PURWAKARTA,
(PR).- Hari Selasa 11 April 2017 ini, tepat 46 tahun yang lalu, Bupati
Purwakarta Dedi Mulyadi dilahirkan. Pria kelahiran Subang, Jawa Barat
itu pun menerima berbagai ucapan selamat ulang tahun baik secara
langsung maupun melalui akun media sosial dari seluruh warga Purwakarta
bahkan Jawa Barat.
Komedian Sunda Sule pun memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada
Dedi sekaligus memberikan hadiah berupa lagu yang ia kirim melalui
aplikasi layanan pesan, Whatsapp. Dalam liriknya, lagu berbahasa Sunda
tersebut menceritakan tanggal kelahiran Dedi yang juga budayawan Sunda
tersebut hingga kesehariannya yang bersahaja dan peduli terhadap sesama.
”Sepi nu jemling, angin ngadalingdingNyaksian medal putra Ki Sunda
11 April tahun 71 ragrag ka mandalawangi
Suratan takdir Ilahi, wastana Dedi Mulyadi
Duh Kang Dedi, Anak Padesaan
Duh Kang Dedi, lain pupulasan
Gemar bercanda, penuh dengan makna
Duh Kang Dedi pamingpin kiwari”
Demikian salah satu penggalan lirik lagu yang secara khusus
diciptakan Sule untuk Dedi Mulyadi. Mendapatkan lagu dari komedian tenar
yang digadang akan maju dalam pemilihan gubernur Jawa Barat itu, Dedi
Mulyadi mengucapkan terima kasih. Ia berujar, lagu tersebut sangat ”easy
listening” sehingga mudah untuk dihafal olehnya.
”Hatur nuhun ka Kang Sule. lagu dan musiknya enak, luar biasa, nuhun,
nuhun,” katanya singkat di Bale Indung Rahayu, Jalan KK Singawinata,
Purwakarta.
Dedi juga menuturkan, dalam tradisi keluarganya, tidak ada kebiasaan
merayakan ulang tahun. Hal itu terjadi karena latar belakang Dedi
sebagai orang desa dan berasal dari keluarga yang tidak berada.
Maka dari itu, setiap tanggal 11 April, pria yang selalu mengenakan
iket Sunda itu hanya mengulang kebiasaan makan bersama dengan para
petugas kebersihan. Kebiasaan ini sudah ia mulai sejak menjadi wakil
bupati Purwakarta tahun 2003 lalu.
”Dari dulu tidak pernah dirayakan. Ya, maklum orang kampong tapi saya
bahagia. Jadinya ya begini, saya makan bersama tukang sapu,” ujar Dedi.
Diajak makan bersama orang nomor satu di Purwakarta, para petugas
kebersihan sempat terkaget-kaget. Mereka yang sedang sibuk menyapu
dedaunan dan sampah saat pagi mendadak harus berhenti sejenak karena
diajak makan bersama.
”Kaget, sedang menyapu, tiba-tiba dipanggil. Saya kira ada apa,
tahunya diajak makan. Alhamdulillah, wilujeng tepang taun Kang Dedi,”
ujar Asep (35), salah satu petugas kebersihan.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar