Loyalitas dari seorang sahabat untuk membuat,menampung opini, menyebarkan berita, video, slogan maupun propaganda semata mata untuk : MENGANTARKAN H.DEDI MULYADI,SH.(DANGIANG KI SUNDA) BERKANTOR DI GEDUNG SATE
Selasa, 27 September 2016
MENGENANG PERJALANAN BUS BANDUNG JAKARTA LEWAT PURWAKARTA TAHUN 70AN.
Ada yang pernah mengalami sekitar tahun 70an dimana bentuk Busnya masih ada kap mesin didepannya, kalau kita dari Bandung menuju Jakarta lewat Purwakarta, dilayaninya oleh Bus yang berbentuk seperti ini. Kita naik dari terminal Bus Kebon kelapa Bandung berakhir di terminal Pulo Gadung Jakarta, ketika itu ongkosnya mungkin sekitar Rp 700an, kalau engga salah. sebab admin sendiri pada masa itu sekitar 5 tahun, tapi ya udah inget bagaimana perjalanan tersebut. Bus yang melawati rute ini hanya PO Hidup Baru sayangnya di internet tidak ada dokumentasinya.
Waktu tempuh Bandung Jakarta lewat Purwakarta bisa 7 jaman ketika masa itu, karena zaman itu belum ada jalan tol tolan, disamping jalannya juga kecil dan jalur lama yang kalau nikung, nikung sekali dan kalau nanjak, nanjak sekali ditambah Busnya yang tentu kecepatannya paling cepat 70 KM/jam.
Pada masa itu lewat Purwakarta jauh lebih mencekam dibanding lewat Puncak, selepas Panglejar sampai Purwakarta itu kita seperti masuk dalam hutan, yang menurut isu ketika itu masih ada harimaunya, ditambah beratnya medan yang harus dilalui tambah serem deh, pada masa itu jalannya sangat sepi karena orang banyak yang memilih lewat Puncak, kecuali ya Truk truk pengangkut barang saja.
Saya ingat Bus istirahat di rumah makan sekitar Darangdan engga tahu nama rumah makannya, sangat sederhana sekali kalau di bandingkan rumah rumah makan tempat Bus berhenti kalau lewat jalur Puncak, yang populer ketika itu RM.Padang Sati dan Roda.
Selepas kota Purwakarta menuju Cikampek ini juga jalan serem karena kita melewati hutan jati, ketika masa itu mungkin masih perawan belum ada tuh yang jualan jualan, seperti di Cibungur sekarang dengan es kelapa muda dan sate Maranginya
Lewat daerah hutan jati ini suanananya meski siang gelap sekali, kalau daerah sini yang menjadi mitos yang ditakutkan para pengguna jalan bukan Harimau tapi begal ketika itu.
Begitupun dari Cikampek menuju Karawang ini juga ketika itu masih sepi, belum ada tuh Pupuk Kujang di Dawuan, sekitar daerah itu hanya hutan saja, dan mitosnya yang berkembang ketika itu yaitu Kuntilanak yang menyamar jadi wanita sexy mengajak bermalam para sopir yang kebetulan apes, akhir ceritanya tentu sopirnya menyadarinya keesokan harinya setelah dia berada di atas kuburan, ceyamkan, jadi kendaraan lewat jalur ini mencekam juga meski memang kita sudah berpapasan dengan Bus Bus ke arah Jawa dan jalur Cikampek Karawang ini ada beberapa Rumah Makan tempat istirahat Bus Bus malam dan truk yang menuju ke arah Jawa.
Kemudian masuk kota Karawang, saya inget terminalnya pas belokan antara ke Tuparev dan ke Pemda, disini banyak tuh kita saksikan terparkir mobil bus sedang yang karoserinya terbuat dari kayu, bentuknya lucu peugek orang ketika itu menyebutnya Intras.
Selepas kota Karawang sampai Tambun, Bekasi, Cakung kemudian Pulo gadung ini jalur yang paling menjenuhkan, bukan karena macet, tapi oleh seringnya terpotong oleh Kereta Api lewat, sebab mulai jalur ini sampai Jakarta banyak sekali perlintasan kereta. Makanya kalau sekitar tahun 70an Bandung Jakarta Via Purwakarta itu bisa 7 Jaman.
Demikianlah nostalgianya, silahkan komen buat yang pernah merasakan. hatur nuhun.
#inspirasikangdedi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar