Purwakarta,PoskoNews.com – Sedikitnya 4000 buruh dari sejumlah kelompok buruh di Purwakarta menggelar unjuk rassa di Kawasan Kota Bukit Indah Purwakarta untuk menuntut kenaikan upah sebesar 15 persen bagi masing – asing kelompok jenis usaha (KJU) dari UMK Purwakarta saat ini Rp. 2.927.000.
Dalam Demo yang digelar Kamis (17/11) ada pemandangan yang menarik ditengah aksi buruh tersebut. Ribuan buruh terutama kaum perempuan tiba – tiba membubarkan diri dari area aksi dengan mengejar Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang datang ke lokasi demo.
“Pak Dedi, Pak Dedi ada pak Dedi,” seru buruh.
Setelah berhasil mengejar sang Bupati, para buruh kemudian mengerumuni Dedi sambil menyampaikan beragam keinginan, mulai urusan upah, meminta foto bareng hingga curhat masalah pribadi.
“Bapak saya mah mau foto sekalian mau curhat sama bapak, saya mau minta didoakan agar segera dapat jodoh. Saya masih single pak,” kata salah seorang buruh Siti (23).
Mendengar itu, Dedi hanya tersenyum dan beberapa saat terdiam. Namun setelah ‘keukeuh’ minta meminta didoakan akhirnya Dedi mengabulkannya.
“Iya kamu segera dapat jodoh ya,” ujar Dedi.
Sontak buruh perempuan itupun menangis, dengan harapan agar doa bupatinya tersebut dikabulkan oleh yang maha kuasa.
“Terima kasih bapak,” ucap Siti sambil menitikan air mata.
Usai menerima curhat dan foto bersama, Dedi kemudian naik keatas kendaraan yang digunakan untuk berorasi buruh.
“Saya sengaja datang agar tidak longmarch dan bikin macet. Kasihan tukang angkot, ojek, mereka tidak naik gaji. Tapi dibikin macet. Mereka juga butuh makan,” ucap Dedi di hadapan ribuan buruh.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi melarang buruh longmarch dalam demonya hari ini. Selain bisa menimbulkan macet, ia khawatir demo merusak taman di Purwakarta.
Untuk mencegah longmarch, Dedi mendatangi langsung lokasi demo buruh di Kawasan Kota Bukit Indah, Purwakarta tersebut.
Dedi menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mencari format. Karena jika dirinya mengirim surat ke gubernur dengan isi yang menyalahi PP, maka surat akan dikembalikan.
“Saya tidak boleh menyalahi aturan dan kalau menyalahi saya bisa ditegur. Tiga kali ditegur,saya diberhentikan,” terangnya.
Namun Dedi berjanji, pihaknya akan melobi pengusaha agar keluar kesepakatan upah. Untuk itu ia minta waktu.
“Hari ini saya dan perwakilan buruh akan berdiskusi di bawah pohon rindang. Hasil ini akan saya rundingkan dengan pengusaha,” jelas Dedi.
Seusai pertemuan dengan buruh, pihaknya segera memanggil pengusaha. Ia berharap dihasilkan angka kesepakatan bersama untuk diajukan ke Gubernur.
Seusai diskusi dengan bupati, Ketua Pimpinan Serikat Pekerja Otomotif Mesin dan Komponen FSPMI, Ade Supyani mengatakan, upah buruh di sektor alas kaki keluar dari upah padat karya pindah ke UMK.
Saat ini, upah alas kaki di angka Rp2,3 juta. Jika dimasukkan dalam UMK, maka gaji sektor tersebut akan sesuai dengan UMK.
Saat ini, UMK Purwakarta Rp2.927.000. Sesuai Peraturan Pemerintah 78, UMK naik 8,25 persen. Dengan kenaikan tersebut, UMK Purwakarta menjadi Rp3.157.000.
“Itulah yang akan dibahas nanti dengan pengusaha agar keluar kesepakatan bersama,” tuturnya.
Di akhir unjuk rasa, Bupati Dedi kemudian membelikan buruh nasi bungkus serta mengajaknya makan bersama.(Merdeka)
#inspirasikangdedi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar