 2016-2021 mempunyai tanggung jawab organisasasi untuk memenangkan Pileg maupun kepala daerah,dalam pilkada serentak di Jawa Barat pada bulan Juni 2018 nanti, Karena di Jawa Barat pada Pilkada serentak 2018 nanti selain pemilihan gubernur jabar, ada enam kota yakni Bandung, Bogor, Cirebon, Sukabumi, Banjar, dan Bekasi serta sepuluh kabupaten yakni Bogor, Purwakarta, Sumedang, Subang, Bandung Barat, Kuningan, Majalengka, Cirebon, Garut, dan Ciamis, dimana Kang Dedi Mulyadi memiliki tanggung jawab untuk memenangkan para kandidat calon kepala daerah dari partai Golkar.
Tapi terlepas dari pertimbangan pertimbangan tugas dan loyalitas tadi, tentu kita tahu Kang Dedi adalah figur seorang pemimpin yang berfalsafah ilmu padi "Semakin berisi semakin menunduk, semakin kebanjiran dukungan semakin merendahkan diri" seandainya saja Kang Dedi Mulyadi seorang pemimpin yang opurtunis atau jumawa dengan banyaknya dukungan seperti saat ini tentu sudah bersikap bak seorang pemenang. (Teu sirikna ajrag ajragan), memang sepintas ada yang aneh pada perilaku Kang Dedi ini, hidupnya benar benar dipakai untuk tutulung kanu keur butuh, tatalang kanu keur susah, tukang nganteur kanu keur sieun, tukang nyaangan kanu keur poekkeun, "SILIH ASAH, SILIH ASIH, SILIH ASUH satu filosofi kehidupan yang bersumber dari kearifan lokal tanah Pasundan benar benar oleh Kang Dedi Mulayadi dijadikan pakem dalam hidupnya, lihat saja saat ini berbeda dengan para kandidat lainnya, bukan mengurus untuk persiapan menjadi Gubernur malah tetap saja tidak ada yang berubah dalam rutinnitas kesehariannya, dari satu daerah ke daerah lain hanya utuk membantu sesama, terakhir kita tahu Kang Dedi aktip menengahi kasus ibu Rokayah di Garut.
Kang Dedi Mulyadi menyerahkan masalah Gubernur itu kepada Gusti nu Maha Suci, seperti sering beliau ungkapkan kepada siapa saja Kumaha kersaning Gusti we atau mengikuti saja seperti air yang mengalir, semua ini benar benar mencerminkan filosofi ilmu padi, padahal kita para pendukungnya di setiap jengkal tanah di Pasundan telah berteriak Geura Tabeuh Goong Maneh Jalu!!!! (DKS)
#inspirasikangdedi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar