Sebagai seorang budayawan tentu apa yang dipakainya seolah olah ingin
menunjukan inilah dirinya, kalau kita amati ketika Kang Dedi Mulyadi
bertemu Pak Jokowi kemarin pada tanggal 25 April 2017, kali ini Kang
Dedi Mulyadi tidak memakai baju batik dengan motif harimau putih sebagai
simbol kegagahan Prabu Siliwangi, namun memakai baju batik dengan motif
tokoh pewayangan, tokoh Pandawa yaitu Arya Bima.
Kita tahu bahwa
Bima merupakan sosok sakti mandraguna yang berhasil mencabik cabik
puluhan kurawa dan meminum darah Dursasana untuk keramas sang adik ipar
Drupadi seperti yang dikisahkan dalam perang Bratayudha antara Pandawa
dengan Kurawa.
Dari sisi karakter Bima merupakan kesatria yang setia
pada satu sikap, yaitu tidak suka berbasa-basi, tak pernah bersikap
mendua, serta tidak pernah menjilat ludahnya sendiri.
Karakter ini
berbeda dengan sang adik Arjuna yang meski memiliki kesaktian yang luar
biasa, pandai memanah, merayu wanita, ganteng namun memiliki kelemahan
yaitu jiwanya labil, gampang terpengaruh, terutama oleh sang guru Resi
Dorna.
Kalau kita telaah lebih jauh seperti inilah Kang Dedi
karakter yang dimiliki tokoh Bima dalam dunia pewayangan ada pada diri
Kang Dedi. yaitu berani membela kebenaran, berani mempertahankan prinsip
dan keyakinan. semua berjalan apa adanya tanpa basa basi apalagi sampai
menjilat ludahnya sendiri, selalu merendahkan diri namun bukan berarti
tidak berani, Kang Dedi selama ini sering dicaci maki, di hujat, di
demo, rumahnya ditimpukin, mobilnya dicegat oleh puluhan orang tak
dikenal, bahkan sampai mendapat ancaman bahwa kepalanya akan dipenggal,
namun Kang Dedi tetap berani, Kang berkata geutih Sunda " Moal mundur
sasiku moal ngejat satunjar beas". Inilah idealnya seorang pemimpin itu,
yaitu seorang pemimpin yang memiliki keberanian dan karakter.
Kang
Dedi selama menjabat Bupati Purwakarta hampir Dua priode dikenal sangat
dekat dengan para pegawai di lingkungan Pemda Purwakarta, dari mulai
tukang sapu sampai dengan para pejabatnya, Kang Dedi tidak pernah
membeda bedakan sikapnya. namun dibalik kedekatannya dengan para pegawai
bukan berati Kang Dedi Mulyadi lemah dalam penegakan disiplin, Kang
Dedi sudah sering memberiak sanksi indisipliner sampai pemecatan kepada
para pegawainya yang lalai atau macam macam saat melayani masyarakat,
maupun staf staf di bawahan seperti Kades maupun camat kalau salah
mereka ditindak tegas, di Purwakarta tidak ada pengusaha yang bisa main
main, entah itu rekanan Pemda, para pengusaha hiburan, hotel sampai
pengembang kalau tidak taat peraturan tutup atau hentikan, bahkan ada
sekolah yang dibubarkan Kang Dedi karena kerap tawuran, jadi jangan
heran karena ketegesannya menegakkan peraturan Kang Dedi sering mendapat
gugatan hukum.
Selain memiliki keberanian dan ketegasan, kita
mengenal Kang Dedi seorang pejabat yang sangat dermawan, mana ada
pejabat yang menyumbangkan gajinya sebasar 50 juta setiap bulannya hanya
untuk membantu sesama.
Jadi kita tidak akan salah memilih jika
Kang Dedi Mulyadi kita beri amanah untuk menjadi Gubernur Jawa Barat
priode 2018-2023, Kang Dedi seperti sosok Bima dalam dunia pewayangan.
(DKS)
#kdmj1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar