"Rasa
cinta dan kagum kepada Kang Dedi Mulyadi melahirkan Fanatisme yang
terkadang di luar nalar, bukan berlebihan, karena setiap orang memiliki
hak untuk menunjukan rasa cintanya seperti apa kepada Kang Dedi Mulyadi,
memang selama ini banyak hal yang tidak terekpos ke media, orang orang
yang ingin menunjukan dukungannya kepada Kang Dedi Mulyadi di luar nalar
dan logika kita dari mulai cap jempol darah, ada yang melakukan puasa
mutih agar Kang Dedi Mulyadi menjadi Gubernur Jawa Barat priode
2018-2023, semoga semua ini semakin memberikan spirit untuk para relawan
dan simpatisan KI SUNDA di seluruh Jawa Barat"..
Merdeka.com
- Cuaca Purwakarta yang tengah diguyur hujan deras selama beberapa hari
ini tidak menyurutkan niat Yudi Hamdani (37) warga Desa Muka RT 01/09
Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur untuk menemui Bupati Purwakarta
Dedi Mulyadi di kediamannya Jalan Gandanegara No. 25 Purwakarta.
Aksi nekat ini dia lakukan dengan cara berjalan tanpa menggunakan alas
kaki. Berdasarkan pantauan, pria tiga anak ini mengenakan pakaian pangsi
lengkap dengan ikat kepala khas Sunda.
Tak hanya itu, Yudi juga
membawa bendera Merah Putih pemberian anaknya dan kertas bergambar Dedi
Mulyadi bertuliskan 'Aksi Dukungan Untuk Kang Dedi Mulyadi Menuju Jabar
1'.
Tiba di rumah dinas Bupati Purwakarta pada Sabtu (14/10) malam,
Yudi yang telah basah kuyup karena air hujan tersebut menceritakan bahwa
dirinya dianggap sebagai orang gila di kampungnya karena melakukan aksi
ini. Padahal menurut dia, aksi tersebut dilakukan atas dasar kesadaran
pribadi dan tidak ada paksaan dari siapapun.
"Saya dianggap orang
gila dan cari sensasi. Tetapi saya tulus untuk Kang Dedi, perjalanan ini
saya lakukan untuk beliau yang sudah saya anggap seperti guru. Semua
pidato beliau selalu saya ikuti. Saya ingin sekali bertemu. Makanya,
Hari Rabu kemarin saya berangkat, jalan kaki," ungkap Yudi sambil
beristirahat.
Yudi memilih jalur Cianjur–Padalarang–Purwakarta untuk
sampai di rumah dinas Bupati Purwakarta dengan waktu tempuh sekitar 4
hari 3 malam. Sepanjang perjalanan, banyak pengguna jalan yang
menawarkan tumpangan kepadanya.
Namun, karena tekadnya ingin
berjalan kaki, Yudi pun secara halus menolak tawaran tersebut, termasuk
tawaran dari Staff Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang diutus untuk
menjemputnya pada Jum’at (13/10) siang.
"Selama perjalanan, saya
pasrah saja ingin terus berjalan. Ingat selalu petuah Kang Dedi, lamun
keyeng tangtu pareng (kalau bersungguh-sungguh, pasti sampai pada
tujuan-red)," ujarnya.
#dedimulyadi7abar1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar