Permohonan maaf ibu Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana
"Musibah di Karawang tidak ada yang tahu. Kita tidak bisa memilih hari dan jam datangnya bencana.
Kebetulan, musibahnya bertepatan dgn keberangkatan saya ke luar negeri. Kabar banjir Karawang pun saya terima ketika saya sudah dalam perjalanan.
Saya pergi ke luar negeri karena program "Jari Emas" andalan Karawang sukses menurunkan tingkat kematian ibu dan anak selama proses persalinan, diakui dunia internasional.
Program ini ingin dicontoh 40 negara lain. Sebelum bencana terjadi, saya diminta datang jadi pembicara dengan harapan, program tersebut bisa terus berlanjut dan digunakan negara-negara lain.
Sebab selama 3 tahun terakhir, terhitung sejak 2013 dan berakhir Agustus 2016, program ini sukses berjalan walaupun tanpa bantuan APBD Karawang sepeserpun.
Kita menghemat anggaran sangat besar dengan adanya bantuan luar negeri tersebut. Melalui forum internasional itu, saya ingin menjaring bantuan luar negeri melalui Non Goverment Organizations (NGO) supaya terus mengalir ke Karawang, membantu masyarakat kita.
Ini adalah upaya kami menyelamatkan lebih banyak ibu dan bayi dari kematian ketika melahirkan di puskesmas-puskesmas maupun rumah sakit umum daerah.
Mengenai banjir, saya juga ikut memantau dan mengawasi dari jauh. Kesiapsiagaan sudah diaktifkan sejak awal banjir datang. Laporan di media sosial, laporan situasi Karawang juga masuk semua ke hp saya.
Alhamdulillah, pak wakil bupati sudah turun bersama DPRD, dan BPBD Karawang. Mereka semua adalah representasi pemerintah yang hadir untuk menangani bencana.
Bagi saya, penanganan yang baik pada pengungsi, tercukupinya logistik serta gotong royongnya masyarakat dalam menangani bencana banjir ini, jauh lebih penting daripada kehadiran saya di lokasi bencana.
Besok pun, sudah saya perintahkan BPBD menggelar rapat koordinasi dengan BPBD Provinsi, BBWS, PJT II, PSDA, kepala OPD dan camat-camat yang dilalui sungai-sungai besar. Supaya situasi ini ditangani dengan baik secepatnya".
Metrotvnews.com, Kawarang: Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyambangi korban banjir di Rawa Gempol Tanjung Pura Kabupaten Karawang. Dia mengirim bantuan berupa 3 ribu nasi bungkus untuk para korban banjir.
Didampingi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Karawang Sri Rahayu, Dedi Mulyadi turun untuk meninjau kondisi secara langsung. Dedi pun menyempatkan melihat aliran sungai Citarum yang hampir meluap.
Menurut Dedi, banjir di utara Jawa Barat sebenarnya bisa diantisipasi. Salah satunya, dengan mengembalikan fungsi kawasan berupa daerah resapan air.
"Ini ada danau yang dipenuhi eceng gondok. Seharusnya ini dikeruk lagi. Saya kira ada 5 hektare luasnya. Ini bisa menampung air daripada lama dibiarkan, yang ada nanti berdiri bangunan," ujar Dedi.
Selain itu,Bupati yang identik dengan pakaian khas Sunda itu mengusulkan agar segera dibangun danau Cibeet. Danau tersebut berfungsi untuk mengurangi volume aliran sungai Cibeet yang bermuara di Citarum.
"Banjir ini kan dari berasal dari luapan anak sungai Citarum, karena di Jatiluhur kondisinya masih normal jadi pintu tidak dibuka. Menurut saya, sebaiknya segera dibuatkan danau di Cibeet untuk menampung agar air tidak langsung bermuara ke Citarum," kata Dedi.
Banjir di Rawa Gempol diperkirakan akibat luapan anak sungai Cibeet yang berumuara di sungai Citarum. Banjir setinggi sepinggang orang dewasa hingga mencapai 2 meter itu merendam rumah dari 700 kepala keluarga. Banjir yang menerjang lima RT ini mengakibatkan sebagian warga harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Salah satu korban banjir, Apep (28), mengatakan, banjir belum surut sejak Jumat, 11 November 2016. Ketinggian air bertambah jika turun hujan.
Atas kunjungan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Apep mengucapkan syukur. Bupati Purwakarta dinilai tetap peduli, meski Karawang bukan termasuk wilayah Purwakata. Sementara, kata Apep, Pemkab Karawang belum ada yang datang memberikan bantuan.
"Saya juga heran pihak kelurahaan belum datang ke sini. Kang Dedi ke sini alhamdulillah, sudah memberikan bantuan dan cukup meringankan warga," kata Apep penuh syukur.
#inspirasikangdedi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar