Mudah mudahan dugaan saya ini keliru, kenapa Presiden tidak datang ke
Purwakarta untuk meresmikan Taman air mancur Sri Baduga padahal menurut
jubir kepresidenan ini telah diagendakan, apa ini terkait kritikan Kang
Dedi Mulyadi ketika membela Kiai Ma’ruf Amin selaku Rais ‘Aam PBNU dan
Ketua MUI sekitar awal bulan Februari 2017.
Saya pernah menulis opini bahwa Kang Dedi Mulyadi seorang pemimpin yang berkarakter, disinilah
pembuktian itu, Kang Dedi Mulyadi memiliki prinsip prinsip kebenaran
dan keberanian sebagai pemimpin yang memiliki karakter, mana pihak pihak
yang harus dibela sebagai wujud solidaritas sesama Muslim, sebagai
wujud pengabdian maupun rasa hormat seorang murid kepada gurunya, meski
apa yang dilakukannya mungkin kurang berkenan di hati atasannya.
Kang Dedi Mulyadi selama ini telah menjalanni semua pahit ketirnya
kehidupan selaku Bupati Purwakarta maupun sebagai seorang budayawan,
kita semua tahu kebencian kebencian kelompok tertentu kepada Kang Dedi,
dari mulai demo, caci maki sampai ancaman lewat medsos yang menyangkut
keselamatan dirinya, tapi semuanya ditanggapi tanpa emosi apalagi
dendam, Kang Dedi menyikapi semua ini sebagai bagian dari proses kita
berdemokrasi dan Alhamdulillah sampai hari ini Kang Dedi masih bersama
kita.
Jadi sangatlah rasional jika memberikan amanah kepada sosok
Dedi Mulyadi, yang memiliki keberanian dalam bersikap, bukan seorang
penjilat untuk meraih kekuasaannya, beliau dibesarkan melalui tempaan
alam, karena kita semua tahu bagaimana perjuangan Kang Dedi sampai bisa
seperti saat ini, dimana gagasan dan pemikiran banyak didengar serta
dijadikan referensi berbagai pihak dari mulai para akademisi, lembaga
pemerintahan baik sipil maupun militer sampai oleh kalangan para alim
ulama maupun para cendikiawan Muslim. (DKS)
#inspirasikangdedi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar