Loyalitas dari seorang sahabat untuk membuat,menampung opini, menyebarkan berita, video, slogan maupun propaganda semata mata untuk : MENGANTARKAN H.DEDI MULYADI,SH.(DANGIANG KI SUNDA) BERKANTOR DI GEDUNG SATE
Kamis, 24 November 2016
Selalu menjadi pelindung warganya : BUPATI PURWAKARTA H.DEDI MULYADI,SH. AKAN LAPORKAN PENGANIYAYA WARGANYA YANG MENJADI TKI KE POLISI
PURWAKARTA,(PR).- Badriyah (35) TKW asal Kampung Sindang Aso, Desa Cibogo Hilir, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta mengalami peristiwa penganiayaan oleh pihak agency yang mengirimnya bekerja ke Malaysia. Kondisinya kini sangat memprihatinkan, ia mengalami cedera berat pada kaki dan punggung akibat penganiayaan tersebut.
Menanggapi kondisi warganya ini, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dalam keterangan tertulisnya hari ini Kamis 24 November 2016 di rumah dinasnya Jl Gandanegara No 25 mengatakan pihaknya tidak segan melaporkan agency yang melakukan penganiayaan tersebut. “Pihak agency yang diduga melakukan penganiayaan itu akan kami laporkan ke Mabes Polri,” kata Dedi..
Dedi juga menegaskan kembali tentang kebijakan Pemerintah Kabupaten Purwakarta yang menerapkan kebijakan moratorium pengiriman TKI asal Purwakarta ke luar negeri sejak Tahun 2008.
Pria yang akrab disapa Kang Dedi itu pun mengaku akan segera menelusuri rekomendasi yang diperoleh Badriyah untuk bekerja di luar negeri, karena secara formal dan non formal pemerintahan yang dia pimpin tidak pernah lagi memberikan rekomendasi tersebut.
“Secara internal kami juga lakukan penelusuran. Apakah Kades setempat yang memberikan rekomendasi? Kalau terbukti iya, maka kami siapkan sanksi tegas bagi Kades. Semua perangkat pemerintahan harus konsisten menjalankan moratorium ini,” ujarnya.
Tak hanya itu saja, Dedi pun akan juga menuntut Badriyah, karena ia menilai, wanita yang mengalami sakit di bagian perutnya akibat operasi caesar itu juga melakukan pelanggaran moratorium keberangkatan ke luar negeri untuk bekerja. “Kita cek juga yang bersangkutan, pergi atas keinginan siapa? Karena peraturan pemerintah daerah kan jelas tidak boleh berangkat,” kata Dedi.
Badriyah diketahui berangkat ke Malaysia atas prakarsa sebuah agency pimpinan Zainab asal Pasawahan Purwakarta. Di tempat kerjanya, ia dijanjikan akan menerima gaji sebesar 900 ringgit setiap bulan dengan deksripsi pekerjaan sebagai asisten rumah tangga. Namun karena ia tidak bisa menjalankan tugas, pihak agency malah meminta ganti rugi kepada Badriyah sebesar Rp13 Juta. ***
#inspirasikangdedi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar